Sunan Muria: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Raden Salman (bicara | kontrib)
→‎Silsilah: Dihapus karena data tersebut tidak bisa dijadikan rujukan... Butuh manuskrip yang lebih tua
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(36 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox religious biography
{{Infobox religious biography|honorific-prefix=As-Syekh|name=Umar Said <br>
( Sunan Muria )
| honorific-prefix =
|image=|alt=|caption=|religion=[[Islam]]|denomination=[[Sunni]]|known_for=[[Wali Songo]]|birth_name=1450|birth_date=|death_date=|death_place=|children={{unbulleted list
| name = Sunan Muria
|[[Syech Jangkung]]
| image =
|[[Sunan Nyamplungan]]
| alt =
|Raden Ayu Nasiki
| caption =
|Pangeran Santri <br>([[Sunan Kadilangu]])
| religion = [[Islam]]
|Pangeran Jogodipo
| denomination = Sunni
}}|father=Said <br>([[Sunan Kalijaga]])|mother=Dewi Saroh binti [[Maulana Ishaq]]|spouse={{unbulleted list
| known_for = Wali Sanga
|Dewi Sujinah binti [[Sunan Ngudung]]
| birth_name = Raden 'Umar Said
|Dewi Roroyono binti [[Nyai Ageng Ngerang|Sunan Ngerang]]
| birth_date =
}}|predecessor=[[Sunan Kalijaga]]|successor=[[Panembahan Pekaos]]}}
| birth_place =
| death_date =
| death_place =
| father = [[Sunan Ngudung]]
| mother = Dewi Saroh
| spouse = {{unbulleted list
|
|Dewi Roroyono
}}
}}
'''Sunan Muria''', lahir dengan nama '''Raden 'Umar Said''', adalah tokoh [[Walisanga]], putra dari Raden Utsman Haji ([[Sunan Ngudung]]) dengan Dewi Saroh, putri [[Syekh]] [[Maulana Ishaq]], Dewi Saroh juga keturunan trah [[Sultan Malikussaleh]] [[Kesultanan Samudera Pasai]] dari jalur ibu [[Sultanah]] [[Pasai]].<ref>{{Cite web|last=Nahdliyin|first=Suara|date=2019-01-07|title=Menelusuri Jati Diri dan Jejak Dakwah Sunan Muria|url=http://suaranahdliyin.com/menelusuri-jati-diri-dan-jejak-dakwah-sunan-muria-8507|website=Suara Nahdliyin|language=en-US|access-date=2022-04-29}}</ref><ref>{{Citation|title=Wisata Religi Pulau Mandalika. Ziarah ke makam Sunan Ngudung dan Adipati Patak Warak.|url=https://www.youtube.com/watch?v=ispwM7C5A5U|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref>


'''Sunan Muria''' adalah Ulama yang termasuk dalam anggota dewan [[Wali Songo]]. Nama lahirnya adalah '''Umar Said'''. Ia adalah putra [[Sunan Kalijaga]] dan Dewi Saroh binti [[Maulana Ishaq]].<ref>{{Cite web|last=Nahdliyin|first=Suara|date=2019-01-07|title=Menelusuri Jati Diri dan Jejak Dakwah Sunan Muria|url=http://suaranahdliyin.com/menelusuri-jati-diri-dan-jejak-dakwah-sunan-muria-8507|website=Suara Nahdliyin|language=en-US|access-date=2022-04-29}}</ref><ref>{{Citation|title=Wisata Religi Pulau Mandalika. Ziarah ke makam Sunan Ngudung dan Adipati Patak Warak.|url=https://www.youtube.com/watch?v=ispwM7C5A5U|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref>
Nama Sunan Muria sendiri berasal dari nama gunung ([[Gunung Muria]]), yang terletak di sebelah utara kota [[Kudus]], [[Jawa Tengah]], tempat Sunan Muria dimakamkan. Sunan Muria wafat pada tahun 1560 M.


Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung ([[Gunung Muria]]), yang terletak di sebelah utara kota [[Kudus]], [[Jawa Tengah]], tempat Sunan Muria dimakamkan. Sunan Muria wafat pada tahun 1560 M.
Sunan Muria menikah dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]].<ref>{{Citation|title=Silsilah Sunan Kudus {{!}} Habib Luthfi bin Yahya|url=https://www.youtube.com/watch?v=hGxr4oUUy2c|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref> Sunan Muria menikah dengan dewi sujinah dikaruniai seorang anak bernama Raden Saridin,[[Syech Jangkung]]/Waliyullah Sunan Landoh.


Di dalam tradisi penulisan tembang, Sunan Muria dianggap sebagai pencipta tembang-tembang cilik (sekar alit) jenis Sinom dan Kinanthi.
Sedangkan, pernikahan Sunan Muria dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]] dikaruniai tiga orang anak sunan nyamplungan, raden ayu nasiki,pangeran santri, Salah satu putra Sunan Muria yang terkenal ialah (Panembahan Pangulu) Pangeran Jogodipo , yang makamnya berada satu kompleks di Colo.


Sunan Muria menjalankan dakwah melalui pendekatan budaya. Dalam seni pewayangan, misal, Sunan Muria diketahui suka menggelar sejumlah lakon carangan pertunjukan wayang gubahan Sunan Kalijaga, seperti : Dewa Ruci, Dewa Srani, Jamus Kalimasada, Begawan Ciptaning, Semar Ambarang Jantur, dan sebagainya.
Silsilah Raden Umar Said atau Sunan Muria dari jalur ibu Dewi Saroh Rangkainya sebagai berikut (1)Nabi [[Muhammad]] Rasulullah SAW (2) Sayyidah [[Fatimah az-Zahra]] (RHA)(3) Al Imam Al [[Husain bin Ali]] As Syahid (RA) (4) Al Imam ([[Ali bin Husain]]) Ali Zainal Abidin (5) Al Imam [[Muhammad al-Baqir]](6) Al Imam [[Ja'far ash-Shadiq]] (7) Al Imam [[Ali al-Uraidhi]] (8) Al Imam [[Muhammad an-Naqib]] (9) Al Imam [[Isa ar-Rumi]] (10) Al Imam [[Ahmad al-Muhajir]] (11) As Sayyid [[Ubaidillah bin Ahmad]] (12) As sayyid [[Alawi bin Ubaidillah]] Alawi Awwal (13) As Sayyid Muhammad Shahibus Shaumah (14) As Sayyid Alawi Ats Tsani (15) As Sayyid [[Ali Khali' Qasam]] (16) As Sayyid [[Muhammad Shahib Mirbath]] (17) As Sayyid Alawi Ammil Faqih (18) As Sayyid [[Abdul Malik bin Alwi]] [[Azmatkhan]] (19) As Sayyid Amir Khan Abdullah (20) As Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin (21) As Sayyid Husain [[Jamaluddin Akbar al-Husaini]] (22) Syekh [[Maulana Ishaq]] (23) Sayyidah Dewi Saroh (24) Raden Umar Said (Sunan Muria)


Melalui media pertunjukan wayang, Sunan Muria memberikan penerangan-penerangan kepada masyarakat tentang berbagai hal dalam kaitan dengan tauhid. Dengan pendekatan lewat pertunjukan wayang, tembang-tembang, tradisi-tradisi
Nasab Dari Jalur Ayah Beliau :
lama, dan praktik-praktik keagamaan lama yang sudah diislamkan, Sunan
Muria berhasil mengembangkan dakwah Islam di daerah Jepara, Tayu, Juwana, bahkan sekitar Kudus.


Sumber versi catatan sejarah menyebutkan asal usul Sunan Muria sebagai anak kandung dari sunan ngudung/sunan mandalika sangat tidak sesuai karena bukti kebenaran otentik dewi sujinah istri sunan muria adalah putri dari [[Sunan Ngudung|Sunan Ngudung "Raden Usman Haji"]] bin [[Raden Santri Gresik|As-Sayyid Ali Murtadho Sunan Gisik]] kakak sunan ampel
Habib Luthfi Beda Pendapat Terkait Orang Tua Sunan Muria


== Silsilah ==
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
Silsilah Raden Umar Said atau Sunan Muria menurut Naskah Pustoko Darah Agung Rangkaiannya sebagai berikut :


