Batas Armstrong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bila seorang pilot terbang di atas batas Armstrong dengan hanya menggunakan masker oksigen tanpa mengenakan pakaian tekanan, air yang membasahi paru-paru pilot akan mendidih, dan begitu pula air liur di mulutnya.

Batas Armstrong atau garis Armstrong adalah ketinggian dengan tekanan atmosfer yang begitu rendah (0,0618 atmosfer atau 63 kPa (19 inHg)) hingga air mendidih pada suhu tubuh manusia: 37 °C (98,6 °F). Istilah ini dinamai dari Harry George Armstrong, pendiri Departemen Kedokteran Angkasa Angkatan Udara Amerika Serikat pada tahun 1947 di Randolph Field, Texas. Armstrong adalah orang pertama yang menemukan fenomena ini, yang muncul di ketinggian di mana manusia tidak dapat bertahan hidup bila lingkungan sekitarnya tidak dipresurisasi.[1] Di Bumi, batas Armstrong dilaporkan berada di ketinggian antara 18.900 hingga 19.350 meter (62.000 hingga 63.500 kaki, atau sekitar 12 mil (10 nmi)).[2]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "NAHF - Harry Armstrong". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-18. Diakses tanggal 2015-11-27. 
  2. ^ NASAexplores Glossary di web.archive.org

Pranala luar[sunting | sunting sumber]