Sintesis protein: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Mrmw (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(15 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Protein synthesis.svg|thumb| Proses translasi RNA menjadi asam amino dan protein (sintesis protein)]]
[[Berkas:Protein synthesis-id.svg|jmpl|[[Translasi (genetik)|Proses translasi]] dari mRNA sebagai bagian dari sintesis protein pada sel eukariota]]
'''Sintesis protein''' ([[bahasa inggris]]: ''protein synthesis'') yang disebut juga biosintesis protein adalah proses pembentukan partikel [[protein]] dalam bahasan [[biologi molekuler]] yang didalamnya melibatkan sistesis [[RNA]] yang dipengaruhi oleh [[DNA]]. <ref name="dolorez"> {{cite book|title=Genetics|edition=7|author=Dolores A. Ramirez|publisher=University of The Philekdndndippines at Los Banoroy roy kontol roy kontol
Dalam [[biologi molekuler]], '''sintesis protein''' (disebut juga '''biosintesis protein''') adalah proses pembentukan partikel [[protein]] yang di dalamnya melibatkan sintesis [[RNA]] yang dipengaruhi oleh [[DNA]].<ref name="dolorez">{{cite book|title=Genetics|edition=7|author=Dolores A. Ramirez|publisher=University of The Philippines at Los Banos|location=Los Banos|year=1991|page=87|isbn=9711100886}}</ref> Dalam proses sintesis protein, [[molekul]] DNA adalah sumber pengodean [[asam nukleat]] untuk menjadi [[asam amino]] yang menyusun protein, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya.<ref name="donald">{{cite book|title=An Introduction to Modern Genetics|url=https://archive.org/details/introductiontomo00patt|author=Donald I. Patt & Gail R. Patt|publisher=Addison-Wesley|location=Philippines|year=1975|page=[https://archive.org/details/introductiontomo00patt/page/179 179]|isbn=0201057433}}</ref> Molekul DNA pada suatu sel [[Transkripsi (genetik)|ditranskripsi]] menjadi molekul RNA.<ref name="donald"/> Molekul RNA inilah yang [[Translasi (genetik)|ditranslasi]] menjadi asam amino sebagai penyusun protein.<ref name="donald"/> Dengan demikian, molekul RNA yang terlibat secara langsung dalam proses sintesis protein.<ref name="donald"/>


Hubungan antara molekul DNA, RNA, dan asam amino dalam proses pembentukan protein dikenal dengan istilah "[[dogma sentral biologi molekuler]]" yang dijabarkan dengan rangkaian proses DNA membuat RNA lalu RNA membuat protein dan dinyatakan dalam persamaan DNA >> RNA >> Protein. Seperti kebanyakan [[dogma]], terdapat pengecualian pada proses pembentukan protein berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan setelahnya, sehingga dogma ini akhirnya disebut sebagai aturan.<ref name="donald"/>
==Penemuan awal==


== Penemuan awal ==
Jauh sebelum DNA dinyatakan menjadi materi [[genetik]] sebagai [[unit pewarisan sifat]], protein telah diyakini sebagai molekul pengatur [[metabolisme]] pada suatu [[sel]]. <ref name="hartl"> {{cite book|title=Essential Genetics|author=Daniel L. Hartl|publisher=Jones and Bartlett|location=London|year=1996|page=9|isbn=0-86720-883-X}}</ref> Pada masa itu protein dikenal sebagai molekul organik yang penting yang berperan dalam proses perubahan suatu molekul kecil menjadi molekul kompleks. <ref name="hartl"/> Pada tahun [[1878]], teminologi enzim digunakan untuk menyebut katalis biologi yang berperan dalam mempercepat proses biokimia dalam sel. <ref name="hartl"/> Enzim kemudian disebut sebagai protein atau bagian dari protein oleh [[Emil Fischer]] seorang ahli biokimia dari [[Jerman]] pada tahun [[1900]]. <ref name="hartl"/> Penelitian tentang molekul-molekul materi genetik menjadi mudah dengan ditemukannya struktur komponen asam nukleat sebagai materi genetik oleh Watson dan Crick. <ref name="strickberger"> {{cite book|title= Genetics|author=Monroe W. Strickberger|publisher=Macmillan Publishing Company|location=New York|year=1985|page=57, 549|isbn=0029467403}}</ref> [[Weisman]] dan [[DeVries]] menunjukkan konsep awal yang menunjukkan pengatur aktifitas di dalam sel terletak pada sitoplasma. <ref name="strickberger"/> Pada awal 1900an Driesch, Verwon, dan Wilson menunjukkan bahwa inti sel merupakan tempat berkumpulnya enzim dan menjadi pusat aktifitas protein. <ref name="strickberger"/> Mazia pada tahun [[1952]] menunjukkan bahwa inti sel lebih berfungsi sebagai tempat pergantian daripada sebagai tempat penghasil aktifitas seluler. <ref name="strickberger"/>
Jauh sebelum DNA dinyatakan menjadi materi [[Genetika|genetik]] sebagai [[unit pewarisan sifat]], protein telah diyakini sebagai molekul pengatur [[metabolisme]] suatu [[sel]].<ref name="hartl">{{cite book|title=Essential Genetics|url=https://archive.org/details/essentialgenetic00hart|author=Daniel L. Hartl|publisher=Jones and Bartlett|location=London|year=1996|page=[https://archive.org/details/essentialgenetic00hart/page/9 9]|isbn=0-86720-883-X}}</ref> Pada masa itu, protein dikenal sebagai molekul organik yang berperan penting dalam proses perubahan suatu molekul kecil menjadi molekul kompleks.<ref name="hartl"/> Pada tahun [[1878]], terminologi enzim digunakan untuk menyebut katalis biologi yang berperan dalam mempercepat proses biokimia dalam sel.<ref name="hartl"/> Enzim kemudian disebut sebagai protein atau bagian dari protein oleh [[Emil Fischer]], seorang ahli biokimia dari [[Jerman]] pada tahun [[1900]].<ref name="hartl"/>


