Lompat ke isi

Chuang Guandong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Para pendatang dan pengelana lain di sebuah kamar penginapan di sebelah timur Tonghua, Jilin.

Chuang Guandong (Hanzi sederhana: 闯关东; Hanzi tradisional: 闖關東; Pinyin: Chuǎng Guāndōng, secara harfiah berarti "Menuju Guandong"; Guandong merupakan nama lama Manchuria) adalah istilah yang mendeskripsikan perpindahan orang-orang Han (terutama dari Semenanjung Shandong dan Provinsi Zhili) ke wilayah Manchuria dalam jangka waktu seratus tahun semenjak pertengahan abad ke-19. Sebelumnya, wilayah ini dianggap berada di luar daratan Tiongkok, tetapi kadang-kadang berada di bawah kendali langsung atau pengaruh tidak langsung dinasti-dinasti Tiongkok. Selama dua abad pertama Dinasti Qing, Manchuria merupakan tanah air tradisional orang-orang Manchu dan orang-orang Han tidak diperbolehkan masuk. Namun, akibat sedikitnya penduduk di wilayah ini, Rusia dapat mencaplok wilayah "Manchuria Luar" (wilayah di sebelah utara Sungai Amur dan di sebelah timur Ussuri) berdasarkan Traktat Aigun pada tahun 1858 dan Konvensi Peking pada tahun 1860. Oleh sebab itu, pemerintah Qing mulai mengubah kebijakannya dan mendorong petani miskin dari Provinsi Zhili untuk pindah ke Manchuria. Jumlah pendatang Han yang memasuki Manchuria secara keseluruhan tidak dapat dihitung secara pasti karena banyaknya cara untuk masuk dan kurangnya statistik resmi pada saat itu. Meskipun begitu, berdasarkan laporan Layanan Cukai Maritim Tionghoa dan Jalur Kereta Api Manchuria Selatan, sejarawan modern Thomas Gottschang dan Diana Lary memperkirakan bahwa pada periode 1891-1942 terdapat 25,4 juta orang yang datang dari sebelah selatan Tembok Besar ke Manchuria, sementara 16,7 juta kembali dari Manchuria. Maka terdapat pertambahan penduduk sebesar 8.7 juta jiwa dalam waktu lima puluh tahun,[1] sehingga skalanya dapat dibandingkan dengan perluasan wilayah Amerika Serikat ke barat, perluasan wilayah Rusia ke Siberia, dan (dalam skala yang lebih kecil) perpindahan orang-orang Jepang ke Hokkaido. Kini, wilayah Manchuria disebut Tiongkok Timur Laut dan mayoritas terdiri dari orang-orang Han.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]