Zaman Sengoku: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Abiedestar (bicara | kontrib)
Terjemahan dari Wikipedia Bahasa Inggris
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|periode perang lainnya|Negara-Negara yang Berperang}}
{{untuk|periode perang serupa pada sejarah Tiongkok|Negara-Negara yang Berperang}}
{{Sejarah Jepang|Sengoku period battle.jpg|Image explanation = Battle of Kawanakajima in 1561}}
{{Sejarah Jepang|Sengoku period battle.jpg|Image explanation = Battle of Kawanakajima in 1561}}
[[Kategori:Sejarah Jepang]]
{{nihongo|'''Zaman Sengoku'''|戦国時代|sengoku jidai|zaman negara-negara berperang}} (sekitar [[1493]] - sekitar [[1573]]) adalah salah satu pembagian periode dalam [[sejarah Jepang]] yang dimulai sekitar tahun 1493 [[Peristiwa Meiōnoseihen]] (pergolakan di dalam [[klan Ashikaga]] untuk menentukan pewaris jabatan [[shogun]]) sampai shogun ke-15 [[Ashikaga Yoshiaki]] ditaklukkan oleh [[Oda Nobunaga]] yang menandai akhir [[zaman Muromachi]] dan mengawali [[zaman Azuchi Momoyama]]. Zaman Sengoku adalah akhir dari zaman Muromachi. Ada juga pendapat yang mengatakan [[zaman Azuchi Momoyama]] atau disebut juga {{nihongo|'''zaman Shokuhō'''|織豊時代|shokuhō jidai|zaman Oda Nobunaga-Toyotomi Hideyoshi-Akechi Mitsude-Thariq Almas Neil Authar}} sudah dimulai sejak Oda Nobunaga mulai bertugas di [[Kyoto]] sebagai pengikut Ashikaga Yoshiaki.
{{nihongo|'''Zaman Sengoku'''|戦国時代|sengoku jidai|zaman negara-negara berperang}} (Abad ke-15 - Abad ke-16) adalah salah satu pembagian periode dalam [[sejarah Jepang]] yang dimulai sekitar tahun 1493 [[Peristiwa Meiōnoseihen]] (pergolakan di dalam [[klan Ashikaga]] untuk menentukan pewaris jabatan [[shogun]]) sampai shogun ke-15 [[Ashikaga Yoshiaki]] ditaklukkan oleh [[Oda Nobunaga]] yang menandai akhir [[zaman Muromachi]] dan mengawali [[zaman Azuchi Momoyama]]. Zaman Sengoku adalah akhir dari zaman Muromachi. Ada juga pendapat yang mengatakan [[zaman Azuchi Momoyama]] atau disebut juga {{nihongo|'''zaman Shokuhō'''|織豊時代|shokuhō jidai|zaman Oda Nobunaga-Toyotomi Hideyoshi-Akechi Mitsude}} sudah dimulai sejak Oda Nobunaga mulai bertugas di [[Kyoto]] sebagai pengikut Ashikaga Yoshiaki.


== Ringkasan ==
{{jepang-stub}}
Selama zaman Sengoku, walaupun [[Kaisar Jepang]] secara resmi merupakan penguasa negeri dan seluruh bangsawan telah bersumpah setia kepadanya, Kaisar seringkali hanyalah dianggap sebagai tokoh seremonial, marginal, dan keagamaan yang mendelegasikan kekuasaannya kepada [[Syogun]], seorang bangsawan yang kurang lebih setara dengan seorang [[general]]. Beberapa tahun sebelum zaman Sengoku, keshogunan secara perlahan kehilangan pengaruh dan kendalinya terhadap para ''[[Daimyō|daimyōs]]'' (bangsawan lokal). Walaupun [[keshogunan Ashikaga]] telah mengembalikan struktur dari [[keshogunan Kamakura]] dan melembagakan sistem pemerintahan prajurit berdasarkan hak dan kewajiban sosial dan ekonomi yang sama yang dibangun oleh [[Klan Hōjō]] dengan [[Goseibai Shikimoku]] di tahun 1232,{{clarify|date=November 2013}} keshogunan gagal mendapatkan kesetiaan sebagian besar ''daimyō'', terutama para ''daimyō'' yang letak wilayahnya cukup jauh dari ibu kota [[Kyoto]]. Sebagian besar ''daimyō'' tersebut mulai berperang dengan ''daimyō'' lain untuk merebut kendali wilayah dan pengaruh dari keshogunan. Bersamaan dengan meningkatnya perdagangan dengan [[Dinasti Ming]], perekonomian pun berkembang, dan penggunaan uang meluas dengan semakin banyaknya pasar dan kota perdagangan. Digabungkan dengan perkembangan di bidang agrikultural dan perdagangan skala kecil, seluruh aspek-aspek tersebut berujung pada keinginan otonomi daerah yang lebih besar dari setiap tingkat sosial masyarakat. Pada awal abad ke-15, penderitaan yang disebabkan oleh [[gempa bumi]] dan [[kelaparan]] sering kali memicu pemberontakan bersenjata oleh para petani yang bosan dengan utang dan pajak.{{Cn|date=March 2023}}


Sejarahwan seringkali menganggap zaman Sengoku berawal pada [[Perang Ōnin]] (1467–1477), konflik sepuluh tahun yang disebabkan oleh ketidakstabilan politik, yang pada akhirnya memicu masa yang kemudian disebut zaman Sengoku. Perang saudara ini jelas merupakan contoh melemahnya otoritas [[keshogunan Ashikaga]] atas pemerintahan keshogunannya, ''daimyō'' provinsinya, dan Jepang secara keseluruhan; dengan demikian gelombang konflik yang tak terkendali akan menyebar ke seluruh Jepang dan menghancurkan negara-negara bagian di era perang. Para pakar dan penulis berpendapat bahwa “perselisihan penerus ini mungkin tidak akan berujung pada perang jika bukan karena kurangnya kepemimpinan shogun.”<ref name=":0">Streich, Philip. "Ōnin War (1467–1477)." ''Japan at War'': ''An Encyclopedia'', edited by Louis G. Perez, ABC-CLIO, 2013, pp. 296-297. ''Gale eBooks'', link.gale.com/apps/doc/CX2789100191/GVRL?u=psucic&sid=bookmark-GVRL&xid=56a79408. Accessed 21 Mar. 2023.</ref><ref name=":1">Streich, Philip. "Civil Wars, Sengoku Era (1467–1570)." ''Japan at War'': ''An Encyclopedia'', edited by Louis G. Perez, ABC-CLIO, 2013, pp. 53-55. ''Gale eBooks'', link.gale.com/apps/doc/CX2789100045/GVRL?u=psucic&sid=bookmark-GVRL&xid=3f87bd69. Accessed 21 Mar. 2023.</ref>
[[Kategori:Sejarah Jepang]]

