Tahun tanpa musim panas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: eo:Jaro sen somero
k Hungaria
 
(35 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox eruption
[[Image:1000_Year_Temperature_Comparison.png‎|thumb|300px|right|Perkembangan rata-rata temperatur global dalam 1000 tahun terakhir. Suatu penurunan yang signifikan tak lama setelah tahun 1800 tampak jelas dalam sebagian besar rekonstruksi yang terjadi pada waktu yang bersamaan.]]
| name = Tahun tanpa Musim Panas
'''Tahun tanpa musim panas''', juga dikenal sebagai '''''Tahun Kemiskinan''''' dan '''''Seribu delapan ratus dan membeku hingga mati''''', terjadi pada [[1816]], ketika penyimpangan [[iklim]] [[musim panas]] menghancurkan panen di [[Eropa]] Utara, [[Amerika]] timur laut dan [[Kanada]] timur [http://new-brunswick.net/Saint_John/timedate.html][http://dsp-psd.communication.gc.ca/Collection/En56-119-3-1997-1E.pdf].
| photo = File:1816 summer.png
| photo-size =
| caption = Anomali suhu musim panas 1816 dibandingkan dengan suhu rata-rata dari tahun 1971 hingga 2000
| start_date = Letusan terjadi pada 10 April 1815
| volcano = [[Gunung Tambora]]
| type = [[Ultra-Plinian]]
| location =[[Kepulauan Sunda Kecil]], [[Hindia Belanda]] (sekarang Republik [[Indonesia]])


| impact =Menyebabkan [[musim dingin vulkanik]] yang menurunkan suhu sebesar 0,4–0,7 °C di seluruh dunia
Kini orang umumnya menduga bahwa penyimpangan itu terjadi karena ledakan [[vulkanik]] [[Gunung Tambora]] pada tanggal [[5 April]]–[[15 April]] [[1815]]. Gunung ini terletak di pulau [[Sumbawa]] di [[Hindia Belanda]] (kini [[Indonesia]]) yang melontarkan lebih dari satu setengah juta ton – atau 400 km³ [http://www.islandnet.com/~see/weather/almanac/diaryapr.htm] – [[debu]] ke lapisan atas atmosfer. Seperti umumnya diketahui, setelah sebuah letusan gunung berapi yang dahsyat, temperatur di seluruh dunia menurun karena berkurangnya cahaya [[matahari]] yang bersinar melalui atmosfer.
}}

'''Tahun tanpa Musim Panas''', juga dikenal sebagai '''''Tahun Kemiskinan''''' dan '''''Seribu delapan ratus dan membeku hingga mati''''', terjadi pada [[1816]], ketika penyimpangan [[iklim]] [[musim panas]] menghancurkan panen di [[Eropa]] Utara, [[Amerika Serikat|Amerika]] timur laut dan [[Kanada]] timur<ref>{{Cite journal | doi = 10.1126/science.224.4654.1191 | last1 = Stothers | first1 = Richard B. | year = 1984 | title = The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath | journal = Science | volume = 224 | issue = 4654| pages = 1191–1198 |pmid = 17819476 |bibcode = 1984Sci...224.1191S | s2cid = 23649251 }}</ref><ref>{{Cite web|title=Saint John New Brunswick Time Date|url=http://new-brunswick.net/Saint_John/timedate.html|website=new-brunswick.net|access-date=2020-09-26|archive-date=2017-01-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20170109193456/http://new-brunswick.net/Saint_John/timedate.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Schurer|first1=Andrew P|last2=Hegerl|first2=Gabriele C|last3=Luterbacher|first3=Jürg|last4=Brönnimann|first4=Stefan|last5=Cowan|first5=Tim|last6=Tett|first6=Simon F B|last7=Zanchettin|first7=Davide|last8=Timmreck|first8=Claudia|date=2019-09-17|title=Disentangling the causes of the 1816 European year without a summer|journal=Environmental Research Letters|language=en|volume=14|issue=9|pages=094019|doi=10.1088/1748-9326/ab3a10|bibcode=2019ERL....14i4019S|issn=1748-9326|doi-access=free}}</ref>

Kini orang umumnya menduga bahwa penyimpangan itu terjadi karena ledakan [[vulkanik]] [[Gunung Tambora]] pada tanggal [[5 April]][[15 April]] [[1815]]. Gunung ini terletak di [[Pulau Sumbawa]] di [[Hindia Belanda]] (kini [[Indonesia]]) yang melontarkan lebih dari satu setengah juta ton – atau 400&nbsp;km³ [http://www.islandnet.com/~see/weather/almanac/diaryapr.htm] – [[debu]] ke lapisan atas atmosfer. Seperti umumnya diketahui, setelah sebuah letusan gunung berapi yang dahsyat, temperatur di seluruh dunia menurun karena berkurangnya cahaya [[matahari]] yang bersinar melalui atmosfer.