# [[Abdul Muthalib]]
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Satu di antara yang masih harus diverifikasi sejarah Sunan Muria yakni terkait orang tuanya yang memiliki tiga versi.
# [[Abbas bin Abdul-Muththalib]]
# [[Abdullah bin Abbas]] berputra
# [[Ali bin Abdullah bin Abbas|Sayyid Abdul Azhar/ Abdullah Al Akbar / Syekh Abdul 'Wahid' Qurnayn Al baghdadi]]
# Syaikh Wais / Waqid Arumni
# Syaikh Mudzakir Arumni
# Syaikh Abdullah
# Syaikh Kharmia / kharmis (Kurames)
# Syaikh Mubarak
# Syaikh Abdullah
# Syaikh Ma'ruf / Madhra'uf
# Syaikh Arifin
# Syaikh Hasanuddin
# Syaikh Jamal
# Syaikh Ahmad
# Syaikh Abdullah
# Syaikh Abbas
# Syaikh Abdullah
# Syaikh Kurames / Khoromis (Ulama di Mekah)
# [[Arya Wiraraja|Abdur Rahman / Kyai Lanang Baya / Rakryan Mantri Arya Wiraraja Makapramuka]] ([[Daftar Bupati Tuban|Ario Teja, Bupati Tuban]])
# [[Daftar Bupati Tuban|Ario Teja I (Bupati Tuban)]]
# [[Daftar Bupati Tuban|Ario Teja Laku (Bupati Tuban)]]
# [[Daftar Bupati Tuban|Ario Teja II/Raden Arya Tejakusuma (Bupati Tuban)]]
# [[Daftar Bupati Tuban|Raden Sahur Tumenggung Wilatikta/Raden Arya Malayakusuma (Bupati Tuban & Jepara)]]
# Raden Mas Said ([[Sunan Kalijaga]])
# Raden Umar Said (Sunan Muria)


Silsilah Dari Ibu
Versi pertama Sunan Muria anak Sunan Ngudung, versi dua adalah anak Sunan Giri dan versi ketiga anak Sunan Kalijaga.
# Raden Umar Said (Sunan Muria) Bin
# Sayyidah Dewi Saroh Bin
# Maulana Ishaq Tamsyi Bin
# Maulana Muhammad Abu Ishaq Bin
# Junaid al-Maghribi Bin
# Abdul Qadir al-Maghribi Bin
# Syu'aib al-Maghribi Bin
# Abdul Jabbar Bin
# Abdurrazzaq Bin
# Abdul Aziz Bin
# Shalih Bin
# Abdul Qadir al-Jilani (leluhur al-Qadiri al-Jilani) Bin
# Abu ash-Shalih Musa Jangi Dausat Bin Abdullah III Bin
# Yahya az-Zahid Bin
# Muhammad I Bin
# Daud al-Amir Bin
# Musa II Bin
# Abdullah II Bin
# Musa al-Jun Bin
# Sulaiman Bin
# Idris Bin
# Yahya Bin
# Ibrahim Bin
# Muhammad Bin
# Abdullah al-Kamil al-Mahdi Bin
# Hasan al-Mutsanna Bin
# Hasan al-Mujtaba (leluhur al-Hasani) Bin
# Ali (Beristrikan putri dari Nabi Besar Muhammad Saw;Fathimah az-Zahra) Bin
# Abi Thalib Al Quraisy


== Rekam Jejak ==
"Namun tim peneliti lebih memilih versi ketiga, yakni Sunan Muria adalah anak Sunan Kalijaga. Kami memilihnya karena memiliki lebih banyak data pendukung dan lebih sedikit kontradiksi," ujar peneliti LP2M UIN Wali Songo, Ahwan Fanani, Rabu (27/5/2015).
=== Menjadi Murid sekaligus menantu Sunan Ngerang ===
Selama berguru kepada Sunan Ngerang, dikisahkan bahwa suatu saat
Sunan Ngerang mengadakan syukuran untuk putrinya, Dewi Roroyono yang
usianya genap dua puluh tahun.


Para murid seperti Sunan Muria, Sunan
Kendati demikian, Habib Luthfi bin Yahya, tokoh agama dari Pekalongan memiliki pendapat lain terkait orang tua Sunan Muria.
Kudus, Adipati Pathak Warak dari Mandalika Jepara, Kapa dan adiknya, Gentiri,
diundang untuk hadir.