[[Perang Ōnin]], yang menghancurkan dua per tiga [[Kyoto]], adalah peristiwa yang menimbulkan kekacauan di seluruh Jepang.<ref name=":0" /> Selain konfrontasi militer antar negara, juga terjadi dampak domestik. Karena menghina keshogunan, daimyo yang terpaksa tetap tinggal di Kyoto malah kembali ke [[Provinsi (Jepang)|provinsinya]]. Akibatnya, beberapa daimyo menyadari bahwa pengikut atau ''[[shugodai]]'' yang mereka tunjuk, sebagai perwakilan ''daimyō'' ketika berhalangan, naik kekuasaan untuk menguasai wilayah tersebut atau memproklamirkan kemerdekaan sebagai wilayah terpisah.<ref name=":1" />

Selain itu, kelelahan akibat perang, kerusuhan sosio-ekonomi, dan perlakuan buruk aristokrat memicu kemarahan kelas petani. Petani, pengrajin, pedagang, dan bahkan penduduk desa mengorganisir pemberontakan (dikenal sebagai “''ikki''”) melawan kelas penguasa. Contoh luar biasa dari hal ini dapat diamati dalam [[Pemberontakan Kaga]], di mana ''ikki'' setempat melancarkan pemberontakan besar-besaran dengan dukungan [[Jōdo Shinshū]] (sehingga membentuk istilah ''ikkō ikki'') dan mengambil kendali atas seluruh provinsi Kaga.<ref name=":1" /><ref>Thornton, Sybil. "Ikkō Ikki." ''Japan at War'': ''An Encyclopedia'', edited by Louis G. Perez, ABC-CLIO, 2013, pp. 138-140. ''Gale eBooks'', link.gale.com/apps/doc/CX2789100096/GVRL?u=psucic&sid=bookmark-GVRL&xid=b19f37eb. Accessed 21 Mar. 2023.</ref>

Zaman Sengoku mencapai puncaknya dengan serangkaian tiga panglima perang – [[Oda Nobunaga]], [[Toyotomi Hideyoshi]], dan [[Tokugawa Ieyasu]] – yang secara bertahap menyatukan Jepang. Setelah kemenangan terakhir Tokugawa Ieyasu dalam [[pengepungan Osaka]] pada tahun 1615, Jepang berada dalam masa damai selama lebih dari 200 tahun di bawah [[Keshogunan Tokugawa]].