== Akibat letusan ==
== Akibat letusan ==
Penyimpangan iklim yang luar biasa pada 1816 menimbulkan pengaruh yang sangat hebat di [[Amerika timur laut]], Kanada [[Maritim]] dan [[Eropa]] utara. Biasanya, pada akhir musim semi dan musim panas di Amerika timur laut cuacanya relatif stabil: temperatur rata-rata sekitar 20&ndash;25°[[Celsius|C]], dan jarang sekali turun hingga di bawah 5°C. Salju musim panas sangat jarang terjadi, meskipun kadang-kadang turun pada bulan Mei.
Penyimpangan iklim yang luar biasa pada 1816 menimbulkan pengaruh yang sangat hebat di [[Amerika timur laut]], Kanada [[Maritim]] dan [[Eropa]] utara. Biasanya, pada akhir musim semi dan musim panas di Amerika timur laut cuacanya relatif stabil: temperatur rata-rata sekitar 20–25°[[Celsius|C]], dan jarang sekali turun hingga di bawah 5&nbsp;°C. Salju musim panas sangat jarang terjadi, meskipun kadang-kadang turun pada bulan Mei.


Namun pada Mei 1816 ''[[frost]]'' (pembekuan) mematikan sebagian besar tanaman yang telah ditanam, dan pada bulan Juni dua [[badai salju]] mengakibatkan banyak orang yang meninggal. Pada Juli dan Agustus, danau dan sungai yang membeku dengan es terjadi hingga di [[Pennsylvania]] yang jauh di selatan. Perubahan temperatur yang cepat dan dramatis lazim terjadi, dengan temperatur yang bergeser dari yang normal dan di atas normal pada musim panas, yaitu 35°C hingga hampir membeku hanya dalam beberapa jam saja. Meskipun para petani di selatan New England berhasil menuai panen yang masak, harga [[jagung]] dan [[serealia|biji-bijian]] lainnya meningkat secara dramatis. Harga [[haver]], misalnya, meningkat dari 12 sen [[Dolar Amerika|dolar]] sekarungnya (ukuran 35 1/4 liter) pada tahun sebelumnya menjadi 92 sen dolar Amerika.
Namun pada Mei 1816 ''[[frost]]'' (pembekuan) mematikan sebagian besar tanaman yang telah ditanam, dan pada bulan Juni dua [[badai salju]] mengakibatkan banyak orang yang meninggal. Pada Juli dan Agustus, danau dan sungai yang membeku dengan es terjadi hingga di [[Pennsylvania]] yang jauh di selatan. Perubahan temperatur yang cepat dan dramatis lazim terjadi, dengan temperatur yang bergeser dari yang normal dan di atas normal pada musim panas, yaitu 35&nbsp;°C hingga hampir membeku hanya dalam beberapa jam saja. Meskipun para petani di selatan New England berhasil menuai panen yang masak, harga [[jagung]] dan [[serealia|biji-bijian]] lainnya meningkat secara dramatis. Harga [[haver]], misalnya, meningkat dari 12 sen [[Dolar Amerika|dolar]] sekarungnya (ukuran 35 1/4 liter) pada tahun sebelumnya menjadi 92 sen dolar Amerika.


