Bahasa Penesak
Bahasa Melayu Penesak BPS: 0053 4
باسو ڤنساق baso Penesak baso diri | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | |||||
Etnis | Penesak | ||||
Penutur | 130.000 | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | (kode pen telah digabungkan ke mui pada tahun 2007)[1] | ||||
LINGUIST List | mui-pen | ||||
Glottolog | pane1234 (Panesak)[2] | ||||
Linguasfer | 31-MFA-dk | ||||
IETF |
| ||||
BPS (2010) | 0053 4 | ||||
Lokasi penuturan | |||||
Lokasi penuturan Bahasa Penesak | |||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Penesak atau Melayu Penesak adalah ragam Melayik dari cabang Musi yang dituturkan oleh Suku Penesak yang tersebar di sebagian wilayah Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.[3]
Klasifikasi
[sunting | sunting sumber]Bersama dengan ragam Belide dan Lematang, ragam Penesak termasuk ke dalam subkluster dialek "Dataran Rendah", yang lebih dekat dengan bahasa Palembang dibandingkan dengan ragam-ragam kluster Musi lainnya. Secara internal, McDowell & Anderbeck (2020) menggolongkan bahasa Penesak ke dalam empat ragam geografis, yaitu Burai, Penesak (Tanjung Batu), Meranjat, dan Pedamaran.
Dialek Burai merefleksikan bunyi Proto-Melayik *a di akhir sebagai [ɨ], sementara dialek Tanjung Batu, Meranjat, dan Pedamaran menggunakan bunyi [o]. Beberapa peneliti di masa lalu terkadang menggolongkan ragam Pedamaran dan ragam Pegagan ke dalam bahasa Ogan, walaupun ketiganya memiliki perbedaan mendasar dalam perubahan bunyi dan kosakata. McDowell & Anderbeck menggolongkan ragam Ogan di daerah Ulu ke dalam rumpun Barisan Selatan, dan memasukkan Pegagan ke dalam subkluster Musi Hulu bersama ragam-ragam Musi Sekayu, Rawas, dan Col.[3]
Demografi dan persebaran
[sunting | sunting sumber]Jumlah penutur bahasa Penesak pada sekitar awal tahun 2000-an diperkirakan sebanyak 130.000 jiwa. Wilayah pertuturan bahasa Penesak dipisahkan oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Ogan dan Sungai Komering. Kawasan utama penutur bahasa Penesak terletak di sebelah barat Sungai Ogan, terutama di sekitar Tanjung Batu, sementara dialek Pedamaran dituturkan secara terpisah di sebelah timur Sungai Komering, ke arah selatan dari Kayu Agung. Menurut salah satu riwayat setempat, penutur bahasa Penesak di Pedamaran merupakan keturunan perantau dari Tanjung Batu yang membuka lahan di seberang Sungai Komering.[3]
Kosakata
[sunting | sunting sumber]Bahasa Indonesia | Bahasa Palembang | Bahasa Penesak |
---|---|---|
ini | ini | iko |
sebentar | sedenget | tegal |
yang | yang | endèk |
begini, seperti ini | mak ini, cak Ini | bak iko |
jarang | jarang | tak kalo |
tidak ada | katik | tak naro |
lihat | jingok, selik | liat |
kakek/nenek | yai/nyai | gedèh jantan/gedèh betino |
kecil | kecik | kecèt |
laki-laki | lanang | jantan |
kita | kito | diri, kito |
orang | uwong | orang |
sendiri | dewek | surang |
jangan | jangan | dalah |
mereka | dio wong | durang |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Change Request Documentation: 2007-182". SIL International.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Panesak". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ a b c McDowell, Jonathan; Anderbeck, Karl (2020). The Malay Lects of Southern Sumatra. JSEALS Special Publication. 7. University of Hawai'i Press. hlm. 16. hdl:10524/52473.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Web / Blog Suku Penesak - Ogan Ilir Diarsipkan 2016-09-18 di Wayback Machine.