Besi(III) oksida
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Iron(III) oxide di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Nama | |
---|---|
Nama lain
Ferri oksida
Bijih besi | |
Penanda | |
3DMet | {{{3DMet}}} |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
Sifat | |
Fe2O3 | |
Massa molar | 159.69 g/mol |
Penampilan | padatan merah kecoklatan |
Densitas | 5.242 g/cm3, padat |
Titik lebur | 1566 °C (1838 K) decomp. |
tidak larut | |
Struktur | |
rhombohedral | |
Termokimia | |
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−825.50 kJ/mol |
Bahaya | |
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
tidak disebutkan |
Titik nyala | tidak mudah terbakar |
Senyawa terkait | |
Anion lain
|
besi(III) fluorida |
Kation lainnya
|
mangan(III) oksida, kobalt(III) oksida |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
Referensi | |
Besi(III) oksida dikenal juga dengan nama bijih besi adalah salah satu senyawa oksida dari besi dan mempunyai rumus kimia Fe2O3 dan mempunyai sifat paramagnetik.
Bentuk
[sunting | sunting sumber]Bentuk alfa
[sunting | sunting sumber]α-Fe2O3 mempunyai struktur rhombohedral, corundum (α-Al2O3) dan merupakan bentuk yang paling umum ditemukan. Senyawa dalam bentuk ini terbentuk secara alamiah sebagai mineral bijih besi yang ditambang sebagai bijih besi utama. Senyawa ini bersifat antiferromagnetic di bawah suhu ~260 K (suhu transisi Morin), dan ferromagnetik lemah antara 260 K dan 950 K (suhu Neel).[1] Besi(III) oksida mudah disiapkan menggunakan dekomposisi termal dan pengendapan dalam suatu cairan. Sifat magnetiknya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tekanan, ukuran partikel, dan intensitas medan magnet.
Bentuk beta
[sunting | sunting sumber]Cubic face centered, metastable, pada suhu di atas 500 °C berubah ke bentuk alfa. Besi(III) oksida dalam bentuk ini bisa disiapkan dengan cara reduksi dari bijih besi oleh karbon, pyrolysis dari larutan besi(III) klorida, atau dekompsisi termal dari besi(III) sulfat.
Bentuk gamma
[sunting | sunting sumber]Berbentuk kubik, metastable, berubah ke bentuk alfa saat suhu tinggi. Terbentuk secara alamiah sebagai mineral maghemite. Ferrimagnetik. Partikel yang berukuran lebih kecil dari 10 nanometer merupakan superparamagnetik. Bisa disiapkan dengan dehidrasi termal dari gamma besi(III) oksida-hidroksida, oksidasi dari iron(II,III) oxide dengan hati-hati. Partikel-partikel yang berukuran sangat kecil bisa disiapkan dengan cara dekomposisi termal dari besi(III) oksalat.
Bentuk epsilon
[sunting | sunting sumber]Berbentuk seperti belah ketupat, memperlihatkan sifat perantara antara bentuk alfa dan gamma. Sejauh ini tidak disiapkan dalam bentuk murninya, melinkan selalu tercampur dengan bentuk alfa atau gamma. Bahan dengan kadar besi(III) oksida dengan bentuk epsilon tinggi bisa disiapkan dengan transformasi termal dari bentuk gamma. Bentuk epsilon ini metastable, berubah ke bentuk alpha pada suhu antara 500 dan 750 °C. Bisa juga disiapkan dengan cara oksidasi dari besi dalam sebuah electric arc atau dengan cara pengendapan sol-gel dari besi(III) nitrat.
Bentuk lain
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ J.E Greedon, (1994), Magnetic oxides in Encyclopedia of Inorganic chemistry Ed. R. Bruce King, John Wiley & Sons ISBN 0-471-93620-0
- ^ "Oxid železitý, Fe2O3" (dalam bahasa Czech). Diakses tanggal 20. JUN 2009.