Ben & Jody

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ben & Jody
SutradaraAngga Dwimas Sasongko
Produser
Skenario
  • Angga Dwimas Sasongko
  • M. Nurman Wardi
Pemeran
Penata musikOfel Obaja Setiawan
SinematograferArnand Pratikto
PenyuntingHendra Adhi Susanto
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 27 Januari 2022 (2022-01-27) (Indonesia)
Durasi114 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Ben & Jody adalah film drama laga Indonesia tahun 2022 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko berdasarkan karakter Filosofi Kopi karya Dee Lestari. Film produksi Visinema Pictures ini dibintangi oleh Rio Dewanto dan Chicco Jerikho. Ben & Jody tayang perdana di bioskop Indonesia pada 27 Januari 2022.[1]

Plot[sunting | sunting sumber]

Hasan mengatakan bahwa usahanya untuk melawan perusahaan yang ingin mengambil tanah ladang kampung halamannya gagal; semua warga termasuk Ben disekap oleh beberapa orang bersenjata dan dikerjapaksakan ditengah hutan. Sementara itu di Jakarta, Jody membuka Filosofi Diskopi, versi baru Filosofi Kopi yang bertema disko. Ketika Ben tidak muncul, Jody menuju ke ladang, di mana ia mengikuti dua orang yang dia yakin adalah penyekap Ben melalui video di ponsel Ben yang jatuh ditengah jalan; Jody sendiripun diambil ke tempat Ben dan yang lainnya disekap.

Jody mengusulkan menyogok bos penjaga, Tubir, dengan membuatnya kopi enak, namun seorang warga berama Hamid mengusulkan bahwa Ben dan Jody bisa menyelinap keluar dari sebuah celah di kandang mereka ketika para pejaga asyik mentonton televisi. Seorang pejaga menembak dada Jody dan ia hampir mati, jika bukan karena beberapa warga kampung terdekat dan pengobatan oleh seorang warga bernama Mak Lis. Warga kampung awalnya berasumsi Ben dan Jody adalah pengintai, namun Ben mengatakan nama Hamid, yang merupakan ayah penjaga kampung, Rinjani dan Tambora, yang telah hilang selama enam bulan. Merekapun merencanakan penyusupan menuju tempat penyekapan dan membunuh semua penjaga lalu menyelamatkan yang disekap. Seorang warga bernama Jago dan anak bernama Musang juga ikut misi ini.

Ketika memasuki area dekat zona, Tambora dan Musang berhasil membunuh beberapa penjaga. Ketika memasuki zona, mereka membunuh beberapa penjaga lain, dan hanya ada dua lagi yang sedang tidur. Mereka berhasil membebaskan warga, namun ketika kabur menggunakan truk, kedua penjaga terbangun. Jody tertinggal, dan Ben memercayai seorang warga untuk mengendarai truk, lalu ia kembali ke zona, di mana ia, Jody, Rinjani, dan Tambora menghabisi beberapa penjaga dan mengalahkan Tubir. Setelah semuanya kalah, Hasan datang dan mengatakan bahwa ia adalah dalangnya; ia berganti pihak karena merasa pihak lain lebih santai. Hasan menembak Ben, namun Jody berhasil membunuhnya dengan pisau. Mereka segara keluar mengunakkan truk karena Ben yang mengalami pendarahan. Untungnya, mereka tiba di kecamatan terdekat dan Ben dirawat di sebuah Pusat Kesehatan Masyarakat.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Produksi[sunting | sunting sumber]

Rumah produksi Visinema Pictures merilis film Ben & Jody, yang merupakan pengembangan cerita karakter dari film terdahulunya, Filosofi Kopi. Film tersebut berfokus pada dua karakter utama, Ben dan Jody. Beda dengan film sebelumnya yang mengisahkan dua sahabat merintis kedai kopi, kali ini dua tokoh utama Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) akan berkutat di cerita genre action.[2]

Ide cerita tersebut berawal dari Rio yang sering membeli mainan senapan dan bermain bersama Chicco dan Angga. Suatu hari, Angga membayangkan jika Filosofi Kopi dijadikan film laga.[3] Ide tersebut terus dikembangkan oleh Angga dan ditemani oleh Chicco Jerikho dan Rio Dewanto yang berperan sebagai Ben dan Jody sekaligus produser dua film Filosofi Kopi. Mereka menyatakan jenuh dengan cerita dua film Filosofi Kopi yang hanya menceritakan dua cowok, berantem, dan jualan kopi.[2] Keputusan untuk menggarap Ben & Jody ini melibatkan dua aktor laga, Yayan Ruhian dan Hana Malasan.[4] Film ini juga menampilkan Reza Hilman, Faris Alfarizi, Bebeto Leutualy, dan Ricky Saldian.

Film ini merupakan pengembangan karakter dari IP (Intellectual Property) Filosofi Kopi. Terpisah dan berbeda dengan dua film sebelumnya tetapi tetap ada benang merah.

Penayangan[sunting | sunting sumber]

Film ini tayang di bioskop pada 27 Januari 2022. Film ini juga tayang pada 9 Juni 2022 di Netflix.[5]

Penghargaan dan Nominasi[sunting | sunting sumber]

Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil
2023 Piala Maya Aktor Pendatang Baru Terpilih Reza Hilman Nominasi

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ @benjodyfilm (3 Juni 2021). "Perjalanan duo sahabat Ben & Jody berlanjut, dan kini dengan genre ACTION!" – via Instagram. 
  2. ^ a b tim. "Rilis Ben & Jody, Sutradara Sulap Tukang Kopi Jadi Film Laga". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-12-30. 
  3. ^ Janati, Firda (2021-10-01). Pangerang, Andi Muttya Keteng, ed. "Chicco Jerikho Ungkap Alasan Film Ben & Jody Diubah Jadi Genre Laga". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-12-30. 
  4. ^ developer, mediaindonesia com (2021-12-27). "Yayan Ruhian Jadi Penantang Ben & Jody". Media Indonesia. Diakses tanggal 2021-12-30. 
  5. ^ "8 Film Indonesia Tayang Januari 2022, Ada Penyalin Cahaya hingga Ben & Jody". matamata.com. 2021-12-28. Diakses tanggal 2021-12-30. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]