== Garis waktu ==
[[Perang Ōnin]] pada tahun 1467 umumnya dianggap sebagai titik awal zaman Sengoku. Terdapat beberapa peristiwa yang dapat dianggap sebagai akhir zaman sengoku: Masuknya Nobunaga ke [[Kyoto]] (1568){{sfnm|1a1=Mypaedia|1y=1996}} atau dibubarkannya [[Keshogunan Muromachi]] (1573){{sfnm|1a1=Hōfu-shi Rekishi Yōgo-shū}} atau Nobunaga memasuki [[Istana Azuchi]] (1576), Pengesahan Sōbujirei oleh Hideyoshi ([[:ja:惣無事令|ja]]) yang merupakan aturan yang melarang perang antar klan (1587), [[Pengepungan Odawara (1590)]], [[Pertempuran Sekigahara]] (1600), dibentuknya [[Keshogunan Tokugawa]] (1603), [[Pengepungan Osaka]] (1615), atau penindasan [[Pemberontakan Shimabara]] (1638).<ref name="jp191129" /><ref name="jk061222" />
{| class="wikitable"
! scope="col" |Tahun
! scope="col" |Peristiwa
|-
! scope="row" |1467
|Dimulainya [[Perang Ōnin]]
|-
! scope="row" |1477
|Akhir Perang Ōnin. Kemerdekaan [[Iga ikki|Iga ''ikki'']] resmi diakui
|-
!1485
|Pemberontakan Yamashiro menghasilkan pembentukan [[Yamashiro Ikki]]
|-
!1487
|Pertempuran Magari: Rokkaku Takayori, membantu para ninja Iga dan [[Kōka ikki|Kōka ''ikki'']] dalam mengalahkan [[Ashikaga Yoshihisa]]
|-
! scope="row" |1488
|[[Pemberontakan Kaga]] membentuk [[Kaga ikki|Kaga ''ikki'']]
|-
! rowspan="3" scope="row" |1493
|[[Hosokawa Masamoto]] menjadi pimpinan klan dalam Kudeta Meio
|-
|[[Hōjō Sōun]] merebut [[Izu Province|Provinsi Izu]]
|-
|Keshogunan Ashikaga menghancurkan Yamashiro ''ikki''
|-
! scope="row" |1507
|Awal dari Perang Ryo Hosokawa (perselisihan penerus dalam keluarga Hosokawa)
|-
! scope="row" |1520
|[[Hosokawa Takakuni]] mengalahkan [[Hosokawa Sumimoto]]
|-
!1523
|[[Kekaisaran Ming|Tiongkok]] menghentikan seluruh hubungan dagang dengan [[Jepang|Japan]] dikarenakan konflik
|-
! scope="row" |1531
|[[Hosokawa Harumoto]] mengalahkan Hosokawa Takakuni
|-
! scope="row" |1535
|[[Pertempuran Idano]]: Pasukan [[Klan Matsudaira|Matsudaira]] mengalahkan pemberontak Masatoyo
|-
! scope="row" |1543
|Orang [[Kekaisaran Portugis|Portugis]] berlabuh di [[Tanegashima]], menjadi orang Eropa pertama yang datang ke Jepang, dan memperkenalkan [[Arquebus|Senapan sundut]] ke dalam peperangan Jepang
|-
! scope="row" |1546
|[[Pengepungan Istana Kawagoe]]: [[Hojo Ujiyasu]] mengalahkan [[Klan Uesugi]] dan menjadi penguasa [[Wilayah Kantō|WIlayah Kantō]]
|-
! rowspan="2" scope="row" |1549
|[[Miyoshi Nagayoshi]] mengkhianati Hosokawa Harumoto
|-
|Jepang secara resmi mengakhiri pengakuan atas [[hegemoni kawasan]] Tiongkok dan membatalkan [[Sistem upeti Tiongkok|pemberian upeti]] lebih lanjut
|-
! scope="row" |1551
|[[Insiden Tainei-ji]]: [[Sue Harukata]] mengkhianati [[Ōuchi Yoshitaka]], mengambil alih kendali Honshu Barat
|-
! scope="row" |1554
|perjanjian tripartit antara [[Takeda Shingen|Takeda]], [[Hōjō Ujiyasu|Hōjō]] dan [[Imagawa Yoshimoto|Imagawa]] ditanda tangani
|-
! scope="row" |1555
|[[Pertempuran Itsukushima]]: [[Mōri Motonari]] mengalahkan Sue Harukata dan kemudian menggantikan Ōuchi sebagai daimyo terkemuka di Honshu barat
|-
! scope="row" |1560
|[[Pertempuran Okehazama]]: [[Oda Nobunaga]] yang kalah jumlah mengalahkan dan membunuh [[Imagawa Yoshimoto]] dalam sebuah serangan kejutan
|-
! rowspan="2" scope="row" |1561
|[[Pertempuran Kawanakajima#Pertempuran keempat|Pertempuran Kawanakajima keempat]]: Pertempuran melegenda antara [[Takeda Shingen]] dan [[Uesugi Kenshin]]
|-
|Kapal Portugis menggempur Moji atas permintaan [[Otomo Sorin]], yang gagal merebut wilayah tersebut [[Pengepungan Moji|dalam sebuah pengepungan]].
|-
! scope="row" |1562
|[[Omura Sumitada]] memeluk agama Kristen, menjadi Daimyo pertama yang menganut agama tersebut.
|-
! scope="row" |1565
|Kapal Portugis dan Jepang milik klan Matsura bentrok pada [[Pertempuran Teluk Fukuda]].
|-
! scope="row" |1568
|[[Oda Nobunaga]] bergerak menuju [[Kyoto]], memaksa [[Matsunaga Hisahide|Matsunaga Danjo Hisahide]] melepas kendali kota.
|-
! scope="row" |1570
|[[Pertempuran Anegawa]] dan awal dari [[Perang Ishiyama Hongan-ji]]
|-
!1571
|[[Nagasaki]] didirikan sebagai pelabuhan perdagangan bagi para saudagar Portugis, dengan izin dari [[Daimyō|daimyo]] [[Ōmura Sumitada]]
|-
! scope="row" |1573
|Akhir dari [[Keshogunan Ashikaga]]
|-
!1574
|[[Klan Rokkaku]] dan [[Kōka ikki|Kōka ''ikki'']] menyerah kepada Oda Nobunaga
|-
! scope="row" |1575
|[[Pertempuran Nagashino]]: [[Oda Nobunaga]] dan [[Tokugawa Ieyasu]] mengalahkan kavaleri [[Takeda clan|klan Takeda]] dengan taktik senapan sundut inovatif
|-
! scope="row" |1577
|[[Pertempuran Tedorigawa]]: Pertempuran besar antara [[Uesugi Kenshin]] melawan [[Oda Nobunaga]]
|-
! scope="row" |1578
|Kekaisaran menobatkan [[Oda Nobunaga]] sebagai Menteri Besar Negara ([[Daijo daijin]])
|-
! scope="row" |1580
|Akhir dari [[Ishiyama Hongan-ji War|Perang Ishiyama Hongan-ji]]. Oda Nobunaga menyatukan wilayah Jepang tengah di bawah kekuasaannya
|-
!1581
|[[Perang Tenshō Iga]] berakhir dengan hancurnya [[Iga ikki|Iga ''ikki'']].
|-
! scope="row" |1582
|[[Akechi Mitsuhide]] membunuh Oda Nobunaga pada [[Insiden Honnoji]]; [[Hashiba Hideyoshi]] mengalahkan Akechi pada [[Pertempuran Yamazaki]]
|-
! scope="row" |1583
|[[Chosokabe Motochika]] memperluas kekuasaannya ke seluruh [[Pulau Shikoku]]
|-
! scope="row" |1584
|[[Shimazu Yoshihisa]] menjadi penerus daimyo untuk [[Wilayah Kyushu]]
|-
! scope="row" |1585
|Hashiba Hideyoshi diberikan gelar ''[[Sesshō and Kampaku|Kampaku]]'', menetapkan otoritas dominannya; Ia diberi nama keluarga ''Toyotomi'' setahun setelahnya.
|-
! scope="row" |1587
|[[Toyotomi Hideyoshi]] mengumumkan dekrit anti-Kristen yang pertama.
|-
! scope="row" |1590
|[[Pengepungan Odawara (1590)]]: Toyotomi Hideyoshi mengalahkan [[klan Hōjō]], menyatukan Jepan di bawah kekuasaannya
|-
! scope="row" |1592
|[[Invasi Jepang ke Korea (1592-1598)|Invasi Korea Pertama]]
|-
! scope="row" |1597
|Invasi Korea Kedua
|-
! scope="row" |1598
|Toyotomi Hideyoshi meninggal
|-
! scope="row" |1600
|[[Pertempuran Sekigahara]]: Pasukan Timur di bawah [[Tokugawa Ieyasu]] mengalahkan Pasukan Barat yang terdiri dari loyalis Toyotomi.
|-
! scope="row" |1603
|[[Tokugawa Ieyasu]] menyatukan seluruh Jepang di bawah kekuasaannya dan membentuk [[Keshogunan Tokugawa]]
|-
!1614
|[[Gereja Katolik Roma|Agama Katolik]] secara resmi dilarang dan seluruh penginjil diperintahkan untuk meninggalkan Jepang
|-
! scope="row" |1615
|[[Pengepungan Osaka|Siege of Osaka]]: Oposisi Toyotomi terakhir terhadap Keshogunan Tokugawa ditumpaskan
|}

