Vergangenheitsbewältigung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
Bulandari27 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(13 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
[[Berkas:Holocaust-Mahnmal, Tiergarten, Reichstag 2.jpg|jmpl|ka|200px|Tugu peringatan Holokaus di pusat kota Berlin]]
[[Berkas:Holocaust-Mahnmal, Tiergarten, Reichstag 2.jpg|jmpl|ka|200px|Tugu peringatan Holokaus di pusat kota Berlin]]
[[Berkas:Former German territories.svg|200px|jmpl|Jerman modern berwarna abu-abu tua; wilayah Jerman yang hilang semasa Perang Dunia I dan II berwarna hitam.]]
[[Berkas:Former German territories.svg|200px|jmpl|Jerman modern berwarna abu-abu tua; wilayah Jerman yang hilang semasa Perang Dunia I dan II berwarna hitam.]]
'''''Vergangenheitsbewältigung'''''<ref>[[Kata majemuk Jerman|Kata majemuk]] ''die [[wikt:Vergangenheit#Geman|Vergangenheit]]'' "masa lalu" dan ''[[wikt:Bewältigung#German|Bewältigung]]'' "mengakui masalah", sering digunakan dalam konteks psikologis untuk mengakui gangguan jiwa dan rasa bersalah.</ref> ({{IPA-de|fɛɐ̯ˈɡaŋn̩haɪtsbəˌvɛltɪɡʊŋ|lang}}, "perjuangan melewati [hal-hal buruk] masa lalu")<ref>[http://www.collinsdictionary.com/dictionary/german-english/vergangenheitsbew%C3%A4ltigung Collins German-English Dictionary: Vergangenheitsbewältigung]</ref> adalah sebuah istilah dalam [[bahasa Jerman]] untuk rangkaian proses sejak akhir abad ke-20 yang berperan penting dalam kajian [[sastra Jerman|sastra]], masyarakat, dan [[budaya Jerman]] pasca-1945.
'''''Vergangenheitsbewältigung'''''<ref>[[Kata majemuk Jerman|Kata majemuk]] ''die [[wikt:Vergangenheit#Geman|Vergangenheit]]'' "masa lalu" dan ''[[wikt:Bewältigung#German|Bewältigung]]'' "mengakui masalah", sering digunakan dalam konteks psikologis untuk mengakui gangguan jiwa dan rasa bersalah.</ref> ({{IPA-de|fɛɐ̯ˈɡaŋn̩haɪtsbəˌvɛltɪɡʊŋ|lang}}, "perjuangan berdamai dengan [hal-hal buruk] masa lalu")<ref>[http://www.collinsdictionary.com/dictionary/german-english/vergangenheitsbew%C3%A4ltigung Collins German-English Dictionary: Vergangenheitsbewältigung]</ref> adalah sebuah istilah dalam [[bahasa Jerman]] untuk menyebut rangkaian proses sejak akhir abad ke-20 yang berperan penting dalam kajian [[sastra Jerman|sastra]], masyarakat, dan [[budaya Jerman]] pasca-1945.


Kamus bahasa Jerman, [[Duden]], mengartikan ''Vergangenheitsbewältigung'' sebagai "perbincangan terbuka mengenai masa-masa problematik dalam sejarah modern suatu negara—terutama Sosialisme Nasional di Jerman"<ref>{{cite web|url=http://www.duden.de/rechtschreibung/Vergangenheitsbewaeltigung |title=Duden &#124; Vergangenheitsbewältigung &#124; Rechtschreibung, Bedeutung, Definition |language={{de icon}} |publisher=Duden.de |date= |accessdate=2017-04-28}}</ref><ref> "Auseinandersetzung einer Nation mit einem problematischen Abschnitt ihrer jüngeren Geschichte, in Deutschland besonders mit dem Nationalsozialismus" </ref>—"problematik" berarti peristiwa traumatik yang memunculkan persoalan sensitif berupa penyesalan bersama. Di Jerman, istilah ini mengacu pada rasa malu dan sesal atas keterlibatan bangsa Jerman dalam [[kejahatan perang Wehrmacht]], [[Holokaus]], dan peristiwa-peristiwa terkait pada awal dan pertengahan abad ke-20, termasuk [[Perang Dunia II]]. Dalam hal ini, kata tersebut bisa berarti proses [[denazifikasi|penghapusan nilai-nilai Nazi]] dari pola pikir bangsa. Seiring bergabungnya [[Jerman Timur]] dengan [[Republik Federal Jerman]] pada tahun 1989 dan bubarnya [[Uni Soviet]] di kemudian hari, ''Vergangenheitsbewältigung'' juga berarti pengakuan terhadap kesia-siaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di bekas negara komunis itu.
Kamus bahasa Jerman, [[Duden]], mengartikan ''Vergangenheitsbewältigung'' sebagai "perbincangan terbuka mengenai masa-masa problematik dalam sejarah modern suatu negara—terutama Sosialisme Nasional di Jerman"<ref>{{cite web|url=http://www.duden.de/rechtschreibung/Vergangenheitsbewaeltigung |title=Duden &#124; Vergangenheitsbewältigung &#124; Rechtschreibung, Bedeutung, Definition |language={{de icon}} |publisher=Duden.de |date= |accessdate=2017-04-28}}</ref><ref>"Auseinandersetzung einer Nation mit einem problematischen Abschnitt ihrer jüngeren Geschichte, in Deutschland besonders mit dem Nationalsozialismus"</ref>—"problematik" berarti peristiwa traumatik yang memunculkan persoalan sensitif berupa penyesalan bersama. Di Jerman, istilah ini mengacu pada rasa malu dan sesal atas keterlibatan bangsa Jerman dalam [[kejahatan perang Wehrmacht]], [[Holokaus]], dan peristiwa-peristiwa terkait pada awal dan pertengahan abad ke-20, termasuk [[Perang Dunia II]]. Dalam hal ini, kata tersebut bisa berarti proses [[denazifikasi|penghapusan nilai-nilai Nazi]] dari pola pikir bangsa. Seiring bergabungnya [[Jerman Timur]] dengan [[Republik Federal Jerman]] pada tahun 1989 dan bubarnya [[Uni Soviet]] di kemudian hari, ''Vergangenheitsbewältigung'' juga berarti pengakuan terhadap kesia-siaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di bekas negara komunis itu.


