Lompat ke isi

9 tempat bersejarah di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bangunan bersejarah di Indonesia yang berkaitan dengan kemerdekaan Republik Indonesia. Bangunan-bangunan ini tersebar di beberapa tempat atau kota di Indonesia. Bangunan-bangunan bersejarah ini merupakan bangunan kuno yang masih terawat. Bangunan tersebut sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Daftar bangunan bersejarah

[sunting | sunting sumber]

1.      Rumah Rengasdengklok

Rumah yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat ini digunakan golongan muda untuk menyembunyikan Soekarno-Hatta. Rumah Djiauw Kie Siong[1] masih asli dan belum pernah dipugar. Usianya lebih dari 100 tahun dan sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.

2.      Monumen Kebulatan Tekad

Monumen Kebulatan Tekad[2] dibangun tahun 1950. Monumen dibangun untuk mengenang dan menghormati para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bangunan ini berada di Jalan Raya Tugu Proklamasi, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Bangunan monument terdiri dari tugu tangan yang sedang mengepal dengan 4 bulatan mewakili empat penjuru mata angin. Pada keempat arah mata angin tersebut terdapat ornamen bambu runcing, senjata yang digunakan para pahlawan. Pada bagian depan ada naskah proklamasi. Di belakang ada relief yang menggambarkan perjalanan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Di kawasan ini terdapat tugu dengan puncak berbentuk dua tangan mencakar langit, melambangkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

3.      Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Bangunan berada di Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng, Jakarta Pusat dan dibangun tahun 1927. Dahulu merupakan kediaman resmi konsulat Kerajaan Inggris. Rumah dirancang oleh Johan Frederik Lodewijk Blankenberg dan terdiri dari 2 lantai. Di sinilah Soekarno-Hatta merumuskan teks proklamasi.

Tahun 1984 bangunan bergaya art deco itu dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0476/1992 tanggal 24 November 1992.

4.      Tugu Proklamasi di Jalan Proklamasi

Tugu peringatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ini berdiri di bekas rumah Soekarno. Berada di Jalan Pengangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Pada monumen ini terdapat patung Soekarno-Hatta. Selain itu terdapat monumen naskah proklamasi yang terbuat dari lempengan batu marmer hitam. Tugu ini diresmikan pada 15 Agustus 1946 oleh Sjahrir. Tugu proklamasi sempat terlupakan dan akhirnya dibangun kembali serta diresmikan pada 15 Agustus 1972 oleh Menteri Penerangan, Budiardjo, yang mewakili Presiden Soeharto.

5.      Radio Republik Indonesia

Untuk menyebarluaskan kabar proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan menggunakan siaran radio. RRI didirikan pada 11 September 1945. Cikal bakal lahirnya RRI dimulai dengan Batavia Radio Vereniging (BRV) pada 16 Juni 1925 di Batavia. Gedung RRI berada di Jalan Medan Merdeka Barat 4-5, Gambir, Jakarta Pusat.

6.      Monumen Nasional

Monumen Nasional merupakan bangunan ikon kota Jakarta. Memiliki tinggi 132 meter dan berada di tengah Lapangan Merdeka, Jakarta Pusat. Dulu bangunan ini dikenal dengan nama Tugu Peringatan Nasional.

Monumen Nasional dibangun untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintah Belanda. Bangunan ini dibangun pada 17 Agustus 1961-1975. Peletakan batu pertama dilakukan oleh presiden pertama RI, Ir. Soekarno.

Pada bagian atas tugu terdapat mahkota berupa lidah api yang dilapisi emas seberat 72 kilogram. Melambangkan semangat perjuangan rakyat Indonesia yang menyala-nyala. Tugu ini diarsiteki oleh Frederich Silaban dan RM. Soedarsono.

7.      Gedung Joang 45

Gedung Joang 45 terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. Bangunan ini memiliki gaya arsitektur Belanda dengan pilar-pilar tinggi dan besar di bagian depan bangunan. Ukuran jendelanya besar dan panjang agar angin mudah masuk ke dalam ruangan.

Dahulu gedung ini merupakan hotel dengan nama Hotel Schomper, berasal dari nama perancang dan pemilik bangunan yaitu L.C. Schomper. Fungsi hotel berubah menjadi asrama pemuda Indonesia ketika Jepang menguasai Indonesia.

Pada masa Orde Baru, fungsi gedung berubah menjadi markas Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia Jakarta Raya. Pada tahun 1972 fungsi gedung berubah menjadi pusat kegiatan Veteran Angkatan 45.

Pada 19 Agustus 1974, gedung bersejarah itu resmi menjadi Museum Joang 45 setelah diresmikan oleh Presiden Soeharto bersama Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

8.      Museum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional berada di Jalan Abdurrahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat. Dahulu bangunan ini digunakan sebagai gedung sekolah School Tot Oplending Van Inlandsche Artsen (STOVIA). Sekolah ini merupakan sekolah kedokteran untuk pemuda Indonesia. Dibangun oleh pemerintah Belanda pada akhir abad ke-19.

Pada masa pemerintahan Jepang, gedung ini berubah fungsi menjadi tempat penampungan tawanan perang tentara Belanda. Fungsinya berubah saat Indonesia Merdeka. Oleh tentara Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) dijadikan tempat hunian eks KNIL.

Gedung lalu dipugar dan diresmikan pada hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 1974 oleh Presiden Soeharto dengan nama Gedung Kebangkitan Nasional.

9.      Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti didirikan atas saran dari Presiden Soeharto. Tujuannya untuk mengenang peristiwa pemberontakan G30S PKI pada 30 September 1965. Para pahlawan revolusi gugur untuk mempertahankan ideologi Pancasila.

Pembangunan dimulai pada Agustus 1967 dan diresmikan pada 1 Oktober 1973 oleh Presiden Soeharto.

Monumen Pancasila Sakti berada di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur dan menjadi tempat kunjungan wisata pendidikan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ indriawati, tri (16 Maret 2023). [Rumah Djiauw Kie Siong "Rumah Djiauw Kie Siong, Tempat Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok"] Periksa nilai |url= (bantuan). Kompas. Diakses tanggal 7 Oktober 2024. 
  2. ^ warsudi, agus (19 November 2023). [Monumen Kebulatan Tekad "Monumen Kebulatan Tekad di Rengasdengklok Karawang, Abadikan Sejarah Kemerdekaan Indonesia"] Periksa nilai |url= (bantuan). INews Jabar.com. Diakses tanggal 7 Oktober 2024.