== ''Gekokujō'' ==
[[Berkas:Map_Japan_Genki1-en.svg|ka|jmpl|Jepang di tahun 1570]]
Pergolakan pada zaman Sengoku mengakibatkan semakin melemahnya otoritas pemerintah pusat, dan di seluruh Jepang, penguasa daerah, yang disebut [[Daimyō|''daimyō'']], bangkit untuk mengisi kekosongan tersebut. Selama peralihan kekuasaan ini, klan-klan besar seperti [[Klan Takeda|Takeda]] dan [[Klan Imagawa|Imagawa]], yang memerintah di bawah kekuasaan ''bakufu'' Kamakura dan Muromachi, mampu memperluas wilayah pengaruh mereka. Namun banyak juga yang posisinya terkikis dan akhirnya diambil alih oleh klan yang lebih kuat. Fenomena meritokrasi sosial ini, di mana bawahan yang mampu menolak ''status quo'' dan dengan paksa menggulingkan aristokrasi yang dibebaskan, dikenal sebagai {{Nihongo||下克上|[[gekokujō]]}}, yang berarti "yang rendah mengalahkan yang tinggi".<ref name="enc">{{cite encyclopedia|year=2012|title=Sengoku period|encyclopedia=Encyclopedia of Japan|publisher=Shogakukan|location=Tokyo|url=http://rekishi.jkn21.com/|access-date=2012-08-15|oclc=56431036|archive-url=https://web.archive.org/web/20070825113418/http://rekishi.jkn21.com/|archive-date=2007-08-25|url-status=dead}}</ref>

Salah satu contoh dari gekokujo tersebut adalah [[Hōjō Sōun]], yang berasal dari keluarga sederhana dan pada akhirnya menguasai [[Provinsi Izu]] di tahun 1493. Melanjutkan pencapaian Sōun, [[klan Hōjō]] menjadi kekuatan besar di [[wilayah Kantō]] sampai mereka ditundukkan oleh [[Toyotomi Hideyoshi]] pada akhir zaman Sengoku. Beberapa contoh terkenal lainnya adalah pergantian kekuasaan dari [[klan Hosokawa]] oleh [[klan Miyoshi]], [[klan Toki]] oleh [[Klan saito|klan Saitō]], dan [[klan Shiba]] oleh [[klan Oda]], yang kemudian digantikan oleh bawahannya, Toyotomi Hideyoshi yang merupakan putra dari seorang petani tanpa nama keluarga.<ref name="TH">{{cite book|last1=Turnbull|first1=Stephen|date=2010|url=https://archive.org/details/toyotomihideyosh00turn|title=Toyotomi Hideyoshi|location=Oxford|publisher=Osprey Publishing|isbn=978-1-84603-960-7|page=[https://archive.org/details/toyotomihideyosh00turn/page/n7 6]|url-access=limited}}</ref>

Kelompok agama yang terorganisasi dengan baik juga memperoleh kekuatan politik saat ini dengan menyatukan para petani dalam perlawanan dan pemberontakan melawan kekuasaan ''daimyō''. Para biksu [[Agama Buddha|Buddha]] dari sekte [[Jōdo Shinshū|Buddha Tanah Murni Kebenaran]] membentuk beberapa ''[[Ikkō-ikki]]'', yang paling berhasil yaitu di [[provinsi Kaga]], merdeka selama hampir 100 tahun.

== Penyatuan ==
{{main article|Zaman Azuchi–Momoyama}}
[[Berkas:Azuchimomoyama-japan.png|ka|jmpl|200x200px|Jepang di akhir abad ke-16]]
Setelah hampir satu abad mengalami peperangan dan ketidakstabilan politik, Jepang berada di ambang penyatuan oleh [[Oda Nobunaga]] yang muncul dari ketidakjelasan di [[provinsi Owari]] (kini [[Prefektur Aichi]]) untuk mendominasi Jepang tengah. Pada tahun 1582, ketika berdiam di kuil di [[Honnō-ji]], Oda Nobunaga melakukan ''[[seppuku]]'' ketika kuil tersebut diinvasi oleh salah satu jenderal Oda, [[Akechi Mitsuhide]], untuk membunuh Oda. Kejadian tersebut membuka kesempatan bagi [[Toyotomi Hideyoshi]] untuk memantapkan dirinya sebagai penerus Oda setelah naik pangkat dari ''[[ashigaru]]'' (prajurit kaki) untuk menjadi salah satu jenderal paling tepercaya Oda. Toyotomi akhirnya mengkonsolidasikan kendalinya atas para ''daimyō'' yang tersisa tetapi memerintah sebagai ''[[Kampaku]]'' (Tetua Kekaisaran) karena statusnya yang lahir dari orang biasa menghalanginya mendapatkan gelar [[Syogun|''Sei-i Taishōgun'']]. Selama masa kepemimpinannya yang singkat sebagai ''Kampaku'', Toyotomi [[Invasi Jepang ke Korea (1592-1598)|mencoba menginvasi Korea sebanyak dua kali]]. Pada percobaan pertama, yang berlangsung dari tahun 1592 sampai 1596, awalnya berjalan sukses namun mengalami kemunduran oleh [[Angkatan Laut Joseon]] dan berakhir buntu. Percobaan kedua di mulai di tahun 1597 namun kembali gagal karena Korea, terutama angkatan laut mereka yang dipimpin oleh Laksamana [[Yi Sun-sin|Yi Sun-Sin]], telah siap sejak invasi pertama. Di tahun 1598, Toyotomi memerintahkan mundur dari Korea sebelum kematiannya.

