Wismilak Inti Makmur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Oktober 2022 14.50 oleh JayaGood (bicara | kontrib) (→‎Sejarah: Perbaikan kesalahan ketik)
PT Wismilak Inti Makmur Tbk.
Publik
Kode emitenIDX: WIIM
IndustriRokok
Tembakau
Cerutu
Didirikan26 Desember 1962
14 Desember 1994 (PT Wismilak Inti Makmur Tbk)
PendiriLie Koen Lie
Liem Sien Nio
Oei Bian Hok
Kantor
pusat
Indonesia Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Tokoh
kunci
Willy Walla (Komisaris Utama)
Ronald Walla (Direktur Utama)
ProdukWismilak Diplomat
Wismilak Special
Wismilak Slim
Galan Kretek
Diplomat Mild
Diplomat Evo
Rp82,16 miliar (2022)
Situs webwww.wismilak.com

PT Wismilak Inti Makmur Tbk (IDX: WIIM) atau Wismilak Group adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang berpusat di Surabaya, didirikan pada tahun 1994.

Anak usaha utamanya adalah PT Gelora Djaja yang bergerak langsung dalam produksi rokok dan dibentuk pada tahun 1962, sebagai usaha pertama dari Wismilak Group.[1]

Sejarah

Perkembangan awal

Pada 26 Desember 1962,[2][3] pasangan Lie Koen Lie (Wisman Ali) dan Liem Sien Nio (Sinta Dewi Sampoerna, anak ketiga dari Liem Seeng Tee yang merupakan pendiri HM Sampoerna) bersama dengan Oei Bian Hok (Budiono Widjajadi) mendirikan PT Gelora Djaja. Mula-mula pabrik tersebut berdiri di lokasi di Jl. Petemon Barat Surabaya, dengan hanya 10 orang pegawai. PT Gelora Djaja memulai kegiatan usahanya dibidang rokok dengan dikeluarkannya SKT (Sigaret Kretek Tangan) dengan merek "Galan" (singkatan dari tiga sembilan) pada tahun tersebut. Pada 5 Maret 1963, PT Gelora Djaja memulai produksi rokok "Wismilak Kretek Special". Nama Wismilak konon berasal dari kata berbahasa Inggris, wish me luck (semoga beruntung), sedangkan logonya didominasi gambar orang tua yang dimaksudkan agar bisnis ini panjang umur dan bisa mendapat keberuntungan dengan kerja keras.[4]

Dengan semakin berkembangnya perusahaan, pada tahun 1966, PT Gelora Djaja membeli lagi lahan seluar 1 hektar di Jalan Putro Agung Wetan, Surabaya. Jumlah karyawan pada waktu itu adalah 45 orang. Dengan semakin pesatnya perkembangan perusahaan, pada tahun 1976, PT Gelora Djaja mulai menempati lokasi baru di Jl. Buntaran 9, Surabaya di lahan seluas 10 hektar, yang ditempati sampai sekarang dengan sekitar 3.000 karyawan. Mula-mula kemasan kretek Galan dan Wismilak dicetak di percetakan luar. Maka untuk memenuhi kebutuhan kemasan kretek, pada 27 November 1979, didirikanlah PT Putri Jaya, yang kemudian berubah menjadi PT Putri Gelora Djaja, pada tanggal 4 April 1981.

Pada tanggal 14 Januari 1983 PT Gawih Jaya didirikan untuk mendistribusikan produk Wismilak. Kata "Gawih" adalah kependekan dari "Galan-Wismilak-Hidup Subur", tiga merek rokok awal dari PT Gelora Djaja. Dengan demikian PT Gelora Djaja tidak lagi menangani masalah distribusi tetapi diserahkan sepenuhnya dibawah bendera PT Gawih Jaya. Kemudian, di tahun 1984 PT Gelora Djaja membeli mesin pembuat kretek merek Decouflé buatan Prancis. Sejak saat itu mulai dirintis era sigaret kretek mesin (SKM) di PT Gelora Djaja. Di tahun 1989 lahir brand Wismilak Diplomat, SKM dengan kemasan hitam dan harga premium pertama di Indonesia.