Penelitian tentang molekul-molekul materi genetik menjadi mudah dengan ditemukannya struktur komponen asam nukleat sebagai materi genetik oleh Watson dan Crick.<ref name="strickberger">{{cite book|title= Genetics|url= https://archive.org/details/answermanualforg0000stri|author=Monroe W. Strickberger|publisher=Macmillan Publishing Company|location=New York|year=1985|page=[https://archive.org/details/answermanualforg0000stri/page/57 57], 549|isbn=0029467403}}</ref> [[Weisman]] dan [[DeVries]] menunjukkan konsep awal yang menunjukkan bahwa pengatur aktivitas di dalam sel terletak pada sitoplasma.<ref name="strickberger"/> Pada awal 1900-an, Driesch, Verwon, dan Wilson menunjukkan bahwa inti sel merupakan tempat berkumpulnya enzim dan menjadi pusat aktivitas protein.<ref name="strickberger"/> Mazia pada tahun [[1952]] menunjukkan bahwa inti sel lebih berfungsi sebagai tempat pergantian daripada sebagai tempat penghasil aktivitas seluler.<ref name="strickberger"/>
==Proses sintesis==


== Proses sintesis ==
Tiga aspek penting dalam mekasnisme sintesis protein adalah: (1) lokasi berlangsungnya sintesis protein pada sel; (2) mekanisme berpindahnya Informasi atau hasil transformasi dari DNA ke tempat terjadinya sintesis protein; dan (3) mekanisme asam amino penyusun protein pada suatu sel berpisah membentuk protein-protein yang spesifik. <ref name="eldon"> {{cite book|title=Principles Of Genetics|author=Eldon J. Gardner|publisher=Wiley Eastern Private|location=New Delhi|year=1972|page=269-284|isbn=0852263031}}</ref> Sintesis protein berlangsung di dalam ribosom dengan menghasilkan protein yang non-spesifik atau sesuai dari m-RNA yang di translasi. <ref name="eldon"/>
{{seealso|Transkripsi (genetik)|Translasi (genetik)}}
Tiga aspek penting dalam mekanisme sintesis protein adalah (1) lokasi berlangsungnya sintesis protein pada sel; (2) mekanisme berpindahnya informasi atau hasil transformasi dari DNA ke tempat terjadinya sintesis protein; dan (3) mekanisme asam amino penyusun protein pada suatu sel berpisah membentuk protein-protein yang spesifik.<ref name="eldon">{{cite book|title=Principles Of Genetics|author=Eldon J. Gardner|publisher=Wiley Eastern Private|location=New Delhi|year=1972|page=269-284|isbn=0852263031}}</ref> Sintesis protein berlangsung di dalam [[ribosom]] (juga [[Inti sel|nukleus]]) dengan menghasilkan protein yang nonspesifik atau sesuai mRNA yang ditranslasi.<ref name="eldon" />


Sintesis protein dimulai dngan pencetakan ARNd oleh ADN dalam proses transkripsi yang berlangsung di dalam inti sel. ARNd yang dihasilkan kemudian bergabung dengan ribosom di [[sitoplasma]] dengan membawa asam amino yang sesuai dengan [[kodon]]. Penggabungan ARNd dan ribosom membentuk [[Ikatan kimia|ikatan]] antar asam amino sehingga protein terbentuk.<ref>{{Cite book|last=Susilawati dan Bachtiar, N.|first=|date=2018|url=http://repository.uin-suska.ac.id/26091/1/Buku%20Biologi%20Dasar%20Terintegrasi.pdf|title=Biologi Dasar Terintegrasi|location=Pekanbaru|publisher=Kreasi Edukasi|isbn=978-602-6879-99-8|pages=156|url-status=live}}</ref>
==Rujukan==