Tanpa meninggalkan pewaris tahta yang mumpuni, Jepang kembali masuk ke masa kekacauan politik, dan [[Tokugawa Ieyasu]] mengambil kesempatan dari keadaan tersebut.<ref name="kokushi">{{cite encyclopedia|encyclopedia=Kokushi Daijiten|title=誕|url=http://rekishi.jkn21.com/|access-date=2012-08-15|year=2012|publisher=Shogakukan|location=Tokyo|language=ja|oclc=683276033|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20070825113418/http://rekishi.jkn21.com/|archive-date=2007-08-25}}</ref>
[[Berkas:Oozutu.jpg|kiri|jmpl|170x170px|''Ōzutsu'' (Senapan Besar)]]
Di ranjang kematiannya, Toyotomi menunjuk sekelompok bangsawan terkuat di Jepang—Tokugawa, [[Maeda Toshiie]], [[Ukita Hideie]], [[Uesugi Kagekatsu]], dan [[Mori Terumoto|Mōri Terumoto]]—untuk memerintah sebagai [[Dewan Lima Tetua]] sampai bayi laki-lakinya, [[Toyotomi Hideyori|Hideyori]], mencapai usia dewasa. Perdamaian yang tidak menentu berlangsung hingga kematian Maeda pada tahun 1599. Setelah itu sejumlah tokoh tinggi, terutama [[Ishida Mitsunari]], menuduh Tokugawa tidak setia kepada rezim Toyotomi.

Hal ini memicu krisis yang menyebabkan [[Pertempuran Sekigahara]] pada tahun 1600, di mana Tokugawa dan sekutunya mengalahkan pasukan anti-Tokugawa. Umumnya dianggap sebagai konflik besar terakhir pada zaman Sengoku, kemenangan Tokugawa di Sekigahara menjadikannya sebagai kekuatan utama di dalam rezim Toyotomi, sisa-sisa terakhir rezim Toyotomi akhirnya dihancurkan dalam [[pengepungan Osaka]] pada tahun 1615.

== Tokoh terkenal ==
[[Berkas:Gunsmith_Storefront_in_Sakai_Osaka_by_Akisato_Rito_1796.jpg|jmpl|Etalase toko pembuat senjata, [[Sakai, Osaka]]]]
{{Main article|Daftar daimyō dari zaman Sengoku}}

=== Tiga pemersatu Jepang ===
[[Berkas:The_Three_Unifiers_of_Japan.jpg|jmpl|Tiga pemersatu Jepang: dari kiri ke kanan: Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu]]

* [[Oda Nobunaga]]
* [[Toyotomi Hideyoshi]]
* [[Tokugawa Ieyasu]]

== Lihat juga ==

* Daftar daimyo dari zaman Sengoku
* Daftar pertempuran Jepang
* [[Kuda dalam perang Asia Timur|Kuda dalam peperangan Asia Timur]]
* [[Zaman Negara-negara Berperang]] – zaman serupa dalam sejarah Tiongkok
* [[Krisis Abad Ketiga]] – zaman serupa dalam sejarah Romawi
* [[Kabukimono]]

== Catatan ==

== Referensi ==
{{Reflist/2}}

== Pranala luar ==

* [[doi:10.1080/03050629.2023.2149514|Warring-States Japan Battle Dataset]] –&nbsp;2,889 pertempuran yang terjadi di Jepang selama zaman Sengoku
* [https://www.worldhistory.org/Sengoku_Period/ Zaman Sengoku - World History Encyclopedia]
* [http://www.samurai-archives.com Halaman Samurai Archives Japanese History]
* {{in lang|ja}} [http://www.sengoku-expo.net/E/index.html Sengoku Expo: Japanese Design, Culture in the Age of Civil Wars] diadakan di Prefektur Gifu, 2000–2001
* {{in lang|ja}} [http://www2.harimaya.com/sengoku/bk_1ran.html Daftar Daimyo Sengoku]
{{S-start}}
{{s-bef|before=''[[Zaman Nanboku-cho|Zaman Nanboku-chō]]'' (1334–1392)<br>([[Zaman Muromachi]])}}
{{s-ttl|title=[[Sejarah Jepang]]<br>Zaman Sengoku|years='''1467–1573<br>([[Zaman Muromachi]])'''|with=|before=''[[Nanboku-chō period]]''}}
{{s-aft|after=''[[Zaman Azuchi–Momoyama]]''<br>1573–1603}}
{{S-end}}{{People of the Sengoku period|state=autocollapse}}{{jepang-stub}}

Revisi terkini sejak 3 November 2023 17.55

Zaman Sengoku (戦国時代, sengoku jidai, zaman negara-negara berperang) (Abad ke-15 - Abad ke-16) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai sekitar tahun 1493 Peristiwa Meiōnoseihen (pergolakan di dalam klan Ashikaga untuk menentukan pewaris jabatan shogun) sampai shogun ke-15 Ashikaga Yoshiaki ditaklukkan oleh Oda Nobunaga yang menandai akhir zaman Muromachi dan mengawali zaman Azuchi Momoyama. Zaman Sengoku adalah akhir dari zaman Muromachi. Ada juga pendapat yang mengatakan zaman Azuchi Momoyama atau disebut juga zaman Shokuhō (織豊時代, shokuhō jidai, zaman Oda Nobunaga-Toyotomi Hideyoshi-Akechi Mitsude) sudah dimulai sejak Oda Nobunaga mulai bertugas di Kyoto sebagai pengikut Ashikaga Yoshiaki.

