Ash Ketchum

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ash Ketchum
Tokoh Pokémon
Karya seni Ash Ketchum yang dimunculkan dalam anime musim ke-23 dan ke-24.
Penampilan
perdana
"Pokémon, I Choose You!" (1997)
Penampilan
terakhir
"The Rainbow and the Pokémon Master!" (2023)
PenciptaSatoshi Tajiri
Didasarkan
dari
Red
Didesain
oleh
Atsuko Nishida
Pengisi suara
Informasi
Jenis kelaminLaki-laki
PekerjaanPelatih Pokémon
KeluargaDelia Ketchum (ibu)
RumahKota Pallet, wilayah Kanto

Ash Ketchum, dikenal dengan nama Satoshi[a] di Jepang dan Ali di Indonesia,[b] adalah karakter fiksi dari waralaba media Pokémon karya Satoshi Tajiri yang dimiliki oleh Nintendo, Game Freak, dan Creatures. Ia adalah karakter protagonis dari serial animasi televisi Pokémon, beberapa seri manga, dan beragam barang dagangan yang terkait dengan waralaba tersebut. Dalam bahasa Jepang, pengisi suaranya adalah Rica Matsumoto, sementara dalam bahasa Inggris, pengisi suaranya adalah Veronica Taylor untuk delapan musim pertama dan dilanjutkan setelahnya oleh Sarah Natochenny. Ash adalah seorang remaja yang melakukan perjalanan dengan beberapa teman dengan tujuan untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang Master Pokémon. Tim Pokémonnya terus berubah sepanjang seri, dengan satu anggota yang tetap yaitu Pikachu. Ash secara longgar didasarkan pada Red, karakter pemain dari permainan video Generasi I Pokémon Red dan Blue. Menurut Satoshi Tajiri sebagai pencipta Pokémon, Ash mewakili 'aspek manusia' dalam seri tersebut dan juga mencerminkan seperti apa dirinya sendiri saat masih kecil.

Ash telah dikritik karena terperangkap dalam 'alur waktu mengambang', serta karena ketidakmampuannya yang berkelanjutan untuk memenangkan kompetisi Liga Pokémon selama seri berjalan. Namun, ketangguhan dan ketekunannya juga telah diterima secara positif, dan karakternya telah mendapat perhatian karena mengajarkan pelajaran penting dan relevan kepada anak-anak. Ash akhirnya menjadi Juara Liga Alola dalam musim ke-22 dari anime, dan Juara Dunia dalam musim ke-25 dari anime.

Berkat popularitas, kesuksesan, dan umur panjang yang luar biasa dari seri anime Pokémon di seluruh dunia sejak debutnya, Ash telah menjadi salah satu karakter fiksi paling dikenal sepanjang masa. Ia dianggap sebagai ikon budaya pop dan karakter utama gelombang anime pada akhir dekade 1990-an. Ia telah digunakan secara luas sebagai sosok untuk penjualan pernak-pernik dalam seri tersebut.

Konsepsi dan penciptaan[sunting | sunting sumber]

Ash dirancang oleh Atsuko Nishida, dan dinamai sesuai dengan pencipta waralaba Pokémon, Satoshi Tajiri.[7][8] Karakter ini dirancang untuk mewakili bagaimana Tajiri saat masih kecil, yang terobsesi untuk menangkap dan mengumpulkan serangga.[9] Selama pelokalan untuk penonton Amerika Utara, nama karakter tersebut diubah dalam anime menjadi "Ash Ketchum". Nama depan "Ash" diambil dari salah satu nama standar yang bisa dipilih oleh pemain untuk karakter pemain dalam Pokémon Red dan Blue, sementara nama belakang "Ketchum" terkait dengan slogan untuk seri tersebut, yaitu "Gotta catch 'em all!".[10] Ia secara longgar didasarkan pada Red, karakter pemain dari Pokémon Red dan Blue.[11]