Ketika Dewi Roroyono dan adiknya, Roro Pujiwati,
Perbedaan itu yakni orang tua Sunan Muria adalah Sunan Ngudung. Pendapat mengenai Sunan Muria bukanlah anak Sunan Kalijaga bisa ditemukan dalam tradisi lisan sebagian masyarakat di Kudus dan Muria‎.
keluar menghidangkan makanan dan minuman, hati Adipati Pathak Warak
terpesona oleh kecantikan putri gurunya itu. Ia memandang Dewi Roroyono
dengan mata tidak berkedip.


Putri Sunan Ngerang itu telah membuat Adipati Pathak Warak tergila-gila dan melakukan tindakan tidak pantas terhadap putri
Panitia acara, Agil Luthfi, menjelaskan perbedaan itu membuat tim peneliti diajak untuk berdiskusi kedua kalinya di Gedung Kanzus Sholawat.
gurunya itu. Bahkan, pada malam hari, Dewi Roroyono dibawa lari ke Mandalika.


Sewaktu Sunan Ngerang mengetahui bahwa putrinya diculik oleh
"‎Sewaktu paparan hasil penelitian pertama kali, Habib Luthfi tidak datang. Makanya mengundang kami untuk berdiskusi di Pekalongan," ujarnya.
Pathak Warak, ia berikrar akan menikahkan putrinya itu dengan siapa saja
yang berhasil membawanya kembali.


Setelah melalui berbagai rintangan yang berat termasuk melumpuhkan Adipati Pathak Warak, membinasakan Kapa
Selain Sunan Muria, kata dia, ada kemungkinan penelitian untuk sunan-sunan yang lainnya. "Kebetulan Sunan Muria ini yang diteliti pertama kali karena permintaan dari Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria," ujarnya.
dan Gentiri yang berkhianat.


Raden Umar Said berhasil membawa kembali
Sunan Muria atau Raden Umar Said merupakan putra Sunan Ngudung, Sunan Muria merupakan keturunan ke-25 dari Rasulullah SAW.
Dewi Roroyono. Lalu Sunan Ngerang menjodohkan putrinya, Dewi Roroyono,
dengan Raden Umar Said (Sunan Muria).


=== Pernikahan ===
Sunan Muria bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah.
Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah putri [[Sunan Ngudung]], adik dari [[Sunan Kudus]] dan Sunan Muria menikah dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]].<ref>{{Citation|title=Silsilah Sunan Kudus {{!}} Habib Luthfi bin Yahya|url=https://www.youtube.com/watch?v=hGxr4oUUy2c|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref> Sunan Muria menikah dengan dewi sujinah dikaruniai seorang anak bernama [[Syech Jangkung]].


Sedangkan, pernikahan Sunan Muria dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]] dikaruniai tiga orang anak, yaitu :
==Referensi==
# [[Sunan Nyamplungan]]
{{reflist}}
# Raden Ayu Nasiki
# Pangeran Santri ([[Sunan Kadilangu]]).


Selain itu adapula putra Sunan Muria yang terkenal ialah (Panembahan Pangulu) Pangeran Jogodipo, yang makamnya berada satu kompleks di Colo.
Habib Luthfi Beda Pendapat Terkait Orang Tua Sunan Muria


== Pemakaman ==
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
Kompleks Makam Sunan Muria berada di Bukit Muria yang terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah dan berada pada ketinggian lebih dari 1600 meter di atas permukaan laut.


== Referensi ==
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Satu di antara yang masih harus diverifikasi sejarah Sunan Muria yakni terkait orang tuanya yang memiliki tiga versi.
=== Kutipan ===
{{reflist}}


=== Pustaka ===
Versi pertama Sunan Muria anak Sunan Ngudung, versi dua adalah anak Sunan Giri dan versi ketiga anak Sunan Kalijaga.
# Agus Sunyoto, ''Atlas Walisongo,'' Depok: Pustaka Iman, 2016, Halaman 305.


