35 jam kerja dalam seminggu
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari 35-hour workweek di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
35 jam kerja dalam seminggu adalah sebuah undang-undang yang diambil oleh pemerintahan Prancis pada bulan Februari 2000 di bawah pimpinan Perdana Menteri Lionel Jospin.[1][2] Kabinetnya kala itu berhaluan kiri. Undang-undang ini didorong oleh Menteri Tenaga Kerja kala itu, Martine Aubry. Sebelumnya jam kerja dalam waktu seminggu ialah 39 jam yang ditetapkan oleh François Mitterrand, yang juga merupakan anggota Partai Sosialis. 35 jam kerja sudah termasuk program pemilihan partai tahun 1981 yang berjudul 110 usulan untuk Prancis.[3]
35 jam ini merupakan batasan legal jam kerja dalam waktu seminggu. Jika bekerja lebih dari 35 jam maka dianggap lembur. Namun semenjak tahun 2000, sudah terjadi banyak perkembangan yang memungkinkan adanya pengecualian pada kasus-kasus tertentu.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ « Les dispositions successives sur la durée du travail », MINEFE, 2003 PDF
- ^ Loi n°98-461 du 13 juin 1998 d'orientation et d'incitation relative à la réduction du temps de travail (Loi dite loi Aubry I) (texte initial)
- ^ << Strauss-Kahn ou la tentation de Washington Diarsipkan 2007-07-13 di Wayback Machine. >>, Sophie Fay et Philippe Goulliaud, Le Figaro, 14 octobre 2007