Aku Ingin Menciummu Sekali Saja
Aku Ingin Menciummu Sekali Saja | |
---|---|
Sutradara | Garin Nugroho |
Produser | Anastasia Rina |
Skenario | Garin Nugroho Nana Mulyana |
Pemeran | Lulu Tobing Octavianus Rysiat Muabuay Minus Coneston Karoba Adi Kurdi Philipus Ramendei Thamo Vivaldi Gorys Aronggear Sylvia Roselani Samber Sonya Baransano |
Penata musik | Fahmi Alatas |
Sinematografer | Shamir Barly Juan Fibriady |
Penyunting | Arturo GP Fredy Aryanto Puri Chrisanty Andhy Pulung |
Perusahaan produksi | |
Distributor | C & T Productions Prima Entertainment SET Film Workshop |
Tanggal rilis | 21 Desember 2002 |
Durasi | 90 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Aku Ingin Menciummu Sekali Saja adalah film drama kriminal Indonesia yang dirilis pada tahun 2002. Film yang disutradarai oleh Garin Nugroho ini dibintangi oleh Lulu Tobing, Octavianus Rysiat Muabuay, Minus Coneston Karoba, Adi Kurdi, Philipus Ramendei Thamo, Vivaldi Gorys Aronggear, Sylvia Roselani Samber dan Sonya Baransano.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Film ini menceritakan tentang seorang remaja Papua berusia 15 tahun bernama Arnold (Octavianus Rysiat Muabuay), yang bertemu dengan seorang wanita (Lulu Tobing) di sebuah pelabuhan dan terobsesi untuk mencium wanita tersebut. Pada saat yang bersamaan, ayah Arnold yang berusia 41 tahun, Berthold (Philipus Ramendei Thamo), seorang aktivis dan instruktur tarian Kasuari diburu oleh beberapa orang tak dikenal karena aktivitas politiknya untuk meminta keadilan atas penahanan Theys Hiyo Eluay (Sylvia Roselani Samber), Ketua Dewan Presidium Papua. Berbagai macam insiden terjadi pada saat yang bersamaan, seperti kematian Theys Hiyo Eluay setelah penculikannya dan perubahan sikap teman-teman Arnold. Sonya (Sonya Baransano) sekarang memiliki rasa kebencian rasialisme yang tinggi, sedangkan Minus (Minus Coneston Karoba) kehilangan kemampuannya untuk bersiul, keahlian yang sangat berarti baginya. Sementara itu, Berthold memilih untuk bersembunyi karena ia takut dikejar dan dibunuh seperti Theys. Obsesi Arnold untuk mencium wanita di pelabuhan itu tiba-tiba menjadi alur cerita untuk menunjukan karakter setiap peran di film tersebut, seperti ketika wanita di pelabuhan yang dikejar Arnold dan selalu menangis digambarkan selalu berusaha menemukan kalimat "Jangan Takut..." yang beberapa kali disebutkan di Injil.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Octavianus Rysiat Muabuay sebagai Arnold
- Lulu Tobing sebagai Kasih / wanita yang menangis
- Minus Coneston Karoba sebagai Minus
- Adi Kurdi sebagai pastur
- Philipus Ramendei Thamo sebagai Berthold
- Vivaldi Gorys Aronggear sebagai Dickson
- Sylvia Roselani Samber sebagai Mamma Theys Hiyo Eluay
- Sonya Baransano sebagai Sonya
Analisis
[sunting | sunting sumber]Kekuatan film Aku Ingin Menciummu Sekali Saja terletak pada penyajian penggalan-penggalan kisah setiap karakter yang secara kebetulan disatukan dengan sebuah pemaknaan tentang tanah Papua. Film ini banyak mengekspos nilai-nilai kehidupan di tanah Papua. Beberapa pemeran seperti wanita misterius (Lulu Tobing), Sonya dan ibu Arnold sering mengekspresikan perasaan sedih mereka lewat tangisan dan air mata. Peran ini merepresentasikan "tanah Papua" (rakyat Papua) yang sering menangis merasa ditindas.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Aku Ingin Menciummu Sekali Saja di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- (Indonesia) Aku Ingin Menciummu Sekali Saja @ FilmIndonesia.or.id
- (Indonesia) Papua dalam "Aku Ingin Menciummu Sekali Saja" @ Liputan6.com