==Perkembangan sejarah==
== Perkembangan sejarah ==
''Vergangenheitsbewältigung'' adalah upaya menganalisis, memahami, dan belajar mengakui masa lalu, khususnya [[Holokaus]]. Pengutamaan pembelajaran dalam prinsip ini sesuai dengan pernyataan filsuf [[George Santayana]] bahwa "mereka yang melupakan masa lalu pasti akan mengulangi masa lalu". ''Vergangenheitsbewältigung'' adalah istilah teknis yang juga digunakan dalam bahasa Inggris dan diciptakan setelah tahun 19 di Jerman Barat. Istilah tersebut secara khusus mengacu pada kekejaman yang terjadi pada masa [[Reich Ketiga]], ketika [[Adolf Hitler]] berkuasa di [[Jerman]], dan sudut pandang sejarah dan kontemporer mengenai penyertaan dan penyerapan lembaga politik, budaya, dan agama Jerman oleh paham [[Nazisme]]. Istilah ini pada saat yang bersamaan berkenaan dengan (1) tanggung jawab konkret negara Jerman ([[Jerman Barat]] melaksanakan kewajiban hukum Reich) dan penduduk Jerman atas semua yang terjadi "di bawah Hitler" dan (2) persoalan asal mula legitimasi dalam masyarakat yang kemajuan [[Renaisans]]nya lenyap dilumat [[Nazisme#Teori Nazi|ideologi Nazi]].
''Vergangenheitsbewältigung'' adalah upaya menganalisis, memahami, dan belajar berdamai dengan masa lalu, khususnya [[Holokaus]]. Pengutamaan pembelajaran dalam prinsip ini sesuai dengan pernyataan filsuf [[George Santayana]] bahwa "mereka yang melupakan masa lalu pasti akan mengulangi masa lalu". ''Vergangenheitsbewältigung'' adalah istilah teknis yang juga digunakan dalam bahasa Inggris dan diciptakan setelah tahun 19 di Jerman Barat. Istilah tersebut secara khusus mengacu pada kekejaman yang terjadi pada masa [[Reich Ketiga]], ketika [[Adolf Hitler]] berkuasa di [[Jerman]], dan sudut pandang sejarah dan kontemporer mengenai penyertaan dan penyerapan lembaga politik, budaya, dan agama Jerman oleh paham [[Nazisme]]. Istilah ini pada saat yang bersamaan berkenaan dengan (1) tanggung jawab konkret negara Jerman ([[Jerman Barat]] melaksanakan kewajiban hukum Reich) dan penduduk Jerman atas semua yang terjadi "di bawah Hitler" dan (2) persoalan asal mula legitimasi dalam masyarakat yang kemajuan [[Renaisans]]nya lenyap dilumat [[Nazisme#Teori Nazi|ideologi Nazi]].


Belakangan ini, istilah ''Vergangenheitsbewältigung'' digunakan di bekas [[Jerman Timur]] untuk menyebut proses membongkar kebrutalan lembaga-lembaga pemerintahan [[Komunisme|Komunis]].
Belakangan ini, istilah ''Vergangenheitsbewältigung'' digunakan di bekas [[Jerman Timur]] untuk menyebut proses membongkar kebrutalan lembaga-lembaga pemerintahan [[Komunisme|Komunis]].


===Pasca-denazifikasi===
=== Pasca-denazifikasi ===
''Vergangenheitsbewältigung'' sudah lama dipandang sebagai "tahap selanjutnya" yang patut dilakukan setelah [[denazifikasi]], proses yang dicanangkan oleh pemerintah pendudukan Sekutu dan dilanjutkan oleh pemerintahan [[Konrad Adenauer]] dari Partai [[Persatuan Demokrat Kristen (Kristen)|Persatuan Demokrat Kristen]]. Prinsip ini sudah ada sejak akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, kira-kira ketika ''Wiederaufbau'' (rekonstruksi) dirasa sudah tidak terlalu genting. Usai mengganti lembaga dan struktur kekuasaan Nazisme, bangsa Jerman yang liberal ingin menghadapi rasa bersalah atas sejarah yang baru saja berlalu. Salah satu ciri ''Vergangenheitsbewältigung'' adalah belajar dari masa lalu. Bangsa Jerman dengan jujur mengakui bahwa masa lalu seperti itu benar-benar terjadi, berusaha sebisa mungkin memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan, dan berusaha melangkah ke masa depan.
''Vergangenheitsbewältigung'' sudah lama dipandang sebagai "tahap selanjutnya" yang patut dilakukan setelah [[denazifikasi]], proses yang dicanangkan oleh pemerintah pendudukan Sekutu dan dilanjutkan oleh pemerintahan [[Konrad Adenauer]] dari Partai [[Persatuan Demokrat Kristen (Kristen)|Persatuan Demokrat Kristen]]. Prinsip ini sudah ada sejak akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, kira-kira ketika ''Wiederaufbau'' (rekonstruksi) dirasa sudah tidak terlalu genting. Usai mengganti lembaga dan struktur kekuasaan Nazisme, bangsa Jerman yang liberal ingin menghadapi rasa bersalah atas sejarah yang baru saja berlalu. Salah satu ciri ''Vergangenheitsbewältigung'' adalah belajar dari masa lalu. Bangsa Jerman dengan jujur mengakui bahwa masa lalu seperti itu benar-benar terjadi, berusaha sebisa mungkin memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan, dan berusaha melangkah ke masa depan.


