Anis-puyuh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cinclosoma
Cinclosoma

Chestnut quail-thrush (Cinclosoma castanotum)
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasAves
OrdoPasseriformes
FamiliEupetidae
GenusCinclosoma
Vigors dan Horsf., 1827

Anis-puyuh merupakan burung dari genus Cinclosoma yang terdiri dari delapan spesies. Anis-puyuh berada dalam famili yang berbeda dengan burung puyuh atau anis, tetapi memiliki kemiripan yang dangkal dengan mereka. Genus ini ditemukan di Australia dan New Guinea di berbagai habitat mulai dari hutan hujan hingga gurun. Tujuh spesies dikenali pada tahun 2007.[1] Sebuah studi molekuler yang diterbitkan pada tahun 2015 oleh Gaynor Dolman dan Leo Joseph menghasilkan pemisahan murai-puyuh punggung-coklat menjadi anis-puyuh coklat di Australia timur dan anis-puyuh tembaga di barat.[2]

Jenis[sunting | sunting sumber]

Gambar Nama yang umum Nama ilmiah Distribusi
Anis-puyuh Papua Cinclosoma ajax Papua Nugini.
</img> Anis-puyuh totol Cinclosoma punctatum Australia.
Anis-puyuh tembaga Cinclosoma clarum Australia.
</img> Murai-puyuh coklat Cinclosoma castanotum Australia
</img> Anis-puyuh dada-coklat Cinclosoma castaneothorax Australia (New South Wales, Queensland dan Perth.)
Anis-puyuh barat Cinclosoma marginatum Australia.
Anis-puyuh Nullarbor Cinclosoma alisteri Dataran Nullarbor di Australia bagian selatan
</img> Anis-puyuh kayu manis Cinclosoma cinnamomeum Australia tengah

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Toon, Alicia; Austin, Jeremy J.; Dolman, Gaynor; Pedler, Lynn; Joseph, Leo (2012). "Evolution of arid zone birds in Australia: Leapfrog distribution patterns and mesic-arid connections in quail-thrush (Cinclosoma, Cinclosomatidae)". Molecular Phylogenetics and Evolution. 62 (1): 286–95. doi:10.1016/j.ympev.2011.09.026. PMID 22040766. 
  2. ^ Dolman, Gaynor; Joseph, Leo (2015). "Evolutionary history of birds across southern Australia: structure, history and taxonomic implications of mitochondrial DNA diversity in an ecologically diverse suite of species". Emu. 115 (1): 35–48. doi:10.1071/MU14047.