Bandar Udara Bersujud
Bandar Udara Bersujud Bersujud Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Pengelola | Kementerian Perhubungan | ||||||||||
Melayani | Batulicin | ||||||||||
Lokasi | Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia | ||||||||||
Ketinggian dpl | mdpl | ||||||||||
Koordinat | 3°24′45″S 116°0′0″E / 3.41250°S 116.00000°E | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
|
Bandar Udara Bersujud (IATA: BTW, ICAO: WAOC) adalah bandar udara yang terletak di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.850 m x 30 m dan ketinggian 7 meter dari permukaan laut. Jarak dari pusat kota sekitar 2 km. Dahulu namanya Bandara Batulicin.
Bandara Bersujud dibangun oleh Departemen Transmigrasi RI pada tahun 1980-1983 dengan latar belakang kelancaran mobilisasi para transmigran baik dari pulau Jawa, Bali maupun Nusa Tenggara Barat ke lokasi-lokasi transmigrasi di Batulicin Kabupaten Kotabaru dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI.
Kemudian pada awal tahun 1990 an hingga awal tahun 2000an Bandara Bersujud digunakan oleh Perusahaan Milik Korea yaitu Kodeco Group untuk memperlancar arus transportasi mereka.
Sejak Kabupaten Tanah Bumbu berdiri pengelolaan Bandara Batulicin dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan diganti namanya menjadi Bandara Bersujud.
Pada awal tahun 2004, dilakukan up-grading pada Bandara Bersujud berupa pembebasan lahan di sisi kiri dan kanan landasan sejauh 10 m, pengaspalan overlay dengan dimensi 30 x 100 m, pembangunan terminal penumpang dengan dimensi 10 x 12 m yang dilengkapi dengan lokasi parkir untuk roda 2 dan roda 4, apron dengan dimensi 43 x 46 m, tower dengan dimensi 3 x 3 m setinggi 10 m untuk kontrol pesawat take off maupun landing, pembuatan wind sock dan taxyway berdimensi 12 x 25 m. Pada bulan April 2006 yang lalu, untuk persiapan penyambutan kedatangan Bapak Wakil Presiden RI, kembali dilakukan pengaspalan landasan sepanjang 400 m dan lebar 20 m, pengecatan marka bandara dan pembersihan kiri dan kanan bandara.
Bandara Bersujud mulai melayani penerbangan carteran pada tahun 2005 yang dilayani oleh PT DAS dengan pesawat CASSA, dan PT Premi Air dengan pesawat CESNA. Selain itu juga ada penerbangan reguler di Bandara Bersujud, pada tahun 2007 dilayani oleh PT Karindangan Air dengan pesawat DERAYA 30 seat, dan Trigana Air dengan pesawat ATR-42.
Maskapai dan tujuan
[sunting | sunting sumber]Maskapai | Tujuan |
---|---|
Wings Air | Banjarmasin, Makassar |
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika telah melakukan pembebasan lahan disekitar runway sejauh 50 m di sisi kiri dan sisi kanan dari batas pagar yang ada, dan pada ujung 09 sampai 27 runway, sehingga sisi runway saat ini menjadi 54.000 m2. Disamping itu juga telah mempersiapkan pengadaan X-Ray di terminal penumpang untuk keamanan dan kenyamanan serta untuk memenuhi prosedur pelayanan penerbangan.
Bandar udara Bersujud merupakan aset Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dengan panjang landasan 1.850 meter dan lebar 30 meter, tetapi yang di-declare panjang runway hanya 1.600 meter dan sisanya 250 meter digunakan untuk RESA (Runway End Safety Area). Karena Pemkab Tanbu belum memiliki sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola sendiri maka pengelolaannya dikelola Departemen Perhubungan Pusat.[1]
Bandar udara Bersujud saat ini telah dilakukan pengaspalan dan penambahan terminal baru serta hangar, sehingga saat ini panjang landasan 1.800 meter namun untuk landing dari runway 27 hanya 1.650 meter dikarenakan adanya obstacle pesantren di dekat Bandar udara Bersujud. Bandar udara Bersujud juga sudah dipasang runway light dan PAPI, tetapi dikarenakan keterbatasan alat navigasi penerbangan masih secara VFR (visual flight rules).
Referensi
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) [1]