Agus Supriyanto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Agus Supriyanto
Informasi pribadi
Tanggal lahir 8 Agustus 1980 (umur 43)
Tempat lahir Solo, Indonesia
Tinggi 1,70 m (5 ft 7 in)
Posisi bermain Gelandang
Karier junior
1993 Diklat Arseto
1995 Diklat Ragunan
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1999–2000 Barito Putera
2000-2001 Petrokimia Putra Gresik
2002 PSS Sleman
2003 Persegi Gianyar
2004 Mojokerto Putra
2005 PSTK Tarakan
2006 Persikad Depok
Tim nasional
1996 Indonesia U16
1997 Indonesia U17
1998 Indonesia U19
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Agus Supriyanto (lahir 08 Agustus 1980) merupakan mantan pesepak bola profesional Indonesia yang lahir di Surakarta. Dia pernah membela beberapa klub Indonesia, bahkan beberapa di antaranya adalah klub papan atas Indonesia. Sekarang dia sibuk dengan bisnis jersey.

Karier Bermain[sunting | sunting sumber]

Junior[sunting | sunting sumber]

Memulai karier sepak bolanya di kota kelahirannya, Solo, Agus Supriyanto terpantau bakatnya dalam sebuah ajang pencarian bibit yang dilakukan Arseto. Dia digembleng di Diklat Arseto saat usianya masih 13 tahun. Dua tahun kemudian, Agus Supriyanto masuk ke Diklat Ragunan. Dari Diklat Ragunan, karier Agus Supriyanto dimulai. Dia membela Indonesia di berbagai ajang. Mulai tingkat nasional hingga Kejuaraan Pelajar Asia serta Tim Nasional kelompok umur dari U-17, U-18, dam U-19.

Senior[sunting | sunting sumber]

Penampilannya di junior memikat tim sepak bola profesional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Barito Putera. Dia bergabung bersama beberapa pemain senior seperti Lulut Kistono maupun Frans Sinatra Huwae. Bahkan di provinsi tersebut, Agus Supriyanto dipercaya menjadi kapten saat PON 2000.

Usai dari Barito Putera, Agus Supriyanto menyeberang ke Pulau Jawa. Petrokimia Putra Gresik tertarik dengan skill/bakat yang dimiliki pemain yang juga sering dipanggil Agus Gundul itu. Dia didatangkan untuk dijadikan penerus Eri Irianto yang hengkang ke Persebaya. Agus Supriyanto mempunyai kelebihan yang sama dimiliki Eri, umpan jauh dan tembakan keras. Sayang, di Petrokimia Putra, dia hanya bertahan semusim. PSS Sleman, Mojokerto Putra, hingga mengakhiri karirnya di Persikad Depok.

Referensi[sunting | sunting sumber]

[1] [2]

  1. ^ https://www.youtube.com/watch?v=jZMyTzcEE3k
  2. ^ https://www.indosport.com/sepakbola/20190630/reuni-diklat-salatiga-ajang-pertemuan-legenda-sepak-bola-indonesia