Arsip sebagai alat pengambil keputusan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk membuat keputusan yang optimal, manajer harus memperoleh informasi yang akurat, karena keputusan yang baik akan bergantung pada kualitas informasi yang diterima. Sebagian besar data yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan berasal dari arsip dinamis. Langkah-langkah dalam proses ini melibatkan identifikasi masalah, pengembangan alternatif, evaluasi alternatif, pemilihan dan implementasi solusi terbaik, serta penilaian terhadap keputusan yang telah diambil. Untuk membuat keputusan profesional, manajemen perlu memiliki informasi latar belakang yang disajikan oleh arsip dinamis, dasar untuk menilai alternatif (termasuk ramalan, pengalaman masa lalu, dan konsekuensi keputusan organisasi lain), dan alat untuk menilai keputusan (melalui umpan balik dan mekanisme kontrol), yang semuanya tersedia dalam arsip dinamis.

Arsip dinamis juga memberikan informasi yang diperlukan untuk keputusan yang bersifat terprogram atau rutin, yang didasarkan pada kebijakan, prosedur, dan regulasi yang sudah mapan dalam badan korporasi. Semua elemen ini merupakan bagian integral dari arsip dinamis sebuah organisasi. Oleh karena itu, pembuatan keputusan merupakan kegiatan manajemen yang sangat krusial, memainkan peran sentral dalam menentukan kesuksesan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.[1]

  1. ^ Mirmani, Anon (2014). Pengawasan Kearsipan (PDF). 1. Jakarta: Universitas Terbuka. hlm. 1–48. ISBN 978-979-011-413-5.