===Peran gereja dan sekolah===
=== Peran gereja dan sekolah ===
Beberapa gereja Jerman memainkan peran penting dalam [[Pemberontakan Jerman|perlawanan terhadap Nazisme]] dan mereka turut memimpin proses ini. Mereka mengembangkan kajian [[teologi]] [[pertobatan]] pascaperang Jerman. Pada misa rutin, [[Deutscher Evangelischer Kirchentag|Kirchentag]] yang beraliran [[gereja Lutheran|Lutheran]] dan ''Katholikentag'' yang beraliran [[gereja Katolik|Katolik]] menjadikan pertobatan pascaperang sebagai [[leitmotiv]] (motif utama) pemuda-pemudi Kristen.
Beberapa gereja Jerman memainkan peran penting dalam [[Pemberontakan Jerman|perlawanan terhadap Nazisme]] dan mereka turut memimpin proses ini. Mereka mengembangkan kajian [[teologi]] [[pertobatan]] pascaperang Jerman. Pada misa rutin, [[Deutscher Evangelischer Kirchentag|Kirchentag]] yang beraliran [[gereja Lutheran|Lutheran]] dan ''Katholikentag'' yang beraliran [[gereja Katolik|Katolik]] menjadikan pertobatan pascaperang sebagai [[leitmotiv]] (motif utama) pemuda-pemudi Kristen.


''Vergangenheitsbewältigung'' disalurkan oleh masyarakat melalui [[sekolah]]. [[Kurikulum]] pusat di sebagian besar [[negara bagian di Jerman]] memasukkan pelajaran berulang-ulang tentang berbagai aspek Nazisme dalam kelas [[sejarah]], [[politik]] dan [[agama]] Jerman sejak kelas lima; pelajaran ini disesuaikan dengan jenjang kelas. Sekolah juga mengadakan darmawisata ke [[kamp konsentrasi]]. Penyintas Holokaus [[Yahudi]] sering diundang sebagai narasumber di sekolah, tetapi kesempatan ini semakin tertutup karena mereka semakin tua.
''Vergangenheitsbewältigung'' disalurkan oleh masyarakat melalui [[sekolah]]. [[Kurikulum]] pusat di sebagian besar [[negara bagian di Jerman]] memasukkan pelajaran berulang-ulang tentang berbagai aspek Nazisme dalam kelas [[sejarah]], [[politik]] dan [[agama]] Jerman sejak kelas lima; pelajaran ini disesuaikan dengan jenjang kelas. Sekolah juga mengadakan darmawisata ke [[kamp konsentrasi]]. Penyintas Holokaus [[Yahudi]] sering diundang sebagai narasumber di sekolah, tetapi kesempatan ini semakin tertutup karena mereka semakin tua.


===Lingkup filsafat===
=== Lingkup filsafat ===
Dalam lingkup filsafat, [[Theodor Adorno]] pernah menulis kuliah berjudul "Was bedeutet: Aufarbeitung der Vergangenheit?" ("Apa yang dimaksud dengan 'mengurai masa lalu'?"), topik yang berkaitan dengan pandangannya tentang "pasca-Auschwitz" pada tulisan-tulisan selanjutnya. Ia menyampaikan kuliahnya pada tanggal 9 November 1959 dalam sebuah konferensi pendidikan di Wiesbaden.<ref name="Boos-Adorno-media-suppl">Boos, Sonja (2014). [http://signale.cornell.edu/multimedia/30/item/49 Introduction] to Theodor W. Adorno's "Was bedeutet: Aufarbeitung der Vergangenheit" (The Meaning of Working through the Past). A media supplement to: Boos, ''Speaking the Unspeakable in Postwar Germany: Toward a Public Discourse on the Holocaust''. Ithaca, NY: [[Cornell University Press]]. The website (under the banner of the "Signale" book series on modern German literature and culture) includes the audio recording of Adorno's lecture, along with links to the German text and an English translation.</ref> Di tengah gelombang serangan anti-Semit terhadap sinagog dan lembaga masyarakat Yahudi yang bermunculan di Jerman Barat waktu itu, Adorno menulis bahwa ia menolak jargon kontemporer "mengurai masa lalu" karena tidak tepat sasaran. Ia berpendapat bahwa jargon itu justru menutup-nutupi sikap menolak masa lalu. Menurutnya, jargon itu sepatutnya mencerminkan renungan diri yang kritis sesuai teori Freud sebelum memulai tahap "mengakui" masa lalu.<ref name="Boos-Adorno-media-suppl"/>
Dalam lingkup filsafat, [[Theodor Adorno]] pernah menulis kuliah berjudul "Was bedeutet: Aufarbeitung der Vergangenheit?" ("Apa yang dimaksud dengan 'mengurai masa lalu'?"), topik yang berkaitan dengan pandangannya tentang "pasca-Auschwitz" pada tulisan-tulisan selanjutnya. Ia menyampaikan kuliahnya pada tanggal 9 November 1959 dalam sebuah konferensi pendidikan di Wiesbaden.<ref name="Boos-Adorno-media-suppl">Boos, Sonja (2014). [http://signale.cornell.edu/multimedia/30/item/49 Introduction] to Theodor W. Adorno's "Was bedeutet: Aufarbeitung der Vergangenheit" (The Meaning of Working through the Past). A media supplement to: Boos, ''Speaking the Unspeakable in Postwar Germany: Toward a Public Discourse on the Holocaust''. Ithaca, NY: [[Cornell University Press]]. The website (under the banner of the "Signale" book series on modern German literature and culture) includes the audio recording of Adorno's lecture, along with links to the German text and an English translation.</ref> Di tengah gelombang serangan anti-Semit terhadap sinagog dan lembaga masyarakat Yahudi yang bermunculan di Jerman Barat waktu itu, Adorno menulis bahwa ia menolak jargon kontemporer "mengurai masa lalu" karena tidak tepat sasaran. Ia berpendapat bahwa jargon itu justru menutup-nutupi sikap menolak masa lalu. Menurutnya, jargon itu sepatutnya mencerminkan renungan diri yang kritis sesuai teori Freud sebelum memulai tahap "berdamai" dengan masa lalu.<ref name="Boos-Adorno-media-suppl"/>