== Rujukan ==
{{references}}
{{references}}
{{topik-topik protein}}


[[Kategori:Biologi molekular]]
[[Kategori:Biologi molekuler]]
[[Kategori:Genetika molekular]]
[[Kategori:Genetika molekular]]

Revisi terkini sejak 27 November 2023 18.06

Proses translasi dari mRNA sebagai bagian dari sintesis protein pada sel eukariota

Dalam biologi molekuler, sintesis protein (disebut juga biosintesis protein) adalah proses pembentukan partikel protein yang di dalamnya melibatkan sintesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA.[1] Dalam proses sintesis protein, molekul DNA adalah sumber pengodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang menyusun protein, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya.[2] Molekul DNA pada suatu sel ditranskripsi menjadi molekul RNA.[2] Molekul RNA inilah yang ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun protein.[2] Dengan demikian, molekul RNA yang terlibat secara langsung dalam proses sintesis protein.[2]

Hubungan antara molekul DNA, RNA, dan asam amino dalam proses pembentukan protein dikenal dengan istilah "dogma sentral biologi molekuler" yang dijabarkan dengan rangkaian proses DNA membuat RNA lalu RNA membuat protein dan dinyatakan dalam persamaan DNA >> RNA >> Protein. Seperti kebanyakan dogma, terdapat pengecualian pada proses pembentukan protein berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan setelahnya, sehingga dogma ini akhirnya disebut sebagai aturan.[2]

Penemuan awal[sunting | sunting sumber]

Jauh sebelum DNA dinyatakan menjadi materi genetik sebagai unit pewarisan sifat, protein telah diyakini sebagai molekul pengatur metabolisme suatu sel.[3] Pada masa itu, protein dikenal sebagai molekul organik yang berperan penting dalam proses perubahan suatu molekul kecil menjadi molekul kompleks.[3] Pada tahun 1878, terminologi enzim digunakan untuk menyebut katalis biologi yang berperan dalam mempercepat proses biokimia dalam sel.[3] Enzim kemudian disebut sebagai protein atau bagian dari protein oleh Emil Fischer, seorang ahli biokimia dari Jerman pada tahun 1900.[3]

Penelitian tentang molekul-molekul materi genetik menjadi mudah dengan ditemukannya struktur komponen asam nukleat sebagai materi genetik oleh Watson dan Crick.[4] Weisman dan DeVries menunjukkan konsep awal yang menunjukkan bahwa pengatur aktivitas di dalam sel terletak pada sitoplasma.[4] Pada awal 1900-an, Driesch, Verwon, dan Wilson menunjukkan bahwa inti sel merupakan tempat berkumpulnya enzim dan menjadi pusat aktivitas protein.[4] Mazia pada tahun 1952 menunjukkan bahwa inti sel lebih berfungsi sebagai tempat pergantian daripada sebagai tempat penghasil aktivitas seluler.[4]

Proses sintesis[sunting | sunting sumber]

Tiga aspek penting dalam mekanisme sintesis protein adalah (1) lokasi berlangsungnya sintesis protein pada sel; (2) mekanisme berpindahnya informasi atau hasil transformasi dari DNA ke tempat terjadinya sintesis protein; dan (3) mekanisme asam amino penyusun protein pada suatu sel berpisah membentuk protein-protein yang spesifik.[5] Sintesis protein berlangsung di dalam ribosom (juga nukleus) dengan menghasilkan protein yang nonspesifik atau sesuai mRNA yang ditranslasi.[5]

Sintesis protein dimulai dngan pencetakan ARNd oleh ADN dalam proses transkripsi yang berlangsung di dalam inti sel. ARNd yang dihasilkan kemudian bergabung dengan ribosom di sitoplasma dengan membawa asam amino yang sesuai dengan kodon. Penggabungan ARNd dan ribosom membentuk ikatan antar asam amino sehingga protein terbentuk.[6]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dolores A. Ramirez (1991). Genetics (edisi ke-7). Los Banos: University of The Philippines at Los Banos. hlm. 87. ISBN 9711100886. 
  2. ^ a b c d e Donald I. Patt & Gail R. Patt (1975). An Introduction to Modern Genetics. Philippines: Addison-Wesley. hlm. 179. ISBN 0201057433. 
  3. ^ a b c d Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 9. ISBN 0-86720-883-X. 
  4. ^ a b c d Monroe W. Strickberger (1985). Genetics. New York: Macmillan Publishing Company. hlm. 57, 549. ISBN 0029467403. 
  5. ^ a b Eldon J. Gardner (1972). Principles Of Genetics. New Delhi: Wiley Eastern Private. hlm. 269-284. ISBN 0852263031. 
  6. ^ Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 156. ISBN 978-602-6879-99-8.