Tajiri mencatat dalam sebuah wawancara bahwa ada perbedaan pandangan antara penggemar Jepang dan Amerika Serikat terhadap seri tersebut, penggemar asal Jepang lebih fokus pada karakter Pikachu, sementara penggemar asal Amerika lebih banyak membeli barang yang menampilkan Ash dan Pikachu secara bersama-sama. Ia menyatakan bahwa karakter Ash mewakili aspek manusia dari waralaba Pokémon. Oleh karena itu merupakan suatu kelengkapan untuk menampilkan penggambaran lengkap Ash dengan Pikachu-nya.[8] Ash selanjutnya diberikan sosok pesaing yang bernama Gary Oak (atau Shigeru Okido dalam versi Jepang, mengambil nama dari idola/mentor Tajiri, Shigeru Miyamoto), yang secara longgar didasarkan pada pesaing Red, yaitu Blue.[11] Dalam sebuah wawancara, Tajiri menerangkan perbedaan hubungan kedua karakter tersebut dalam permainan dan anime. Dalam permainan antara Red dan Blue adalah sesama pesaing, sementara dalam anime, Shigeru dianggap sebagai guru bagi Satoshi. Ketika ditanya apakah Satoshi akan menyamai atau melampaui Shigeru, Tajiri menjawab "Tidak! Tidak akan pernah!"[8] Desain karakter Ash awalnya diawasi oleh Sayuri Ichishi, sebelum digantikan oleh Toshiya Yamada dalam seri anime Diamond & Pearl. Ash menerima desain ulang dalam seri Best Wishes!, dengan iris cokelat yang lebih besar. Dalam seri XY, ia menerima perubahan minor, seperti penurunan ukuran 'tanda lahir' berbentuk petir di pipinya. Ash menerima perombakan desain yang besar untuk seri anime Sun & Moon.[12]

Pengisi suara[sunting | sunting sumber]

Para pengisi suara Ash, dari kiri ke kanan: Rica Matsumoto (bahasa Jepang) serta Veronica Taylor dan Sarah Natochenny (bahasa Inggris).

Di Jepang, Rica Matsumoto menjadi pengisi suara Ash sejak awal seri anime tersebut.[13] Hana Takeda juga pernah mengisi suara untuk Ash dalam Pokémon Journeys: The Series, saat Ash digambarkan masih kecil.[14] Untuk sulih suara bahasa Inggris, Veronica Taylor menyediakan suara Ash dalam delapan musim pertama dari anime Pokémon, yang diproduksi oleh 4Kids Entertainment. Saat audisinya, Taylor menyatakan bahwa karakter tersebut awalnya dinamai sementara sebagai Casey.[15] Setelah naskah diterjemahkan dari bahasa Jepang, baris-baris tersebut diadaptasi agar sesuai dengan gerakan bibir karakter (disebut lip flap). Semua suara direkam secara terpisah, sehingga Taylor adalah satu-satunya yang berada di ruang rekaman saat ia merekam baris-barisnya. Proses perekaman suara ini membutuhkan waktu sekitar enam hingga delapan jam per episode. Taylor seringkali menjadi orang pertama yang merekam, sehingga ia harus "membayangkan bagaimana baris sebelumnya akan diucapkan." Seorang sutradara bekerja dengan Taylor untuk membantu dengan interpretasi baris, serta mencocokkan dengan lip flap dan konsistensi suara. Taylor menikmati memerankan Ash karena "suara rendah yang serak" dan "energi dan kegembiraannya".[16] Taylor pertama kali diperkenalkan dengan peran tersebut melalui klip suara singkat dari siaran Jepang. Pekerjaan itu berjalan dengan cepat, dan pengalaman akting Taylor di masa lalu memungkinkannya untuk menyuarakan peran tersebut dalam waktu yang diberikan untuk rekaman.[15]

Taylor mengomentari bahwa Ash dan karakter-karakter lainnya "lebih santai" setelah sepuluh episode pertama dari anime. Ia percaya bahwa para penulis lebih rileks dan tidak lagi merasa tertekan untuk memastikan bahwa semua dilakukan dengan benar. Taylor berkomentar: "Saya lebih menikmati memerankan Ash sekarang daripada di awal karena saya bisa bersenang-senang dengannya lebih banyak. Selain itu, kita juga sudah lebih mengenalnya dan bisa mencari tahu bagaimana ia benar-benar akan bereaksi. Kami memiliki respons klasik dari Ash terkait hal-hal seperti itu."[16] Sarah Natochenny menggantikan Taylor di musim kesembilan ketika The Pokémon Company International (saat itu dikenal sebagai Pokémon USA) mengambil alih lisensi, menyebabkan pergeseran di studio rekaman.[17] Natochenney menyebut penampilan Matsumoto di Jepang telah memberikannya inspirasi untuk bisa memerankan karakter Ash lebih baik lagi.[18]