== Dampaknya ==
== Dampak ==
Banyak sejarahwan yang menyebutkan tahun tanpa musim panas ini sebagai motivasi utama untuk terbentuknya dengan segera pemukiman yang kini disebut sebagai [[Barat Tengah Amerika]]. Banyak penduduk [[New England]] yang tewas karena tahun itu, dan puluhan ribu lainnya berusaha mencari tanah yang lebih subur dan kondisi-kondisi pertanianyang lebih baik di [[Barat Tengah Hulu]] (saat itu merupakan [[Wilayah Barat Laut]]) . (Sebuah contoh spesifik tentang hal ini adalah ketika keluarga [[Joseph Smith]] yang kemudian menjadi pendiri [[Gereja Mormon|Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir]] pindah dari [[Sharon, Vermont|Sharon]], [[Vermont]] ke [[Palmyra, New York|Palmyra]], [[New York]] di negara bagian [[New York]] yang jauh di barat setelah beberapa kali panen yang gagal.) Sementara hasil panen memang buruk selama beberapa tahun, pukulan yang terakhir terjadi pada 1815 dengan letusan Tambora.
Banyak sejarahwan yang menyebutkan tahun tanpa musim panas ini sebagai motivasi utama untuk terbentuknya dengan segera pemukiman yang kini disebut sebagai [[Barat Tengah Amerika]]. Banyak penduduk [[New England]] yang tewas karena tahun itu, dan puluhan ribu lainnya berusaha mencari tanah yang lebih subur dan kondisi-kondisi pertanianyang lebih baik di [[Barat Tengah Hulu]] (saat itu merupakan [[Wilayah Barat Laut]]) . (Sebuah contoh spesifik tentang hal ini adalah ketika keluarga [[Joseph Smith]] yang kemudian menjadi pendiri [[Gereja Mormon|Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir]] pindah dari [[Sharon, Vermont|Sharon]], [[Vermont]] ke [[Palmyra, New York|Palmyra]], [[New York]] di negara bagian [[New York]] yang jauh di barat setelah beberapa kali panen yang gagal.) Sementara hasil panen memang buruk selama beberapa tahun, pukulan yang terakhir terjadi pada 1815 dengan letusan Tambora.


Letusan Tambora ini juga menyebabkan [[Hongaria]] mengalami salju coklat. [[Italia]] mengalami sesuatu yang serupa, dengan salju merah yang jatuh sepanjang tahun. Hal ini diyakini disebabkan oleh debu vulkanik di atmosfer.
Letusan Tambora ini juga menyebabkan [[Hungaria]] mengalami turunnya salju kecoklatan. [[Italia]] juga mengalami hal yang serupa, dengan mengalami turunnya salju kemerah yang terjadi di sepanjang tahun tersebut. Hal ini diyakini disebabkan oleh debu vulkanik di atmosfer.


[[Eropa]], yang masih memulihkan diri dari [[Perang Napoleon]], menderita karena kekurangan makanan. Kerusuhan-kerusuhan karena berebut makanan terjadi di [[Britania Raya]] dan [[Prancis]] dan gudang-gudang gandum dijarah. Kekerasan yang paling parah terjadi di [[Swiss]] yang tidak mempunyai pelabuhan; di sana [[kelaparan]] menyebabkan pemerintah mengumumkan keadaan darurat nasional.
[[Eropa]], yang masih memulihkan diri dari [[Perang Napoleon]], menderita karena kekurangan pangan.<ref name=":0">{{Cite book|last=Fagan|first=Brian M.|url=http://archive.org/details/littleiceagehowc0000faga|title=The Little Ice Age : how climate made history, 1300-1850|date=2000|publisher=New York, NY : [[Basic Books]]|others=Oliver Wendell Holmes Library Phillips Academy}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|last=Stommel|first=Henry|title=Volcano weather : the story of 1816, the year without a summer|url=https://archive.org/details/volcanoweatherst0000stom_m0u6|publisher=Seven Seas Press|year=1983|isbn=0915160714}}</ref> Kerusuhan-kerusuhan karena perebutan pangan yang terjadi di [[Britania Raya]] dan [[Prancis]] dan gudang-gudang gandum dijarah. Kekerasan yang paling parah terjadi di [[Swiss]] yang tidak mempunyai pelabuhan; di sana [[kelaparan]] menyebabkan pemerintah mengumumkan keadaan darurat nasional.<ref>{{Cite journal|last1=Warde|first1=Paul|last2=Fagan|first2=Brian|date=January 2002|title=The Little Ice Age. How Climate Made History 1300-1850|journal=Environmental History|volume=7|issue=1|pages=133|doi=10.2307/3985463|jstor=3985463|issn=1084-5453}}</ref>


