Banjir Sulawesi Selatan 2013

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Banjir Sulawesi Selatan 2013 adalah banjir besar yang terjadi di provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 5-6 Januari 2013. Penyebab banjir besar ini adalah karena hujan deras yang terjadi beberapa hari tanpa henti. Adapun kabupaten dan kota yang mengalami banjir ini adalah kabupaten Soppeng, kabupaten Maros, kabupaten Barru, kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, kabupaten Takalar, kota Makassar

Wilayah Yang Terendam[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Soppeng[sunting | sunting sumber]

Banjir terjadi di 6 kecamatan di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan terdapat 6 kecamatan yang terkena banjir adalah Kecamatan Donri Donri (4 desa), Kecamatan Ganra (3 desa), Kecamatan Citta (1 desa), Kecamatan Lili Riaja (2 desa), Kecamatan Lili Rilau (6 desa) dan Kecamatan Mario Riwawo (1 desa). Ketinggian air bervariasi antara 60 cm hingga 2 meter. Jumlah penduduk yang terancam sebanyak 51.274 jiwa/11.351 KK.

Terdapat fasilitas kesehatan yang terendam yaitu 3 Puskesmas Pembantu (Pustu Kebo, Pustu Tokare dan Pustu Latuawo) dan 4 Polindes/Poskesdes (Kebo, Latuawo, Watan Lompulle dan Tokare).

Kabupaten Maros[sunting | sunting sumber]

Selain menggenangi jalan protokol yang merupakan jalan penghubung Maros-Pangkep dan Bone, air juga merendam halaman kantor bupati setinggi 50 sentimeter, kompleks perumahan, pasar tua, permukiman Butta Toa, Perumnas Tumalia, BTN Panritabola, BTN Rejana, dan sepanjang bantaran Sungai Maros.

Di kecamatan Turikale ada enam kelurahan yang terendam air, yaitu Kelurahan Adatongeng, Kelurahan Raya, Kelurahan Alliritengae, Kelurahan Boribellaya, Kelurahan Pettuadae, dan Kelurahan Turikale, dengan total rumah yang terendam 5.892 rumah.

Di beberapa daerah yang dilanda banjir di Kabupaten Maros, diantaranya Kecamatan Tompobulu, Kecamatan Camba, Kecamatan Simbang, Kecamatan Lau, Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Bantimurung, dan Kecamatan Marusu.

Kota Makassar[sunting | sunting sumber]

Hujan yang mengguyur Kota Makassar, membuat sejumlah wilayah terendam air. Banjir di kota ini melanda Kecamatan Manggala, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Panakukkang, dan Kecamatan Tamalanrea dengan ketinggian leher orang dewasa.

Referensi[sunting | sunting sumber]