Penampilan[sunting | sunting sumber]

Dalam anime[sunting | sunting sumber]

Ash pertama kali muncul dalam episode pertama anime, "Pokémon, I Choose You!". Episode tersebut berlangsung saat Ash berulang tahun yang kesepuluh. Ia terlambat bangun saat akan menerima Pokémon pertamanya, yang mengakibatkan Profesor Oak memberikan Ash seekor Pikachu yang keras kepala. Ash dan Pikachu menjalin ikatan setelah Pikachu menyelamatkan Ash dari kawanan Spearow yang marah, dan keduanya menjadi teman dekat. Ash bertindak sebagai karakter utama dari setiap seri anime hingga Pokémon Horizons: The Series.[19]

Ash melakukan perjalanan dengan banyak teman sepanjang seri, mulai dari karakter-karakter yang digambarkan sebagai mentor seperti Brock dan Misty di seri asli,[20] karakter yang menjadi 'adik angkat' seperti May,[21] hingga karakter yang memiliki perasaan hati kepadanya seperti Serena.[22] Baik teman maupun Pokémon-nya sering berganti setiap kali seri berjalan, dengan Ash yang cenderung meninggalkan sebagian besar Pokémon-nya (kecuali Pikachu) di bawah perawatan Oak ketika mengunjungi wilayah baru.[20] Ash juga sering berkonflik dengan organisasi kriminal Team Rocket, terutama trio anggotanya yaitu Jessie, James, dan Meowth yang bisa berbicara. Meskipun trio tersebut sering digambarkan sebagai hiburan komik, mereka sering mencoba menangkap Pikachu dengan berbagai cara untuk dikirimkan kepada bos mereka, Giovanni.[23] Ash juga sering bersaing dengan karakter "rival", seperti teman masa kecilnya, Gary Oak.[11]

Tujuan utama Ash adalah menjadi seorang "Master Pokémon", dan sebagai hasilnya ia sering mencoba untuk menaklukan Liga Pokémon, yaitu sebuah kompetisi dari para Pelatih Pokémon terkuat di suatu wilayah tertentu, di wilayah mana pun ia berada. Meskipun usahanya biasanya tidak berhasil, ia akhirnya berhasil menjadi Juara Regional dalam di Pokémon the Series: Sun & Moon – Ultra Legends.[24][25][26] Pencapaian tersebut selanjutnya ia lengkapi dengan gelar sebagai "Monarch" yang diraih pada Turnamen Dunia Pokémon dalam Pokémon Ultimate Journeys: The Series, setelah mengalahkan Leon untuk diakui sebagai Pelatih Pokémon terkuat di dunia.[27][28] Ia juga berhasil mengalahkan semua Frontier Brains dalam Battle Frontier,[29] dan menjadi Pelatih Terhormat di Kepulauan Orange dalam Pokémon: Adventures in the Orange Islands.[30]

Dalam permainan video dan manga[sunting | sunting sumber]

Ash muncul dalam permainan video Pokémon Puzzle League, dengan bertindak sebagai karakter utama yang dapat dimainkan dalam permainan tersebut.[31] Dalam pratayang Pokémon Sun dan Moon, pemain akan menerima surat dari Ash yang berpasangan dengan Greninja miliknya, yang mampu mengambil bentuk "Ash-Greninja" melalui kemampuannya, Battle Bond. Ash juga membuat penampilan singkat di lokasi Abandoned Thrifty Megamart dalam permainan. Ia bersama Pikachu dimunculkan dalam bentuk foto buram yang ditempel di dinding ruang belakang.[32] Ash juga muncul sebagai pasangan sinkronisasi yang dapat dibuka dalam Pokémon Masters EX. Dalam permainan tersebut, ia juga dipasangkan dengan Pikachu.[33]

Ash juga muncul dalam seri manga The Electric Tale of Pikachu dan Ash & Pikachu, yang mengikuti alur yang serupa dengan anime. Pengarang manga, Toshihiro Ono, menyebut Ash sebagai salah satu karakter favoritnya untuk digambar dalam seri tersebut, dengan menyatakan: "Saya ingin pergi berlibur dengan Misty seperti dia! (dan sekaligus melupakan pekerjaan, sewa, dll.)".[34]

Penerimaan[sunting | sunting sumber]

Seseorang yang mengenakan pakaian seri asli Ash yang ikonik. Karena mudah dikenali dan diterima dengan baik, ini adalah tampilan cosplay yang populer.