Kuliah Adorno sering dipandang sebagai campuran kritik implisit dan eksplisit atas tulisan-tulisan [[Martin Heidegger]] yang dikenal memiliki hubungan resmi dengan Partai Nazi. Heidegger, bertolak belakang dengan perannya di Partai Nazi pada masa Reich Ketiga, memaparkan konsepsi sejarah [[Germania]] sebagai asal mula dan nasib bangsa Jerman secara filosofis (ia kemudian membahas "bangsa Barat"). Dalam "Das Gedächtnis des Denkens. Versuch über Heidegger und Adorno" (''The Memory of Thought: An Essay on Heidegger and Adorno'', diterjemahkan oleh Nicholas Walker), [[Alexander Garcia Düttman]] berusaha menjelaskan nilai filosofis dua istilah yang jelas-jelas bertentangan, "Auschwitz" dan "Germania", dalam pandangan dua pemikir tersebut.
Kuliah Adorno sering dipandang sebagai campuran kritik implisit dan eksplisit atas tulisan-tulisan [[Martin Heidegger]] yang dikenal memiliki hubungan resmi dengan Partai Nazi. Heidegger, bertolak belakang dengan perannya di Partai Nazi pada masa Reich Ketiga, memaparkan konsepsi sejarah [[Germania]] sebagai asal mula dan nasib bangsa Jerman secara filosofis (ia kemudian membahas "bangsa Barat"). Dalam "Das Gedächtnis des Denkens. Versuch über Heidegger und Adorno" (''The Memory of Thought: An Essay on Heidegger and Adorno'', diterjemahkan oleh Nicholas Walker), [[Alexander Garcia Düttman]] berusaha menjelaskan nilai filosofis dua istilah yang jelas-jelas bertentangan, "Auschwitz" dan "Germania", dalam pandangan dua pemikir tersebut.


===Lingkup budaya===
=== Lingkup budaya ===
Dalam lingkup budaya, istilah ''Vergangenheitsbewältigung'' dikaitkan dengan sebuah aliran [[sastra Jerman]] yang didominasi sejumlah penulis seperti [[Günter Grass]] dan [[Siegfried Lenz]]. Novel ''[[The German lesson|Deutschstunde]]'' karya Lenz dan ''[[Danzig Trilogy|Danziger Trilogie]]'' karya Grass sama-sama mengangkat topik masa kecil pada masa pemerintahan Nazi.
Dalam lingkup budaya, istilah ''Vergangenheitsbewältigung'' dikaitkan dengan sebuah aliran [[sastra Jerman]] yang didominasi sejumlah penulis seperti [[Günter Grass]] dan [[Siegfried Lenz]]. Novel ''[[The German lesson|Deutschstunde]]'' karya Lenz dan ''[[Danzig Trilogy|Danziger Trilogie]]'' karya Grass sama-sama mengangkat topik masa kecil pada masa pemerintahan Nazi.


Pembangunan [[tugu peringatan]] publik yang dipersembahkan kepada korban Holokaus adalah wujud nyata dari ''Vergangenheitsbewältigung'' Jerman. Berbagai [[kamp konsentrasi]] seperti [[kamp konsentrasi Dachau|Dachau]], [[Buchenwald]], [[kamp konsentrasi Bergen-Belsen|Bergen-Belsen]], dan [[kamp konsentrasi Flossenbürg|Flossenbürg]] diubah menjadi tugu dan [[museum]] yang terbuka untuk umum. Banyak kota kecil yang memasang plakat di dinding sebagai penanda tempat terjadinya kejahatan perang.
Pembangunan [[tugu peringatan]] publik yang dipersembahkan kepada korban Holokaus adalah wujud nyata dari ''Vergangenheitsbewältigung'' Jerman. Berbagai [[kamp konsentrasi]] seperti [[kamp konsentrasi Dachau|Dachau]], [[kamp konsentrasi Buchenwald|Buchenwald]], [[kamp konsentrasi Bergen-Belsen|Bergen-Belsen]], dan [[kamp konsentrasi Flossenbürg|Flossenbürg]] diubah menjadi tugu dan [[museum]] yang terbuka untuk umum. Banyak kota kecil yang memasang plakat di dinding sebagai penanda tempat terjadinya kejahatan perang.


Ketika ibu kota dipindahkan dari [[Bonn]] ke [[Berlin]] pada tahun 1999, [[Memorial to the Murdered Jews of Europe|"Tugu Holokaus"]] yang dirancang arsitek [[Peter Eisenman]] menjadi bagian dari proyek pembangunan gedung-gedung pemerintahan baru di distrik [[Berlin-Mitte]]. Tugu tersebut dibuka tanggal 10 Mei 200. Nama tidak resminya, ''Holocaust-Mahnmal,'' bermakna penting. Nama ini sulit diterjemahkan dan lebih mendekati "Nisan Holokaus", tetapi kata benda ''Mahnmal'' (berbeda dengan ''Denkmal'' yang biasanya berarti "tugu peringatan") memiliki makna "teguran", "dorongan", dan "permohonan" alih-alih "peringatan". Tugu ini secara resmi bernama ''Das Denkmal für die ermordeten Juden Europas'' ("Tugu Peringatan Pembunuhan
Ketika ibu kota dipindahkan dari [[Bonn]] ke [[Berlin]] pada tahun 1999, [[Memorial to the Murdered Jews of Europe|"Tugu Holokaus"]] yang dirancang arsitek [[Peter Eisenman]] menjadi bagian dari proyek pembangunan gedung-gedung pemerintahan baru di distrik [[Berlin-Mitte]]. Tugu tersebut dibuka tanggal 10 Mei 200. Nama tidak resminya, ''Holocaust-Mahnmal,'' bermakna penting. Nama ini sulit diterjemahkan dan lebih mendekati "Nisan Holokaus", tetapi kata benda ''Mahnmal'' (berbeda dengan ''Denkmal'' yang biasanya berarti "tugu peringatan") memiliki makna "teguran", "dorongan", dan "permohonan" alih-alih "peringatan". Tugu ini secara resmi bernama ''Das Denkmal für die ermordeten Juden Europas'' ("Tugu Peringatan Pembunuhan
Orang-Orang Yahudi Eropa"). Kontroversi bermunculan karena nama resmi tersebut dan hanya menyoroti korban Yahudi. Eisenman mengakui pada upacara pembukaannya, "Kita memang belum menyelesaikan segala permasalahan kita — arsitektur bukanlah obat penawar kejahatan — dan kami tidak akan pernah bisa memuaskan para hadirin yang datang hari ini, tetapi kami tidak bermaksud demikian."
Orang-Orang Yahudi Eropa"). Kontroversi bermunculan karena nama resmi tersebut dan hanya menyoroti korban Yahudi. Eisenman mengakui pada upacara pembukaannya, "Kita memang belum menyelesaikan segala permasalahan kita — arsitektur bukanlah obat penawar kejahatan — dan kami tidak akan pernah bisa memuaskan para hadirin yang datang hari ini, tetapi kami tidak bermaksud demikian."

