Beam riding
Beam-riding, juga dikenal sebagai Line-Of-Sight Beam Riding (LOSBR), beam guide atau radar beam riding adalah teknik panduan rudal ke sasarannya melalui radar atau sinar laser. Nama tersebut mengacu pada cara rudal terbang ke bawah pancaran panduan, yang ditujukan pada sasaran. Ini adalah salah satu sistem panduan paling sederhana dan banyak digunakan pada sistem rudal awal, namun memiliki sejumlah kelemahan dan sekarang hanya ditemukan dalam peran jarak pendek.[1][2]
Konsep dasar
[sunting | sunting sumber]Beam riding didasarkan pada sinyal yang diarahkan ke sasaran. Sinyalnya tidak harus kuat, karena tidak perlu digunakan untuk pelacakan juga. Kegunaan utama sistem semacam ini adalah untuk menghancurkan pesawat terbang atau tank. Pertama, stasiun bidik (mungkin dipasang pada kendaraan) di area peluncuran mengarahkan radar sempit atau sinar laser ke pesawat atau tank musuh. Kemudian, rudal tersebut diluncurkan dan pada titik tertentu setelah peluncurannya “dikumpulkan” oleh radar atau sinar laser ketika terbang ke dalamnya. Mulai tahap ini dan seterusnya, rudal berusaha untuk tetap berada di dalam pancaran sinar, sementara stasiun bidik menjaga agar sinar tetap mengarah ke sasaran. Rudal tersebut, yang dikendalikan oleh komputer di dalamnya, “mengendarai” pancarannya ke sasaran.
Contoh awal era pasca-Perang Dunia II adalah British Brakemine, pertama kali diuji pada tahun 1944, juga SAM pertama yang tersedia secara komersial, Oerlikon Contraves RSA. Versi awal rudal RIM-2 Terrier yang diperkenalkan pada tahun 1950-an adalah beam rider, namun varian selanjutnya menggunakan radar homing semi-aktif untuk meningkatkan efektivitasnya terhadap target berperforma tinggi dan terbang rendah. Sisstem berbasis panduan beam riding menjadi lebih umum lagi pada tahun 1980an dan 90an dengan diperkenalkannya penanda laser yang berbiaya rendah dan sangat portabel.
Contoh
[sunting | sunting sumber]Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Peluru kendali
- Peluru kendali udara ke udara
- Pemandu inframerah
- Imaging inframerah (IIR)
- Seeker head peluru kendali
- Tembak-dan-lupakan
- Radar homing aktif
- Radar homing semi-aktif
- Lock-on after launch
- Sistem Navigasi Inersia
- Aktuator
- Sirip
- Sirip grid
- Control Actuator Systems (CAS)
- Identification, friend or foe (IFF)
- Automatic target recognition (ATR)
- Mesin roket
- Roket propelan padat
- Bahan pendorong
- STANAG
- Fase penerbangan peluru kendali balistik
- Pemandu laser
- Panduan terminal
- Impuls spesifik
- Gaya dorong
- Hulu ledak
- Murang proksimitas
- Fragmentasi (persenjataan)
- Bom
- Bahan peledak
- Radar airborne
- Radar Intersepsi airborne
- Radar pengendali tembakan
- Sistem pengendali tembakan
- Radar pengendali taktis
- Airborne Computer System
- AN/AYK-14
- Electronic countermeasure (ECM)
- Flare
- Chaff
- Tautan data
- Tautan data taktis
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Wragg, David W. (1973). A Dictionary of Aviation (edisi ke-first). Osprey. hlm. 220. ISBN 9780850451634.
- ^ [1] Target Designation Systems
- Jerzy Maryniak et al., "Modeling of Motion of an Automatically Controlled Beam-Riding Guided Missile in Terms of the Maggi Equations" (pdf), AIAA Atmospheric Flight Mechanics Conference and Exhibit, August 2005
- Missile Guidance, aerospaceweb.org, accessed March 14, 2007
- Greg Goebel, "Early Radar Technology", February 1, 2007, accessed March 14, 2007
- Carlo Kopp, "Man Portable Surface-Air Missiles", Australian Aviation, July, 1989
- Carlo Kopp, "Active and SemiActive Radar Missile Guidance", Australian Aviation, June 1982