Ringkasan[sunting | sunting sumber]

Selama zaman Sengoku, walaupun Kaisar Jepang secara resmi merupakan penguasa negeri dan seluruh bangsawan telah bersumpah setia kepadanya, Kaisar seringkali hanyalah dianggap sebagai tokoh seremonial, marginal, dan keagamaan yang mendelegasikan kekuasaannya kepada Syogun, seorang bangsawan yang kurang lebih setara dengan seorang general. Beberapa tahun sebelum zaman Sengoku, keshogunan secara perlahan kehilangan pengaruh dan kendalinya terhadap para daimyōs (bangsawan lokal). Walaupun keshogunan Ashikaga telah mengembalikan struktur dari keshogunan Kamakura dan melembagakan sistem pemerintahan prajurit berdasarkan hak dan kewajiban sosial dan ekonomi yang sama yang dibangun oleh Klan Hōjō dengan Goseibai Shikimoku di tahun 1232,[butuh klarifikasi] keshogunan gagal mendapatkan kesetiaan sebagian besar daimyō, terutama para daimyō yang letak wilayahnya cukup jauh dari ibu kota Kyoto. Sebagian besar daimyō tersebut mulai berperang dengan daimyō lain untuk merebut kendali wilayah dan pengaruh dari keshogunan. Bersamaan dengan meningkatnya perdagangan dengan Dinasti Ming, perekonomian pun berkembang, dan penggunaan uang meluas dengan semakin banyaknya pasar dan kota perdagangan. Digabungkan dengan perkembangan di bidang agrikultural dan perdagangan skala kecil, seluruh aspek-aspek tersebut berujung pada keinginan otonomi daerah yang lebih besar dari setiap tingkat sosial masyarakat. Pada awal abad ke-15, penderitaan yang disebabkan oleh gempa bumi dan kelaparan sering kali memicu pemberontakan bersenjata oleh para petani yang bosan dengan utang dan pajak.[butuh rujukan]

Sejarahwan seringkali menganggap zaman Sengoku berawal pada Perang Ōnin (1467–1477), konflik sepuluh tahun yang disebabkan oleh ketidakstabilan politik, yang pada akhirnya memicu masa yang kemudian disebut zaman Sengoku. Perang saudara ini jelas merupakan contoh melemahnya otoritas keshogunan Ashikaga atas pemerintahan keshogunannya, daimyō provinsinya, dan Jepang secara keseluruhan; dengan demikian gelombang konflik yang tak terkendali akan menyebar ke seluruh Jepang dan menghancurkan negara-negara bagian di era perang. Para pakar dan penulis berpendapat bahwa “perselisihan penerus ini mungkin tidak akan berujung pada perang jika bukan karena kurangnya kepemimpinan shogun.”[1][2]

Perang Ōnin, yang menghancurkan dua per tiga Kyoto, adalah peristiwa yang menimbulkan kekacauan di seluruh Jepang.[1] Selain konfrontasi militer antar negara, juga terjadi dampak domestik. Karena menghina keshogunan, daimyo yang terpaksa tetap tinggal di Kyoto malah kembali ke provinsinya. Akibatnya, beberapa daimyo menyadari bahwa pengikut atau shugodai yang mereka tunjuk, sebagai perwakilan daimyō ketika berhalangan, naik kekuasaan untuk menguasai wilayah tersebut atau memproklamirkan kemerdekaan sebagai wilayah terpisah.[2]

Selain itu, kelelahan akibat perang, kerusuhan sosio-ekonomi, dan perlakuan buruk aristokrat memicu kemarahan kelas petani. Petani, pengrajin, pedagang, dan bahkan penduduk desa mengorganisir pemberontakan (dikenal sebagai “ikki”) melawan kelas penguasa. Contoh luar biasa dari hal ini dapat diamati dalam Pemberontakan Kaga, di mana ikki setempat melancarkan pemberontakan besar-besaran dengan dukungan Jōdo Shinshū (sehingga membentuk istilah ikkō ikki) dan mengambil kendali atas seluruh provinsi Kaga.[2][3]

Zaman Sengoku mencapai puncaknya dengan serangkaian tiga panglima perang – Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu – yang secara bertahap menyatukan Jepang. Setelah kemenangan terakhir Tokugawa Ieyasu dalam pengepungan Osaka pada tahun 1615, Jepang berada dalam masa damai selama lebih dari 200 tahun di bawah Keshogunan Tokugawa.

Garis waktu[sunting | sunting sumber]

Perang Ōnin pada tahun 1467 umumnya dianggap sebagai titik awal zaman Sengoku. Terdapat beberapa peristiwa yang dapat dianggap sebagai akhir zaman sengoku: Masuknya Nobunaga ke Kyoto (1568)[4] atau dibubarkannya Keshogunan Muromachi (1573)[5] atau Nobunaga memasuki Istana Azuchi (1576), Pengesahan Sōbujirei oleh Hideyoshi (ja) yang merupakan aturan yang melarang perang antar klan (1587), Pengepungan Odawara (1590), Pertempuran Sekigahara (1600), dibentuknya Keshogunan Tokugawa (1603), Pengepungan Osaka (1615), atau penindasan Pemberontakan Shimabara (1638).[6][7]