== Pranala luar ==
"Namun tim peneliti lebih memilih versi ketiga, yakni Sunan Muria adalah anak Sunan Kalijaga. Kami memilihnya karena memiliki lebih banyak data pendukung dan lebih sedikit kontradiksi," ujar peneliti LP2M UIN Wali Songo, Ahwan Fanani, Rabu (27/5/2015).
# [https://www.fokussemarang.com/ FokusSemarang.com]

Kendati demikian, Habib Luthfi bin Yahya, tokoh agama dari Pekalongan memiliki pendapat lain terkait orang tua Sunan Muria.

Perbedaan itu yakni orang tua Sunan Muria adalah Sunan Ngudung. Pendapat mengenai Sunan Muria bukanlah anak Sunan Kalijaga bisa ditemukan dalam tradisi lisan sebagian masyarakat di Kudus dan Muria‎.

Panitia acara, Agil Luthfi, menjelaskan perbedaan itu membuat tim peneliti diajak untuk berdiskusi kedua kalinya di Gedung Kanzus Sholawat.

"‎Sewaktu paparan hasil penelitian pertama kali, Habib Luthfi tidak datang. Makanya mengundang kami untuk berdiskusi di Pekalongan," ujarnya.

Selain Sunan Muria, kata dia, ada kemungkinan penelitian untuk sunan-sunan yang lainnya. "Kebetulan Sunan Muria ini yang diteliti pertama kali karena permintaan dari Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria," ujarnya.

Sunan Muria atau Raden Umar Said merupakan putra Sunan Ngudung, Sunan Muria merupakan keturunan ke-24 dari Rasulullah SAW.

Sunan Muria bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah.

==Daftar pustaka ==
# Agus Sunyoto, ''Atlas Walisongo,'' Depok: Pustaka Iman, 2016, Halaman 305.
# [https://mustafit.blogspot.com/2018/07/ziarah-makam-sunan-muria-raden-umar-said.html Ziarah Sunan Muria]
{{Walisongo}}
{{Walisongo}}


Baris 91: Baris 143:
[[Kategori:Wali Sanga]]
[[Kategori:Wali Sanga]]
[[Kategori:Sunan|Muria]]
[[Kategori:Sunan|Muria]]
Habib Luthfi Beda Pendapat Terkait Orang Tua Sunan Muria

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Satu di antara yang masih harus diverifikasi sejarah Sunan Muria yakni terkait orang tuanya yang memiliki tiga versi.

Versi pertama Sunan Muria anak Sunan Ngudung, versi dua adalah anak Sunan Giri dan versi ketiga anak Sunan Kalijaga.

"Namun tim peneliti lebih memilih versi ketiga, yakni Sunan Muria adalah anak Sunan Kalijaga. Kami memilihnya karena memiliki lebih banyak data pendukung dan lebih sedikit kontradiksi," ujar peneliti LP2M UIN Wali Songo, Ahwan Fanani, Rabu (27/5/2015).

Kendati demikian, Habib Luthfi bin Yahya, tokoh agama dari Pekalongan memiliki pendapat lain terkait orang tua Sunan Muria.

Perbedaan itu yakni orang tua Sunan Muria adalah Sunan Ngudung. Pendapat mengenai Sunan Muria bukanlah anak Sunan Kalijaga bisa ditemukan dalam tradisi lisan sebagian masyarakat di Kudus dan Muria‎.

Panitia acara, Agil Luthfi, menjelaskan perbedaan itu membuat tim peneliti diajak untuk berdiskusi kedua kalinya di Gedung Kanzus Sholawat.

"‎Sewaktu paparan hasil penelitian pertama kali, Habib Luthfi tidak datang. Makanya mengundang kami untuk berdiskusi di Pekalongan," ujarnya.

Selain Sunan Muria, kata dia, ada kemungkinan penelitian untuk sunan-sunan yang lainnya. "Kebetulan Sunan Muria ini yang diteliti pertama kali karena permintaan dari Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria," ujarnya.

Sunan Muria atau Raden Umar Said merupakan putra Sunan Ngudung, Sunan Muria merupakan keturunan ke-24 dari Rasulullah SAW.

Sunan Muria bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah.