Buku The Japanification of Children's Popular Culture mengutip Ash sebagai contoh identifikasi budaya, dengan karakter tersebut yang mengalami pergerakan yang serupa dengan alur yang pemain harus tempuh dalam permainan video untuk mendapatkan kemajuan. Selain itu, buku tersebut menekankan pertumbuhan dan perkembangan karakter tersebut seiring berjalannya seri anime.[35] Guinness Book of World Records 2011 Gamer's Edition menempatkan Ash di peringkat ke-37 dari 50 dalam jajak pendapat pembaca mengenai karakter permainan video terfavorit.[36] Ash telah digambarkan dan disorot sebagai "pahlawan yang benar-benar patut dicontoh" yang berkembang seiring berjalannya acara, dengan kemauannya untuk menunda tujuan pribadinya demi membantu orang lain.[21]

Peran Ash dalam anime telah menerima tanggapan positif secara keseluruhan. IGN, dalam retrospektif untuk seri tersebut, menyoroti penggambaran Ash yang tidak terkait dengan alur permainan video. Ash dinilai membantu anime Pokémon menjadi sebuah seri yang berdiri sendiri. Mereka menggambarkan karakter Ash sebagai "terpercaya dan dapat diandalkan" dan perannya dalam seri sebagai "menyenangkan".[37] Persahabatannya dengan Pokémon-nya juga telah diangkat sebagai bagian dari daya tariknya yang dibandingkan dengan kebajikan persahabatan dari Aristoteles. Penyelamatan Pikachu terhadap Ash dari kawanan Spearow di episode pertama membantu menetapkan "tingkat kesetaraan" antara kedua karakter tersebut, serta menyoroti gagasan bagaimana persahabatan yang saling menguntungkan turut membantu memastikan keberhasilan lebih lanjut. Hubungan "simbiotik" mereka dijelaskan sebagai alasan bagi "pertumbuhan pribadi" Ash sebagai karakter.[38] Interaksinya dengan teman-temannya dan sahabatnya juga dijelaskan sebagai membantu membangun inti dramatis dari seri secara keseluruhan.[21]

Ash juga mendapat pujian karena menjadi panutan bagi anak-anak oleh beberapa media seperti Business Insider Australia dan BBC.[39][40] Kat Bailey, menulis untuk VG247, menyoroti hal ini sebagai bagian dari kesuksesan Ash dan anime Pokémon. Ia menyatakan bahwa "Pokémon bertujuan untuk mengajarkan kepada anak-anak arti bersikap adil, sportivitas yang baik, dan ketekunan. Setiap kali Ash terjatuh, ia akan mencoba untuk bangkit lagi, membersihkan dirinya sendiri, dan terus dengan gigih mengejar tujuannya."[41] Kekalahan Ash dalam turnamen pertamanya sangat dipuji, karena ketidakmampuannya untuk membangkitkan semangat Charizard-nya yang menyebabkan kekalahan. Ini dianggap sebagai pelajaran berharga dan relevan bagi anak-anak yang menonton acara tersebut, serta memungkinkan mereka untuk semakin terlibat dengan karakter Ash untuk melihat apakah "ia akan menjadi cukup baik untuk menang kali ini."[42]