Tahun Peristiwa
1467 Dimulainya Perang Ōnin
1477 Akhir Perang Ōnin. Kemerdekaan Iga ikki resmi diakui
1485 Pemberontakan Yamashiro menghasilkan pembentukan Yamashiro Ikki
1487 Pertempuran Magari: Rokkaku Takayori, membantu para ninja Iga dan Kōka ikki dalam mengalahkan Ashikaga Yoshihisa
1488 Pemberontakan Kaga membentuk Kaga ikki
1493 Hosokawa Masamoto menjadi pimpinan klan dalam Kudeta Meio
Hōjō Sōun merebut Provinsi Izu
Keshogunan Ashikaga menghancurkan Yamashiro ikki
1507 Awal dari Perang Ryo Hosokawa (perselisihan penerus dalam keluarga Hosokawa)
1520 Hosokawa Takakuni mengalahkan Hosokawa Sumimoto
1523 Tiongkok menghentikan seluruh hubungan dagang dengan Japan dikarenakan konflik
1531 Hosokawa Harumoto mengalahkan Hosokawa Takakuni
1535 Pertempuran Idano: Pasukan Matsudaira mengalahkan pemberontak Masatoyo
1543 Orang Portugis berlabuh di Tanegashima, menjadi orang Eropa pertama yang datang ke Jepang, dan memperkenalkan Senapan sundut ke dalam peperangan Jepang
1546 Pengepungan Istana Kawagoe: Hojo Ujiyasu mengalahkan Klan Uesugi dan menjadi penguasa WIlayah Kantō
1549 Miyoshi Nagayoshi mengkhianati Hosokawa Harumoto
Jepang secara resmi mengakhiri pengakuan atas hegemoni kawasan Tiongkok dan membatalkan pemberian upeti lebih lanjut
1551 Insiden Tainei-ji: Sue Harukata mengkhianati Ōuchi Yoshitaka, mengambil alih kendali Honshu Barat
1554 perjanjian tripartit antara Takeda, Hōjō dan Imagawa ditanda tangani
1555 Pertempuran Itsukushima: Mōri Motonari mengalahkan Sue Harukata dan kemudian menggantikan Ōuchi sebagai daimyo terkemuka di Honshu barat
1560 Pertempuran Okehazama: Oda Nobunaga yang kalah jumlah mengalahkan dan membunuh Imagawa Yoshimoto dalam sebuah serangan kejutan
1561 Pertempuran Kawanakajima keempat: Pertempuran melegenda antara Takeda Shingen dan Uesugi Kenshin
Kapal Portugis menggempur Moji atas permintaan Otomo Sorin, yang gagal merebut wilayah tersebut dalam sebuah pengepungan.
1562 Omura Sumitada memeluk agama Kristen, menjadi Daimyo pertama yang menganut agama tersebut.
1565 Kapal Portugis dan Jepang milik klan Matsura bentrok pada Pertempuran Teluk Fukuda.
1568 Oda Nobunaga bergerak menuju Kyoto, memaksa Matsunaga Danjo Hisahide melepas kendali kota.
1570 Pertempuran Anegawa dan awal dari Perang Ishiyama Hongan-ji
1571 Nagasaki didirikan sebagai pelabuhan perdagangan bagi para saudagar Portugis, dengan izin dari daimyo Ōmura Sumitada
1573 Akhir dari Keshogunan Ashikaga
1574 Klan Rokkaku dan Kōka ikki menyerah kepada Oda Nobunaga
1575 Pertempuran Nagashino: Oda Nobunaga dan Tokugawa Ieyasu mengalahkan kavaleri klan Takeda dengan taktik senapan sundut inovatif
1577 Pertempuran Tedorigawa: Pertempuran besar antara Uesugi Kenshin melawan Oda Nobunaga
1578 Kekaisaran menobatkan Oda Nobunaga sebagai Menteri Besar Negara (Daijo daijin)
1580 Akhir dari Perang Ishiyama Hongan-ji. Oda Nobunaga menyatukan wilayah Jepang tengah di bawah kekuasaannya
1581 Perang Tenshō Iga berakhir dengan hancurnya Iga ikki.
1582 Akechi Mitsuhide membunuh Oda Nobunaga pada Insiden Honnoji; Hashiba Hideyoshi mengalahkan Akechi pada Pertempuran Yamazaki
1583 Chosokabe Motochika memperluas kekuasaannya ke seluruh Pulau Shikoku
1584 Shimazu Yoshihisa menjadi penerus daimyo untuk Wilayah Kyushu
1585 Hashiba Hideyoshi diberikan gelar Kampaku, menetapkan otoritas dominannya; Ia diberi nama keluarga Toyotomi setahun setelahnya.
1587 Toyotomi Hideyoshi mengumumkan dekrit anti-Kristen yang pertama.
1590 Pengepungan Odawara (1590): Toyotomi Hideyoshi mengalahkan klan Hōjō, menyatukan Jepan di bawah kekuasaannya
1592 Invasi Korea Pertama
1597 Invasi Korea Kedua
1598 Toyotomi Hideyoshi meninggal
1600 Pertempuran Sekigahara: Pasukan Timur di bawah Tokugawa Ieyasu mengalahkan Pasukan Barat yang terdiri dari loyalis Toyotomi.
1603 Tokugawa Ieyasu menyatukan seluruh Jepang di bawah kekuasaannya dan membentuk Keshogunan Tokugawa
1614 Agama Katolik secara resmi dilarang dan seluruh penginjil diperintahkan untuk meninggalkan Jepang
1615 Siege of Osaka: Oposisi Toyotomi terakhir terhadap Keshogunan Tokugawa ditumpaskan

Gekokujō[sunting | sunting sumber]

Jepang di tahun 1570

Pergolakan pada zaman Sengoku mengakibatkan semakin melemahnya otoritas pemerintah pusat, dan di seluruh Jepang, penguasa daerah, yang disebut daimyō, bangkit untuk mengisi kekosongan tersebut. Selama peralihan kekuasaan ini, klan-klan besar seperti Takeda dan Imagawa, yang memerintah di bawah kekuasaan bakufu Kamakura dan Muromachi, mampu memperluas wilayah pengaruh mereka. Namun banyak juga yang posisinya terkikis dan akhirnya diambil alih oleh klan yang lebih kuat. Fenomena meritokrasi sosial ini, di mana bawahan yang mampu menolak status quo dan dengan paksa menggulingkan aristokrasi yang dibebaskan, dikenal sebagai gekokujō (下克上), yang berarti "yang rendah mengalahkan yang tinggi".[8]

Salah satu contoh dari gekokujo tersebut adalah Hōjō Sōun, yang berasal dari keluarga sederhana dan pada akhirnya menguasai Provinsi Izu di tahun 1493. Melanjutkan pencapaian Sōun, klan Hōjō menjadi kekuatan besar di wilayah Kantō sampai mereka ditundukkan oleh Toyotomi Hideyoshi pada akhir zaman Sengoku. Beberapa contoh terkenal lainnya adalah pergantian kekuasaan dari klan Hosokawa oleh klan Miyoshi, klan Toki oleh klan Saitō, dan klan Shiba oleh klan Oda, yang kemudian digantikan oleh bawahannya, Toyotomi Hideyoshi yang merupakan putra dari seorang petani tanpa nama keluarga.[9]

Kelompok agama yang terorganisasi dengan baik juga memperoleh kekuatan politik saat ini dengan menyatukan para petani dalam perlawanan dan pemberontakan melawan kekuasaan daimyō. Para biksu Buddha dari sekte Buddha Tanah Murni Kebenaran membentuk beberapa Ikkō-ikki, yang paling berhasil yaitu di provinsi Kaga, merdeka selama hampir 100 tahun.