Badai yang hebat, curah hujan yang tidak normal, dan banjir di [[sungai]]-sungai utama [[Eropa]] (termasuk Sungai [[Rhein]] dihubungkan dengan peristiwa ini. Demikian pula dengan [[frost]] yang terjadi pada Agustus 1816.
Badai yang hebat, curah hujan yang tidak normal, dan banjir di [[sungai]]-sungai utama [[Eropa]] (termasuk Sungai [[Rhein]] dihubungkan dengan peristiwa ini. Demikian pula dengan [[frost]] yang terjadi pada Agustus 1816.<ref>"The 'year without a summer' in 1816 produced massive famines and helped stimulate the emergence of the administrative state", observes [[Albert Gore]], ''Earth in the Balance: Ecology and the human spirit'', 2000:79</ref>


=== Dampak budaya ===
=== Dampak budaya ===
[[Image:Lamma evening4.jpg|thumb|250px|right|Senja di Hong Kong sekitar 1992 setelah ltusan [[Gunung Pinatubo]].]]
[[Berkas:Lamma evening4.jpg|jmpl|250px|ka|Senja di Hong Kong sekitar 1992 setelah letusan [[Gunung Pinatubo]].]]


Karena tidak ada makanan [[Karl Drais|Karl Freiherr von Drais]] menemukan ilham untuk meneliti cara-cara baru untuk berkendaraan tanpa kuda yang menyebabkan ia menemukan [[velocipede]] dan [[Dandy horse|Draisine]], yang merupakan nenek moyang dari [[sepeda]] modern.
Karena tidak ada makanan [[Karl Drais|Karl Freiherr von Drais]] menemukan ilham untuk meneliti cara-cara baru untuk berkendaraan tanpa kuda yang menyebabkan ia menemukan [[velocipede]] dan [[Dandy horse|Draisine]], yang merupakan nenek moyang dari [[sepeda]] modern.


Pada Juli 1816 "hujan yang tak henti-henti" pada "musim panas yang basah dan tidak bersahabat" memaksa [[Mary Shelley]], [[John William Polidori]] dan teman-teman mereka tetap diam di dalam rumah selama liburan mereka di Swiss, sehingga Shelley menulis ''[[Frankenstein|Frankenstein, atau Prometheus Modern]]'' dan Polidori menulis ''[[The Vampyre]]''. Jumlah debu yang sangat tinggi di atmosfer menyebabkan senja yang sangat luar biasa spektakuler pada periode ini, sebuah suasana yang menjadi terkenal dalam lukisan-lukisan [[J.M.W. Turner]]. (Sebuah fenomena serupa dicatat setelah letusan [[Krakatau]] pada [[1883]], dan di [[pantai barat Amerika Serikat]] setelah [[Gunung_Pinatubo#kebangkitan_1991|letusan]] [[Gunung Pinatubo]] pada [[1991]] di [[Filipina]].)
Pada Juli 1816 "hujan yang tak henti-henti" pada "musim panas yang basah dan tidak bersahabat" memaksa [[Mary Shelley]], [[John William Polidori]] dan teman-teman mereka tetap diam di dalam rumah selama liburan mereka di Swiss, sehingga Shelley menulis ''[[Frankenstein|Frankenstein, atau Prometheus Modern]]'' dan Polidori menulis ''[[The Vampyre]]''. Jumlah debu yang sangat tinggi di atmosfer menyebabkan senja yang sangat luar biasa spektakuler pada periode ini, sebuah suasana yang menjadi terkenal dalam lukisan-lukisan [[J.M.W. Turner]]. (Sebuah fenomena serupa dicatat setelah letusan [[Krakatau]] pada [[1883]], dan di [[pantai barat Amerika Serikat]] setelah [[Gunung Pinatubo#kebangkitan 1991|letusan]] [[Gunung Pinatubo]] pada [[1991]] di [[Filipina]].)


Sebuah film dokumenter BBC yang menggunakan angka-angka yang dikumpulkan di Swiss memperkirakan bahwa tingkat kematian pada 1816 itu dua kali lipat daripada rata-rata tahun yang lain, dan memberikan angka kematian seluruhnya berjumlah 200.000 orang.
Sebuah film dokumenter BBC yang menggunakan angka-angka yang dikumpulkan di Swiss memperkirakan bahwa tingkat kematian pada 1816 itu dua kali lipat daripada rata-rata tahun yang lain, dan memberikan angka kematian seluruhnya berjumlah 200.000 orang.


