Bajur, Waru, Pamekasan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Desa Bajur
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenPamekasan
KecamatanWaru
Kode pos
69353
Kode Kemendagri35.28.10.2001
Luas53,563,5 Ha
Jumlah penduduk5.882 jiwa
Kepadatan-


Bajur adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Waru Kabuten Pamekasan

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Desa Bajur berasal dari kata “ BAJUR” dimana kata bajur tersebut berasal dari pohon besar yang bernama “BAJUR” yang terdapat di desa bajur. Dari sinilah awal mulanya nama desa bajur tercipta. Dilihat dari daerahnya, memang Desa Bajur ini merupakan desa yang sangat luas wilayahnya. Terdiri dari 8 Dusun dan merupakan daerah perbukitan yang bersemak belukar. Di desa bajur ini dulunya dikenal sebagai tempat orang yang memiliki kewibawaan tinggi serta kedigdayaan, sehingga masyarakat sekitar sering menyebut desa Bajur adalah singkatan dari kata “Baik dan Jujur”.

Seorang pemimpin desa biasa disebut kepala desa seperti yang kita kenal saat ini. Dari masa berdirinya sampai sekarang, desa bajur telah mengalami beberapa pergantian seorang pemimpin desa/kepala desa. Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut:

  1. Kades Abdul Mukti
  2. Kades Kasmito
  3. Kades Tuki
  4. Kades Taryo 1987 s/d 1995
  5. Kades H. Sinal 1995 s/d 2003
  6. Kades Saiful Bahri 2003 s/d 2008
  7. Kades Zainal 2008 s/d 2015
  8. Kades Saiful Bahri 2016 s/d 2021
  9. Kades Abd Wakid 2022 s/d 2027

Adapun struktur organisasi pemerintah desa bajur memiliki kondisi keberadaan rukun tetangga. Sebagai bagian dari satuan Wilayah Pemerintahan Desa Bajur yang memiliki fungsi sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan rukun tetangga inilah sebuah padukuhan terbentuk.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk Desa Bajur 5.882 jiwa terdiri dari 3.561 laki- laki 2.321 wanita. Jumlah Kepala Keluarga 2.083 KK, dan Jumlah KK Miskin 1.852.

Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia[sunting | sunting sumber]

No Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah Prosentase
1 0-4 140 129 435 Orang 9,67%
2 5-9 165 135 304 Orang 9,80%
3 10-14 155 140 295 Orang 10,02%
4 15-19 142 130 511 Orang 9,51%
5 20-24 114 108 690 Orang 7,16%
6 25-29 144 135 459 Orang 9%
7 30-34 133 125 567 Orang 8,32%
8 35-39 121 120 567 Orang 7,77%
9 40-44 106 110 567 Orang 6,96%
10 45-49 100 99 455 Oarng 6,41%
11 50-54 46 141 378 Orang 6,03%
12 55-58 61 50 288 Orang 3,58%
13 >59 145 122 247 Orang 7,96%
Jumlah 3561 2321 5.882 Orang 100%

Dari data di atas, tampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun di Desa Bajur sekitar 3.414 ataupun hampir 45,62%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga Produktif dan SDM. Tingkat kemiskinan di Desa Bajur sangat tergolong tinggi. Dari jumlah 2.083 di atas sejumlah KK 1.052 tercatat sebagai Prasejahtera, 800 KK tercatat sebagai Sejahtera I, 508 KK tercatat sebagai Sejahtera II, 432 KK tercatat sebagai Sejahtera III. Jika KK Golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK miskin, maka lebih 89,2% KK Desa Bajur adalah keluarga miskin.

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Perekonomian desa Bajur termasuk dalam kategori menengah kebawah. Namun, meskipun berada dalam kategori menengah kebawah, masyarakat Bajur tetap hidup bertetangga dengan damai dan rukun. Perekonomian masyarakat desa Bajur dapat dilihat dari mata pencaharian di desa tersebut, juga dapat diketahui di dalam Buku Induk Penduduk (BIP) desa Bajur yang berada di kantor desa Bajur.

Perekonomian masyarakat desa Bajur pada delapan dusun rata-rata berprofesi sebagai petani, pekebun dan peternak. Maka dari itu, tidak dapat dipungkiri bahwa ratarata hasil bumi di setiap dusun tersebut melimpah seperti padi, jagung, tembakau, bayam, bambu, dll

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pendidikan merupakan faktor penentu dalam penyebab informasi, sehingga di suatu desa yang tingkat pendidikannya kurang akan berpengaruh dalam perkembangan desa. Lain halnya di desa Bajur, pendidikan dianggap cukup sehingga dalam partisipasi pembangunan sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Data Penduduk Menurut Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Buta Huruf <SD SD/MI SLTP/ Mts SLTA/MA S1 S-2
1.023 1.256 1.563 1.002 1.072 65 2

Pendidikan di desa Bajur juga didukung sarana dan prasarana seperti 2 SD Negeri Bajur yang terdiri dari SD Negeri Bajur 2 dan SD Negeri Bajur 3, sedangkan sarana dan prasarana SMP/MI ada 6 antara lain MIS I Nurul Muta’allimin, MIS Ma’arif

11, MIS Miftahul Ulum, MIS Nasyiatul Ulum 1, MIS Nasyiatul ulum 2, dan MIS Nurul Islam 02, SMA/MA/SMK/MAK masih belum ada.

