Besos
Artahsasta V II Besos | |
---|---|
Raja Diraja Iran | |
Berkuasa | 330–329 SM |
Pendahulu | Darius III |
Penerus | Aleksander Agung |
Pesaing | Aleksander Agung |
Kematian | 329 SM |
Wangsa | Akhemeniyah |
Agama | Zoroastrianisme |
Besos, juga disebut sebagai Artahsasta V (wafat pada musim panas 329 SM), adalah seorang Satrap Baktria [1] dan kemudian menyatakan diri menjadi Raja Diraja (Kaisar) Iran pada 330 SM. Menurut sumber-sumber klasik, ia membunuh pendahulu dan kerabatnya,[1][2] Darius III, usai tentara Iran dikalahkan oleh Aleksander Agung. Namun lantaran hampir semua wilayah Kekaisaran Akhemeniyah sudah berada dalam kendali Aleksander pada masa itu, sejarawan pada umumnya tidak menganggap Besos sebagai kaisar.
Keterangan
[sunting | sunting sumber]Besos menjabat sebagai Satrap Baktria pada masa kekuasaan Darius III. Setelah kemenangan Aleksander Agung dalam Pertempuran Gaugamela pada 331 SM, Darius melarikan diri ke Baktria. Pasukan Iran menjadi semakin terdemoralisasi dengan ancaman konstan serangan mendadak dari Aleksander, yang menyebabkan banyak desersi dan akhirnya kudeta yang dipimpin oleh Besos. Bersama Nabarzan, Besos menyarankan kepada Darius agar komando pasukan diserahkan pada Besos dan komando akan dikembalikan pada kaisar begitu Aleksander dikalahkan. Darius tidak menerima rencana ini dan para konspiratornya menjadi lebih ingin menyingkirkannya karena kegagalannya berturut-turut melawan Alexander dan pasukannya. Patron, seorang tentara bayaran Yunani, mendorong Darius untuk menerima pengawal tentara bayaran Yunani daripada pengawal Iran biasa untuk melindunginya dari Besos dan Nabarzan, tetapi Darius tidak dapat menerimanya karena alasan politik.[3]
Besos dan Nabarzan akhirnya mengikat Darius dan melemparkannya ke dalam gerobak sapi sementara mereka memerintah pasukan Iran. Saat pasukan Aleksander semakin mendekat, pihak Iran menjadi panik. Besos dan dua konspirator lainnya, Satibarzan dan Barsaentes, melukai Darius dengan lembing mereka sampai sekarat.[4] Besos kemudian menyatakan diri sebagai penerus Darius dan mengambil nama takhta Artahsasta (V), kemudian mundur ke Asia Tengah.[5]
Besos mencoba mengorganisasi para satrap kawasan timur untuk melakukan perlawanan, memaksa Aleksander mengirimkan pasukannya untuk menekan pemberontakan tersebut dan memasuki kawasan Baktria. Namun para sekutu Besos menjadi tidak yakin untuk tetap mendukungnya. Spitamana yang merupakan salah satu tokoh berpengaruh pendukung Besos kemudian membelot dengan menangkap Besos dan mengirimkannya pada salah satu jenderal Aleksander, Ptolemaios.[6][7][8][9][10]
Laporan kuno saling bertentangan mengenai eksekusi Besos. Sejarawan Quintus Curtius Rufus mengatakan dia disalibkan di tempat Darius dibunuh, Arrianos menyatakan bahwa dia disiksa dan kemudian dipenggal kepalanya di Ekbatana, dan Plutarkhos berpendapapat bahwa dia dicabik-cabik di Baktria dan diikat di antara pohon menurut adat Iran: dua pohon akan ditekuk paksa menghadap satu sama lain, korban diikat di tengah-tengah pada kedua pohon. Saat pohon dilepaskan, kedua pohon tersebut akan perlahan-lahan menegak kembali, membuat tubuh korban tertarik ke dua arah yang saling berlawanan sehingga ligamen, tendon, otot, dan organ korban perlahan-lahan akan terbelah.[11]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Heckel, Waldemar (2008). "Who's Who in the Age of Alexander the Great": 67–73. doi:10.1002/9780470757604.ch2.
- ^ Gershevitch, Ilya; William Bayne Fisher; J.A. Boyle The Cambridge History of Iran, Volume 2 Cambridge University Press 1985 ISBN 978-0-521-20091-2 hlm.449 [1]
- ^ Prevas 64–65
- ^ Prevas 69
- ^ Arrian 1976, III, 21, 25.
- ^ Arrian 1976, III, 30.
- ^ Walbank, Frank W. "Alexander the Great". Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2021. Diakses tanggal 11 September 2021.
Crossing the Oxus, he sent his general Ptolemy in pursuit of Bessus, who had meanwhile been overthrown by the Sogdian Spitamenes.
- ^ Falk, Avner. A psychoanalytic history of the Jews (dalam bahasa Inggris). Fairleigh Dickinson University Press. hlm. 210. ISBN 9780838636602.
- ^ Geller, Kevin (2016). The 100 Most Influential Military Leaders of All Time (dalam bahasa Inggris). Rosen Publishing Group. hlm. 39. ISBN 9781508100447.
[...] he sent his general Ptolemy in pursuit of Bessus, who had meanwhile been overthrown by the Sogdian Spitamenes.
- ^ Runion, Meredith L. (2017). The History of Afghanistan, 2nd Edition (dalam bahasa Inggris). ABC-CLIO. hlm. 49. ISBN 9781610697781.
After passing over the Oxus River, Alexander sent his general Ptolemy to track down Bessus, who at this point was removed from power by the Sogdian Spitamenes.
- ^ Michael Scott (16 September 2010). From Democrats to Kings: The Brutal Dawn of a New World from the Downfall of Athens to the Rise of Alexan. Overlook. hlm. 146. ISBN 978-1-4683-0280-6.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Arrian (1976). de Sélincourt, Aubrey, ed. Anabasis Alexandri (The Campaigns of Alexander). Penguin Books. ISBN 978-0-14-044253-3.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- BCHP 1 Diarsipkan 2019-01-19 di Wayback Machine.
- Livius.org: Bessus / Artaxerxes V Diarsipkan 2013-06-22 di Wayback Machine.
Besos Lahir: ?? Meninggal: 329 SM
| ||
Didahului oleh: Darius III |
Raja Diraja Iran 330–329 SM juga diklaim oleh Aleksander Agung |
Diteruskan oleh: Aleksander Agung |