Peran Ash dalam anime juga telah dikritik. Kekalahan konstan karakter tersebut disorot oleh IGN, yang menyatakan bahwa, "Anime Pokémon telah menjadi sangat sukses dan konsisten begitu lama sehingga rasanya karakter utama dalam ceritanya seperti tidak akan pernah diizinkan untuk benar-benar menyelesaikan apa yang telah dimulainya. Jika Ash pernah menang maka semuanya akan berakhir. Jika ia benar-benar menjadi Juara Liga maka seri anime tersebut juga akan selesai. Jadi setiap kali ia mendekati kemenangan maka para penulis naskahnya akan memastikan bahwa ia (harus) kalah dan gagal." Mereka juga mengkritik 'alur waktu mengambang' yang seolah menahan perkembangan karakter tersebut.[37] Perjalanan Ash yang seolah tak pernah berakhir juga dikritik karena formulanya tidak mampu mencapai "kesimpulan yang tepat."[41] Namun, kemunduran konstan Ash juga disambut positif, diangkat sebagai cara untuk mengajarkan kisah dan pelajaran yang dapat dirasakan oleh anak-anak.[40][43] Daniel Dockery, mengomentari kepergian Ash dari seri anime ketika menulis untuk Polygon, menyoroti ketidakmampuan Ash untuk menang sebagai bagian sentral dari pengembangan karakternya. Ia percaya bahwa itu merupakan pelajaran berharga yang "dapat dirasakan mulai dari pergi ke sekolah baru yang tidak dikenal hingga mengalami kekalahan dalam babak final sebuah turnamen." Mereka menyatakan bahwa gaya perjalanan tidak menentu Ash memberikan rasa nyaman kepada penggemar lama yang kembali, sambil juga melambangkan tema inti dari seri Pokémon.[44] Buku Monster Kids: How Pokémon Taught a Generation to Catch Em All, menyoroti peran Ash dan mengutipnya sebagai teman yang konsisten dan nyaman bagi penonton karena umurnya yang panjang, dan sebagai karakter yang "setiap generasi baru penggemar Pokémon bisa merelakan."[42]