== Sikap di negara Eropa lain ==
Di [[Austria]], perdebatan soal sifat dan perlu tidaknya [[Anschluss]] serta sengketa yang berlangsung mengenai kewajiban dan beban di mata hukum memicu berbagai permasalahan dan tanggapan yang tidak memadai dari seluruh lembaga pemerintah. Sejak akhir abad ke-20, sejumlah pengamat dan analis mempermasalahkan bangkitnya "[[Jörg Haider|Haiderisme]]".{{efn|Melejitnya popularitas Haider dikecam oleh banyak warga Austria sebagai bentuk proto- atau [[neo-fasisme]] setelah ia memenangi [[pemilihan umum legislatif Austria 1999|pemilu legislatif Austria 1999]] dan membentuk pemerintahan koalisi dengan [[ÖVP|Partai Rakyat Austria]].}}

[[Polandia]] membangun museum, [[arsip]], dan pusat penelitian di [[Oświęcim]], lebih dikenal dengan nama [[Auschwitz]] dalam bahasa Jerman, atas persetujuan [[Parlemen Polandia]] pada tanggal 2 Juli 1947. Pada tahun yang sama, [[Cekoslowakia]] mendirikan "Tugu Penderitaan Nasional", kelak berganti nama menjadi Tugu Terezín, di kota [[Terezín]], [[Republik Ceko]]. Kamp konsentrasi [[Theresienstadt]] pernah berdiri di tempat itu. Dalam jenjang ortodoksi Komunis di kedua negara itu pada masa dominasi [[Uni Soviet]] di [[Eropa Timur]] hingga akhir abad ke-20, penelitian sejarah Holokaus mengalami politisasi. Doktrin [[perjuangan kelas]] [[Marxisme|Marxis]] sering dicampurkan dengan sejarah yang sudah disepakati secara umum sehingga mengabaikan adanya kolaborasi dan indikasi [[antisemitisme]] di negara-negara tersebut.

Laju pasukan ''[[Einsatzgruppen]]'', ''[[Operasi Reinhard|Aktion Reinhardt]]'', dan peristiwa-peristiwa penting lain pada masa Holokaus tidak terjadi di dalam wilayah Reich Ketiga (sekarang disebut wilayah Republik Federal). Sejarah tugu peringatan dan arsip yang dibangun di sejumlah tempat di Eropa Timur berkaitan dengan rezim Komunis yang berkuasa di sana selama lebih dari empat puluh tahun setelah [[Perang Dunia II]]. Nazi memaparkan gagasan persebaran bangsa Jerman sampai ke wilayah-wilayah yang pernah dihuni suku Jerman. Mereka menyerbu dan menguasai sebagian besar [[Eropa Tengah]] dan [[Eropa Timur|Timur]], melakukan kekerasan terhadap berbagai suku [[bangsa Slavia|Slavia]] serta bangsa Yahudi, orang [[komunis]], [[homoseksual]], [[gipsi]], [[tahanan perang]], dan partisan. Jutaan orang selain bangsa Yahudi juga menjadi korban. Usai perang, bangsa-bangsa Eropa Timur mengusir pendatang Jerman dan penduduk Jerman yang sudah lama menetap (''[[Volksdeutsch]]e'') sebagai reaksi terhadap pendudukan daratan timur oleh Reich yang mewakili suku Jerman.


== Proses serupa di negara lain ==
== Proses serupa di negara lain ==
{{main article|Komisi kebenaran dan rekonsiliasi}}
{{main article|Komisi kebenaran dan rekonsiliasi}}
Dalam beberapa aspek, ''Vergangenheitsbewältigung'' serupa dengan upaya di negara-negara demokratis lain yang bertujuan membangkitkan kesadaran dan mengakui masa-masa kelam serta pelanggaran sosial yang terjadi sebelumnya. Salah satu contohnya adalah proses ''[[Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (Afrika Selatan)|kebenaran dan rekonsiliasi]]'' [[Afrika Selatan]] usai masa [[apartheid]] dan penindasan kelompok aktivis Afrika yang menjunjung partisipasi politik dan kebebasan dari penindasan oleh orang kulit putih.
Dalam beberapa aspek, ''Vergangenheitsbewältigung'' serupa dengan upaya di negara-negara demokratis lain yang bertujuan membangkitkan kesadaran dan mengakui masa-masa kelam serta pelanggaran sosial yang terjadi sebelumnya. Salah satu contohnya adalah proses ''[[Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (Afrika Selatan)|kebenaran dan rekonsiliasi]]'' di [[Afrika Selatan]] usai [[apartheid]] dan penindasan kelompok aktivis Afrika yang menjunjung partisipasi politik dan kebebasan dari penindasan oleh orang kulit putih.


''Vergangenheitsbewältigung'' juga disamakan dengan proses ''[[glasnost]]'' di [[Uni Soviet]], tetapi lebih berfokus pada kebebasan mengkritik yang diperlukan untuk menciptakan reformasi progresif; monopoli kekuasaan oleh Partai Komunis diasumsikan tetap bertahan. Sejak akhir abad ke-20 dan bubarnya Uni Soviet, proses penafsiran ulang era komunis negara-negara Eropa Timur dan bekas Uni Soviet beserta segala pelanggarannya kadang disebut ''Vergangenheitsbewältigung'' pascasosialis.
''Vergangenheitsbewältigung'' juga disamakan dengan proses ''[[glasnost]]'' di [[Uni Soviet]], tetapi ''glasnost'' cenderung mengutamakan kebebasan mengkritik alih-alih mempelajari masa lalu sebagai pijakan untuk menciptakan reformasi progresif; monopoli kekuasaan oleh Partai Komunis saat itu diperkirakan tetap bertahan. Sejak akhir abad ke-20 dan bubarnya Uni Soviet, upaya bangsa-bangsa Eropa Timur dan bekas Uni Soviet untuk menafsirkan ulang era komunis yang berlalu beserta pelanggarannya kadang disebut sebagai ''Vergangenheitsbewältigung'' pascasosialis.


