Bakterisida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Larutan hipoklorit dapat digunakan sebagai bakterisida

Bakterisida atau sering disebut bakteriosida atau disingkat bside merupakan bahan atau substansi yang dapat membunuh bakteri. Bakterisida yang umum dikenal berupa disinfektan, antibiotik, atau antiseptik.[1]

Disinfektan[sunting | sunting sumber]

Disinfektan adalah senyawa kimia yang dapat membunuh mikroorganisme, tetapi tidak membunuh endospora dan biasa digunakan pada benda mati.[2] Beberapa jenis disinfektan yang memiliki sifat bakterisida adalah:

  1. Klorin aktif (hipoklorit) digunakan untuk membersihkan air.[2]
  2. Oksigen aktif (etilen oksida) digunakan untuk membersihkan bahan plastik.[2]
  3. Alkohol (etanol 60-85%, atau isopropanol dalam air) digunakan untuk membersihkan alat medis.[2]
  4. Formaldehida digunakan untuk membersihkan bagian permukaan alat.[2]
  5. Surfaktan kationik (lisol, senyawa kuartener amonium) digunakan untuk membersihkan alat medis, peralatan makan.[2]
  6. Logam berat (merkuri) digunakan untuk membersihkan peralatan laboratorium.[2]

Antibiotik[sunting | sunting sumber]

Beberapa jenis antibiotik dapat bersifat bakteriostatik yaitu menghambat pertumbuhan.[2] Berdasarkan daya kerjanya ada yang menghambat pembentukan dinding sel seperti penisilin, clavulanic acid, vancomycin.[2] Selain dinding sel, antibiotik dapat mengganggu kerja ribosom, seperti tetrasiklin, streptomisin, makrolida.[2]

Antiseptik[sunting | sunting sumber]

Beberapa jenis antiseptik yang umumnya digunakan adalah:

  • Iodin (iodopovidon)yang bekerja dengan cara mengiodinasi residu tirosin dari protein, sebagai agen oksidator.[2]
  • Alkohol encer (alkohol 60-85%) dapat digunakan sebagai pelarut lipid dan mendenaturasi protein.[2]
  • Detergen kationik dapat digunakan untuk melarutkan fosfolipid membran bakteri.[2]
  • Hidrogen peroksida (3%) digunakan sebagai agen oksidator.[2]
  • Octenidine yang akan mengganggu membran sitoplasma bakteri.[2]

Pengukuran[sunting | sunting sumber]

Untuk menguji kemampuan bakterisida, dapat menggunakan teknik MKC (Minimum Killing Concentration) yaitu mengukur konsentrasi terendah yang dapat membunuh mikrob.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Inggris) Klaus G. 2006. Theorie der medizinischen Fußbehandlung 1: Ein Fachbuch für Podologie. 3. Auflage. Verlag Neuer Merkur GmbH.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris) Madigan et al. 2011. Brock Biology of Microorganisms. New York: Pearson.