Aktinobakteri
Aktinobakteri
| |
---|---|
Actinobacteria | |
Pewarnaan Gram | Gram-positif |
Taksonomi | |
Filum | Actinobacteria Erko Stackebrandt, 1997 |
Tata nama | |
Sinonim takson |
|
Kelas | |
|
Actinobacteria atau Actinomycetes adalah filum bakteri yang beranggotakan bakteri Gram positif. Bakteri ini pernah diklasifikasi sebagai fungi (jamur, Mycota) karena ada anggotanya yang membentuk berkas-berkas mirip hifa serta menghasilkan antibiotik. Ketika diketahui memiliki sejumlah ciri bakteri (ukurannya kecil dan dapat diserang virus bakteriofag), kelompok ini pernah dianggap bukan fungi maupun bakteri. Baru setelah pengujian DNA dimungkinkan, kelompok ini diketahui sebagai bakteri.
Kebanyakan Actinobacteria ditemukan di tanah. Sebagian yang lain tinggal di dalam tumbuhan dan hewan, termasuk beberapa patogen seberti Mycobacterium. Mereka memainkan peranan yang penting dalam dekomposisi materi organik seperti selulosa dan kitin. Aktivitas ini menambah cadangan hara di dalam tanah dan merupakan bagian penting dari pembentukan humus. Kemampuan Actinobacteria untuk hidup di lingkungan bernutrisi rendah dan untuk mengonsumsi lognoselulosa (lignin dan selulosa, zat-zat penyusun kayu, biasanya sukar dicerna kebanyakan bakteri tanah) menyebabkan Actinobacteria mendominasi kawasan bebatuan karst. Pemberian pupuk kandang yang kaya selulosa akan meningkatkan populasi Aktinobakteri di tanah. Pemupukan amonium atau nitrat yang terus-menerus menekan populasi karena Aktinobakteri tidak suka pH di bawah 6; sebaliknya, pengapuran untuk menaikkan pH juga menaikkan populasinya.
Anggota Actinobacteria kebanyakan aerob, tetapi beberapa, seperti Actinomyces israelii, dapat tumbuh dalam kondisi anaerob. Tidak seperti Firmicutes, kelompok utama lain bakteria Gram positif, Actinobacteria memiliki DNA dengan GC-content yang tinggi dan beberapa jenis Actinobacteria memproduksi spora eksternal.
Peran ekonomis
[sunting | sunting sumber]Beberapa aktinobakteri menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Streptomyces ada yang menyebabkan penyakit skabies (kudis) pada umbi kentang. S. griceus menghasilkan antibiotik streptomisin. Jenis-jenis Frankia membentuk simbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan sehingga membantu pertumbuhan tanaman. Beberapa aktinobakteria menghasilkan geosmin, suatu senyawa organik yang bertanggung jawab atas bau tanah/lumpur pada tambak atau perairan diam lainnya.
Filogeni
[sunting | sunting sumber]Filogeni didasarkan pada LTP rilis 123 berdasarkan RNA ribosomal 16s oleh 'The All-Species Living Tree' Project.[1]
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ 'The All-Species Living Tree' Project."16S rRNA-based LTP release 123 (full tree)" (PDF). Silva Comprehensive Ribosomal RNA Database. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-06-07. Diakses tanggal 2016-03-20.