== Teori sebab-akibat ==
== Teori sebab-akibat ==
Pada saat itu, tak seorangpun tahu apa yang menyebabkan kondisi-kondisi yang menyimpang pada 1816. Salah satu [[kambing hitam]]nya adalah
Pada saat itu, tak seorangpun tahu apa yang menyebabkan kondisi-kondisi yang menyimpang pada 1816. Salah satu [[kambing hitam]]nya adalah
[[Benjamin Franklin]], yang eksperimen-eksperimennya dengan kilat dan listrik konon telah menimbulkan perubahan cuaca. Belakangan, orang menunjuk pada aktivitas [[bercak matahari]], atau sekadar pada kebetulan belaka sebagai kemungkinan penyebabnya.
[[Benjamin Franklin]], yang eksperimen-eksperimennya dengan kilat dan listrik konon telah menimbulkan perubahan cuaca. Belakangan, orang menunjuk pada aktivitas [[bercak matahari]], atau sekadar pada kebetulan belaka sebagai kemungkinan penyebabnya.


Adalah ahli iklim Amerika, [[William Humphreys]], yang pertama kali mengemukakan pendapatnya pada 1920 bahwa tahun tanpa musim panas itu kemungkinan telah disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Penjelasannya diilhami sebagian oleh risalat yang ditulis oleh tak lain daripada Benjamin Franklin. Franklin mempersalahkan musim panas yang dingin pada [[1783]] itu pada debu vulkanik yang berasal dari letusan [[Laki]] di [[Islandia]].{{details|Musim dingin vulkanik}}
Adalah ahli iklim Amerika, [[William Humphreys]], yang pertama kali mengemukakan pendapatnya pada 1920 bahwa tahun tanpa musim panas itu kemungkinan telah disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Penjelasannya diilhami sebagian oleh risalat yang ditulis oleh tak lain daripada Benjamin Franklin. Franklin mempersalahkan musim panas yang dingin pada [[1783]] itu pada debu vulkanik yang berasal dari letusan [[Laki]] di [[Islandia]].{{details|Musim dingin vulkanik}}
Baris 35: Baris 47:
== Tahun-tahun dingin lainnya ==
== Tahun-tahun dingin lainnya ==
* Sebuah kejadian serupa, [[perubahan iklim pada 535-536]], terjadi pada [[abad ke-6]].
* Sebuah kejadian serupa, [[perubahan iklim pada 535-536]], terjadi pada [[abad ke-6]].
*1915 dan 1992 adalah tahun-tahun paling dingin sejak dibuat catatan iklim dan cuaca.
* 1915 dan 1992 adalah tahun-tahun paling dingin sejak dibuat catatan iklim dan cuaca.


== Rujukan ==
== Referensi ==
*Film dokumenter BBC Timewatch: ''Year Without Summer'', Cicada Films (BBC2, [[27 Mei]] [[2005]])
* Film dokumenter BBC Timewatch: ''Year Without Summer'', Cicada Films (BBC2, [[27 Mei]] [[2005]])

== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.islandnet.com/~see/weather/history/1816.htm ''Eighteen Hundred and Froze To Death'']


== Pranala luar ==
*{{en}} [http://www.islandnet.com/~see/weather/history/1816.htm ''Eighteen Hundred and Froze To Death'']
[[Kategori:1816]]
[[Kategori:1816]]
[[Kategori:Letusan gunung berapi]]
[[Kategori:Letusan gunung berapi]]
[[Kategori:Sejarah iklim]]
[[Kategori:Sejarah iklim]]

[[bs:Godina bez ljeta]]
[[ca:Any sense estiu]]
[[da:Året uden sommer]]
[[de:Jahr ohne Sommer]]
[[en:Year Without a Summer]]
[[eo:Jaro sen somero]]
[[es:Año 1816 sin verano]]
[[fr:Année sans été]]
[[it:Anno senza estate]]
[[nl:Jaar zonder zomer]]
[[no:Året uten sommer]]
[[ru:Год без лета]]
[[simple:Year without a Summer]]
[[sr:Година без лета]]
[[sv:Året utan sommar]]
[[zh:無夏之年]]

Revisi terkini sejak 27 April 2023 15.01

Tahun tanpa Musim Panas
Anomali suhu musim panas 1816 dibandingkan dengan suhu rata-rata dari tahun 1971 hingga 2000
Gunung apiGunung Tambora
Tanggal mulaiLetusan terjadi pada 10 April 1815
JenisUltra-Plinian
LokasiKepulauan Sunda Kecil, Hindia Belanda (sekarang Republik Indonesia)
DampakMenyebabkan musim dingin vulkanik yang menurunkan suhu sebesar 0,4–0,7 °C di seluruh dunia

