Air Terjun Gua
Air Terjun Gua | |
Informasi | |
---|---|
Lokasi | Dukuh Bakaran, Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 6°44′17″S 110°54′36″E / 6.738°S 110.91°E |
Pemilik | |
Jenis objek wisata | Air terjun |
Air Terjun Gua adalah objek wisata yang terdapat di Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus yaitu di daerah Gunung Muria.
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Lokasi Air Terjun Gua, masih terdapat di kawasan Pegunungan Muria. Namun memang, destinasi wisata ini masih belum dikenal orang. Lokasi wisata air terjun yang masih asri dan agak tersembunyi, terdapat di Dukuh Bakaran Rt 4 RW 8 Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Di sana terdapat sebuah air terjun yang sangat apik dan menjadi buruan pecinta wisata alam.
Keunikan
[sunting | sunting sumber]Banyaknya pengunjung yang ramai untuk datang ke lokasi. Khususnya pada saat akhir pekan, lokasi itu sangat ramai di kunjungi masyarakat. Tidak hanya dari Kudus saja melainkan juga luar Kudus. Banyak juga kalangan pelajar, biasanya mereka datang secara berkelompok. Keunikan air terjun setinggi 20 meter[1] itu adalah pada air yang mengguyur dari atas. Bukan hanya satu aliran air, melainkan langsung terdapat dua sumber air sekaligus secara berjajar. Selain itu, kelebihan dari air terjun itu adalah dengan air yang tidak pernah habis, meski musim kemarau. Berbeda dengan Air Terjun Monthel yang saat kemarau kering.
Sekitar 100-an meter dari air terjun, itu ada gua yang strukturnya bebatuan, sehingga sangat kokoh. Gua tersebut sangat luas dan panjang. Bahkan, konon ceritanya dapat tembus hingga Jepara. Sayangnya, hingga kini masih belum ada yang membuktikan kebenaran cerita itu. Dalam gua juga terdapat banyak ular berbisa, sehingga akan berbahaya jika memasukinya tanpa persiapan lebih dulu. Terlebih masyarakat awam.
Cerita
[sunting | sunting sumber]Keberadaan Air Terjun Gua[2] yang terdapat di Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kudus, ternyata menyimpan legenda mengenai kisah cinta sejati istri Sunan Muria.
Cerita yang berkembang di masyarakat, di kawasan tempat tersebut terdapat sebuah gua yang dulunya menjadi tempat untuk menyembunyikan istri Sunan Muria, yang diculik oleh Maling Kopo, hingga akhirnya ada peristiwa istri Sunan Muria dibakar di tempat tersebut. menurut sejarah, di tempat itulah Maling Kopo menyembunyikan Istri Sunan Muria. Maling Kopo nekat menculik istri Sunan Muria, karena sangat mencintai istri sunan.
Singkat cerita, setelah dilakukan pencarian dan ketemu di tempat tersebut, Sunan Muria cemburu dan khawatir, jika istrinya juga memiliki rasa suka terhadap Maling Kopo. Kemudian, Sunan bertanya kepada istrinya apakah mencintai Maling Kopo atau tidak. Istri Sunan pun menimpali, jika dirinya sama sekali tidak cinta dengan Maling Kopo, karena yang dicintainya hanya Sunan Muria.
“Akhirnya istri Sunan Muria itu bilang, kalau dia memang mencintai Kopo, maka dia akan hangus dan mati terbakar. Namun kalau tidak, api yang digunakan untuk membakar dirinya tidak bisa membakar melainkan membuatnya lebih cantik dan menawan,” ujarnya Sunan Muria. Akhirnya istri Sunan Muria dibakar di daerah dekat sana. Ternyata benar, api tidak dapat membakar, melainkan membuat sang istri lebih terlihat cantik. Oleh warga sekitar, akhirnya tempat pembakaran istri Sunan Muria dinamakan dengan Dukuh Bakaran, yang diambil dari kisah tersebut.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-06. Diakses tanggal 2016-01-28.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-06. Diakses tanggal 2016-01-28.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Air Terjun Gua Diarsipkan 2016-02-06 di Wayback Machine.