Tiga Orang Haji: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
baru-stub
 
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Pada usia 20-an (1803), [[Tuanku Imam Bonjol]] belajar bersama dengan [[Tuanku Nan Renceh]] kepada '''tiga orang haji''', yakni [[Haji Miskin]], [[Haji Piobang]], dan [[Haji Sumanik]]. Oleh [[Mardjani Martamin]], ketiga orang ini disebut '''Tiga Orang Haji'''.<ref name=Tuanku>Martamin, Mardjani (1985). ''Tuanku Imam Bonjol''. hal.22{{spaced ndash}}25. [[Jakarta]]:[[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|Depdikbud]].</ref> Ketiga orang ini sudah lama berdiam di [[Mekah]]. Sewaktu di tanah [[Arab]], mereka menjalani dan melihat sendiri pergerakan [[Wahabbi]] di sana. Kemudian, mereka kembali [[Sumatera Barat]] dan melihat sendiri praktek-praktek maksiat yang ada di sana. Mereka sedih dan berniat hendak memperbaikinya dengan cara kaum [[Wahhabi]] yang ada di sana. Tiga orang haji inilah yang mengajari Tuanku Imam Bonjol selain [[Tuanku Nan Renceh]] dan [[Tuanku Nan Tuo]].<ref name=Tuanku/>
Pada usia 20-an (1803), [[Tuanku Imam Bonjol]] belajar bersama dengan [[Tuanku Nan Renceh]] kepada '''tiga orang haji''', yakni [[Haji Miskin]], [[Haji Piobang]], dan [[Haji Sumanik]]. Oleh [[Mardjani Martamin]], ketiga orang ini disebut '''Tiga Orang Haji'''.<ref name=Tuanku>Martamin, Mardjani (1985). ''Tuanku Imam Bonjol''. hal.22{{spaced ndash}}25. [[Jakarta]]:[[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|Depdikbud]].</ref> Ketiga orang ini sudah lama berdiam di [[Mekah]]. Sewaktu di tanah [[Arab]], mereka menjalani dan melihat sendiri pergerakan [[Wahhabi]] di sana. Kemudian, mereka kembali [[Sumatera Barat]] dan melihat sendiri praktek-praktek maksiat yang ada di sana. Mereka sedih dan berniat hendak memperbaikinya dengan cara kaum [[Wahhabi]] yang ada di sana. Tiga orang haji inilah yang mengajari Tuanku Imam Bonjol selain [[Tuanku Nan Renceh]] dan [[Tuanku Nan Tuo]].<ref name=Tuanku/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 3 Juni 2013 12.02

Pada usia 20-an (1803), Tuanku Imam Bonjol belajar bersama dengan Tuanku Nan Renceh kepada tiga orang haji, yakni Haji Miskin, Haji Piobang, dan Haji Sumanik. Oleh Mardjani Martamin, ketiga orang ini disebut Tiga Orang Haji.[1] Ketiga orang ini sudah lama berdiam di Mekah. Sewaktu di tanah Arab, mereka menjalani dan melihat sendiri pergerakan Wahhabi di sana. Kemudian, mereka kembali Sumatera Barat dan melihat sendiri praktek-praktek maksiat yang ada di sana. Mereka sedih dan berniat hendak memperbaikinya dengan cara kaum Wahhabi yang ada di sana. Tiga orang haji inilah yang mengajari Tuanku Imam Bonjol selain Tuanku Nan Renceh dan Tuanku Nan Tuo.[1]

Referensi

  1. ^ a b Martamin, Mardjani (1985). Tuanku Imam Bonjol. hal.22 – 25. Jakarta:Depdikbud.