Tahun tanpa Musim Panas, juga dikenal sebagai Tahun Kemiskinan dan Seribu delapan ratus dan membeku hingga mati, terjadi pada 1816, ketika penyimpangan iklim musim panas menghancurkan panen di Eropa Utara, Amerika timur laut dan Kanada timur[1][2][3]

Kini orang umumnya menduga bahwa penyimpangan itu terjadi karena ledakan vulkanik Gunung Tambora pada tanggal 5 April15 April 1815. Gunung ini terletak di Pulau Sumbawa di Hindia Belanda (kini Indonesia) yang melontarkan lebih dari satu setengah juta ton – atau 400 km³ [1]debu ke lapisan atas atmosfer. Seperti umumnya diketahui, setelah sebuah letusan gunung berapi yang dahsyat, temperatur di seluruh dunia menurun karena berkurangnya cahaya matahari yang bersinar melalui atmosfer.

Akibat letusan[sunting | sunting sumber]

Penyimpangan iklim yang luar biasa pada 1816 menimbulkan pengaruh yang sangat hebat di Amerika timur laut, Kanada Maritim dan Eropa utara. Biasanya, pada akhir musim semi dan musim panas di Amerika timur laut cuacanya relatif stabil: temperatur rata-rata sekitar 20–25°C, dan jarang sekali turun hingga di bawah 5 °C. Salju musim panas sangat jarang terjadi, meskipun kadang-kadang turun pada bulan Mei.

Namun pada Mei 1816 frost (pembekuan) mematikan sebagian besar tanaman yang telah ditanam, dan pada bulan Juni dua badai salju mengakibatkan banyak orang yang meninggal. Pada Juli dan Agustus, danau dan sungai yang membeku dengan es terjadi hingga di Pennsylvania yang jauh di selatan. Perubahan temperatur yang cepat dan dramatis lazim terjadi, dengan temperatur yang bergeser dari yang normal dan di atas normal pada musim panas, yaitu 35 °C hingga hampir membeku hanya dalam beberapa jam saja. Meskipun para petani di selatan New England berhasil menuai panen yang masak, harga jagung dan biji-bijian lainnya meningkat secara dramatis. Harga haver, misalnya, meningkat dari 12 sen dolar sekarungnya (ukuran 35 1/4 liter) pada tahun sebelumnya menjadi 92 sen dolar Amerika.

Dampak[sunting | sunting sumber]

Banyak sejarahwan yang menyebutkan tahun tanpa musim panas ini sebagai motivasi utama untuk terbentuknya dengan segera pemukiman yang kini disebut sebagai Barat Tengah Amerika. Banyak penduduk New England yang tewas karena tahun itu, dan puluhan ribu lainnya berusaha mencari tanah yang lebih subur dan kondisi-kondisi pertanianyang lebih baik di Barat Tengah Hulu (saat itu merupakan Wilayah Barat Laut) . (Sebuah contoh spesifik tentang hal ini adalah ketika keluarga Joseph Smith yang kemudian menjadi pendiri Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir pindah dari Sharon, Vermont ke Palmyra, New York di negara bagian New York yang jauh di barat setelah beberapa kali panen yang gagal.) Sementara hasil panen memang buruk selama beberapa tahun, pukulan yang terakhir terjadi pada 1815 dengan letusan Tambora.

Letusan Tambora ini juga menyebabkan Hungaria mengalami turunnya salju kecoklatan. Italia juga mengalami hal yang serupa, dengan mengalami turunnya salju kemerah yang terjadi di sepanjang tahun tersebut. Hal ini diyakini disebabkan oleh debu vulkanik di atmosfer.

Eropa, yang masih memulihkan diri dari Perang Napoleon, menderita karena kekurangan pangan.[4][5] Kerusuhan-kerusuhan karena perebutan pangan yang terjadi di Britania Raya dan Prancis dan gudang-gudang gandum dijarah. Kekerasan yang paling parah terjadi di Swiss yang tidak mempunyai pelabuhan; di sana kelaparan menyebabkan pemerintah mengumumkan keadaan darurat nasional.[6]

Badai yang hebat, curah hujan yang tidak normal, dan banjir di sungai-sungai utama Eropa (termasuk Sungai Rhein dihubungkan dengan peristiwa ini. Demikian pula dengan frost yang terjadi pada Agustus 1816.[7]

Dampak budaya[sunting | sunting sumber]

Senja di Hong Kong sekitar 1992 setelah letusan Gunung Pinatubo.