Perkembangan sejak 1994

Pada tanggal 14 Desember 1994, didirikanlah PT Wismilak Inti Makmur sebagai holding company (perusahaan induk) perusahaan dan unit bisnis Wismilak, sekaligus sebagai pabrikan filter kretek. Selanjutnya untuk lebih memfokuskan diri ke produk SKT Galan, pada tahun 1998, PT Wismilak Inti Makmur mendirikan PT Galan Gelora Djaja yang berlokasi di Jl. Karang Bong 999 Sidoarjo. Untuk mendukung unit produksi pusat, beberapa unit SKT di daerah seperti Jember, Bojonegoro, Petemon dan Buntaran 18 tetap diperlukan keberadaannya. Selain itu, beberapa gudang dibangun yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan tembakau yang berasal dari petani juga sangat dibutuhkan sebagai pendukung proses produksi. Tembakau yang digunakan PT Gelora Djaja antara lain berasal dari Madura (Pamekasan dan Sumenep), Gresik, Bojonegoro, Lombok dan Temanggung. Sedangkan untuk keperluan logistik yang berfungsi sebagai penyimpanan rokok siap jual terdapat di Gresik dan Jakarta.

Beberapa merek lahir pada tahun 2000 dan selanjutnya. Misalnya "Wismilak Slim" (2000), SKT low tar–low nicotine pertama di Indonesia. Pada tahun 2000 itu pula mulai diproduksi cigars dengan brand "Wismilak Premium Cigars" dengan varian Robusto sebagai produk awal. Pada tahun 2004, lahir brand Galan Slim dan selanjutnya, tahun 2009 lahir brand "Wismilak Diplomat Anniversary". Tahun 2010, PT Gelora Djaja masuk ke era kretek mild dengan meluncurkan brand "Galan Mild" pada awal tahun 2011. Pada tahun itu pula mulai diproduksi pula varian Wismilak Premium Cigars, yaitu Corona dan Petit Corona.

Sejak tahun 2010, Diplomat Success Challenge (DSC) merupakan program kompetisi kewirausahaan yang memberikan kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha untuk memperoleh hibah modal usaha, edukasi, dan pendampingan, mewujudkan dan mengembangkan ide-ide bisnis yang kreatif, bergabung dalam jaringan alumni Diplomat Entrepreneur Network (DEN), dan berpeluang menjadi wirausahawan sukses yang tangguh dan bermanfaat. Program ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2010, dan terus disempurnakan dari tahun ke tahun oleh Wismilak Foundation.[5]

Pada 18 Desember 2012, induk usaha Wismilak Group, PT Wismilak Inti Makmur resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode WIIM.[6] Sebenarnya, pencatatan saham perdana perusahaan ini sudah direncanakan sejak Januari 1995, namun karena krisis keuangan 1997-1998 itulah yang membuat perusahaan ini mengurungkan rencana tersebut.[7]

Perkembangan mutakhir

Pada bulan Juli 2020, selama pandemi COVID-19, Wismilak mencatatkan laba bersih yang naik 409 persen pada periode enam bulan yang berakhir Juni 2020.[8] Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Wismilak Surjanto Yasaputera mengakui pertumbuhan penjualan tahun ini didorong oleh 2 produk unggulan yang baru dirilis perseroan yakni di segmen SKT (Sigaret Kretek Tangan) dengan jenama Wismilak Satya dan SKM (Sigaret Kretek Mesin) dengan jenama Diplomat Evo. Wismilak Group langsung memperluas jangkauan distribusinya ke Sumatera.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2020, laba bersih perseroan melesat 409,67 persen secara tahunan menjadi Rp43,6 miliar. Pada periode enam bulan 2019, laba bersih Wismilak hanya Rp8,55 miliar. Laba yang meroket pada periode tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penjualan 27,71 persen secara year-on-year menjadi Rp829,26 miliar. Di samping itu terdapat kenaikan pendapatan lain-lain menjadi Rp8,5 miliar pada periode tersebut.[9] Di sisi lain, beban pokok penjualan dan beban usaha perseroan meningkat masing-masing 27,41 persen menjadi Rp574,48 miliar dan 8,13 persen menjadi Rp 205,89 miliar.