Mata Pencaharian[sunting | sunting sumber]

Adapun mata pencaharian yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa bajur adalah:

Tabel Jumlah Penduduk menurut mata pencahariannya[sunting | sunting sumber]

No Mata Pencaharian Jumlah
1 Petani 3.430
2 Pedagang 425
3 Industri 86
4 Jasa Pemerintahan

Pemerintah Dea

PNS

Pegawai Swasta

18

8

25

5 Jasa Perdagangan

Warung

Kios

Toko

284

10

120

6 Jasa Transportasi

Angkutan non Motor

Angkutan Bermotor

Mobil Kendaraan umum

10

50

28

7 Jasa Keterampilan

Tukang Kayu

Tukang Batu

Tukang Jahit/ Bordir

Tukang Cukur

38

37

25

25

Jumlah 3.937

Agama[sunting | sunting sumber]

Desa Bajur merupakan salah satu desa yang memiliki dan menganut ajaran agama Islam yang masih kental karena hampir seluruh warga Desa Bajur Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan ini memeluk agama Islam. Seperti halnya suara azan selalu terdengar dan berkumandang di setiap saat, selain itu terkadang di salah satu dusun yang berada di Desa Bajur yaitu Dusun Gunung terdapat Tahfid Al-Qur’an.

Kentalnya agama Islam yang berada di Desa Bajur juga dapat dilihat dari salah satu kegiatan ibu-ibu pengajian yang berada di Desa Bajur, dimana ibu-ibu di Desa Bajur selalu melakukan pengajian rutin yang dilakukan pada setiap hari kamis malam jumat yang tempatnya selalu berpindah-pindah dari rumah warga satu ke rumah warga yang lain secara bergantian setiap minggunya. Dan bukan hanya itu setiap beberapa rumah juga terdapat mushalla kecil yang dimana setiap selesai sholat magrib anak-anak kecil selalu melakukan kegitan rutin seperti sholat magrib dan isa’ berjemaah, dan belajar mengaji.

Budaya[sunting | sunting sumber]

Kebudayaan yang berada di beberapa dusun Desa Bajur yaitu dahulu terdapat beberapa kebudayaan seperti halnya di Dusun Klerker, Dusun Pandengkek, Dusun Gunung, Dusun Beranggun, Dusun Bajur dan Dusun Pondok seperti ludruk, pencak silat dan hadrah. Namun dengan seiringnya waktu dan zaman yang mulai berkembang para penerus kebudayaan tersebut mulai hilang dikarenakan minat dari pemuda dan pemudi berkurang dan lebih tertarik dengan barang modern seperti gadget. selain itu alasan dari hilangnya kebudayaan tersebut dikarenakan sesepuh kebudayaan ludruk, pencak silat dan hadrah sudah meninggal dan anak cucunya lebih memilih cara hidup yang modern. Namun budaya yang lain di Desa Bajur adalah masih kentalnya budaya selametan yang ada sering dilakukan oleh warga Desa Bajur seperti halnya acara selametan hari kelahiran seseorang dirayakan selayaknya seorang islam dengan pembacaan doa yang dihadiri para tetangga-tetangga terdekat.

Bukan hanya kebudayaan yang berada di Desa Bajur namun juga ada pariwisata yang cukup menarik dan indah untuk dikunjungi seperti halnya pemandangan hijau yang indah terbentang luas disepanjang jalan. Di Desa Bajur juga terdapat tempat untuk basecamp berkemah atau camping yang menyuguhkan keindahan pemandangan alam Desa Bajur yang memesona.

Desa Bajur terkenal pula dengan agrowisata madunya yang tepatnya terletak di Dusun Gunung. Tempat Pariwisata Madu ini dikelola oleh salah satu warga desa Bajur dusun Gunung yaitu, Bapak Ahmadi. Bapak Ahmadi dipercaya oleh warga desa setempat untuk mengelola tempat agrowisata tersebut, kemudian tempat tersebut disahkan dan dilakukan serah terima yang dilakukan oleh Kepala Desa Bajur.

Selain itu ada pula tempat pariwisata yang menyuguhkan pemandangan yang cukup memanjakan mata kita yaitu pemandangan dari atas ketinggian gunung, pemandangan desa sekitar yang ada di bawah desa Bajur memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu lebih indah apabila dipandang pada saat malam hari karena lampu-lampu yang bergemerlap yang berada di bagian darat bawah desa bajur terlihat seperti bintangbintang yang bertaburan dilangit, pastinya akan membuat kita yang melihatnya merasa kagum dengan keindahan Sang Maha Pencipta. Kelebihan dari Desa Bajur ini juga terletak pada sumber air yang digunakan, yaitu air yang digunakan oleh masyarakat Desa Bajur adalah asli dari air pegunungan yang segar, bersih dan asli dari sumber langsung yang mengalir dengan bantuan selang yang saling menyambung dari rumah warga satu ke rumah warga yang lain.

Referensi[sunting | sunting sumber]