Perpisahan Ash dari anime menarik tanggapan massif, dengan tagar "#ThankYouAshAndPikachu" menjadi tren di Twitter setelah pengumuman kepergiannya dari seri tersebut.[45] GamesRadar+ menyoroti dampak signifikan Ash pada seri ini, menyatakan bahwa "Pokemon baru mungkin muncul di layar saya, tetapi Ash dan Pikachu akan menjadi kehadiran yang tak berubah. Ia tampil mengikat tidak hanya pada acara tersebut, tetapi pada waralaba secara keseluruhan. Ini tidak akan terasa dalam arti besar, tetapi saya diam-diam merasa sedih karena mereka tidak akan lagi ada."[46] Kenneth Sheperd, menulis untuk Kotaku, membahas tentang umur panjang Ash sebagai karakter dan pengaruhnya terhadap banyak generasi anak-anak, serta menyoroti kepergiannya sebagai sesuatu yang menyedihkan. Ia menyatakan bahwa "Bagi para penggemar, termasuk saya sendiri, Ash melambangkan sebuah proses pembelajaran tentang siapa dirimu di dunia yang terasa luas dan tidak diketahui pada usia muda, dan bahwa perjalanan untuk mempelajari tentang dunia ini lebih baik dilakukan bersama. Saya tidak tahu banyak orang yang menonton kisah Ash sampai selesai, tetapi setiap penggemar Pokémon yang saya kenal telah membawa semangat itu bersama mereka saat mereka memulai perjalanan mereka sendiri."[19] Hal tersebut juga menarik sedikit kritik, dengan Polygon yang menyoroti pensiunnya Ash sebagai "evolusi dengan cara yang dipaksakan oleh perusahaan yang mencari penyegaran merek daripada kesimpulan emosional secara lengkap dan kohesif."[44] The Radio Times mengutip, bahwa perubahan tersebut adalah hal yang positif, karena meskipun Ash sudah sangat ikonik, "Jika ia tidak dapat tumbuh menjadi seorang pria dewasa, bagaimana acara itu sendiri bisa berkembang? Terlihat menyedihkan saat melihat bagaimana Pokémon telah berhasil mendaur ulang tema dan gagasan yang sama selama ini, tetapi bahkan dengan generasi baru monster saku yang lucu untuk ditangkap, hanya ada waktu yang terbatas yang bisa kita habiskan untuk menonton Ash yang selalu kalah secara berulang dalam turnamen yang ia ikuti."[47]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Jepang: サトシ Hepburn: Satoshi?, diucapkan [satoɕi]
  2. ^ Nama Ali dipakai dalam versi sulih suara Bahasa Indonesia dari musim pertama sampai kelima yang ditayangkan di SCTV.[4][5] Nama Ali sendiri berasal dari Bahasa Arab yang bermakna "seorang pemenang".[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Situs web dan publikasi sejenis[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Baseel, Casey (28 Maret 2023). "Satoshi/Ash's voice actress almost couldn't make it through final Pokémon anime recording session". soranews24.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2024. Diakses tanggal 20 Maret 2024. 
  2. ^ Regan, Tom (2 Februari 2024). "Pokémon Actor Veronica Taylor Talks 26 Glorious Years Of Ash Ketchum". Kotaku. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2024. Diakses tanggal 23 Maret 2024. 
  3. ^ Flowers, Garin (30 November 2023). "She voiced Pokémon's Ash Ketchum for nearly 2 decades. Sarah Natochenny 'went through all the stages of grief' saying goodbye to the character". AOL.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2024. Diakses tanggal 23 Maret 2024. 
  4. ^ Mariza, Billy (16 September 2019). "Untuk Pertama Kalinya, Ali Pokemon Berhasil Memenangkan Turnamen Pokemon Region Alola!". kotakgame.com. Kotak Game. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  5. ^ Kusumanto, Dody (12 Agustus 2019). "Bertahun-Tahun Pokemon Hadir di Indonesia, Akhirnya Kini Satoshi Ganti Nama Jadi Ash". kaorinusantara.or.id. Kaori Nusantara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Januari 2023. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  6. ^ Nurinda, Debbyani (15 Desember 2022). "Arti nama Ali untuk anak laki-laki lengkap dengan rangkaian namanya". Radio Sonora. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2024. Diakses tanggal 24 Maret 2024. 
  7. ^ "The Talent Behind Hometown Story" (PDF). 6 Agustus 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 Mei 2023. Diakses tanggal 18 Januari 2023. 
  8. ^ a b c "The Ultimate Game Freak". Time Asia. 154 (20): 1. 22 November 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Mei 2010. Diakses tanggal 25 September 2009. 
  9. ^ "TIMEasia.com | Pokémon: The Ultimate Game Freak - Page 2 | 11/22/99". 1 Mei 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Mei 2010. Diakses tanggal 18 Oktober 2019. 
  10. ^ Tobin 2004, hlm. 16.
  11. ^ a b c Northrup Jr, Richard (23 September 2022). "Wait, Are Blue & Gary Related In Pokémon - Or The Same Person?". ScreenRant. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Oktober 2022. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 
  12. ^ Barder, Ollie. "Ash Looks Very Different In The New Pokémon Sun And Moon Anime". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juni 2019. Diakses tanggal 20 September 2016. 
  13. ^ Baseel, Casey (28 Maret 2023). "Satoshi/Ash's voice actress almost couldn't make it through final Pokémon anime recording session". SoraNews24.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Maret 2024. Diakses tanggal 18 Maret 2024. 
  14. ^ テレビ東京・BSテレ東, 『ポケットモンスター』第1話 ポケモン×スカイツリーレイド生中継SP(テレ東、2019/11/17 17:30 OA)の番組情報ページ | テレ東・BSテレ東 7ch(公式) (dalam bahasa Jepang), diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2024, diakses tanggal 20 Maret 2024 
  15. ^ a b Dockery, Daniel (28 Maret 2023). "Original Ash Ketchum English VA Veronica Taylor on the End of a Pokémon Era". Crunchyroll. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Maret 2024. Diakses tanggal 20 Maret 2024. 
  16. ^ a b "Veronica Taylor interview". Animerica. Viz Media. 8 (6). August 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 November 2009. Diakses tanggal 10 Desember 2009. 
