Lompat ke isi

Capung tisik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Capung tisik
Aeshnidae Edit nilai pada Wikidata

Tasmanian darner (Austroaeschna tasmanica)
Taksonomi
SuperkerajaanHolozoa
KerajaanAnimalia
FilumArthropoda
KelasInsecta
OrdoOdonata
UpaordoEpiprocta
SuperfamiliAeshnoidea
FamiliAeshnidae Edit nilai pada Wikidata
Rambur, 1842
Genera
See text.

Aeshnidae, juga disebut capung tisik adalah keluarga capung, ditemukan hampir di seluruh dunia. Keluarga ini mencakup beberapa capung terbesar.

Keterangan[sunting | sunting sumber]

Genera umum di seluruh dunia atau hampir di seluruh dunia adalah Aeshna dan Anax . Anax mencakup beberapa capung terbesar, termasuk A. walsinghami Amerika Utara, A. strenuus Hawaii, A. imperator dan A. immaculifrons Eropa, dan A. tristis Afrika, tetapi semua ini dikalahkan oleh anggota keluarga lainnya, capung Asia. Tetracanthagyna plagiata, yang berdasarkan lebar sayap dan beratnya merupakan capung terbesar di dunia.

Terdapat 41 spesies Amerika Utara dalam 11 genera dalam keluarga ini. Sebagian besar spesies Eropa termasuk dalam Aeshna . Nama "capung tisik" berasal dari perut betina yang tampak seperti jarum jahit, saat mereka memotong batang tanaman saat bertelur melalui ovipositor .

Capung tisik kawin saat terbang. Telur-telur tersebut disimpan di dalam air atau di dekatnya. Larva ( nimfa atau naiad) umumnya bertubuh ramping dibandingkan dengan famili lain, dengan bibir bawah (labium) yang panjang dan rata. Larvanya adalah predator akuatik, memakan serangga lain dan bahkan ikan kecil.

Burung dewasa menghabiskan banyak waktu di udara dan tampak terbang tanpa kenal lelah dengan keempat sayapnya yang besar dan kuat. Mereka bisa terbang maju atau mundur atau melayang seperti helikopter. Sayap selalu direntangkan secara horizontal.

Perut capung tisik panjang dan tipis. Kebanyakan berwarna biru dan atau hijau, dengan hitam dan kadang-kadang kuning. Mata majemuk mereka yang besar, berbentuk setengah bola, bersentuhan di garis tengah dan hampir menutupi kepala mereka. Mereka memiliki penglihatan yang sangat bagus, dan merupakan predator serangga yang rakus, menggunakan mulutnya yang tajam dan menggigit. Oleh karena itu, mereka sangat bermanfaat bagi umat manusia.

Referensi[sunting | sunting sumber]