Lompat ke isi

Antonius Kim Song-u

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Antonius Kim Song-u (1794-1841) adalah seorang martir Katolik dan santo asal Korea. Ia lahir pada tahun 1794 dan tinggal di Kusan, Provinsi Kyonggi. Dia seorang yang jujur dan murah hati dan juga dikenal karena dia kaya. Berdasarkan seorang saksi, Antonius adalah seorang yang berkepribadian yang hangat dan murah hati dan dia dihormati orang-orang bahkan oleh orang-orang non-Katolik. Cucu buyutnya, seperti kakeknya, yang kemudian sangat dihormati di kampung halaman mereka.

Antonius dan kerabatnya mendengar tentang agama Katolik, dan mereka semua menjadi bagian umat beriman. Akhirnya seluruh warga desanya menjadi Katolik.

Setelah kematian ibunya, dia pindah ke Seoul dan tinggal di bagian luar Pintu Gerbang Timur. Dua adik laki-lakinya tetap berada di Kusan dan mereka berdua ditangkap. Adik yang lebih tua yaitu Agustinus meninggal di penjara pada bulan Mei 1841 pada usia 43 tahun dan adik yang lebih muda mengalami penderitaan yang panjang di penjara. Setelah istrinya meninggal, dia menikah lagi dengan seorang wanita Katolik yang sangat saleh.

Setelah para misionaris datang ke Korea, Antonius menyediakan sebuah kapel kecil di rumahnya, di mana Pastor Maubant sering mempersembahkan Misa di sana.

Pada akhir tahun 1839, seorang pengkhianat menuduh Antonius kepada pemerintah dan akibatnya seluruh keluarganya ditangkap dan dipenjarakan pada bulan Januari 1840. Dia disiksa dengan kejam. Kepada kepala penjara yang memintanya supaya dia menyangkal imannya, namun dia berkata bahwa dia akan mati sebagai seorang Katolik. Walaupun dia berada di dalam penjara, dia bersikap seperti biasa, seolah-olah berada di rumahnya. Dia tidak menunjukkan keinginan untuk dibebaskan. Bahkan tahanan yang non-Katolik menyukai dia dan kedua tahanan yang belum beriman diajarkan dan dibaptis olehnya.

Pada akhir bulan April 1841 dia diinterogasi dan disiksa lagi. Pada tanggal 29 April 1841, dia dicekik sampai mati pada usia 47 tahun. Dia dipenjarakan selama 15 bulan. Jenazahnya dibawa pulang dan dimakamkan dengan khidmat di Kusan, dan dipindahkan ke Seminari Tinggi di Yongsan (di Seoul) pada tahun 1927. Jenazahnya sekarang dipelihara di Tempat Ziarah Para Martir di Kusan.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]