Aridisol
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Aridisol adalah kondisi tanah, lingkungan, atau daerah yang kering. Tanah aridisol memiliki kandungan organik rendah.[1] Aridisol mengandung lempung, kalsium karbonat, silika, garam, dan/atau gipsum yang telah terakumulasi.[2] Kutub dingin, gurun beriklim sejuk, dan gurun hangat termasuk ke dalam daerah aridisol. Ketiga hal tersebut jika dikualifikasikan berdasarkan iklim yakni menempati 36% permukaan tanah dan jika dikualifikasikan berdasarkan vegetasi yakni menempati 35%. Aridisol juga dapat terjadi di daerah semi-kering. Berdasarkan klasifikasi kelembaban tanah, tanah yang kering atau aridisol di semua bagian mencapai >50% dari waktu di sebagian besar tahun.[3]
Penyebab
[sunting | sunting sumber]Aridisol terjadi karena potensi evapotranspirasi melebihi potensi curah hujan sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan sedikit atau tidak adanya air yang dapat merembes ke tanah atau drainase air melalui tanah terbatas.[3]
Karakteristik
[sunting | sunting sumber]Aridisol memiliki karakteristik yakni terjadi kekeringan di hampir semua bagian. Kondisi ini termasuk saat suhu tanah 5 °C pada kedalaman 50 cm di atas permukaan. Area aridisol juga tidak pernah lembab selama 90 hari berturut-turut. Kondisi ini termasuk saat suhu tanah dalam kedalaman 50 cm sekitar 8 °C.[3]
Klasifikasi
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan rezim suhu tanah dan berdasarkan kemunculan cakrawala diagnosis tertentu, aridisol dapat dikualifikasikan menjadi 7 subordo[3] yakni:
- Cryids memiliki rezim suhu tanah cryic dan 0 °C < MAT < 8 °C.
- Salid merupakan horizon salic yang memiliki batas atas dalam jarak 100 cm dari permukaan.
- Durid merupakan duripan yang memiliki batas atas sekitar 100 cm dari permukaan.
- Gypsid merupakan horizon pertrogypsik gipsi yang memiliki batas atas 100 cm dari permukaan. Gypsid tidak memiliki horizon petrokalsik di atasnya.
- Argid merupakan horizon argilik atau matrik yang memiliki batas atas dengan jarak 100 cm dari permukaan. Argid tidak memiliki horizon petrokalsik dalam jarak tersebut.
- Calcids merupakan cakrawala kalsik atau petrokalsik yang memiliki batas atas dengan jarak 100 cm dari permukaan.
- Cambids merupakan klasifikasi Aridisol lainnya.
Tanah-Tanah Aridisol
[sunting | sunting sumber]Arizona Sentral (Landsekap Argid/Cambid)
[sunting | sunting sumber]Arizona Sentral adalah daerah penggembalaan di salah satu provinsi di Amerika Serikat. Daerah ini berupa lembah sungai yang kering. Vegetasi yang berada di Landsekap berupa kaktus. Tanahnya diklasifikasikan sebagai argid atau cambid.
Washington Co., ID (Landsekap Haplocalcid)
[sunting | sunting sumber]Tanah ini terbentuk dari akumulasi kalsium karbonat pada lapisan subsoil serta dari sedimen lacustrine yang berdebu. Curah hujan di daerah ini rata-rata sekitar 300 mm per tahun.
Seri Owyhee
[sunting | sunting sumber]Tanah ini terbentuk dari sedimen lacustrine dengan perkembangan tanah yang terjadi secara lambat. Pada subsoilnya terjadi akumulasi kalsium karbonat dengan sifat basa. Struktur tanah ini yaitu berdebu kasar, campuran, superaktif, dan mesik xeric haplocalcid.
Nevada Sentral (Typic Aquisalid)
[sunting | sunting sumber]Tanah ini sering ditemukan di daerah lembah sungai. Lapisan permukaan tanah memiliki warna putih. Permukaan tanah tersebut merupakan campuran dari berbagai garam-garam yang terlarut.
Bagian Selatan New Mexico (Typic Petroargid)
[sunting | sunting sumber]Tanah ini terbentuk dari endapan alluvial di daerah lembah sungai. Vegetasi alami dari tanah ini yaitu rumput ular.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Aridisol | soil | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ "Aridisols home". web.archive.org. 2006-09-01. Archived from the original on 2006-09-01. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ a b c d "Sabine Grunwald". web.archive.org. 2006-09-16. Archived from the original on 2006-09-16. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ SP, Dr Dani Lukman Hakim. ENSIKLOPEDI JENIS TANAH DI DUNIA. Uwais Inspirasi Indonesia. ISBN 978-623-7035-19-0.