Balap jeram

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Balap jeram adalah disiplin kano kompetitif di mana kayak atau kano digunakan untuk melintasi hamparan sungai dengan cepat.

Umum[sunting | sunting sumber]

Tujuan dari olahraga ini adalah untuk berpindah dari titik awal lintasan di sungai ke titik akhir secepat mungkin. Tempat balap liar pada umumnya terdiri dari arung jeram Kelas II - IV, berbeda dengan balap ekstrem, yang berlangsung di aliran yang lebih sulit. Kompetisi pertandingan umumnya terdiri dari lomba klasik dan lari cepat. Jalur klasik berjarak 4 hingga 6 mil (6–10 km) panjangnya atau durasinya 10 hingga 35 menit, sedangkan Sprint antara 500 dan 750 meter dan berlangsung sekitar 2 menit. Meskipun ada beberapa spesialisasi, sebagian besar pembalap berkompetisi di balapan klasik dan sprint.

Para pesaing diberi nomor dalam kelasnya berdasarkan hasil balapan sebelumnya dan berkompetisi dalam urutan terbalik (pendayung terbaik terakhir), biasanya dengan interval satu menit. Agar balapan berhasil, pendayung harus memiliki keterampilan teknis yang baik, serta kekuatan, daya tahan, kapasitas aerobik, dan kemampuan "membaca" aliran jeram.

Balap jeram juga dilakukan oleh tim pesaing; setiap tim terdiri dari sekelompok tiga peserta yang berasal dari kelas yang sama.

Balap jeram dimulai di Eropa dengan dibentuknya Federasi Kano Internasional dan diadakannya Kejuaraan Dunia pertama di Swiss pada tahun 1949. Sejak itu, Kejuaraan Dunia diadakan setiap dua tahun sekali. Sejak tahun 2011 hanya ada kejuaraan dunia sprint, dengan sprint dan klasik dipertandingkan setiap dua tahun sekali (genap).

Pelatihan dan balap[sunting | sunting sumber]

Pembalap mendayung menyusuri jalur di sepanjang aliran air tercepat. Agar bisa melaju dengan cepat, mereka mengikuti tepian kereta ombak dan menjaga garis selurus mungkin menyusuri sungai. Jika tidak jelas jalur mana yang tercepat, dua pendayung secara bersamaan memberikan pilihan berbeda dan melihat perahu mana yang bergerak di depan. Karena kecepatannya yang tinggi, para pembalap sering kali mengarungi sungai dua atau tiga kali sehari saat berlatih untuk balapan.

Beberapa pembalap berlatih di sungai jika mereka beruntung tinggal di dekat sungai. Biasanya mereka akan mendayung sejauh 5–10 mil sehari, lima hingga enam hari seminggu. Yang lain berlatih di danau atau sungai yang airnya datar. Di wilayah utara, sungai dan danau membeku, sehingga para pembalap terkadang berlatih di kolam renang dalam ruangan, angkat beban, lari, atau bermain ski lintas alam . Ketika sungai dan danau sudah bebas dari es maka latihan dilanjutkan di luar ruangan.

Referensi[sunting | sunting sumber]