== Budaya masyarakat ==
== Budaya masyarakat ==
[[Satir politik|Satiris politik]] [[Roy Zimmerman (satiris)|Roy Zimmerman]] mengeluarkan lagu berjudul "Vergangenheitsbewaeltigung" dalam album ''Security''.<ref>[http://royzimmerman.com/lyrics/security_vergang.html Roy Zimmerman - Lyrics - Security - Vergangenheitsbewaeltigung]</ref>
[[Satir politik|Satiris politik]] [[Roy Zimmerman (satiris)|Roy Zimmerman]] mengeluarkan lagu berjudul "Vergangenheitsbewaeltigung" dalam album ''Security''.<ref>{{Cite web |url=http://royzimmerman.com/lyrics/security_vergang.html |title=Roy Zimmerman - Lyrics - Security - Vergangenheitsbewaeltigung |access-date=2017-12-31 |archive-date=2016-09-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160903124151/http://www.royzimmerman.com/lyrics/security_vergang.html |dead-url=yes }}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Fungsionalisme versus intensionalisme]]
* [[Fungsionalisme versus intensionalisme]]
* [[Pendekatan bawah-ke-atas Holokaus]]
* [[Pendekatan merambat Holokaus]]
* [[Perdebatan kebijakan luar negeri Nazi]]
* [[Perdebatan kebijakan luar negeri Nazi]]
** [[Perdebatan pengeboman Auschwitz]]
** [[Perdebatan pengeboman Auschwitz]]
Baris 75: Baris 82:


{{DEFAULTSORT:Vergangenheitsbewaltigung}}
{{DEFAULTSORT:Vergangenheitsbewaltigung}}
[[Kategori:Vergangenheitsbewältigung|*]]
[[Kategori:Vergangenheitsbewältigung| ]]
[[Kategori:Sastra Jerman]]
[[Kategori:Sastra Jerman]]
[[Kategori:Filsafat Jerman]]
[[Kategori:Filsafat Jerman]]

Revisi terkini sejak 29 Juni 2023 06.25

Tugu peringatan Holokaus di pusat kota Berlin
Jerman modern berwarna abu-abu tua; wilayah Jerman yang hilang semasa Perang Dunia I dan II berwarna hitam.

Vergangenheitsbewältigung[1] (Jerman: [fɛɐ̯ˈɡaŋn̩haɪtsbəˌvɛltɪɡʊŋ], "perjuangan berdamai dengan [hal-hal buruk] masa lalu")[2] adalah sebuah istilah dalam bahasa Jerman untuk menyebut rangkaian proses sejak akhir abad ke-20 yang berperan penting dalam kajian sastra, masyarakat, dan budaya Jerman pasca-1945.

Kamus bahasa Jerman, Duden, mengartikan Vergangenheitsbewältigung sebagai "perbincangan terbuka mengenai masa-masa problematik dalam sejarah modern suatu negara—terutama Sosialisme Nasional di Jerman"[3][4]—"problematik" berarti peristiwa traumatik yang memunculkan persoalan sensitif berupa penyesalan bersama. Di Jerman, istilah ini mengacu pada rasa malu dan sesal atas keterlibatan bangsa Jerman dalam kejahatan perang Wehrmacht, Holokaus, dan peristiwa-peristiwa terkait pada awal dan pertengahan abad ke-20, termasuk Perang Dunia II. Dalam hal ini, kata tersebut bisa berarti proses penghapusan nilai-nilai Nazi dari pola pikir bangsa. Seiring bergabungnya Jerman Timur dengan Republik Federal Jerman pada tahun 1989 dan bubarnya Uni Soviet di kemudian hari, Vergangenheitsbewältigung juga berarti pengakuan terhadap kesia-siaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di bekas negara komunis itu.

Perkembangan sejarah[sunting | sunting sumber]

Vergangenheitsbewältigung adalah upaya menganalisis, memahami, dan belajar berdamai dengan masa lalu, khususnya Holokaus. Pengutamaan pembelajaran dalam prinsip ini sesuai dengan pernyataan filsuf George Santayana bahwa "mereka yang melupakan masa lalu pasti akan mengulangi masa lalu". Vergangenheitsbewältigung adalah istilah teknis yang juga digunakan dalam bahasa Inggris dan diciptakan setelah tahun 19 di Jerman Barat. Istilah tersebut secara khusus mengacu pada kekejaman yang terjadi pada masa Reich Ketiga, ketika Adolf Hitler berkuasa di Jerman, dan sudut pandang sejarah dan kontemporer mengenai penyertaan dan penyerapan lembaga politik, budaya, dan agama Jerman oleh paham Nazisme. Istilah ini pada saat yang bersamaan berkenaan dengan (1) tanggung jawab konkret negara Jerman (Jerman Barat melaksanakan kewajiban hukum Reich) dan penduduk Jerman atas semua yang terjadi "di bawah Hitler" dan (2) persoalan asal mula legitimasi dalam masyarakat yang kemajuan Renaisansnya lenyap dilumat ideologi Nazi.

Belakangan ini, istilah Vergangenheitsbewältigung digunakan di bekas Jerman Timur untuk menyebut proses membongkar kebrutalan lembaga-lembaga pemerintahan Komunis.

Pasca-denazifikasi[sunting | sunting sumber]

Vergangenheitsbewältigung sudah lama dipandang sebagai "tahap selanjutnya" yang patut dilakukan setelah denazifikasi, proses yang dicanangkan oleh pemerintah pendudukan Sekutu dan dilanjutkan oleh pemerintahan Konrad Adenauer dari Partai Persatuan Demokrat Kristen. Prinsip ini sudah ada sejak akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, kira-kira ketika Wiederaufbau (rekonstruksi) dirasa sudah tidak terlalu genting. Usai mengganti lembaga dan struktur kekuasaan Nazisme, bangsa Jerman yang liberal ingin menghadapi rasa bersalah atas sejarah yang baru saja berlalu. Salah satu ciri Vergangenheitsbewältigung adalah belajar dari masa lalu. Bangsa Jerman dengan jujur mengakui bahwa masa lalu seperti itu benar-benar terjadi, berusaha sebisa mungkin memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan, dan berusaha melangkah ke masa depan.

