Anjat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Anjat yang terbuat dari rotan.

Anjat adalah tas berbentuk bundar, terbuat dari rotan, hasil kerajinan anyam Suku Dayak di Kalimantan Timur.[1] Bentuk Anjat menyerupai tabung dengan tinggi sekitar 70 cm, garis tengah lingkaran atas maupun bawah sekitar 50 sentimeter.[2] Anjat lazimnya bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Anjat tidak memakai tutup, tetapi bagian atasnya dilengkapi dengan gelang-gelang kecil yang terbuat dari anyaman rotan lalu dipasangi tali. Bila tali ditarik, bagian atas anjat akan mengerucut sehingga anjat menutup.[3]

Anjat merupakan jenis tas yang di kaitan di punggung seperti ransel yang berfungsi untuk membawa barang-barang ketika bepergian oleh Suku Dayak.[3] Bagi kaum pria di suku Dayak, anjat dijadikan wadah untuk perbekalan jika pergi ke hutan atau berburu, sementara untuk wanita digunakan untuk menyimpan baju dan makanan ketika pergi berkebun.[4] Namun dengan seiring waktu anjat telah juga beralih fungsi menjadi tas jinjing yang fasioneble bagi orang diperkotaan.[5]

Proses pembuatan[sunting | sunting sumber]

Pengayaman rotan untuk membuat anjat dimulai dari bagian atas, untuk membentuk lubang-lubang bakal tali anjat (dengur).[3] Tahap ini dinamakan nonjak. Proses menganyam dilakukan berputar dari kiri ke kanan. Ada dua pola menganyam untuk pembuatan anjat, yakni mengangkat dan menutup dua bilah rotan.[3] Setelah bagian atas selesai, selanjutnya adalah membuat motif yang disebut ngerara. Tahap terakhir adalah menganyam bagian bawah, yakni membuat klikar yang berfungsi sebagai alas anjat berbentuk bulat yang juga terbuat dari anyaman rotan.[3]

Motif hiasan[sunting | sunting sumber]

Motif hiasan anjat amat beragam.[6] Anjat yang dibuat oleh pengrajin Dayak Benuaq di Pepas Eheng[7] biasanya bermotif dedaunan, seperti dawatn danan, benawa bingkas, atau motif binatang berupa Naga, mataq punei, jatuk mantuku, tempilih, motif lingkaran serta segi empat yaitu lurang lomo, tumpakng dara, selengkau gelangkng, kelolokng, dan motif bunga yakni bungan Naga[3]

Sedangkan untuk teknik ayaman dalam pembuatan Anjat menggunakan teknik anyaman yang menjadi identitas dari suku Dayak itu sendiri.[8] Anyaman ini memiliki pola lompatan kecil dua-dua dan menggunakan lompatan yang lebih besar untuk membentuk sebuah ragam hias dan lompatan satu-satu sebagai isian pada motif. Ragam hias pada Anjat juga umum ditemukan pada anyaman Kalimantan lainnya.[8]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kamus Besar Bahsa Indonesia Laman Kamus Besar Bahasa Indonesia, Anjat.
  2. ^ Perpustakaan Digital Budaya Indonesia Laman Anjat.
  3. ^ a b c d e f PT Kaltim Pasifik Amoniak, (2013). Warisan Teknologi Kampung,Masyarakat Dayak Kalimantan Timur. Bontang: PT Kaltim Pasifik Amoniak. Hal. 169
  4. ^ Fine Crafts Archive Kalimantan Diarsipkan 2015-02-26 di Wayback Machine. Laman Anjat.
  5. ^ INFIS Diarsipkan 2015-02-16 di Wayback Machine. Laman Anjat Handicrafts Weaving Cultural Heritage.
  6. ^ Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan desain ITB (2013). Teknik Anyam dan Motif Dayak Ngaju pada material Kulit untuk produksi Tas. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Hal. 3
  7. ^ Anjat Rotan Eheng Diarsipkan 2015-02-26 di Wayback Machine. Laman kpshk.org.
  8. ^ a b Bernard Sellato, (2012). Plaited Art from the Borneo Rainforest. Prancis: NIAS Press