Revisi per 23 Januari 2024 06.53

As-Syekh

Umar Said
( Sunan Muria )
Informasi pribadi
Lahir
1450
AgamaIslam
Pasangan
Anak
Orang tua
DenominasiSunni
Dikenal sebagaiWali Songo
Pemimpin Muslim
PendahuluSunan Kalijaga
PenerusPanembahan Pekaos

Sunan Muria adalah Ulama yang termasuk dalam anggota dewan Wali Songo. Nama lahirnya adalah Umar Said. Ia adalah putra Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq.[1][2]

Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung (Gunung Muria), yang terletak di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah, tempat Sunan Muria dimakamkan. Sunan Muria wafat pada tahun 1560 M.

Di dalam tradisi penulisan tembang, Sunan Muria dianggap sebagai pencipta tembang-tembang cilik (sekar alit) jenis Sinom dan Kinanthi.

Sunan Muria menjalankan dakwah melalui pendekatan budaya. Dalam seni pewayangan, misal, Sunan Muria diketahui suka menggelar sejumlah lakon carangan pertunjukan wayang gubahan Sunan Kalijaga, seperti : Dewa Ruci, Dewa Srani, Jamus Kalimasada, Begawan Ciptaning, Semar Ambarang Jantur, dan sebagainya.

Melalui media pertunjukan wayang, Sunan Muria memberikan penerangan-penerangan kepada masyarakat tentang berbagai hal dalam kaitan dengan tauhid. Dengan pendekatan lewat pertunjukan wayang, tembang-tembang, tradisi-tradisi lama, dan praktik-praktik keagamaan lama yang sudah diislamkan, Sunan Muria berhasil mengembangkan dakwah Islam di daerah Jepara, Tayu, Juwana, bahkan sekitar Kudus.

Sumber versi catatan sejarah menyebutkan asal usul Sunan Muria sebagai anak kandung dari sunan ngudung/sunan mandalika sangat tidak sesuai karena bukti kebenaran otentik dewi sujinah istri sunan muria adalah putri dari Sunan Ngudung "Raden Usman Haji" bin As-Sayyid Ali Murtadho Sunan Gisik kakak sunan ampel

Silsilah

Silsilah Raden Umar Said atau Sunan Muria menurut Naskah Pustoko Darah Agung Rangkaiannya sebagai berikut :

  1. Abdul Muthalib
  2. Abbas bin Abdul-Muththalib
  3. Abdullah bin Abbas berputra
  4. Sayyid Abdul Azhar/ Abdullah Al Akbar / Syekh Abdul 'Wahid' Qurnayn Al baghdadi
  5. Syaikh Wais / Waqid Arumni
  6. Syaikh Mudzakir Arumni
  7. Syaikh Abdullah
  8. Syaikh Kharmia / kharmis (Kurames)
  9. Syaikh Mubarak
  10. Syaikh Abdullah
  11. Syaikh Ma'ruf / Madhra'uf
  12. Syaikh Arifin
  13. Syaikh Hasanuddin
  14. Syaikh Jamal
  15. Syaikh Ahmad
  16. Syaikh Abdullah
  17. Syaikh Abbas
  18. Syaikh Abdullah
  19. Syaikh Kurames / Khoromis (Ulama di Mekah)
  20. Abdur Rahman / Kyai Lanang Baya / Rakryan Mantri Arya Wiraraja Makapramuka (Ario Teja, Bupati Tuban)
  21. Ario Teja I (Bupati Tuban)
  22. Ario Teja Laku (Bupati Tuban)
  23. Ario Teja II/Raden Arya Tejakusuma (Bupati Tuban)
  24. Raden Sahur Tumenggung Wilatikta/Raden Arya Malayakusuma (Bupati Tuban & Jepara)
  25. Raden Mas Said (Sunan Kalijaga)
  26. Raden Umar Said (Sunan Muria)