Peran gereja dan sekolah[sunting | sunting sumber]

Beberapa gereja Jerman memainkan peran penting dalam perlawanan terhadap Nazisme dan mereka turut memimpin proses ini. Mereka mengembangkan kajian teologi pertobatan pascaperang Jerman. Pada misa rutin, Kirchentag yang beraliran Lutheran dan Katholikentag yang beraliran Katolik menjadikan pertobatan pascaperang sebagai leitmotiv (motif utama) pemuda-pemudi Kristen.

Vergangenheitsbewältigung disalurkan oleh masyarakat melalui sekolah. Kurikulum pusat di sebagian besar negara bagian di Jerman memasukkan pelajaran berulang-ulang tentang berbagai aspek Nazisme dalam kelas sejarah, politik dan agama Jerman sejak kelas lima; pelajaran ini disesuaikan dengan jenjang kelas. Sekolah juga mengadakan darmawisata ke kamp konsentrasi. Penyintas Holokaus Yahudi sering diundang sebagai narasumber di sekolah, tetapi kesempatan ini semakin tertutup karena mereka semakin tua.

Lingkup filsafat[sunting | sunting sumber]

Dalam lingkup filsafat, Theodor Adorno pernah menulis kuliah berjudul "Was bedeutet: Aufarbeitung der Vergangenheit?" ("Apa yang dimaksud dengan 'mengurai masa lalu'?"), topik yang berkaitan dengan pandangannya tentang "pasca-Auschwitz" pada tulisan-tulisan selanjutnya. Ia menyampaikan kuliahnya pada tanggal 9 November 1959 dalam sebuah konferensi pendidikan di Wiesbaden.[5] Di tengah gelombang serangan anti-Semit terhadap sinagog dan lembaga masyarakat Yahudi yang bermunculan di Jerman Barat waktu itu, Adorno menulis bahwa ia menolak jargon kontemporer "mengurai masa lalu" karena tidak tepat sasaran. Ia berpendapat bahwa jargon itu justru menutup-nutupi sikap menolak masa lalu. Menurutnya, jargon itu sepatutnya mencerminkan renungan diri yang kritis sesuai teori Freud sebelum memulai tahap "berdamai" dengan masa lalu.[5]

Kuliah Adorno sering dipandang sebagai campuran kritik implisit dan eksplisit atas tulisan-tulisan Martin Heidegger yang dikenal memiliki hubungan resmi dengan Partai Nazi. Heidegger, bertolak belakang dengan perannya di Partai Nazi pada masa Reich Ketiga, memaparkan konsepsi sejarah Germania sebagai asal mula dan nasib bangsa Jerman secara filosofis (ia kemudian membahas "bangsa Barat"). Dalam "Das Gedächtnis des Denkens. Versuch über Heidegger und Adorno" (The Memory of Thought: An Essay on Heidegger and Adorno, diterjemahkan oleh Nicholas Walker), Alexander Garcia Düttman berusaha menjelaskan nilai filosofis dua istilah yang jelas-jelas bertentangan, "Auschwitz" dan "Germania", dalam pandangan dua pemikir tersebut.

Lingkup budaya[sunting | sunting sumber]

Dalam lingkup budaya, istilah Vergangenheitsbewältigung dikaitkan dengan sebuah aliran sastra Jerman yang didominasi sejumlah penulis seperti Günter Grass dan Siegfried Lenz. Novel Deutschstunde karya Lenz dan Danziger Trilogie karya Grass sama-sama mengangkat topik masa kecil pada masa pemerintahan Nazi.

Pembangunan tugu peringatan publik yang dipersembahkan kepada korban Holokaus adalah wujud nyata dari Vergangenheitsbewältigung Jerman. Berbagai kamp konsentrasi seperti Dachau, Buchenwald, Bergen-Belsen, dan Flossenbürg diubah menjadi tugu dan museum yang terbuka untuk umum. Banyak kota kecil yang memasang plakat di dinding sebagai penanda tempat terjadinya kejahatan perang.

Ketika ibu kota dipindahkan dari Bonn ke Berlin pada tahun 1999, "Tugu Holokaus" yang dirancang arsitek Peter Eisenman menjadi bagian dari proyek pembangunan gedung-gedung pemerintahan baru di distrik Berlin-Mitte. Tugu tersebut dibuka tanggal 10 Mei 200. Nama tidak resminya, Holocaust-Mahnmal, bermakna penting. Nama ini sulit diterjemahkan dan lebih mendekati "Nisan Holokaus", tetapi kata benda Mahnmal (berbeda dengan Denkmal yang biasanya berarti "tugu peringatan") memiliki makna "teguran", "dorongan", dan "permohonan" alih-alih "peringatan". Tugu ini secara resmi bernama Das Denkmal für die ermordeten Juden Europas ("Tugu Peringatan Pembunuhan Orang-Orang Yahudi Eropa"). Kontroversi bermunculan karena nama resmi tersebut dan hanya menyoroti korban Yahudi. Eisenman mengakui pada upacara pembukaannya, "Kita memang belum menyelesaikan segala permasalahan kita — arsitektur bukanlah obat penawar kejahatan — dan kami tidak akan pernah bisa memuaskan para hadirin yang datang hari ini, tetapi kami tidak bermaksud demikian."

Sikap di negara Eropa lain[sunting | sunting sumber]

Di Austria, perdebatan soal sifat dan perlu tidaknya Anschluss serta sengketa yang berlangsung mengenai kewajiban dan beban di mata hukum memicu berbagai permasalahan dan tanggapan yang tidak memadai dari seluruh lembaga pemerintah. Sejak akhir abad ke-20, sejumlah pengamat dan analis mempermasalahkan bangkitnya "Haiderisme".[a]

Polandia membangun museum, arsip, dan pusat penelitian di Oświęcim, lebih dikenal dengan nama Auschwitz dalam bahasa Jerman, atas persetujuan Parlemen Polandia pada tanggal 2 Juli 1947. Pada tahun yang sama, Cekoslowakia mendirikan "Tugu Penderitaan Nasional", kelak berganti nama menjadi Tugu Terezín, di kota Terezín, Republik Ceko. Kamp konsentrasi Theresienstadt pernah berdiri di tempat itu. Dalam jenjang ortodoksi Komunis di kedua negara itu pada masa dominasi Uni Soviet di Eropa Timur hingga akhir abad ke-20, penelitian sejarah Holokaus mengalami politisasi. Doktrin perjuangan kelas Marxis sering dicampurkan dengan sejarah yang sudah disepakati secara umum sehingga mengabaikan adanya kolaborasi dan indikasi antisemitisme di negara-negara tersebut.