Penyatuan[sunting | sunting sumber]

Jepang di akhir abad ke-16

Setelah hampir satu abad mengalami peperangan dan ketidakstabilan politik, Jepang berada di ambang penyatuan oleh Oda Nobunaga yang muncul dari ketidakjelasan di provinsi Owari (kini Prefektur Aichi) untuk mendominasi Jepang tengah. Pada tahun 1582, ketika berdiam di kuil di Honnō-ji, Oda Nobunaga melakukan seppuku ketika kuil tersebut diinvasi oleh salah satu jenderal Oda, Akechi Mitsuhide, untuk membunuh Oda. Kejadian tersebut membuka kesempatan bagi Toyotomi Hideyoshi untuk memantapkan dirinya sebagai penerus Oda setelah naik pangkat dari ashigaru (prajurit kaki) untuk menjadi salah satu jenderal paling tepercaya Oda. Toyotomi akhirnya mengkonsolidasikan kendalinya atas para daimyō yang tersisa tetapi memerintah sebagai Kampaku (Tetua Kekaisaran) karena statusnya yang lahir dari orang biasa menghalanginya mendapatkan gelar Sei-i Taishōgun. Selama masa kepemimpinannya yang singkat sebagai Kampaku, Toyotomi mencoba menginvasi Korea sebanyak dua kali. Pada percobaan pertama, yang berlangsung dari tahun 1592 sampai 1596, awalnya berjalan sukses namun mengalami kemunduran oleh Angkatan Laut Joseon dan berakhir buntu. Percobaan kedua di mulai di tahun 1597 namun kembali gagal karena Korea, terutama angkatan laut mereka yang dipimpin oleh Laksamana Yi Sun-Sin, telah siap sejak invasi pertama. Di tahun 1598, Toyotomi memerintahkan mundur dari Korea sebelum kematiannya.

Tanpa meninggalkan pewaris tahta yang mumpuni, Jepang kembali masuk ke masa kekacauan politik, dan Tokugawa Ieyasu mengambil kesempatan dari keadaan tersebut.[10]

Ōzutsu (Senapan Besar)

Di ranjang kematiannya, Toyotomi menunjuk sekelompok bangsawan terkuat di Jepang—Tokugawa, Maeda Toshiie, Ukita Hideie, Uesugi Kagekatsu, dan Mōri Terumoto—untuk memerintah sebagai Dewan Lima Tetua sampai bayi laki-lakinya, Hideyori, mencapai usia dewasa. Perdamaian yang tidak menentu berlangsung hingga kematian Maeda pada tahun 1599. Setelah itu sejumlah tokoh tinggi, terutama Ishida Mitsunari, menuduh Tokugawa tidak setia kepada rezim Toyotomi.

Hal ini memicu krisis yang menyebabkan Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, di mana Tokugawa dan sekutunya mengalahkan pasukan anti-Tokugawa. Umumnya dianggap sebagai konflik besar terakhir pada zaman Sengoku, kemenangan Tokugawa di Sekigahara menjadikannya sebagai kekuatan utama di dalam rezim Toyotomi, sisa-sisa terakhir rezim Toyotomi akhirnya dihancurkan dalam pengepungan Osaka pada tahun 1615.

Tokoh terkenal[sunting | sunting sumber]

Etalase toko pembuat senjata, Sakai, Osaka

Tiga pemersatu Jepang[sunting | sunting sumber]

Tiga pemersatu Jepang: dari kiri ke kanan: Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Streich, Philip. "Ōnin War (1467–1477)." Japan at War: An Encyclopedia, edited by Louis G. Perez, ABC-CLIO, 2013, pp. 296-297. Gale eBooks, link.gale.com/apps/doc/CX2789100191/GVRL?u=psucic&sid=bookmark-GVRL&xid=56a79408. Accessed 21 Mar. 2023.
  2. ^ a b c Streich, Philip. "Civil Wars, Sengoku Era (1467–1570)." Japan at War: An Encyclopedia, edited by Louis G. Perez, ABC-CLIO, 2013, pp. 53-55. Gale eBooks, link.gale.com/apps/doc/CX2789100045/GVRL?u=psucic&sid=bookmark-GVRL&xid=3f87bd69. Accessed 21 Mar. 2023.
  3. ^ Thornton, Sybil. "Ikkō Ikki." Japan at War: An Encyclopedia, edited by Louis G. Perez, ABC-CLIO, 2013, pp. 138-140. Gale eBooks, link.gale.com/apps/doc/CX2789100096/GVRL?u=psucic&sid=bookmark-GVRL&xid=b19f37eb. Accessed 21 Mar. 2023.
  4. ^ Mypaedia 1996.
  5. ^ Hōfu-shi Rekishi Yōgo-shū.
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama jp191129
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama jk061222
  8. ^ "Sengoku period". Encyclopedia of Japan. Tokyo: Shogakukan. 2012. OCLC 56431036. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-25. Diakses tanggal 2012-08-15. 
  9. ^ Turnbull, Stephen (2010). Toyotomi HideyoshiAkses gratis dibatasi (uji coba), biasanya perlu berlangganan. Oxford: Osprey Publishing. hlm. 6. ISBN 978-1-84603-960-7. 
  10. ^ "誕". Kokushi Daijiten (dalam bahasa Jepang). Tokyo: Shogakukan. 2012. OCLC 683276033. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-25. Diakses tanggal 2012-08-15. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Didahului oleh:
Zaman Nanboku-chō (1334–1392)
(Zaman Muromachi)
Sejarah Jepang
Zaman Sengoku

1467–1573
(Zaman Muromachi)
Diteruskan oleh:
Zaman Azuchi–Momoyama
1573–1603