Budaya Arab Saudi
Budaya Arab Saudi sangat dipengaruhi oleh peradaban Arab dan Islam dalam beberapa abad terakhir. Masyarakat di Arab Saudi dikenal karena keberpihakan mereka terhadap agama, adat istiadat, dan konsep keluarga.
Budaya Saudi kaya akan elemen-elemen, baik materi maupun non-materi, tradisi, dan perkembangan peradaban arsitektural. Selain itu, budaya Saudi juga mengalami perkembangan yang pesat dalam seni visual, musik, dan pertunjukan, yang sejalan dengan gerakan produksi seni, penerbitan, serta penulisan sastra dan pemikiran. Jumlah perpustakaan umum, museum, dan acara-acara budaya yang bertujuan untuk menampilkan aspek budaya ini semakin meningkat di Arab Saudi.[1] Dalam beberapa tahun terakhir, terlihat adanya pengembangan dalam budaya mereka, yang tercermin dalam pakaian, seni, dan adat istiadat agar lebih sesuai dengan zaman. Meskipun demikian, Arab Saudi tetap menjaga dan melestarikan warisan dan budaya mereka. Oleh karena itu, berbagai institusi dan badan didirikan untuk mengarahkan upaya dalam hal ini.[2] Negara ini juga telah melakukan perubahan besar di berbagai bidang, termasuk bidang kebudayaan, sesuai dengan misi UNESCO, yang merupakan badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, yang mana Arab Saudi merupakan anggota pendiri dan anggota terpilih dari Dewan Eksekutifnya pada November 2019.[3]
Bahasa Arab
[sunting | sunting sumber]Bahasa Arab adalah bahasa resmi di Kerajaan Arab Saudi, ditulis dengan cara yang sama seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an al-Karim, dan diucapkan dalam berbagai dialek. Setiap wilayah di Saudi memiliki dialek khas yang digunakan oleh penduduknya sesuai dengan lokasi geografisnya. Di negara-negara Arab dan kawasan Teluk, seluruh dialek tersebut disebut dengan istilah "dialek Saudi".[4][5]
Kehidupan Sosial
[sunting | sunting sumber]Masyarakat Saudi hidup dalam lingkup adat dan tradisi yang sudah lama tertanam karena pengaruh budaya Jazirah Arab dan budaya Islam. Namun, daerah-daerah di Arab Saudi memiliki perbedaan dalam adat berpakaian, makanan, dialek, lagu-lagu, bahkan dalam tradisi pernikahan. Keluarga dianggap sebagai lembaga sosial yang paling penting di Saudi, dengan hubungan yang erat antara anggotanya, serta penanaman nilai-nilai ketaatan dan saling menghormati.[6] Upacara Pernikahan: - Lamaran: Pada langkah ini di Saudi, biasanya ada pihak perantara dari keluarga pengantin pria, seperti ibu atau saudara perempuan, untuk memilih gadis dan mendapat persetujuan dari orang tuanya atau yang mewakilinya, serta meminta izin secara resmi. Ada juga yang disebut "nadhrah syar'iyah", yaitu pengantin pria melihat pengantin wanita.
- Pertunangan "Aqd al-Qiran": Pada tahap ini, dilakukan penandatanganan kontrak pernikahan dan pemberian mahar (jumlah uang untuk pengantin wanita, yang bervariasi tergantung adat daerah, rata-rata sekitar 50.000 riyal Saudi). Kemudian, disepakati rincian pernikahan secara keseluruhan, dan pasangan tersebut secara resmi menjadi suami istri, yang memungkinkan pengantin wanita untuk berkomunikasi melalui telepon atau bertemu dengan pengantin pria.
- Malam Henna "Al-Ghumrah": Di beberapa daerah Saudi, ini biasanya dilakukan beberapa hari sebelum pernikahan. Pengantin wanita merayakan malam tersebut bersama keluarga dan teman-teman, mengenakan pakaian tradisional dan menghias tangan dengan henna, serta mengenakan perhiasan.
- Pesta Pernikahan: Pernikahan di Saudi baru-baru ini semakin modern dan tidak terikat pada tradisi lama. Pengantin wanita seringkali yang memilih sebagian besar rincian acara, seperti pengaturan tempat pesta, musik, iringan pengantin, buket bunga, dan makan malam untuk tamu.
Lihat Pula
[sunting | sunting sumber]- Laporan Kondisi Kebudayaan di Arab Saudi
- Perhiasan di Padang Pasir Najd
- Perhiasan Tradisional di Padang Pasir Najd
- Arsitektur di Arab Saudi