Agama (reptil)
Agama | |
---|---|
Agama batu kepala merah (Agama agama) di Kenya. | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Reptilia |
Ordo: | Squamata |
Subordo: | Iguania |
Famili: | Agamidae |
Subfamili: | Agaminae |
Genus: | Agama |
Spesies tipe | |
Lacerta agama Linnaeus, 1758 | |
Spesies | |
Lihat teks |
Agama adalah genus kadal pemakan serangga berekor panjang yang terdiri dari 47 spesies yang tersebar di seluruh Afrika. Salah satu spesiesnya adalah kadal Agama kepala merah (Agama agama), yang habitatnya tersebar di wilayah Afrika Sub-Sahara.
Pengenalan
[sunting | sunting sumber]Warna tubuh setiap spesies bervariasi, terutama yang jantan. Biasanya dominan merah, cokelat tua, cokelat pucat, biru muda, atau jingga muda, atau bahkan kombinasi dari warna-warna tersebut. Warna tubuh dapat berubah-ubah tergantung keadaan lingkungan atau emosi dari kadal jantan. Contohnya, jika agama jantan berkelahi, kepalanya akan berubah cokelat dan bintik putih muncul di badan. Panjang tubuh setiap spesies juga bervariasi, seringnya antara 12.5 cm sampai 30 cm.[1]
habitat kadal Agama adalah hutan dan padang rumput (stepa/sabana). Beberapa spesies juga menghuni gurun di Afrika Utara, meskipun mereka memilih menghindari gurun di siang hari karena sangat panas. Akan tetapi, karena habitat aslinya dimusnahkan, mereka memilih beradaptasi di daerah permukiman manusia dan habitat baru. Biasanya tinggal dalam tumpukan jerami dan tempat-tempat berongga lainnya dan keluar hanya untuk mencari makan. Jika terlihat di ruang terbuka, kadal Agama dapat berlari dengan cepat dengan bertumpu pada kaki belakang untuk mencapai tempat berlindung. Kadal Agama aktif pada siang hari dan sering terlihat berlari untuk menangkap makanannya. Kadal Agama tahan terhadap lingkungan dengan suhu yang tinggi dibandingkan reptil lain pada umumnya. Tetapi, ketika suhu mencapai lebih dari 38 °C (100 °F), mereka akan berteduh dan menunggu hingga dingin. Semua jenis kadal Agama umumnya memakan serangga insektivora. Gigi depan mereka yang menyerupai gigi seri dirancang untuk memotong dan mengunyah mangsa mereka dengan cepat. Mereka juga memakan rumput, beri, biji-bijian dan bahkan telur kadal lain yang lebih kecil.[2]
Kadal Agama jantan sering berkelahi ketika berebut wilayah atau ketika musim kawin. Perkelahian diawali dengan gerakan kepala mengayun atas dan bawah serta gerakan memutar untuk menakut-nakuti lawan. Saat terjadi adu fisik, mereka mengibaskan ekor mereka dan saling mengancam dengan rahang terbuka. Dalam beberapa kejadian, salah satu kadal jantan sampai kehilangan ekor karena perkelahian tersebut. Seperti jantan, kadal Agama betina terkadang juga saling mengejar dan berkelahi dengan maksud yang sama: memperebutkan wilayah. Kadal Agama berkembangbiak dengan bertelur (ovipar).[1]
Daftar spesies
[sunting | sunting sumber]Berikut adalah daftar spesies Agama Sp. menurut Situs Reptile Database.[3]
- Agama aculeata Merrem, 1820
- Agama africana (Hallowell, 1844)
- Agama agama (Linnaeus, 1758)
- Agama anchietae Bocage, 1896
- Agama armata Peters, 1855
- Agama atra Daudin, 1802
- Agama atricollis Smith, 1849
- Agama bocourti Rochebrune, 1884
- Agama boensis Monard, 1940
- Agama bottegi Boulenger, 1897
- Agama boueti Chabanaud, 1917
- Agama boulengeri Lataste, 1886
- Agama caudospinosa Meek, 1910
- Agama cristata Mocquard, 1905
- Agama doriae Boulenger, 1885
- Agama etoshae Mclachlan, 1981
- Agama finchi Böhme, Wagner, Malonza, Lötters & Köhler, 2005
- Agama gracilimembris Chabanaud, 1918
- Agama hartmanni Peters, 1869
- Agama hispida (Kaup, 1827)
- Agama hulbertorum Wagner, 2014
- Agama impalearis Boettger, 1874
- Agama insularis Chabanaud, 1918
- Agama kaimosae Loveridge, 1935
- Agama kirkii Boulenger, 1885
- Agama knobeli Boulenger & Power, 1921
- Agama lanzai Wagner, Leaché, Mazuch & Böhme, 2013
- Agama lebretoni Wagner, Barej & Schmitz, 2009
- Agama lionotus Boulenger, 1896
- Agama lucyae Wagner & Bauer, 2011
- Agama montana Barbour & Loveridge, 1928
- Agama mossambica Peters, 1854
- Agama mucosoensis Hellmich, 1957
- Agama mwanzae Loveridge, 1923
- Agama parafricana Trapé, Mediannikov & Trapé, 2012
- Agama paragama Grandison, 1968
- Agama persimilis Parker, 1942
- Agama planiceps Peters, 1862
- Agama robecchii Boulenger, 1891
- Agama rueppelli Vaillant, 1882
- Agama sankaranica Chabanaud, 1918
- Agama somalica Wagner, Leaché, Mazuch & Böhme, 2013
- Agama spinosa Gray, 1831
- Agama sylvana Macdonald, 1981
- Agama tassiliensis Geniez, Padial & Crochet, 2011
- Agama turuensis Loveridge, 1932
- Agama weidholzi Wettstein, 1932
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Burton, Robert (1974). Burton, Maurice, ed. The Funk & Wagnalls Wildlife Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). 1. New York, N.Y.: Funk and Wagnalls. OCLC 20316938.
- ^ Linné, Carl von (1758). Systema naturae per regna tria naturae. 1 (edisi ke-10th). hlm. 215 – via Biodiversity Heritage Library.
- ^ http://reptile-database.reptarium.cz/advanced_search?taxon=Agamidae&genus=Agama&exact%5B0%5D=taxon&exact%5B1%5D=genus&submit=Search
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Daudin FM (1802). Histoire Naturelle, Générale et Particulière des Reptiles; Ouvrage faisant suite à l'Histoire Naturelle générale et particulière, composée par Leclerc de Buffon; et rédigée par C.S. Sonnini, membre de plusieurs sociétés savantes. Tome troisième [Volume 3]. Paris: F. Dufart. 452 pp. (Agama, new genus, p. 333). (in French).
- Manthey, Ulrich; Schuster, Norbert (1996). Agamid Lizards. U.S.A.: T.F.H Publications Inc. 189 pp. ISBN 978-0793801282.
- Spawls, Stephen; Howell, Kim M.; Drewes, Robert C. (2006). Reptiles and Amphibians of East Africa. Princeton, New Jersey: Princeton University Press. ISBN 978-0691128849.