Silsilah Dari Ibu

  1. Raden Umar Said (Sunan Muria) Bin
  2. Sayyidah Dewi Saroh Bin
  3. Maulana Ishaq Tamsyi Bin
  4. Maulana Muhammad Abu Ishaq Bin
  5. Junaid al-Maghribi Bin
  6. Abdul Qadir al-Maghribi Bin
  7. Syu'aib al-Maghribi Bin
  8. Abdul Jabbar Bin
  9. Abdurrazzaq Bin
  10. Abdul Aziz Bin
  11. Shalih Bin
  12. Abdul Qadir al-Jilani (leluhur al-Qadiri al-Jilani) Bin
  13. Abu ash-Shalih Musa Jangi Dausat Bin Abdullah III Bin
  14. Yahya az-Zahid Bin
  15. Muhammad I Bin
  16. Daud al-Amir Bin
  17. Musa II Bin
  18. Abdullah II Bin
  19. Musa al-Jun Bin
  20. Sulaiman Bin
  21. Idris Bin
  22. Yahya Bin
  23. Ibrahim Bin
  24. Muhammad Bin
  25. Abdullah al-Kamil al-Mahdi Bin
  26. Hasan al-Mutsanna Bin
  27. Hasan al-Mujtaba (leluhur al-Hasani) Bin
  28. Ali (Beristrikan putri dari Nabi Besar Muhammad Saw;Fathimah az-Zahra) Bin
  29. Abi Thalib Al Quraisy

Rekam Jejak

Menjadi Murid sekaligus menantu Sunan Ngerang

Selama berguru kepada Sunan Ngerang, dikisahkan bahwa suatu saat Sunan Ngerang mengadakan syukuran untuk putrinya, Dewi Roroyono yang usianya genap dua puluh tahun.

Para murid seperti Sunan Muria, Sunan Kudus, Adipati Pathak Warak dari Mandalika Jepara, Kapa dan adiknya, Gentiri, diundang untuk hadir.

Ketika Dewi Roroyono dan adiknya, Roro Pujiwati, keluar menghidangkan makanan dan minuman, hati Adipati Pathak Warak terpesona oleh kecantikan putri gurunya itu. Ia memandang Dewi Roroyono dengan mata tidak berkedip.

Putri Sunan Ngerang itu telah membuat Adipati Pathak Warak tergila-gila dan melakukan tindakan tidak pantas terhadap putri gurunya itu. Bahkan, pada malam hari, Dewi Roroyono dibawa lari ke Mandalika.

Sewaktu Sunan Ngerang mengetahui bahwa putrinya diculik oleh Pathak Warak, ia berikrar akan menikahkan putrinya itu dengan siapa saja yang berhasil membawanya kembali.

Setelah melalui berbagai rintangan yang berat termasuk melumpuhkan Adipati Pathak Warak, membinasakan Kapa dan Gentiri yang berkhianat.

Raden Umar Said berhasil membawa kembali Dewi Roroyono. Lalu Sunan Ngerang menjodohkan putrinya, Dewi Roroyono, dengan Raden Umar Said (Sunan Muria).

Pernikahan

Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah putri Sunan Ngudung, adik dari Sunan Kudus dan Sunan Muria menikah dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan Nyai Ageng Ngerang.[3] Sunan Muria menikah dengan dewi sujinah dikaruniai seorang anak bernama Syech Jangkung.

Sedangkan, pernikahan Sunan Muria dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan Nyai Ageng Ngerang dikaruniai tiga orang anak, yaitu :

  1. Sunan Nyamplungan
  2. Raden Ayu Nasiki
  3. Pangeran Santri (Sunan Kadilangu).

Selain itu adapula putra Sunan Muria yang terkenal ialah (Panembahan Pangulu) Pangeran Jogodipo, yang makamnya berada satu kompleks di Colo.

Pemakaman

Kompleks Makam Sunan Muria berada di Bukit Muria yang terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah dan berada pada ketinggian lebih dari 1600 meter di atas permukaan laut.

Referensi

Kutipan

  1. ^ Nahdliyin, Suara (2019-01-07). "Menelusuri Jati Diri dan Jejak Dakwah Sunan Muria". Suara Nahdliyin (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-29. 
  2. ^ Wisata Religi Pulau Mandalika. Ziarah ke makam Sunan Ngudung dan Adipati Patak Warak., diakses tanggal 2022-04-29 
  3. ^ Silsilah Sunan Kudus | Habib Luthfi bin Yahya, diakses tanggal 2022-04-29 

Pustaka

  1. Agus Sunyoto, Atlas Walisongo, Depok: Pustaka Iman, 2016, Halaman 305.

Pranala luar

  1. FokusSemarang.com