Biosida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Biosida didefinisikan dalam undang-undang Eropa sebagai zat kimia atau mikroorganisme yang dimaksudkan untuk menghancurkan, menghalangi, membuat tidak berbahaya, atau menggunakan efek pengendalian pada organisme berbahaya. Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menggunakan definisi yang sedikit berbeda untuk biosida sebagai "kelompok beragam zat beracun termasuk pengawet, insektisida, desinfektan, dan pestisida yang digunakan untuk mengendalikan organisme yang berbahaya bagi kesehatan manusia atau hewan atau yang menyebabkan kerusakan. untuk produk alami atau buatan pabrik". Jika dibandingkan, kedua definisi tersebut secara tidak langsung menyatakan hal yang sama, walaupun definisi EPA AS mencakup produk perlindungan tanaman dan beberapa obat-obatan hewan.

Istilah "biosida" dan "pestisida" secara teratur dipertukarkan, dan sering bingung dengan "produk perlindungan tanaman". Untuk memperjelas hal ini, pestisida termasuk biocides dan produk perlindungan tanaman, di mana yang pertama mengacu pada zat untuk tujuan non-makanan dan pakan dan yang terakhir mengacu pada zat untuk tujuan makanan dan pakan.

    Penemuan terbaru pada tahun 2000 sarjana pertanian dari kota Surakarta bernama R. Daromez Setiar Budi, S.P telah mengembangkan Pestisida Organik Alami yang diberi nama BIOSIDA yang ramah lingkungan. 
    Pestisida BIOSIDA ini dirancang untuk mengatasi berbagai hama dan penyakit pada tanaman seperti padi, jagung, hortikultura, dan tanaman perkebunan.
    Keunggulan BIOSIDA ini adalah:

1. Merusak jaringan tubuh hama dan racun perut bagi hama. 2. Mengusir hama karena aroma, rasa, dan bau yang dibenci hama. 3. Menghilangkan nafsu makan hama. 4. Tidak menyebabkan hama resisten. 5. Diperkaya stabiliser (perekat & perata) alam / bukan diterjen 6. Aman bagi lingkungan dan kesehatan. 7. Meningkatkan daya tahan tanaman tdk mudah terserang hama. 8. Mengandung pupuk dan ZPT

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Wilfried Paulus: Directory of Microbicides for the Protection of Materials and Processes. Springer Netherland, Berlin 2006, ISBN 1-4020-4861-0.
  • Danish EPA (2001): Inventory of Biocides used in Denmark
  • Wittmer IK, Scheidegger R, Bader HP, Singer H, Stamm C (2011). "Loss rates of urban biocides can exceed those of agricultural pesticides". Science of the Total Environment. 409: 920–932. doi:10.1016/j.scitotenv.2010.11.031. PMID 21183204. 
  • Christensen FM, Eisenreich EJ, Rasmussen K, Riego-Sintes J, Sokull-Kluettgen B, Van de Plassche EJ (2011). "European Experience in Chemicals Management: Integrating Science into Policy". Environmental Science and Technology. 45: 80–89. doi:10.1021/es101541b. PMID 20958022. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]