Karena tidak ada makanan Karl Freiherr von Drais menemukan ilham untuk meneliti cara-cara baru untuk berkendaraan tanpa kuda yang menyebabkan ia menemukan velocipede dan Draisine, yang merupakan nenek moyang dari sepeda modern.

Pada Juli 1816 "hujan yang tak henti-henti" pada "musim panas yang basah dan tidak bersahabat" memaksa Mary Shelley, John William Polidori dan teman-teman mereka tetap diam di dalam rumah selama liburan mereka di Swiss, sehingga Shelley menulis Frankenstein, atau Prometheus Modern dan Polidori menulis The Vampyre. Jumlah debu yang sangat tinggi di atmosfer menyebabkan senja yang sangat luar biasa spektakuler pada periode ini, sebuah suasana yang menjadi terkenal dalam lukisan-lukisan J.M.W. Turner. (Sebuah fenomena serupa dicatat setelah letusan Krakatau pada 1883, dan di pantai barat Amerika Serikat setelah letusan Gunung Pinatubo pada 1991 di Filipina.)

Sebuah film dokumenter BBC yang menggunakan angka-angka yang dikumpulkan di Swiss memperkirakan bahwa tingkat kematian pada 1816 itu dua kali lipat daripada rata-rata tahun yang lain, dan memberikan angka kematian seluruhnya berjumlah 200.000 orang.

Teori sebab-akibat[sunting | sunting sumber]

Pada saat itu, tak seorangpun tahu apa yang menyebabkan kondisi-kondisi yang menyimpang pada 1816. Salah satu kambing hitamnya adalah Benjamin Franklin, yang eksperimen-eksperimennya dengan kilat dan listrik konon telah menimbulkan perubahan cuaca. Belakangan, orang menunjuk pada aktivitas bercak matahari, atau sekadar pada kebetulan belaka sebagai kemungkinan penyebabnya.

Adalah ahli iklim Amerika, William Humphreys, yang pertama kali mengemukakan pendapatnya pada 1920 bahwa tahun tanpa musim panas itu kemungkinan telah disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Penjelasannya diilhami sebagian oleh risalat yang ditulis oleh tak lain daripada Benjamin Franklin. Franklin mempersalahkan musim panas yang dingin pada 1783 itu pada debu vulkanik yang berasal dari letusan Laki di Islandia.

Tahun-tahun dingin lainnya[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Film dokumenter BBC Timewatch: Year Without Summer, Cicada Films (BBC2, 27 Mei 2005)

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Stothers, Richard B. (1984). "The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath". Science. 224 (4654): 1191–1198. Bibcode:1984Sci...224.1191S. doi:10.1126/science.224.4654.1191. PMID 17819476. 
  2. ^ "Saint John New Brunswick Time Date". new-brunswick.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-09. Diakses tanggal 2020-09-26. 
  3. ^ Schurer, Andrew P; Hegerl, Gabriele C; Luterbacher, Jürg; Brönnimann, Stefan; Cowan, Tim; Tett, Simon F B; Zanchettin, Davide; Timmreck, Claudia (2019-09-17). "Disentangling the causes of the 1816 European year without a summer". Environmental Research Letters (dalam bahasa Inggris). 14 (9): 094019. Bibcode:2019ERL....14i4019S. doi:10.1088/1748-9326/ab3a10alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1748-9326. 
  4. ^ Fagan, Brian M. (2000). The Little Ice Age : how climate made history, 1300-1850. Oliver Wendell Holmes Library Phillips Academy. New York, NY : Basic Books. 
  5. ^ Stommel, Henry (1983). Volcano weather : the story of 1816, the year without a summer. Seven Seas Press. ISBN 0915160714. 
  6. ^ Warde, Paul; Fagan, Brian (January 2002). "The Little Ice Age. How Climate Made History 1300-1850". Environmental History. 7 (1): 133. doi:10.2307/3985463. ISSN 1084-5453. JSTOR 3985463. 
  7. ^ "The 'year without a summer' in 1816 produced massive famines and helped stimulate the emergence of the administrative state", observes Albert Gore, Earth in the Balance: Ecology and the human spirit, 2000:79