Laju pasukan Einsatzgruppen, Aktion Reinhardt, dan peristiwa-peristiwa penting lain pada masa Holokaus tidak terjadi di dalam wilayah Reich Ketiga (sekarang disebut wilayah Republik Federal). Sejarah tugu peringatan dan arsip yang dibangun di sejumlah tempat di Eropa Timur berkaitan dengan rezim Komunis yang berkuasa di sana selama lebih dari empat puluh tahun setelah Perang Dunia II. Nazi memaparkan gagasan persebaran bangsa Jerman sampai ke wilayah-wilayah yang pernah dihuni suku Jerman. Mereka menyerbu dan menguasai sebagian besar Eropa Tengah dan Timur, melakukan kekerasan terhadap berbagai suku Slavia serta bangsa Yahudi, orang komunis, homoseksual, gipsi, tahanan perang, dan partisan. Jutaan orang selain bangsa Yahudi juga menjadi korban. Usai perang, bangsa-bangsa Eropa Timur mengusir pendatang Jerman dan penduduk Jerman yang sudah lama menetap (Volksdeutsche) sebagai reaksi terhadap pendudukan daratan timur oleh Reich yang mewakili suku Jerman.

Proses serupa di negara lain[sunting | sunting sumber]

Dalam beberapa aspek, Vergangenheitsbewältigung serupa dengan upaya di negara-negara demokratis lain yang bertujuan membangkitkan kesadaran dan mengakui masa-masa kelam serta pelanggaran sosial yang terjadi sebelumnya. Salah satu contohnya adalah proses kebenaran dan rekonsiliasi di Afrika Selatan usai apartheid dan penindasan kelompok aktivis Afrika yang menjunjung partisipasi politik dan kebebasan dari penindasan oleh orang kulit putih.

Vergangenheitsbewältigung juga disamakan dengan proses glasnost di Uni Soviet, tetapi glasnost cenderung mengutamakan kebebasan mengkritik alih-alih mempelajari masa lalu sebagai pijakan untuk menciptakan reformasi progresif; monopoli kekuasaan oleh Partai Komunis saat itu diperkirakan tetap bertahan. Sejak akhir abad ke-20 dan bubarnya Uni Soviet, upaya bangsa-bangsa Eropa Timur dan bekas Uni Soviet untuk menafsirkan ulang era komunis yang berlalu beserta pelanggarannya kadang disebut sebagai Vergangenheitsbewältigung pascasosialis.

Budaya masyarakat[sunting | sunting sumber]

Satiris politik Roy Zimmerman mengeluarkan lagu berjudul "Vergangenheitsbewaeltigung" dalam album Security.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Melejitnya popularitas Haider dikecam oleh banyak warga Austria sebagai bentuk proto- atau neo-fasisme setelah ia memenangi pemilu legislatif Austria 1999 dan membentuk pemerintahan koalisi dengan Partai Rakyat Austria.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kata majemuk die Vergangenheit "masa lalu" dan Bewältigung "mengakui masalah", sering digunakan dalam konteks psikologis untuk mengakui gangguan jiwa dan rasa bersalah.
  2. ^ Collins German-English Dictionary: Vergangenheitsbewältigung
  3. ^ "Duden | Vergangenheitsbewältigung | Rechtschreibung, Bedeutung, Definition" (dalam bahasa (Jerman)). Duden.de. Diakses tanggal 2017-04-28. 
  4. ^ "Auseinandersetzung einer Nation mit einem problematischen Abschnitt ihrer jüngeren Geschichte, in Deutschland besonders mit dem Nationalsozialismus"
  5. ^ a b Boos, Sonja (2014). Introduction to Theodor W. Adorno's "Was bedeutet: Aufarbeitung der Vergangenheit" (The Meaning of Working through the Past). A media supplement to: Boos, Speaking the Unspeakable in Postwar Germany: Toward a Public Discourse on the Holocaust. Ithaca, NY: Cornell University Press. The website (under the banner of the "Signale" book series on modern German literature and culture) includes the audio recording of Adorno's lecture, along with links to the German text and an English translation.
  6. ^ "Roy Zimmerman - Lyrics - Security - Vergangenheitsbewaeltigung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-03. Diakses tanggal 2017-12-31. 

Sumber[sunting | sunting sumber]

  • Frei, Norbert; Vergangenheitspolitik. Die Anfänge der Bundesrepublik und die NS-Vergangenheit. Munich: C.H. Beck, 1996. [In English as Adenauer's Germany and the Nazi Past: The Politics of Amnesty and Integration. New York: Columbia University Press]
  • Geller, Jay Howard; Jews in Post-Holocaust Germany. Cambridge: Cambridge University Press, 2005.
  • Herf, Jeffrey; Divided Memory: The Nazi Past in the Two Germanys. Cambridge: Harvard University Press, 1997.
  • Maier, Charles S.; The Unmasterable Past: History, Holocaust, and German National Identity. Cambridge: Harvard University Press, 1988.
  • Maislinger, Andreas; Coming to Terms with the Past: An International Comparison. In Nationalism, Ethnicity, and Identity. Cross National and Comparative Perspectives, ed. Russel F. Farnen. New Brunswick and London: Transaction Publishers, 2004.
  • Moeller, Robert G.; War Stories: The Search for a Usable Past in the Federal Republic of Germany. Berkeley: University of California Press, 2001.
  • Moeller, Robert G. (ed.); West Germany Under Construction: Politics, Society and Culture in the Adenauer Era. Ann Arbor: University of Michigan Press, 1997.
  • Pross, Christian; Paying for the Past: The Struggle over Reparations for Surviving Victims of the Nazi Terror. Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1998.
  • Transitional Justice and Dealing with the Past", in: Berghof Glossary on Conflict Transformation. 20 notions for theory and practice. Berlin: Berghof Foundation, 2012.