Sikloheksanol
| |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC
Cyclohexanol
| |||
Nama lain
Sikloheksil alkohol,
heksahidrofenol, hidrofenol, hidroksisikloheksana, Naksol Anol Heksalin Hidralin | |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChEMBL | |||
ChemSpider | |||
DrugBank | |||
Nomor EC | |||
KEGG | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
C6H12O | |||
Massa molar | 100,158 g/mol | ||
Penampilan | Cairan tak berwarna, kental. Higroskopis | ||
Bau | Seperti kamper | ||
Densitas | 0,9624 g/mL, cairan | ||
Titik lebur | 25,93 °C | ||
Titik didih | 161,84 °C | ||
3,60 g/100 mL (20 °C) 4,3 g/100 mL (30 °C) | |||
Kelarutan | larut dalam etanol, etil eter aseton, kloroform bercampur dengan etil asetat, minyak biji rami, benzena | ||
Tekanan uap | 1 mmHg (20 °C)[2] | ||
kH | 4,40 x 10−6 atm-cu m/mol | ||
Indeks bias (nD) | 1,4641 | ||
Viskositas | 41,07 mPa·s (30 °C) | ||
Bahaya | |||
Bahaya utama | Mudah terbakar, mengiritasi kulit Bereaksi hebat dengan oksidator | ||
Lembar data keselamatan | MSDS for cyclohexanol | ||
Frasa-R | R20 R22 R37 R38 | ||
Frasa-S | S24 S25 | ||
Titik nyala | 67 °C (153 °F; 340 K) | ||
300 °C | |||
Ambang ledakan | 2,7-12% | ||
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |||
LD50 (dosis median)
|
2060 mg/kg (oral, mencit) 2200-2600 mg/kg (oral, kelinci)[3] | ||
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH): | |||
PEL (yang diperbolehkan)
|
TWA 50 ppm (200 mg/m3)[2] | ||
REL (yang direkomendasikan)
|
TWA 50 ppm (200 mg/m3)[2] | ||
IDLH (langsung berbahaya)
|
400 ppm[2] | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
verifikasi (apa ini ?) | |||
Referensi | |||
Sikloheksanol adalah senyawa organik dengan rumus kimia (CH2)5CHOH. Molekul ini terkait dengan cincin sikloheksana yang satu atom hidrogennya digantikan dengan gugus hidroksil.[4] Senyawa ini berupa padatan higroskopis tak berwarna dan berbau seperti kamper, yang, dalam kondisi kemurnian tinggi, meleleh pada temperatur kamar. Milyaran kilogram diproduksi setiap tahunnya, terutama untuk prekursor nilon.[5]
Produksi
[sunting | sunting sumber]Sikloheksanol diproduksi dengan oksidasi sikloheksana di udara, biasanya menggunakan katalis kobalt:[5]
- C6H12 + 1/2 O2 → C6H11OH
Proses ini membentuk juga sikloheksanon, dan campuran ini ("minyak KA" untuk minyak keton-alkohol ) adalah bahan baku utama untuk produksi asam adipat. Oksidasi melibatkan radikal dan senyawa antaranya adalah hidroperoksida C6H11O2H. Alternatif lain, sikloheksanol dapat diproduksi dengan cara hidrogenasi fenol:
- C6H5OH + 3 H2 → C6H11OH
Proses ini juga dapat disesuaikan untuk mendukung pembentukan sikloheksanon.
Reaksi dasar
[sunting | sunting sumber]Sikloheksanol mengalami reaksi utama dengan harapan terbentuk alkohol sekunder. Oksidasi menghasilkan sikloheksanon, yang dalam skala industri diubah menjadi oksim (En:oxime), suatu prekursor untuk kaprolaktam. Sesuai dengan percobaan laboratorium, oksidasi ini dapat dipengaruhi oleh asam kromat. Esterifikasi secara komersial menghasilkan disikloheksiladipat dan disikloheksilftalat, yang digunakan sebagai senyawa pemlastis (En: plasticizer). Memanaskan sikloheksanol dengan adanya katalis asam akan mengubah sikloheksanol menjadi sikloheksena.[5]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Sikloheksanol sekurang-kurangnya memiliki dua fasa padat. Salah satunya berupa kristal plastik.
Aplikasi
[sunting | sunting sumber]Seperti yang dijelaskan di atas, sikloheksanol adalah bahan baku penting dalam industri polimer, pertama sebagai prekursor untuk nilon, dan juga untuk berbagai zat pemlastis. Sebagian kecil digunakan sebagai pelarut.
Keselamatan
[sunting | sunting sumber]Sikloheksanol bersifat toksis: nilai ambang batas (NAB) uapnya selama 8 jam adalah 50 ppm.[5] Konsentrasi IDLH adalah 400 ppm, berdasarkan studi terhadap toksisitas oral akut pada hewan.[6] Beberapa studi telah dilakukan untuk menguji sifat karsinogennya, tetapi studi pada mencit menemukan bahwa senyawa ini memiliki efek co-karsinogen.[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Merck Index, 11th Edition, 2731.
- ^ a b c d "NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards #0165". National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
- ^ "Cyclohexanol". Immediately Dangerous to Life and Health. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
- ^ Lide, D. R., ed. (2005). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-86). Boca Raton (FL): CRC Press. ISBN 0-8493-0486-5.
- ^ a b c d Michael Tuttle Musser "Cyclohexanol and Cyclohexanone" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Wiley-VCH, Weinheim, 2005.
- ^ CDC - NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards
- ^ [1] Diarsipkan 2013-01-05 di Archive.is Lucrecia Márquez-Rosado, Cristina Trejo-Solís 2, María del Pilar Cabrales-Romero, Evelia Arce-Popoca, Adolfo Sierra-Santoyo, Leticia Alemán-Lazarini, Samia Fatel-Fazenda, Claudia E. Carrasco-Legleu, Saúl Villa-Treviño, "Co-carcinogenic effect of cyclohexanol on the development of preneoplastic lesions in a rat hepatocarcinogenesis model", Molecular Carcinogenesis, Vol. 46, No. 7, Pages 524 - 533, March 2007.