  17. ^ Haque, Fahima (15 Juli 2016). "'I'm a sensitive type of Pokemon': meet the voice behind Ash Ketchum". the Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2022. Diakses tanggal 19 Juli 2016. 
  18. ^ LeBlanc, Wesley (24 Maret 2023). "Pokémon: Ash's English Voice Actor Thanks Japanese Voice Actor For 17 Years Of Inspiration". Game Informer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2023. Diakses tanggal 18 Maret 2024. 
  19. ^ a b Shepard, Kenneth (5 September 2023). "An Ode To Pokémon's Ash Ketchum". Kotaku. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2024. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 
  20. ^ a b Hoffer, Christian (9 November 2017). "Brock and Misty Return to the Pokemon Anime". Comic Book. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Maret 2024. Diakses tanggal 19 Maret 2024. 
  21. ^ a b c Camp & Davis 2011, hlm. 282–283.
  22. ^ "Anime Staff Thoughts on Final Ash and Serena Moment". Pokémon Crossroads. 23 Januari 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 September 2022. Diakses tanggal 9 September 2022. 
  23. ^ Jiang, Sisi (13 Maret 2023). "Pokémon Fans Crushed That Team Rocket Disbands At End Of Anime". Kotaku. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2024. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 
  24. ^ Barnewall, Chris (15 September 2019). "Ash Ketchum Is Finally Pokemon League Champion After Two Decades Of 'Pokemon'". UPROXX. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2022. Diakses tanggal 15 September 2019. 
  25. ^ Dwilson, Stephanie Dube (15 September 2019). "Ash Ketchum Trending After Finally Winning Pokemon League". Heavy.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 November 2022. Diakses tanggal 17 September 2019. 
  26. ^ "Ash Ketchum is finally a Pokemon champion and fans are feeling things". Rappler. 16 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 November 2022. Diakses tanggal 5 Maret 2021. 
  27. ^ Whitbrook, James (11 November 2022). "25 Years Later, Pokémon's Ash Ketchum Is Finally a World Champion". Gizmodo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Maret 2023. Diakses tanggal 11 November 2022. 
  28. ^ "Pokemon's Ash Ketchum wins world championship". BBC News. 11 November 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2022. Diakses tanggal 12 November 2022. 
  29. ^ Peters, Megan (8 Januari 2020). "Pokemon Gives Ash a Major Battle Frontier Victory". Comic Book. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2022. Diakses tanggal 24 Maret 2024. 
  30. ^ Tapp, Jaxson (19 Agustus 2016). "The very best? Exploring Ash Ketchum in the Orange Islands". Nintendo Wire. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Februari 2023. Diakses tanggal 24 Maret 2024. 
  31. ^ Dinsdale, Ryan (8 Juli 2022). "Pokémon Puzzle League is Coming to Nintendo Switch Online Next Week". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2024. Diakses tanggal 23 Maret 2024. 
  32. ^ Reynolds, Matthew (20 November 2017). "Pokémon Sun and Moon demo guide - How to unlock Ash-Greninja and transfer to the full game". Eurogamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2024. Diakses tanggal 23 Maret 2024. 
  33. ^ Dennison, Kara (28 Agustus 2022). "Catch 'em All as Ash During Pokémon Masters EX 3rd Anniversary Event". Crunchyroll. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2024. Diakses tanggal 23 Maret 2024. 
  34. ^ "Animerica Interview Toshihiro Ono". VIZ Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Mei 2000. Diakses tanggal 5 Agustus 2009. 
  35. ^ West 2008, hlm. 78.
  36. ^ "Wii News: Mario is the best videogame character of all time". Official Nintendo Magazine. 16 Februari 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Februari 2011. Diakses tanggal 28 April 2011. 
  37. ^ a b Lucas M. Thomas (7 Juli 2010). "The Pokemon TV Retrospective – DS Feature at IGN". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Maret 2012. Diakses tanggal 28 April 2011. 
  38. ^ Evans 2020, hlm. 77.
  39. ^ Webb, Kevin (17 September 2019). "After more than 1,000 episodes and 22 films, Ash Ketchum is finally a Pokémon Master". Business Insider Australia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Agustus 2021. Diakses tanggal 17 September. 
  40. ^ a b Baggs, Michael (16 September 2019). "Pokemon taught me 'being a loser is OK'". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2021. Diakses tanggal 17 September 2019. 
  41. ^ a b Bailey, Kat (17 November 2016). "Why the Pokemon Anime is the Most Successful Adaptation of a Videogame Ever". VG247. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Januari 2024. Diakses tanggal 27 Januari 2024. 
  42. ^ a b Dockery 2022, hlm. 156.
  43. ^ Fuster, Jeremy (15 September 2019). "Ash Ketchum's First Pokemon League Title Has Fans Going Crazy". TheWrap. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 November 2019. Diakses tanggal 27 Januari 2024. 
  44. ^ a b Dockery, Daniel (20 Desember 2022). "Pokémon retired Ash and Pikachu at the perfect moment". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2023. Diakses tanggal 27 Januari 2024. 
  45. ^ Bellingham, Hope (24 Maret 2023). "Ash and Pikachu's 26-year-run with the Pokemon anime is done, and fans are sending their emotional farewells". GamesRadar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2024. Diakses tanggal 27 Januari 2024. 
  46. ^ Jones, Ali (16 Desember 2022). "Pokemon is retiring Ash and Pikachu, and I'm a little heartbroken". GamesRadar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2024. Diakses tanggal 27 Januari 2024. 
  47. ^ Opie, David (24 Maret 2023). "Ash Ketchum's Pokémon exit couldn't have come at a better time". Radio Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2024. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]