Pada tahun 2022, laba bersih Wismilak kembali meningkat 30,33 persen, sehingga menjadi Rp82,16 miliar. Padahal, di periode yang sama di tahun 2021, laba bersih WIIM hanya sebesar Rp63,04 miliar. Tumbuhnya laba bersih Wismilak terjadi di tengah ambruknya laba bersih emiten-emiten rokok terbesar Tanah Air.[10]

Kantor

Pada tahun 1993, Wismilak menempati gedung barunya yang terletak di antara Jalan Darmo dan Dr. Soetomo, Surabaya. Gedung Grha Wismilak mula-mula adalah bangunan bergaya kolonial dua lantai dan diperkirakan dibangun pada tahun 1920an dan merupakan situs cagar budaya yang dilindungi pemerintah kota Surabaya. Gedung tersebut berada di pojok jalan antara Jalan Darmo dan Jalan Dr. Soetomo, Surabaya. Bila diperhatikan dari luar, fasad gedung bercat putih itu seolah hanya satu lantai. Di dindingnya terdapat ornamen jendela seni kaca patri bersegi lima yang cantik.[11]

Lantai pertama gedung terbuat dari batu alam, sedangkan lantai kedua berlantai kayu. Pada zaman itu gedung dua lantai sangat langka. Total luas gedung asli adalah 999,89 meter persegi yang terdiri dari lantai satu seluas 495 meter persegi. Sedangkan lantai dua 504,64 meter persegi. Menurut Umu Inaratun, Staf Legal yang akrab disapa Mbak Nana, gedung tersebut dipindahtangankan ke Wismilak pada tanggal 3 Juli 1993 dari ahli waris. Dengan demikian kuat dugaan bahwa sebenarnya gedung lama ini adalah milik pribadi, namun kosong beberapa lama sehingga kemudian difungsikan oleh polisi.

Bila dilihat dari depan, pintu utama menghadap ke sudut jalan. Di lantai satu, dari pintu utama, bila berjalan lebih jauh akan ditemukan empat ruangan yang luas. Saat ini keempat ruang tersebut difungsikan sebagai musholla, tempat terima tamu, dan ruang kantor. Untuk menuju lantai dua, ada satu tangga yang terbuat dari kayu dengan pegangan besi. Begitu sampai di atas akan tampak jelas lantai kayu yang sampai saat ini masih terawat baik. Di lantai dua, saat ini ditempati Field Marketing Sub Division, Marketing Service Department dan EDP Department. Yang menarik dari lantai dua adalah adanya selasar, semacam teras, yang dapat dipakai untuk menyaksikan lalu lintas di jalan Darmo maupun jalan Dr. Soetomo.

Gedung baru diresmikan sejak 9 September 2009 oleh Willy Walla selaku Presdir PT Wismilak Inti Makmur. Gedung baru ini berlantai empat dengan tambahan lantai atap dan top floor. Lantai satu seluas 533,61 meter persegi, sedangkan lantai dua sampai empat berluas 583,86 meter persegi. Sedangkan luas lantai atap 522,8 meter persegi sementara lantai atas seluas 137 meter persegi.

Produk

Sigaret Kretek Tangan (SKT)

  • Wismilak Special
  • Wismilak Satya
  • Wismilak Arja
  • Galan Kretek
  • Galan Prima
  • Wismilak Slim

Sigaret Kretek Mesin (SKM)

Cerutu

  • Wismilak Premium Cigar
  • Wismilak Premium Seleccion Corona Tube
  • Wismilak Premium Seleccion Petit Corona Tube
  • Wismilak Premium Seleccion Robusto Tube

Produk dihentikan

  • Galan Mild
  • Galan Filter
  • Galan Premium
  • Galan Sahabat
  • Galan Slim
  • Galan Special
  • Galan Sliding Pack
  • MilDay
  • Mister Slim
  • Wismilak Dirgha
  • Wismilak Mild
  • Wismilak Lights
  • Wismilak Master SP

Referensi

Lihat pula

Pranala luar

Socials Media