Stasiun Pasirjengkol

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Mei 2021 14.22 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)
Stasiun Pasirjengkol

Stasiun Pasirjengkol yang telah selesai menjalani serangkaian renovasi, 2020
Lokasi
Koordinat7°7′28″S 107°59′32″E / 7.12444°S 107.99222°E / -7.12444; 107.99222Koordinat: 7°7′28″S 107°59′32″E / 7.12444°S 107.99222°E / -7.12444; 107.99222
Ketinggian+674 m
Operator
Letak
km 4+685 lintas Cibatu-Cikajang[1]
Jumlah peronDua peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur2 (jalur 1: sepur lurus)
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[butuh rujukan]
Sejarah
Dibuka14 Agustus 1889
Ditutup1983
Tanggal penting
Dibuka kembaliTBA
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
  • Tanpa persinyalan (s.d. 1983)
  • Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis (2019-sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Pasirjengkol (PSJ) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di perbatasan antara Desa Sukahaji dengan Desa Sukasono, Sukawening, Garut. Stasiun yang terletak pada ketinggian +674 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung.

Sejarah

Stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan lintas Cibatu–Garut. Karena pusat kota Kabupaten Garut agak jauh dari stasiun utama di kabupaten ini, maka perlu dibuat lintas cabang. Sehingga, dibangunlah jalur kereta api dari Stasiun Cibatu menuju Stasiun Garut. Jalur ini dibuka bersamaan dengan jalur dari Cicalengka pada tanggal 14 Agustus 1889.[3]

Dahulu, saat masih aktif hingga tahun 1980-an, stasiun yang kala itu berstatus sebagai perhentian tidak dilayani[4] ini selalu ramai dikunjungi oleh pengguna jasa angkutan yang hendak bepergian dengan kereta api hingga akhirnya ditutup pada tahun 1983 karena prasarana yang sudah tua, kebocoran pendapatan, dan kalah bersaing dengan mobil pribadi maupun angkutan umum. Spot di jalur ini sebenarnya sangat indah, sehingga menarik perhatian para railfans dari luar negeri untuk menyaksikan aksi lokomotif uap di jalur ini, khususnya di dekade 70-an.

Selama masa-masa nonaktifnya, stasiun ini diubah menjadi pangkalan truk. Pintu-pintunya yang mirip dengan Stasiun Leles ditutupi dengan batu bata.

Reaktivasi

Untuk menyambut reaktivasi jalur kereta api segmen Cibatu–Garut, saat ini emplasemen stasiun ini sedang mengalami perombakan besar-besaran. Bangunan baru stasiun telah dibangun, sedangkan bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen juga sudah direnovasi. Bangunan baru stasiun ini mirip dengan bangunan baru yang juga dibangun di Stasiun Wanaraja. Overkapping penghubung jalur 1 dan 2 juga dipasang. Tidak hanya itu, karena stasiun ini naik kelas dari halte (perhentian) menjadi stasiun kelas III [butuh rujukan], sistem persinyalan juga dipasang. Sinyal yang digunakan adalah sinyal mekanik.[5][6]

Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan berperon sisi. Peron ini cukup tinggi serta diberi kanopi.[7]

Bangunan lama stasiun ini akan dijadikan sebagai ruang kepala stasiun dan administrasi. Terkait hal tersebut, KAI sudah merencanakan pengoperasian KA lokal Cibatu–Garut pp yang jadwalnya sudah dibuat bersamaan dengan pengoperasian grafik perjalanan kereta api (gapeka) 2019 dan berstatus sebagai angkutan lokal perintis.[8]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Buku Jarak untuk Angkutan Barang Jawa dan Madura. Bandung: Perusahaan Jawatan Kereta Api. 1982. 
  5. ^ "Kereta Api Diuji Coba September, Renovasi Stasiun Wanaraja Terus Dikebut Pengerjaannya". Raksa Garut News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-21. Diakses tanggal 2019-08-21. 
  6. ^ "Jalur KA Cibatu-Wanaraja Garut yang Direaktivasi akan Diuji Coba September". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-02. 
  7. ^ Codingest (2019-06-20). "KAI Genjot Reaktivasi KA Cibatu-Garut Rampung Akhir 2019 - inilahkoran". Inilahkoran.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-02. 
  8. ^ Rakyat, Pikiran. "PT KAI Daop 2 Optimistis Kereta Api Jurusan Cibatu-Garut Beroperasi Februari 2020 - Pikiran-Rakyat.com". www.Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2020-02-03. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cikoang
ke arah Cibatu
Cibatu–Cikajang Citameng
ke arah Cikajang

Koordinat: 7°07′42″S 107°59′32″E / 7.1283093°S 107.992357°E / -7.1283093; 107.992357{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman