Lompat ke isi

Crazy Rich Asians (film)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Crazy Rich Asians
Poster film Crazy Rich Asians
SutradaraJon M. Chu
ProduserNina Jacobson
Brad Simpson
John Penotti
Ditulis olehPeter Chiarelli
Adele Lim
Berdasarkan
Kaya Tujuh Turunan
oleh Kevin Kwan
PemeranConstance Wu
Henry Golding
Gemma Chan
Lisa Lu
Nico Santos
Awkwafina
Ken Jeong
Michelle Yeoh
Penata musikBrian Tyler
SinematograferVanja Cernjul
PenyuntingMyron Kerstein
Perusahaan
produksi
SK Global Entertainment
Starlight Culture Entertainment
Color Force
Ivanhoe Pictures
Electric Somewhere
DistributorWarner Bros. Pictures
Tanggal rilis
  • 7 Agustus 2018 (2018-08-07) (TCL Chinese Theatre)
  • 15 Agustus 2018 (2018-08-15) (Amerika Serikat)
  • 11 September 2018 (2018-09-11) (Indonesia)
Durasi120 menit[1]
NegaraAmerika Serikat
Singapura
BahasaInggris
Anggaran$30 juta[2]
Pendapatan
kotor
$238.016.156[2]

Crazy Rich Asians adalah film drama komedi romantis Amerika Serikat tahun 2018 yang disutradarai oleh Jon M. Chu dan diproduseri oleh Nina Jacobson, Brad Simpson dan John Penotti. Film ini dibuat berdasarkan novel berjudul sama karya Kevin Kwan tahun 2013 (di Indonesia novel ini berjudul Kaya Tujuh Turunan). Naskah film ini ditulis oleh Peter Chiarelli dan Adele Lim berdasarkan novel Crazy Rich Asians karya Kevin Kwan. Film ini dibintangi oleh Constance Wu, Henry Golding, Gemma Chan, Lisa Lu, Nico Santos, Awkwafina, Ken Jeong dan Michelle Yeoh.

Film Crazy Rich Asians ditayangkan secara perdana di TCL Chinese Theatre pada tanggal 7 Agustus 2018[3] dan dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 15 Agustus 2018.[4] Film ini mendapatkan review positif dari para kritikus.

Rachel Chu (Constance Wu), seorang profesor fakultas ekonomi di Universitas New York, sedang makan di sebuah kafe bersama kekasihnya, Nick Young (Henry Golding), setelah mengajar. Rachel menerima undangan untuk menemani Nick ke Singapura untuk pernikahan sahabatnya, Colin (Chris Pang), dan tunangannya, Araminta (Sonoya Mizuno). Sehari setelah tiba di Singapura, Rachel mengunjungi teman kuliahnya, Goh Peik Lin (Awkwafina), beserta keluarganya, yang terkejut ketika Rachel memberi tahu mereka bahwa ia berkencan dengan Nick Young. Peik Lin menjelaskan riwayat kekayaan keluarga Nick dan pawai di acara pernikahan Colin, memperingatkan Rachel bahwa keluarga besar dan teman-teman Nick akan mengkritik dan mengejek Rachel meskipun Rachel tidak memedulikannya. Ketika pesta makan malam berlangsung di rumah keluarga Nick, Nick memperkenalkan Rachel kepada ibunya, Eleanor (Michelle Yeoh), sementara sepupu Nick, Astrid (Gemma Chan), mengetahui bahwa suaminya, Michael (Pierre Png), telah berselingkuh. Rachel khawatir Eleanor tidak menyukainya meskipun Rachel tampaknya membuat kesan yang baik pada nenek Nick, Su Yi (Lisa Lu).

Rachel menghadiri pesta lajang Araminta di mana Rachel bertemu dengan Amanda (Jing Lusi), yang mengungkapkan bahwa ia adalah mantan kekasih Nick. Rachel kembali ke kamar hotelnya dan melihat kamarnya dirusak dan dicoret-coret dengan hinaan perempuan materialistis, lalu Astrid menenangkan Rachel dan bercerita tentang perselingkuhan Michael. Nick menghadiri pesta lajang Colin di mana ia memberitahu Colin tentang rencananya untuk melamar Rachel. Colin mengungkapkan tentang Rachel yang bekerja di Amerika Serikat dan Nick yang diharapkan akan mewarisi perusahaan keluarganya sendiri. Rachel memberitahu Nick tentang pesta lajang tersebut dan Nick meminta maaf kepada Rachel karena tidak memberitahunya tentang keluarganya. Nick membawa Rachel untuk membuat pangsit jiaozi dengan keluarga Nick di mana Rachel mengagumi cincin pertunangan zamrud Eleanor. Kemudian, Eleanor menceritakan pengorbanan yang dilakukannya untuk menjadi bagian dari keluarga Young dan memberitahu Rahel bahwa Rachel "tidak akan pernah cukup". Rachel ragu-ragu untuk menghadiri pernikahan, namun Peik Lin meyakinkannya untuk melawan Eleanor dan membantunya mempersiapkan diri. Dalam perjalanan ke pernikahan, Astrid berseteru dengan Michael tentang perselingkuhannya. Michael menyalahkan ketidakbahagiaannya kepada Astrid dan kekayaan keluarga Astrid, keluar dari mobil mereka dan meninggalkan Astrid sendirian di dalam mobil.

Di pesta pernikahan, Rachel berdiri di hadapan Amanda dan Eleanor, menegaskan dirinya menentang mereka, sementara Astrid tiba di pesta pernikahan itu bersama neneknya, Su Yi, untuk menutupi ketidakhadiran Michael. Selama resepsi malam itu, Eleanor dan Su Yi secara pribadi berseteru dengan Rachel dan Nick. Menggunakan bukti investigasi pribadi, mereka mengungkapkan bahwa Rachel berasal dari perselingkuhan setelah ibu Rachel, Kerry (Tan Kheng Hua), meninggalkan suaminya dan melarikan diri ke Amerika Serikat, lalu mereka meminta Nick untuk mengakhiri hubungan dengan Rachel karena takut dengan skandal tersebut. Rachel terdiam karena Kerry memberitahunya bahwa ayahnya sudah mati dan lari sambil menangis, sementara Nick mengejarnya meskipun diperingatkan oleh Su Yi. Rachel pergi ke rumah Peik Lin di mana Rachel tinggal selama beberapa hari. Kerry tiba di Singapura untuk mengunjunginya secara mendadak dan menjelaskan bahwa suaminya kasar dan bahwa ia hamil dari seorang teman lama yang berusaha menghiburnya, kemudian melarikan diri karena takut kepada suaminya. Kerry memberitahu Rachel bahwa Nick yang telah mengatur kunjungan Kerry dan mendesak Rachel untuk berbicara dengannya. Ketika mereka bertemu, Nick meminta maaf dan melamar Rachel.

Rachel bertemu Eleanor di ruang mahjong dan memberitahunya bahwa ia menolak lamaran Nick sehingga hubungan Nick dengan keluarganya tidak akan hancur dan bahwa ketika Nick menikahi wanita lain yang cukup untuk Eleanor, hal itu terjadi berkat Rachel. Rachel sengaja kehilangan permainan untuk Eleanor dan meninggalkan ruang tersebut dengan Kerry. Astrid memberitahu Michael bahwa ia akan pindah dari apartemen mereka dan menyalahkan Michael atas kegagalan pernikahan mereka. Rachel dan Kerry naik pesawat kembali ke New York City, akan tetapi mereka dihalangi oleh Nick, yang melamarnya dengan cincin Eleanor, mengungkapkan restunya kepada mereka. Rachel menerima dan mereka tinggal di Singapura satu malam lagi untuk pesta pertunangan mereka di mana Eleanor menghormati Rachel, sementara Astrid bertukar pandang dengan mantan tunangannya, Charlie Wu (Harry Shum Jr.).

Constance Wu (atas) and Henry Golding (bawah) berperan sebagai Rachel Chu dan Nick Young.

Penulis Kaya Tujuh Turunan Kevin Kwan tampil sebagai cameo di adegan Radio One Asia.[27] Kina Grannis tampil sebagai penyanyi dalam adegan pernikahan.[27]

Praproduksi

[sunting | sunting sumber]
Jon M. Chu, sutradara Crazy Rich Asians

Kevin Kwan menerbitkan novel komedi karyanya berjudul Kaya Tujuh Turunan pada 11 Juni 2013. Satu di antara produser pertama yang menghubungi Kevin adalah Wendi Deng, yang sudah membaca salinan awal novel yang disediakan oleh Graydon Carter.[28][29] Produser lainnya yang awlanya tertarik dengan proyek ini mengusulkan whitewashing (memerankan orang kulit putih sebagai peran orang bukan kulit putih) terhadap tokoh utama wanita bernama Rachel Chu yang diperankan oleh aktris Kaukasia,[30] sehingga mendorong Kevin memilih hak atas film tersebut seharga hanya $1 sebagai ganti dari peran berkelanjutan untuk keputusan kreatif dan pengembangan.[28][31] Pada Agustus 2013, produser Nina Jacobson memperoleh hak untuk mengadaptasi novel ini menjadi film. Nina dan mitranya Brad Simpson bermaksud memproduksi film ini di bawah bendera studio mereka Color Force, dengan pengembangan proyek tersebut diserahkan kepada Bryan Unkeless. Rencana awal mereka adalah memproduksi adaptasi film di luar sistem studio dan menyusun pembiayaan untuk pengembangan dan produksi dari Asia dan wilayah lain di luar Amerika Serikat.[32][33] Kebebasan yang diciptakan dengan menghindari struktur pendanaan yang khas akan memungkinkan semua pemeran film ini diperankan oleh artis berkebangsaan Asia. Nina berkata bahwa mendapatkan sesuatu dalam pengembangan dan bahkan mendapatkan uang di muka adalah cara mudah untuk tidak pernah melihat film yang dibuat.[28]

Pada 2014, grup investasi film Asia yang berbasis di Amerika Serikat Ivanhoe Pictures bermitra dengan Nina untuk menyokong keuangan dan produksi Crazy Rich Asians.[34] Presiden Ivanhoe John penotti menyatakan: "Bagi kami, novel ini jutuh ke pangkuan kami seperti, 'Ini sebabnya kami menjalankan perusahaan ini.' Tidak seperti Hollywood yang menebak-nebak, 'Ya Tuhan, akankah ini berhasil? Kami tidak tahu. Semuanya orang Asia,' justru sebaliknya bagi kami: 'Itulah mengapa itu akan berhasil.'"[28]

Penulis skenario Peter Chiarelli dan Adele Lim dipekerjakan untuk menulis skenario sebelum sutradara film ini ditunjuk.[29] Peter bekerja dengan memfokuskan alur pada dinamika hubungan antara Eleanor, Rachel, dan Nick. Adele yang dilahirkan di Malaysia menambahkan rincian budaya yang spesifik dan mengembangkan peran Eleanor.[28] Pada Mei 2016, sutradara Jon M. Chu bernegosiasi dengan Color Force dan Ivanhoe Pictures perihal penyutradaraan film adaptasi ini.[35] Dia dipekerjakan setelah memberikan presentasi visual kepada para eksekutif tentang pengalamannya sebagai generasi Asia-Amerika Serikat pertama. Jon sebenarnya disebutkan secara tidak langsung dalam novel aslinya karena Kevin berkawan dengan sepupunya bernama Vivian.[28]

Pada Oktober 2016, Warner Bros. Pictures memperoleh hak penyaluran bagi proyek ini setelah melalui apa yang disebut Variety sebagai peran penawaran yang panas.[36] Netflix dilaporkan bersungguh-sungguh mencari hak penyaluran seluruh dunia dari proyek tersebut dengan menawarkan kebebasan artistik, trilogi dengan lampu hijau dan pembayaran besar, minimal tujuh untuk setiap pemangku kepentingan di muka. Namun, Kevin dan Jon memilih Warner Bros. karena dampak budaya dari penayangan bioskop yang lebih luas.[28][29]

Tanggal adalah tanggal, dan jika itu tidak bisa digerakkan, saya mengerti. Namun, saya akan menempatkan seluruh hati, harapan, humor, dan keberanian saya dalam peran itu. Apa yang bisa dilakukan ini sangat berarti bagi saya. Itu sebabnya saya banyak mendukung gadis-gadis muda Asia-Amerika Serikat agar mereka tidak menghabiskan waktu dengan perasaan kecil atau diperintahkan untuk merasa bersyukur bahkan berada di meja.

 — Constance Wu dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Jon M. Chu (2016)[28]

Meskipun awalnya dia mengikuti audisi untuk peran Rachel pada pertengahan 2016, Constance Wu tidak dapat menerima peran ini karena konflik dengan serial televisi Fresh Off the Boat yang masih dilakoninya. Namun, Constance menulis surat kepada Jon untuk menjelaskan hubungannya dengan jati diri Rachel, dan meyakinkan Jon untuk mengundurkan jadwal produksi selama empat bulan.[28] Produksi dijadwalkan dimulai pada April 2017 di Singapura dan Malaysia.[9][37][38]

Pemeranan

[sunting | sunting sumber]

Selepas Constance ditunjuk untuk memerankan Rachel Chu,[5] aktor pendatang baru Henry Golding berperan sebagai Nick Young.[6] Pada Maret 2017, Michelle Yeoh turut ikut serta dalam produksi film dengan berperan sebagai Eleanor Young, ibu Nick.[39] Pemeran pendukung diisi oleh Gemma Chan yang berperan sebagai sepupu Nick, Astrid Young dan Sonoya Mizuno sebagai Araminta Lee.[15] Constance, Michelle, dan Gemma adalah bagian dari "lembar pemeranan impian" sutradara Jon sebelum pemeranan dikonfirmasi, bersama dengan Ronny Chieng dan Jimmy O. Yang.[29] Pada 18 April 2017, aktris Filipina Kris Aquino berperan sebagai cameo.[40] Pada 12 Mei, Ken Jeong diumumkan bergabung dengan para pemeran.[41] Meskipun Ken berperan sebagai peran kecil yang hanya melibatkan kurang dari satu minggu pembuatan film, dia menyatakan: "Itu hanya sesuatu yang aku ingin menjadi bagian dari film ini. Ini tentang ingin menjadi bagian dari sesuatu yang monumental. Sesuatu yang lebih besar daripada saya. Saya sangat pusing menjadi bagian dari film ini, saya tidak dapat memberitahukan ini kepada Anda."[28]

Pemeranan Nick Young, pemeran terakhir yang dilakukan pengambilan film, awalnya terasa menantang bagi pembuat film karena sutradara Jon M. Chu dilaporkan tidak puas dengan finalis awal dari Los Angeles dan Tiongkok yang dirasa tidak bisa meniru aksen bahasa Inggris Nick yang dideskripsikan sebagaimana dari novel aslinya dengan tepat.[29] Setelah mendapat informasi dari akuntannya Lisa-Kim Kuan,[42] Jon mulai aktif mengajak Henry untuk berperan sebagai Nick yang dirasa memiliki aksen yang tepat.[43]

Biscuit Films, sebuah perusahaan produksi yang terletak di Petaling Jaya yang memberikan sokongan bagi film ini, menugaskan sutradara peran Jeririca Lai untuk menyediakan bakat lokal termasuk Carmen Soo (sebagai Francesca Shaw, seorang sosialita) dan Calvin Wong (saudara laki-laki Peik Lin).[44]

Pemeranan film ini sebelum penayangan disambut dengan pujian (di Amerika Serikat untuk semua pemeran berketurunan Asia) dan kritik atas kurangnya keragaman bangsa Asia, berdasarkan pada isu-isu mulai dari aktor bukan Tionghoa (Henry dan Sonoya) yang memerankan peran berbangsa Tionghoa, dominasi bangsa Tionghoa dan Asia Timur dalam film ini yang kurang mewakili Singapura, dan sebagai pengabdian dominasi Tionghoa yang ada di media dan budaya popnya.[45]

Untuk kritik terhadap pemilihan peran lebih lanjut, baca § Kritik atas peran.

Pengambilan film

[sunting | sunting sumber]
Carcosa Seri Negara di Malaysia, yang ditampilkan di film sebagai wastu Tyersall Park.

Pengambilan gambar utama dimulai pada 24 April 2017,[46] dan selesai pada 23 Juni.[47] Pengambilan film dilakukan di sejumlah tempat di Kuala Lumpur, Langkawi, dan Penang di Malaysia, serta di Singapura.[48][49] Pengambilan film dilakukan oleh Vanja Černjul menggunakan kamera Panasonic VariCam PURE yang dilengkapi dengan lensa anamorfik.[50] Rancangan produksi ditulis di kredit film sebagai Nelson Coates.[51]

Produser Tim Coddington menghubungi Biscuit Films untuk mencari lokasi potensial di Malaysia yang mirip dengan foto-foto wastu di Thailand yang ia miliki, dan Biscuit meyakinkannya untuk beralih tempat ke Malaysia, yang secara budaya lebih mirip dengan Singapura, latar dari novel aslinya.[44] Rumah leluhur keluarga Nick yang berlatarkan di Tyersall Park di Singapura sebetulnya difilmkan di dua wastu terbengkalai yang membentuk Carcosa Seri Negara di dalam Taman Botani Perdana di Kuala Lumpur.[52] Adegan di dalam bangunan difilmkan di sebuah gedung, manakala adegan di luar bangunan difilmkan di gedung lainnya; aslinya gedung-gedung tersebut dibina sebagai tempat tinggal Komisioner Tinggi Inggris untuk Malaya pada awal abad ke-20,[52] dan akhir-akhir ini digunakan sebagai hotel butik sebelum akhirnya ditutup pada 2015.[53] Bangunan Carcosa Seri Negara yang dimiliki pemerintah Malaysia kemudian terbengkalai; seperti yang ditemukan pada 2017, keadaan bangunan ini tak terurus dan kotoran monyet bertebaran di mana-mana.[54][55] Perancang latar terilhami untuk mendekorasi latar bangunan dengan langgam Peranakan. Kevin Kwan yang lahir di Singapura dan tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ayahnya sebelum pindah ke Amerika Serikat menyumbangkan foto-foto lama keluarganya untuk menyokong dekorasi latar bangunan ini.[55] Perancang latar menghilangkan permadani, mengecat lantai supaya terlihat seperti ubin, dan mempekerjakan seniman setempat untuk melukis mural. Boneka harimau di lobi adalah simulacrum yang dibentuk dari busa dan bulu di Thailand; inspektur bea cukai menunda pengiriman benda ini karena mereka mengira benda ini adalah binatang taksidermi yang sebenarnya.[54]

Kompleks CHIJMES di Singapura tempat adegan pernikahan dalam film dihelat.

Adegan pembuka yang berlatarkan London dan West Village sebenarnya diambil di Kuala Lumpur dan Penang.[55] Hotel Calthorpe yang dibeli oleh keluarga Young adalah E&O Hotel di Penang, auditorium dosen berlatarkan di Universitas New York difilmkan di Putrajaya, dan rumah makan tempat Nick meminta Rachel untuk bepergian bersamanya difilmkan di BLVD House, Naza Towers di Platinum Park, Kuala Lumpur.[44] Adegan turun dari taksi di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy juga difilmkan di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.[56] Singapore Airlines diminta ikut serta dalam produksi film dengan imbalan penempatan produk maskapai penerbangan tersebut, tetapi menolak dengan alasan tidak yakin film ini akan mewakili maskapai dan pelanggan mereka dengan baik. Produser Brad Simpson menyebut bahwa penolakan dari maskapai tersebut membuat maskapai yang digunakan film ini menggunakan nama fiksi yaitu Pacific Asean Airlines.[51] Adegan ketika Eleanor dan ibu-ibu lainnya membaca Alkitab difilmkan di tempat tinggal pribadi di Rumah Belanda di Kuala Lumpur.[57][58] Suit kelas satu yang mewah di penerbangan Pacific Asean adalah latar yang dibangun di Pusat Konvensi & Pameran Internasional Malaysia (Malaysia International Exhibition & Convention Centre, MIECC) di Serdang, Selangor.[44] Adegan ketika Rachel dan Nick tiba di Bandar Udara Internasional Changi dan kemudian Rachel dibawa pergi oleh Colin dan Araminta ke Pusat Makanan Newton difilmkan di tempat itu juga.[49][53][59] Setelah menetap di Singapura, Rachel dan Nick menginap di sebuah hotel mewah (adegan diambil di Raffles Hotel) alih-alih warisan leluhur Young di Tyersall.[49][60] Peran Astrid diperkenalkan dengan menunjukkan barang belanjaannya yaitu perhiasan di perancang eksklusif; toko perhiasan tersebut dibuat dengan mendekorasi ulang Astor Bar di St. Regis Hotel di Kuala Lumpur.[54][61] Rumah keluarga Goh benar-benar merupakan tempat tinggal di luar Cluny Park di Singapura, meskipun pendekorasi latar bertanggung jawab atas penyepuhan dan pilar yang berlebihan.[53][62]

Colin dan Nick melarikan diri dari tongkang pesta (latar ini dibangun di lapangan parkir di MIECC, dan kapal kontainer disewa untuk pengambilan gambar di luar)[44][49][54] untuk melakukan tetirah di Pulau Rawa (adegan difilmkan di Pulau Langkawi),[44][63] dan pesta lajang berlangsung di Four Seasons di Langkawi.[59] Setelah Eleanor melecehkan Rachel di pesta pangsit, Rachel disambut oleh Peik Lin di rumah makan Humpback di Jalan Bukit Pasoh.[49][53][60] Pernikahan Araminta dan Colin diambil di CHIJMES, bekas biara yang dibangun pada abad ke-19 di Singapura.[49][55][59] Selepas pernikahan, resepsi pernikahan dihelat di Supertree Grove di Taman di Teluk.[49][59] Rachel sepakat untuk bertemu dengan Nick di Taman Merlion (adegan ini juga menampilkan tempat yang difilmkan di Taman Esplanade)[64] sebelum dia kembali ke New York.[59][63] Eleanor berjalan melalui gapura di Bukit Ann Siang di dekat Pecinaan Singapura sebelum tiba untuk ikut dalam pertandingan mahyong dengan Rachel; adegan ini difilmkan di Wastu Cheong Fatt Tze di Penang]] yang didekorasi ulang sebagai ruang mahyong dalam film ini.[53][59][63] Chu menginginkan adegan pertandingan mahyong itu menjadi koreografi yang sangat khusus, dan mempekerjakan pakar mahyong untuk memberi nasihat bagi koreografi ini.[65] Adegan yang menampilkan Nick dan Rachel difilmkan di dalam jet dua gang yang diparkir di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.[66] Adegan penutup film ini berlatar di Marina Bay Sands.[59]

[Keluarga Young] benar-benar 'uang lama'. Keluarga Goh Peik Lin adalah 'uang baru'. Mereka hanya menghasilkan uang dan sangat menikmatinya. Mereka hanya melemparkannya, ingin memamerkannya. Keluarga Young terbiasa memiliki uang, dan mereka diam tentang itu. Mereka berpakaian dengan cara yang lebih elegan. Rumah mereka lebih mirip museum, dan semuanya amat bersahaja.

 — Perancang busana Mary Vogt (2018)[67]

Rancangan busana ditangani oleh Mary Vogt, dengan Andrea Wong menjabat sebagai konsultan dan pembeli busana senior.[68] Mereka menggunakan gaun dan pakaian dari perancang busana seperti Ralph Lauren, Elie Saab, Dolce & Gabbana, Valentino, dan Christian Dior;[67][69] banyak jenama yang ingin pakaian mereka ditampilkan dalam film.[68] Penampilan busana dalam film ini dipengaruhi oleh film lainnya yang dikutip oleh Jon Chu, termasuk The Wizard of Oz, Cinderella, dan In the Mood for Love.[67] 30 penata rias artis dipekerjakan untuk merias aktor yang sedang melakukan pengambilan gambar ketika berada dalam terik panas dan lembap saat menggunakan pakaian formal.[70]

Sebelum melawat ke Malaysia dan Malaysia, Mary menerima permintaan bantuan dan Kevin yang berbagi foto-foto lama keluarganya untuk menjelaskan bagaimana masyarakat orang kaya lama di Singapura sangat berkelas dan elegan,[68][69] berkebalikan dengan keluarga Goh yang termasuk orang kaya baru, yang dianggap hanya melempar-lempar uang untuk sekadar memamerkan kekayaannya.[67] Andrea Wong menunjuk perancang-perancang di Kuala Lumpur kepada Mary, yang tidak hanya bersumbangsih kepada busana, tetapi juga wawasan akan busana masyarakat kelas atas setempat.[68] Kevin yang bekerja sebagai konsultan rancangan sebelum menulis novel mengandalkan orang-orang kenalannya yang bekerja di industri busana untuk merancang busana untuk film ini.[68]

Dalam adegan awal, Astrid memberikan jam tangan kepada suaminya Michael, yang merupakan "Paul Newman" Rolex Daytona yang dipinjamkan setelah diminta oleh Kevin bagi keperluan pengambilan gambar.[70][71][72] Michelle memanfaatkan persahabatannya dengan taitai (pemimpin istri atau kepala istri dari banyak istri dalam sebuah keluarga besar) untuk membantu membentuk pilihan pakaian terakhir, dan meminjamkan barang-barang dari kumpulan perhiasan pribadinya, termasuk cincin pertunangan yang terbuat dari zamrud yang khas.[66][68][73] Kevin dan Jon bersikeras bahwa semua perhiasan yang digunakan keluarga Young harus asli; bros anggrek yang digunakan Su Yi (Ah Ma) di pesta pernikahan dan sebuah ikat pinggang untuk Eleanor (juga awalnya adalah bros, tetapi digunakan untuk membuat gaun itu sesuai dengan Michelle Yeoh) dirancang oleh Michelle Ong dan dipinjamkan dari Carnet.name=Vulture-fashion />[71] Beberapa perhiasan lainnya, termasuk anting-anting mutiara Astrid, dipinjamkan dari Mouawad, dan penjaga dipekerjakan untuk melindungi perhiasan tersebut,[54][67] yang kadang kala berpengaruh terhadap pembuatan film.[51] Pemeran tambahan yang menghadiri resepsi pernikahan berasal dari Persatuan Peranakan dan diminta untuk mengenakan pakaian lama mereka yang formal untuk menambah khazanah budaya setempat dalam pesta.[54][69]

Selama proses produksi film berlangsung, Jon dan pengawas musik Gabe Hilfer mengumpulkan daftar ratusan lagu bertema uangm termasuk lagu karya Kanye West ("Gold Digger"), Hall & Oates ("Rich Girl"), the Notorious B.I.G. ("Mo Money Mo Problems"), Lady Gaga ("Money Honey"), and Barrett Strong ("Money (That's What I Want)").[74][75] Agar jalur suara menjadi dwibahasa, Jon dan Gabe mengompilasikan lagu-lagu Tionghoa dari 1950-an hingga 1960-an oleh Ge Lan (Grace Chang) dan Yao Lee, serta lagu kontemporer, kemudian mencari video penyanyi yang fasih berbahasa Mandarin di YouTube sebagai bahan pembuatan versi cover dari lagu.[74] Album jalur suara dan album skor film ini oleh Brian Tyler dirilis melalui WaterTower Music pada 10 Agustus 2018.[76]

Penayangan

[sunting | sunting sumber]

Penayangan bioskop

[sunting | sunting sumber]
Constance Wu, Henry Golding, dan Gemma Chan (atas, dari kiri) bersama Ken Jeong dan Awkwafina mempromosikan film ini untuk MTV International.

Crazy Rich Asians ditayangkan di Amerika Serikat pada 15 Agustus 2018, dimajukan dari rencana sebelumnya pada 17 Agustus 2018;[77] sebelumnya film ini direncanakan akan ditayangkan bersamaan dengan Mile 22 dan Alpha di Amerika Serikat dan Kanada.[78] Penayangan awal dihelat di Theatre at Ace Hotel di Los Angeles pada April 2018 dan mendapatkan tanggapan yang sangat emosional dari pemirsa. Penayangan awal ini kemudian berlanjut ke San Fransisco, Washington D.C., dan Kota New York.[29] Penayangan perdana film ini dihelat di TCL Chinese Theatre di Los Angeles pada 7 Agustus 2018.[3] Tagar #GoldOpen digunakan untuk menarik perhatian pemirsa akan film ini.[79]

Film ini ditayangkan di Singapura dan Malaysia pada 22 Agustus 2018,[80][81] kemudian berlanjut di Hong Kong pada 23 Agustus 2018 dan Taiwan pada 24 Agustus 2018.[82] Di Indonesia, film ini ditayangkan pada 11 September 2018.[83] Di Inggris, film ini ditayangkan pada 14 September 2018, dimajukan dari jadwal sebelumnya yaitu November 2018.[84][85] Pada 28 September 2018, film ini ditayangkan di 75 bioskop di Jepang.[86] Pada Oktober 2018, film ini diumumkan akan ditayangkan di Tiongkok pada 30 November 2018.[82] Pada bulan yang sama, film ini ditayangkan di Korea Selatan pada 25 Oktober 2018.[87]

Film ini mendapat penerimaan yang baik oleh pemirsa dari Singapura, sekalipun beberapa di antaranya merasa penggambaran keluarga kaya yang tinggal di sana terlalu diwakili dan didramakan[88] Penulis dan produser di industri film dan televisi Inggris mengungkapkan harapan bahwa penerimaan keuangan Crazy Rich Asians yang positif akan menghasilkan lebih banyak artis Asia Timur dalam perfilman selepas penayangan film ini di Britania Raya. Film ini dianggap sangat terkenal karena keterlibatan beberapa aktor Inggris keturunan Asia Timur yang terlibat dalam film ini.[89]

Namun, Crazy Rich Asians mendapatkan penerimaan yang biasa-biasa saja di kalangan pemirsa Tiongkok, berbanding terbalik dengan perkiraan awal yang tinggi dari Warner Bros. Pictures.[90] Penerimaan tersebut disebabkan oleh pelbagai alasan, salah satunya tema kekayaan berlebih yang diusung film ini dikesalkan pemirsa karena pelambatan ekonomi yang terjadi di negara tersebut,[91] dan film ini dibandingkan dengan film Tiongkok berjudul Tiny Times (2013) oleh beberapa media di China.[92][93] Tema identitas suku dan budaya yang juga diusung film ini dinilai tidak berkaitan dan mungkin menjemukan bagi pemirsa.[94] Tidak seperti negara asal film ini, Amerika Serikat, pemeran yang semuanya orang Asia tidak dianggap sama halnya seperti novel di Tiongkok, dan film ini tidak menampilkan banyak artis bintang di Tiongkok, selain daripada Michelle Yeoh dan Lisa Lu.[95] Penayangan yang baru digelar sekitar tiga setengah bulan juga berpengaruh negatif bagi film ini karena banyak calon penonton film ini sudah menonton versi bajakan atau menonton di luar negeri.[95] Sekalipun tidak mendapatkan tanggapan yang baik sebagaimana negara lainnya, penayangan di Tiongkok dinilai penting bagi produser karena film kedua seri ini, China Rich Girlfriend, direncanakan akan melakukan pengambilan film di Shanghai, tempat sebagian adegan dalam film tersebut berlatar, sehingga film ini berpotensi sebagai film produksi bersama dengan Tiongkok.[94][96]

Tingkat kunjungan wisatawan ke Singapura meningkat selepas penayangan Crazy Rich Asians, sebagian disebabkan oleh pelbagai atraksi yang ditampilkan dalam film, seperti Marina Bay Sands and Hotel Raffles. Konferensi Tingkat Tinggi Amerika Serikat–Korea Utara 2018 yang dihelat di Singapura juga dikatakan telah meningkatkan jumlah wisatawan.[97] Penjualan novel asli mengalami peningkatan sekitar 1,5 juta novel selepas penayangan film.[98]

Video rumahan

[sunting | sunting sumber]

Crazy Rich Asians dirilis dalam versi digital pada 6 November 2018 serta dalam DVD, Blu-ray dan Ultra HD Blu-ray pada 20 November 2018. Fitur istimewa The Blu-ray Combo Pack termasuk komentar oleh sutradara Jon M. Chu dan penulis novel Kevin Kwan, sebuah gag reel dan adegan-adegan yang dihapus.[99] Pada 2 Desember 2018, sebulan selepas perilisan video rumahan film ini, Crazy Rich Asians meraih pendapatan kotor dengan kisaran $7,3 juta dari sekitar 209.973 DVD kolektif dan Blu-ray yang dijual.[100]

Penerimaan

[sunting | sunting sumber]

Box office

[sunting | sunting sumber]

Hingga 6 Januari 2019, Crazy Rich Asians memperoleh pendapatan kotor sebesar $174,5 juta di Amerika Serikat dan Kanada, dan $64 juta di luar kedua negara tersebut, dengan jumlah keseluruhan sebesar $238,5 juta, berbanding dengan biaya produksi sebesar $30 juta.[2] Pada Oktober 2018, film ini menjadi film komedi romantik berpendapatan kotor tertinggi selama 10 tahun terakhir, dan film berpendapatan kotor tertinggi ke-6 sepanjang masa.[101]

Tiga minggu sebelum penayangan di Amerika Serikat dan Kanada, Crazy Rich Asians diperkirakan mendulang $18–20 juta selama permulaan penayangan di akhir pekan selama lima hari.[78] Pada minggu penayangan film, perkiraan telah mencapai $26–30 juta; Fandango melaporkan penjualan awal tiket melebihi Girls Trip (yang memulai debutnya menjadi $31,2 juta pada Juli 2017.[102][103] Pada 8 Agustus 2018, penayangan lanjutan khusus dihelat, dan menghasilkan sekitar $450,000–500,000; sebagian besar dari 354 bioskop yang melakukan penayangan ini dilaporkan laris manis.[104] Pada penayangan hari pertamanya, film ini meraih $5 juta dan $3,8 juta di hari kedua penayangannya. Pada penayangan akhir pekannya, film ini meraih pendapatan kotor sebesar $26,5 juta, dengan jumlah keseluruhan dalam lima hari sebesar $35,2 juta, sehingga berjaya menempati peringkat pertama box office. 38% dari pemirsa adalah orang-orang keturunan Asia, sehingga menjadi film dengan pemirsa keturunan Asia tertinggi di Amerika Serikat dalam tiga tahun terakhir mengalahkan The Foreigner dengan 18,4% pemirsa pada 2017.[105] Pada akhir pekan kedua penayangan film, pendapatan kotor yang diterima sebesar $24,8 juta, dengan box office drop yang hanya sebesar 6%, sehingga Deadline Hollywood menaggapinya dengan menyebut hal tersebut sulit untuk dipercayai.[106][107] Film ini terus ditayangkan dengan baik di akhir pekan ketiga dengan penghasilan $22 juta (turun hanya 10% dari minggu sebelumnya) dan tetap di urutan pertama.[108] Akhirnya film ini tidak ditayangkan pada akhir pekan keempat dan menempati urutan ketiga setelah film yang lebih baru yaitu The Nun dan Peppermint dengan pendapatan sebesar $13.1 juta.[109]

Di Singapura, Crazy Rich Asians memperoleh pendapatan kotor sebesar lebih dari $5 juta.[91] Penjualan tiket film pada minggu pertama berhasil mencapai $2,5 juta, jumlah yang dianggap sangat tinggi. Banyak penonton yang berasal dari organisasi ataupun persendirian yang membeli seluruh tiket untuk satu studio demi menyaksikan film ini, ditambah dengan ketertarikan umum untuk melihat bagaimana film Hollywood menggambarkan negara kota itu, dinilai sebagai sumbangsih utama jumlah pendaapatan yang diperoleh dari box office.[110]

Penayangan film ini di Tiongkok dianggap kurang berhasil karena hanya menempati peringkat delapan di akhir pekan pembukaan box office dan tidak ditayangkan lagi di setengah layar yang didapat dari Sabtu hingga Minggu.[94] Laporan awal menyatakan bahwa film ini gagal mendulang satu juta dolar pada akhir pekan pembukaan setelah mendapat $810.000 pada Jumat dan Sabtu,[111] tetapi angka tersebut kemudian diperbarui hingga jumlah keseluruhan penghasilan yang didulang adalah $1,2 juta.[96]

Kritik atas pemeran

[sunting | sunting sumber]

Meskipun film ini dipuji di Amerika Serikat karena peran film ini yang kebanyakan keturunan Asia,[112] di sisi lain film ini dikritik karena memerankan aktor dwibangsa dan bukan Tionghoa dalam peran berbangsa Tionghoa.[113] Film ini juga dikritik karena memiliki peran yang berbicara dalam bahasa Inggris logat Britania dan Amerika alih-alih Singapura.[114][115] Selain itu, film ini dikritik karena mewakili penampilan asli Singapura yang buruk dengan menghilangkan pemeran masyarakat bukan Tionghoa dalam film ini.[116][117]

Artis pemeran

[sunting | sunting sumber]

Pemeranan aktor dwibangsa Henry Golding yang berketurunan Inggris dan Dayak Iban sebagai pemeran Tionghoa-Singapura Nick Young memicu kontroversi karena dianggap menggambarkan diskriminasi berdasarkan warna kulit. Pemeranan Sonoya Mizuno yang berketurunan Jepang, Argentina, dan Inggris sebagai pemeran Tionghoa-Singapura lainnya Araminta Lee juga menuai kritik. Aktris Korea-Amerika Jamie Chung yang telah mengikuti audisi untuk sebuah peran tetapi ditolak karena dianggap tidak berbangsa Tionghoa, menjawab pertanyaan mengenai pemeranan Henry dengan menyebut ini adalah omong kosong dalam sebuah wawancara pada 24 April 2017.[118] Pernyataan Jamie disambut dengan reaksi keras di media sosial, dengan beberapa warganet menuduhnya bias terhadap orang Eurasia dan menanggapi bahwa ia sebelumnya berperan sebagai Mulan, pemeran berbangsa Tionghoa, dalam serial televisi Once Upon a Time.[119][120] Jamie kemudian mengklarifikasi pernyataannya itu di media sosial[119] dan meminta maaf kepada Henry atas pernyataannya; Henry menerima permintaan maaf darinya.[121] Jamie kemudian menyatakan sokongannya bagi Crazy Rich Asians berikut para pemerannya, lewat pernyataannya yang menyebut mereka akan ada proyek lain yang menjadi penuh dengan pemeran berketurunan Asia.[122]

Awalnya Henry menyebut kritik terhadap pemeranannya cukup menyakitkan,[123] tetapi kemudian lebih terbuka terhadap kritik karena ia merasa bahwa harus ada pembicaraan perihal itu,[124] sementara Sonoya mengatakan bahwa kritik terhadap pemeranannya membuatnya kesal.[125] Bintang film ini lainnya juga membela terkait pemeranannya, dengan Ronny Chieng menyatakan bahwa Henry lebih Malaysia daripada kebanyakan orang Malaysia.[126] sementara Awkwafina dengan berkelakar mengatakan kritik terhadap pemeranan akan menjadi buruk hanya jika produser menggunakan Emma Stone sebagai pemeran Nick dalam Aloha (2015).[127]

Nancy Wang Yuen membandingkan kritik terhadap Henry Golding dengan Barack Obama.

Sosiolog dan penulis Reel Inequality: Hollywood Actors and Racism Nancy Wang Yuen yang membela pemeranan Henry menduga kritik atas pemeranan film ini didorong atas kemurnian ras. Dengan menganggap Henry "tidak cukup menjadi orang Asia", para pencela memilih untuk mengabaikan warisan Asia-nya. Nanny membandingkan kritik terhadap Henry dengan persepsi publik tentang mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang juga dwibangsa. Dia menyebut bagaimana dunia memandang Obama sebagai orang kulit hitam berbanding terbalik dengan ibu Obama yang berkulit putih dan menyerukan standar ganda dalam menghapus keturunan Asia yang disandang Henry sembari melenyapkan leluhur Obama yang berkulit putih.[128]

Sutradara Jon M. Chu mempertahankan keputusannya untuk memerankan Henry dengan menyatakan bahwa pertanyaan mengenai pemeran dan khususnya Henry membuatnya gelisah,[129] kemudian mengakui:

Saya sadar bahwa saya hanya marah kepada orang-orang yang merasa tersinggung. Mereka adalah orang-orang seperti saya yang telah menonton film-film Hollywood, dan menyaksikan pemeran-pemeran yang hilang karena seseorang berkata bahwa seorang pria Asia tidak bisa menjadi yang terdepan dalam hal ini-itu.[129]

Wartawan The Straits Times berkebangsaan Tionghoa-Singapura John Lui mengkritik para pemeran dengan berpendapat bahwa setetes darah Asia sudah cukup bagi Hollywood, yang termotivasi untuk melemparkan Golding ("wajah yang secara etnis ambigu") karena permohonannya kepada seorang berbagai macam pemirsa. John marah kritiknya, menyatakan "itu salah untuk mengurutkan aktor menjadi tumpukan 'Asia' dan 'tidak cukup Asia'".[113] Nick Chen dari The Independent juga berbicara negatif tentang casting tersebut, menyebut casting Golding sebagai whitewashing yang tidak diketahui oleh para kritikus dan penonton bioskop. Komentar awal Chung dikutip sebagai salah satu dari beberapa contoh serangan balik.[130]

Perwakilan bangsa di Singapura

[sunting | sunting sumber]

Berbeda dengan mereka yang menyebut agar peran film ini diisi aktor keturunan Tionghoa atau Asia Timur, yang lainnya, terutama yang berasal dari negara Asia, menyatakan kekecewaannya pada kurangnya kehadiran artis-artis keturunan Asia Selatan dan Tenggara, yang juga mewakili populasi yang besar di Singapura.[131][132] Jurnalis asal Singapura Kirsten Han menyebut bahwa film ini mengaburkan populasi bangsa Melayu, India, Eurasia, dan lainnya yahng menjadikan Singapura sebagai tempat yang kaya secara budaya dan unik.[133] Beberapa di antaranya mengkritisi hilangnya peran orang Melayu dan India (mesing-masing menduduki peringkat kedua dan ketiga kelompok bangsa terbesar di Singapura) dalam film ini, sehingga film ini dinilai tidak mewakili masyarakat multirasial Singapura dengan tepat.[134]

Adegan di Pusat Makanan Newton mendapat kritik karena kurangnya keberagaman budaya ketika adegan tersebut menampilkan pedagang dan makanan yang disajikan.[135]

Ilmuwan politik Universitas Nasional Singapura Ian Chong memberi komentar bahwa film ini mewakili yang terburuk dari Singapura dengan menghilangkan aspek bangsa minoritas, orang miskin dan terpinggirkan, sehingga murni menampilkan orang-orang Tionghoa dan istimewa lagi kaya semata.[132] Penyair dan penulis latar Melayu-Singapura Alfian Sa'at menyebutkan judul ini sebagai "Crazy Rich EAST Asians" sembari menambahkan "apakah sebuah kemenangan bagi perwakilan berarti mengganti orang kulit putih dengan peniru orang kulit putih[?]"[136] Banyak pengkritik film juga mengkritik adegan komedi ketika Rachel Chu dan Peik Lin merasa ketakutan dengan penjaga Gurkha, menyebut bahwa adegan tersebut menampilkan orang kulit cokelat sebagai pemangsa yang menakutkan digunakan untuk tertawaan,[137] buta dengan politik ras di Singapura,[138] dan menampilkan pertunjukan badut yang sama menyiksa layaknya Mickey Rooney sebagai juru foto Jepang yang hidup lebih baik daripada Audrey Hepburn dalam Breakfast at Tiffany's (1961).[116] Namun, sebuah komentar menyebut buku yang menjadi dasar film ini menunjukkan kesadaran akan kurangnya perwakilan bangsa minoritas dan sebetulnya menyinggung sikap tertutup beberapa kalangan sosial di Singapura, misalnya salah satu anggota keluarga tidak diakui karena menikah dengan orang Melayu.[139]

Namun, dijumpai pula kritik yang membela penggambaran perwakilan suku bangsa dalam film ini. Seorang warga Melayu-Singapura bernama Ilyas Sholihyn yang menulis untuk Coconuts menyebut sulit untuk membayangkan kisah ini bahkan dapat diterima oleh kebanyakan orang Tionghoa-Singapura karena fokus film ini terletak pada orang-orang yang sangat kaya, sembari menyebut Crazy Rich Asians tidak dibuat untuk penduduk asli Singapura, melibatkan sebuah film fantasi tinggi Holluwoof yang diciptakan untuk memancing daya tarik maksimum kepada orang Asia Timur di Amerika Serikat. Namun, dia mengkritik film ini karena alasan tertentu mengenai perwakilan, terutama bahwa adegan di Pusat Makanan Newton tidak memiliki keragaman budaya lewat juru masak dan makanan yang difoto, dan peran bagu jumlah warga Singapura bukan Tionghoa yang terbatas, seperti penjaga dan valet, menderita tokenisme.[135] Surekha A. Yadav dari Malay Mail membela kurangnya keragaman film tersebut, menggambarkannya sebagai penggambaran akurat tentang orang Singapura Tionghoa, terutama yang kaya, yang, per statistik dari Institute of Policy Studies, memiliki interaksi minimal dan bahkan diskriminatif dengan kelompok minoritas Singapura . Mengenai film secara khusus, Yadav menjelaskan bahwa "ini adalah tepi yang sangat istimewa dari segmen atas masyarakat Singapura ini yang digambarkan oleh Crazy Rich Asia. Pada kenyataannya, ini adalah dunia di mana minoritas memainkan peran yang sangat kecil."[140]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
Penghargaan Tanggal Kategori Penerima Hasil Ref.
American Cinema Editors Awards 1 Februari 2019 Best Edited Feature Film – Comedy or Musical Myron Kerstein Belum diputuskan [141]
Critics' Choice Awards 13 Januari 2019 Best Acting Ensemble Crazy Rich Asians Nominasi [142]
Best Comedy Menang
Best Actress in a Comedy Constance Wu Nominasi
Best Production Design Nelson Coates, Andrew Baseman Nominasi
Detroit Film Critics Society 3 Desember 2018 Best Ensemble Crazy Rich Asians Nominasi [143]
Golden Globe Awards 6 Januari 2019 Best Motion Picture – Musical or Comedy Nominasi [144]
Best Actress in a Motion Picture – Comedy or Musical Constance Wu Nominasi
Hollywood Film Awards 4 November 2018 Breakout Ensemble Award Crazy Rich Asians Honoree [145]
Humanitas Prize 8 Februari 2019 Comedy Feature Film Belum diputuskan [146]
International Cinematographers Guild Publicists Awards 22 Februari 2019 Maxwell Weinberg Publicist Showmanship of the Year – Motion Picture Belum diputuskan [147]
National Board of Review 8 Januari 2019 Best Acting By an Ensemble Menang [148]
People's Choice Awards 11 November 2018 The Comedy Movie of 2018 Nominasi [149][150]
The Comedy Movie Star of 2018 Awkwafina Terpilih
Wu, ConstanceConstance Wu Terpilih
Producers Guild of America Awards 19 Januari 2019 Best Theatrical Motion Picture Crazy Rich Asians – Nina Jacobson & Brad Simpson, John Penotti Belum diputuskan [151]
San Diego Film Critics Society 10 Desember 2018 Best Comedic Performance Awkwafina Belum diputuskan [152]
Best Costume Design Mary E. Vogt Belum diputuskan
Satellite Awards 17 Februari 2019 Best Motion Picture – Comedy/Musical Crazy Rich Asians Nominasi [153]
Best Actress in a Motion Picture, Comedy/Musical Constance Wu Nominasi
Screen Actors Guild Awards 27 Januari 2019 Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture Crazy Rich Asians Belum diputuskan [154]

Sutradara Jon M. Chu berkata dia akan bersemangat untuk menyutradarai sekuel jika film pertama seri ini sukses. Dia menyebut: "Kami memiliki cerita lain di luar dunia Kaya Tujuh Turunan yang siap untuk diceritakan juga, dari pembuat film dan pendongeng yang ceritanya belum diceritakan."[3]

Pada 22 Agustus 2018, setelah penayangan perdana film ini yang cerah, Warner Bros. Pictures mengonfirmasi sebuah sekuel yang masih dalam pengembangan, dengan Peter dan Adele yang kembali menulis naskah berdasarkan sekuel buku, Kekasih Kaya Raya. Jon berikut pemain film yaitu Constance, Henry, dan Michelle memiliki pilihan untuk turut terlibat dalam sekuel ini, walaupun beberapa aktor kunci masih terlibat dalam proyek film lainnya hingga 2020.[155][156][157] Produser Nina Jacobson kemudian mengumumkan bahwa Kekasih Kaya Raya dan sebuah adaptasi dari novel terakhir trilogi novel karya Kevin, Masalah Orang Kaya, akan difilmkan secara berurutan pada 2020 untuk mengurangi masa tunggu antara kedua film tersebut.[158]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Crazy Rich Asians (12A)". British Board of Film Classification. July 25, 2018. Diakses tanggal December 23, 2018. 
  2. ^ a b c "Crazy Rich Asians (2018)". Box Office Mojo. Diakses tanggal December 23, 2018. 
  3. ^ a b c Gardner, Chris (August 8, 2018). "Inside 'Crazy Rich Asians' Premiere: Director Jon M. Chu, Cast Talk #GoldOpen, Sequel Plans". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 9, 2018. Diakses tanggal August 9, 2018. 
  4. ^ D'Alessandro, Anthony (May 23, 2018). "'Six Billion Dollar Man' Pushed to Summer 2020 As Pic Looks for New Director; 'The Shining' Sequel Finds Date; 'Godzilla 2' & Others Shift". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 24, 2018. Diakses tanggal May 24, 2018. 
  5. ^ a b Ford, Rebecca (February 15, 2017). "Constance Wu to Star in 'Crazy Rich Asians' (Exclusive)". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 12, 2017. Diakses tanggal April 11, 2017. 
  6. ^ a b Ford, Rebecca (March 28, 2017). "'Crazy Rich Asians' Lands Its Male Lead (Exclusive)". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 1, 2017. Diakses tanggal April 11, 2017. 
  7. ^ Ramachandran, Naman (November 25, 2017). "Henry Golding Talks 'Crazy Rich Asians' and Asian Casting Controversies". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 6, 2018. Diakses tanggal February 5, 2018. 
  8. ^ Ford, Rebecca; Kit, Borys (March 7, 2017). "'Crazy Rich Asians' Adds Michelle Yeoh (Exclusive)". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 8, 2017. Diakses tanggal April 11, 2017. 
  9. ^ a b Kroll, Justin (April 4, 2017). "Gemma Chan to Star With Constance Wu in 'Crazy Rich Asians'". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 6, 2017. Diakses tanggal April 11, 2017. 
  10. ^ "Crazy Rich Asians' Filming Back-To-Back Sequels In 2020". Business Times. December 7, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-27. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  11. ^ a b Soh, Mary-Ann (September 6, 2018). "Cents and sensibilities: How Janice Koh and Felicity Young compare". Her World. Singapore Press Holdings. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  12. ^ a b Reed, Anika (May 25, 2018). "'Crazy Rich Asians': Everything we know about the movie". USA Today. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  13. ^ Ford, Rebecca (April 24, 2017). "'Crazy Rich Asians' Adds Awkwafina". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 25, 2017. Diakses tanggal April 24, 2017. 
  14. ^ Yong, Nicolas (June 29, 2017). "Here's what we know about Crazy Rich Asians filming in Singapore". Yahoo! Lifestyle Singapore. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 30, 2017. Diakses tanggal July 3, 2017. 
  15. ^ a b Galuppo, Mia (April 10, 2017). "'Ex Machina' Actress Sonoya Mizuno Joining 'Crazy Rich Asians' (Exclusive)". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 11, 2017. Diakses tanggal April 11, 2017. 
  16. ^ a b c d e Li, Shirley (November 7, 2017). "Meet the cast and characters of Crazy Rich Asians". Entertainment Weekly. Diakses tanggal November 27, 2018. 
  17. ^ a b "'Crazy Rich Asians' -- a movie and a movement". Ottawa Citizen. August 17, 2018. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  18. ^ Wei Ning, Liu. "Fiona Xie Actually Said No To Kitty Pong Role In Crazy Rich Asians At First". Elle Singapore. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-20. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  19. ^ Manske, Laura (August 25, 2018). "Crazy Rich Asians: Actress Victoria Loke Reveals Her Top 20 Travel Tips For New York And Singapore". Forbes. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  20. ^ Soh, Mary-Ann (September 4, 2018). "Good girl gone bad: Why Amy Cheng doesn't mind playing the bad guy". Her World. Singapore Press Holdings. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  21. ^ Sim, Sherlyn (August 8, 2018). "Actress Koh Chieng Mun is only cast member in Crazy Rich Asians who speaks full-on Singlish". Asia One. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  22. ^ a b c Ting, Jasmine Arielle (August 1, 2018). "Meet the Entire Cast of "Crazy Rich Asians" and the Characters They Play: Constance Wu, Awkwafina, Henry Golding, and More". Teen Vogue. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  23. ^ Misheel, B. (August 23, 2018). "Mongolian actress stars in 'Crazy Rich Asians'". Montsame. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  24. ^ "Remember Carmen Soo? She's in 'Crazy Rich Asians,' too". ABS-CBN News. August 8, 2018. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  25. ^ a b "Crazy Rich Asians (2018) - Cast & Crew". The Numbers. Diakses tanggal January 11, 2019. 
  26. ^ Romano, Aja (August 31, 2018). "Crazy Rich Asians' mid-credits scene is brief, but very revealing". Vox. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  27. ^ a b Kang, Inkoo (August 15, 2018). "A Guide to Crazy Rich Asians' Many Cameos, Homages, and Easter Eggs". Slate. Diakses tanggal December 24, 2018. 
  28. ^ a b c d e f g h i j Lee, Chris (August 9, 2018). "The Long Crazy Road to 'Crazy Rich Asians'". Vulture. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 22, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  29. ^ a b c d e f Sun, Rebecca; Ford, Rebecca (August 1, 2018). "The Stakes Are High for 'Crazy Rich Asians' — And That's the Point". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 18, 2018. Diakses tanggal August 19, 2018. 
  30. ^ Sun, Rebecca (June 26, 2015). "'Crazy Rich Asians' Author Kevin Kwan: "Why Does Hollywood Think We'd Want to See This Movie With White People?"". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 13, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  31. ^ Elizabeth, Devon (August 1, 2018). "'Crazy Rich Asians' Author Kevin Kwan Optioned His Book for Only $1". Teen Vogue. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 21, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  32. ^ McNary, Dave (August 6, 2013). "'Hunger Games' Producer Developing 'Crazy Rich Asians' Movie". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 27, 2016. Diakses tanggal April 28, 2017. 
  33. ^ Siegel, Tatiana (August 6, 2013). "'Crazy Rich Asians': Color Force Nabs Film Rights to Best-Seller". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 25, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  34. ^ Frater, Patrick (November 3, 2014). "Katherine Lee to Head Asia Development for Ivanhoe Pictures". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 15, 2017. Diakses tanggal April 28, 2017. 
  35. ^ Ford, Rebecca; Kit, Borys (May 4, 2016). "Direct 'Crazy Rich Asians' (Exclusive)". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 7, 2017. Diakses tanggal April 28, 2017. 
  36. ^ Lang, Brent (October 20, 2016). "'Crazy Rich Asians' Adaptation Lands at Warner Bros. (Exclusive)". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 26, 2017. Diakses tanggal April 28, 2017. 
  37. ^ Acevedo, Yoselin. "Crazy Rich Asians Movie: Constance Wu in Talks to Star". IndieWire. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 29, 2017. Diakses tanggal March 28, 2017. 
  38. ^ "Crazy Rich Asians: 5 filming locations in Malaysia to visit". New Straits Times. September 4, 2018. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  39. ^ Kroll, Justin (March 7, 2017). "Michelle Yeoh Joins Constance Wu in 'Crazy Rich Asians'". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 29, 2017. Diakses tanggal March 28, 2017. 
  40. ^ San Juan, Thelma Sioson. "Kris Aquino goes to Hollywood". Philippine Daily Inquirer. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 20, 2018. Diakses tanggal February 5, 2018. 
  41. ^ Gandhi, Lakshmi (May 12, 2017). "Ken Jeong joins cast of 'Crazy Rich Asians'". NBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 7, 2018. Diakses tanggal February 5, 2018. 
  42. ^ Lee, Chris (August 22, 2018). "The Accountant Who 'Discovered Crazy Rich Asians Star Henry Golding Speaks!". Vulture. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 31, 2018. Diakses tanggal August 30, 2018. 
  43. ^ Jung, E. Alex (August 2018). "There's Something About Henry". Vulture. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 26, 2018. Diakses tanggal August 30, 2018. 
  44. ^ a b c d e f Yeoh, Angelin (August 31, 2018). "How Malaysia became a big part of 'Crazy Rich Asians'". The Star. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 31, 2018. Diakses tanggal September 30, 2018. 
  45. ^ Ellis-Petersen, Hannah; Kuo, Lily (August 21, 2018). "Where are the brown people? Crazy Rich Asians draws tepid response in Singapore". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  46. ^ "Filming Commences on "Crazy Rich Asians"". Warner Bros. April 24, 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 26, 2017. Diakses tanggal April 25, 2017. 
  47. ^ YOMYOF Staff (June 23, 2017). "Crazy Rich Asians has Finished Shooting". You Offend Me You Offend My Family. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  48. ^ Wong, June H.L. (May 17, 2017). "Crazy Rich Asians filming in Malaysia". AsiaOne. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 24, 2018. Diakses tanggal June 24, 2018. 
  49. ^ a b c d e f g Carey, Meredith (August 9, 2018). "Where Was 'Crazy Rich Asians' Filmed?". Condé Nast Traveler. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 21, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  50. ^ "Framing Crazy Rich Asians". Codex Digital. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 22, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  51. ^ a b c Verhoeven, Beatrice; Donnelly, Matt (August 17, 2018). "Ballin' on a Budget: How 'Crazy Rich Asians' Made Mega-Rich World for $30 Million". The Wrap. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 27, 2018. Diakses tanggal August 26, 2018. 
  52. ^ a b Kolesnikov-Jessop, Sonia (August 12, 2018). "The 'Crazy Rich Asians' guide to Singapore". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  53. ^ a b c d e Lui, John (August 23, 2018). "Hit the hot spots featured in Crazy Rich Asians". The Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  54. ^ a b c d e f Moore, Booth (August 2, 2018). "Inside the "Gigantic, Fabulous, Amazing" Costumes and Sets of 'Crazy Rich Asians'". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  55. ^ a b c d Whitlock, Cathy (August 9, 2018). "Here's Why All the Sets in Crazy Rich Asians Look So Authentic and, Well, Rich". Architectural Digest. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  56. ^ Goundry, Nick (September 13, 2018). "Crazy Rich Asians filmed Malaysia as global locations". KFTV. Diakses tanggal December 14, 2018. Locations in Kuala Lumpur stood in for New York, where the story starts, and the city’s airport doubled for New York’s JFK. 
  57. ^ Vyhnak, Carola (August 10, 2018). "How a Toronto architect designed the home in Crazy Rich Asians". Toronto Star. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  58. ^ Klimoski, Alex (August 20, 2018). "Tropical Malaysian Residence Makes Its Hollywood Debut in 'Crazy Rich Asians'". Architectural Record. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  59. ^ a b c d e f g Booth, Jessica (August 16, 2018). "13 'Crazy Rich Asians' Singapore Filming Locations That You Can Actually Visit In Real Life". Bustle. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 18, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  60. ^ a b Rhys, Gillian (August 23, 2018). "The Crazy Rich Asians guide to Singapore: film locations you can actually visit". South China Morning Post Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  61. ^ Jovanovic, Rozalia (August 17, 2018). "6 Secrets from the High-Flying Set of Crazy Rich Asians". Galerie Magazine. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  62. ^ Thornber, Lorna (August 21, 2018). "Holiday like 'Crazy Rich Asians' in Singapore". Stuff.co.nz. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  63. ^ a b c Carey, Meredith (August 9, 2018). "Where Was 'Crazy Rich Asians' Filmed?". Condé Nast Traveler. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  64. ^ Ma, Wenlei (September 3, 2018). "Where to find the real-life crazy rich Asians in Singapore". news.com.au. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  65. ^ Dibdin, Emma (August 17, 2018). "The Story Behind Crazy Rich Asians' Mahjong Showdown". Vulture. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  66. ^ a b Jung, E. Alex (August 23, 2018). "Crazy Rich Asians Proposal Scene Was Changed at the Last Minute". Vulture. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 24, 2018. 
  67. ^ a b c d e Laffly, Tomris (August 20, 2018). "How Crazy Rich Asians Costume Designer Picked 8 Key Looks". Vulture. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 24, 2018. Diakses tanggal August 24, 2018. 
  68. ^ a b c d e f Daswani, Kavita (June 8, 2018). "Dressing the Crazy Rich Asians: how costume designer Mary Vogt shaped look of film's stars – with help of Michelle Yeoh's jewellery". South China Morning Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  69. ^ a b c Hoo, Fawnia Soo (August 15, 2018). "The fabulous costumes of 'Crazy Rich Asians' are stacked with Dolce & Gabbana, Valentino and lots of Asian designers". Fashionista. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  70. ^ a b Yuan, Melody (June 14, 2018). "Crazy rich Asians, a Game Changer for Asians in Hollywood". East West Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 27, 2018. Diakses tanggal August 26, 2018. 
  71. ^ a b Choinard, Haley (August 22, 2018). "Take a Look at the Real, High-End Jewelry of Crazy Rich Asians". Galerie Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 27, 2018. Diakses tanggal August 26, 2018. 
  72. ^ Wind, Eric (August 26, 2018). "The Story Of The Rolex 'Paul Newman' Daytona In 'Crazy Rich Asians'". Wind Vintage. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 15, 2018. Diakses tanggal September 14, 2018. 
  73. ^ Chen, Joyce (August 17, 2018). "Exclusive: Everything to Know About the Emerald Ring in 'Crazy Rich Asians'". The Knot. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal August 23, 2018. 
  74. ^ a b Li, Shirley (August 17, 2018). "Crazy Rich Asians: Behind the soundtrack's multilingual covers of Madonna, Coldplay, and more". Entertainment Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 19, 2018. Diakses tanggal August 20, 2018. 
  75. ^ Jacobs, Matthew (August 17, 2018). "How Chinese Covers Of Madonna And Coldplay Made The 'Crazy Rich Asians' Soundtrack". HuffPost. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 19, 2018. Diakses tanggal August 20, 2018. 
  76. ^ Kara, Joe (August 10, 2018). "WaterTower Music to Release Two Albums of Music from the Romantic Comedy Crazy Rich Asians" (Siaran pers). Los Angeles. Business Wire. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 21, 2018. Diakses tanggal August 20, 2018. 
  77. ^ D'Alessandro, Anthony (May 23, 2018). "Six Billion Dollar Man' Pushed To Summer 2020 As Pic Looks For New Director; 'The Shining' Sequel Finds Date; 'Godzilla 2' & Others Shift". Deadline Hollywood. Diakses tanggal May 24, 2018. 
  78. ^ a b McClintock, Pamela (July 26, 2018). "'Crazy Rich Asians' Tracking for $20M U.S. Debut". The Hollywood Reporter. Diakses tanggal July 27, 2018.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "THR" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  79. ^ Pallotta, Frank (August 19, 2018). "'Crazy Rich Asians' exceeds expectations, takes top spot at box office". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 20, 2018. Diakses tanggal August 20, 2018. 
  80. ^ "Awesome shows in August to catch". Info-communications Media Development Authority. August 6, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 21, 2018. Diakses tanggal August 21, 2018. 
  81. ^ Abdullah, Madiha (24 Agustus 2018). "'Crazy Rich Asians' manfaatkan pelbagai lokasi menarik di Malaysia". Astro Awani. Diakses tanggal 18 Januari 2019. 
  82. ^ a b Tartaglione, Nancy (October 15, 2018). "'Crazy Rich Asians' Finally Gets China Release Date; 'Aquaman' Diving In Early". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 15, 2018. Diakses tanggal October 15, 2018. 
  83. ^ Rochimawati (8 September 2018). "Crazy Rich Asian, Film Komedi Romantis Berkelas". VIVA.co.id. Diakses tanggal 18 Januari 2019. 
  84. ^ "Crazy Rich Asians". British Board of Film Classification (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal August 21, 2018. Diakses tanggal August 21, 2018. 
  85. ^ Sharkey, Lauren (August 20, 2018). "When Is 'Crazy Rich Asians' Out In The UK? It's Way Sooner Than You Think". Bustle. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 21, 2018. Diakses tanggal August 24, 2018. 
  86. ^ Schilling, Mark (September 26, 2018). "Japan Not Expecting Crazy Rich Business With 'Asians'". Variety. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  87. ^ Sun-hwa, Dong (18 Oktober 2018). "'Crazy Rich Asians' to premiere in Korea on Oct. 25". The Korea Times. Diakses tanggal 18 Januari 2019. 
  88. ^ Putz, Ulrike (August 22, 2018). "'Crazy Rich Asians' plays well to hometown crowd in Singapore". CNN Entertainment. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  89. ^ Leung, Bo (October 16, 2018). "'Crazy Rich Asians' offers new hope to British actors". China Daily UK. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  90. ^ Kelly, Mary Louise; Fritz, Ben (December 4, 2018). "Why 'Crazy Rich Asians' Missed The Mark In China's Box Offices". NPR. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  91. ^ a b McGregor, Tom (December 7, 2018). "Commentary: Why Crazy Rich Asians was the last movie China wanted to watch". Channel NewsAsia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-12. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  92. ^ "美国版"小时代"《摘金奇缘》内地首映扑街_生活福布斯中文网". www.forbeschina.com. 
  93. ^ "《摘金奇缘》:炫富脑洞清奇的美国版《小时代》_尼克". www.sohu.com. 
  94. ^ a b c Davis, Patrick; Frater, Becky (December 2, 2018). "'Crazy Rich Asians' Flops at the Chinese Box Office". Variety. Diakses tanggal December 4, 2018. 
  95. ^ a b Sims, David (December 4, 2018). "Crazy Rich Asians Tanked in China—But That's Okay". The Atlantic. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  96. ^ a b Pham, Sherisse (December 3, 2018). "'Crazy Rich Asians' had a crazy bad opening weekend in China". CNN Business. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  97. ^ Mahrotri, Pooja Thakur (December 18, 2018). "Singapore's Hotels Get a 'Crazy Rich Asians' Boost". Bloomberg. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  98. ^ Cadden, Mary (September 7, 2018). "'Crazy Rich Asians' movie boosts sales for books to 1.5 million copies". USA Today. Diakses tanggal December 27, 2018. 
  99. ^ Prange, Stephanie (October 10, 2018). "'Crazy Rich Asians' Coming to Digital Nov. 6, Disc Nov. 20 From Warner". Media Play News. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 11, 2018. Diakses tanggal October 10, 2018. 
  100. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NUM
  101. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MSN-topgross
  102. ^ D'Alessandro, Anthony (August 14, 2018). "'Crazy Rich Asians' Could Hit $30M In 5-Day Opening; Fandango Presales Currently Besting 'Girls Trip'". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 14, 2018. Diakses tanggal August 14, 2018. 
  103. ^ McClintock, Pamela (August 14, 2018). "'Crazy Rich Asians' Tracking for $20M U.S. Debut". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 14, 2018. Diakses tanggal August 14, 2018. 
  104. ^ D'Alessandro, Anthony (August 9, 2018). "'Crazy Rich Asians' Sells Out Bulk Of Paid Sneak Previews Wednesday Night". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 9, 2018. Diakses tanggal August 9, 2018. 
  105. ^ D'Alessandro, Anthony (August 19, 2018). "'Crazy Rich Asians' Even Richer On Saturday With $10M+; Weekend Bling Now At $25M+ With $34M 5-Day Debut". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 16, 2018. Diakses tanggal August 19, 2018. 
  106. ^ D'Alessandro, Anthony (August 26, 2018). "'Why 'Happytime Murders' Reps A Solo Career B.O. Low For Melissa McCarthy In A 'Crazy Rich' Weekend". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 25, 2018. Diakses tanggal August 26, 2018. 
  107. ^ Mendelson, Scott (August 27, 2018). "Box Office: 'Crazy Rich Asians' Fell Just 6% In Its Second Weekend". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 5, 2018. Diakses tanggal September 5, 2018. 
  108. ^ D'Alessandro, Anthony (September 2, 2018). "'Crazy Rich Asians' Accumulates Wealth Over Labor Day With $116M+ Total; Bigger Than 'The Help' & 'The Butler'". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 31, 2018. Diakses tanggal September 2, 2018. 
  109. ^ D'Alessandro, Anthony (September 9, 2018). "'The Nun' Hits The Hallelujah With $54M Opening, Best Ever In 'Conjuring' Universe – Sunday AM Update". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 12, 2018. Diakses tanggal September 11, 2018. 
  110. ^ Yong Ping, Teng (August 28, 2018). "Singapore gives 'Crazy Rich Asians' warm box office reception". Yahoo! Lifestyle Singapore. Diakses tanggal January 11, 2019. 
  111. ^ Neto, Veronica (December 2, 2018). "'Crazy Rich Asians' Struggles at Chinese Box Office". Fortune. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  112. ^ Kelley, Sonaiya (August 19, 2018). "'Crazy Rich Asians' dominates the box office, makes history for representation". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 6, 2018. Diakses tanggal September 10, 2018. 
  113. ^ a b Lui, John (April 26, 2017). "Colourism mars Crazy Rich Asians main casting". The Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 26, 2018. Diakses tanggal February 5, 2018. 
  114. ^ Han, Kirsten (August 20, 2018). "Crazy Rich Asians is not us, say Singaporeans". Stuff New Zealand. Diakses tanggal September 10, 2018. 
  115. ^ Agency (May 4, 2018). "'Crazy Rich Asians' criticised for being too Chinese, not Singlish enough". Star2. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 20, 2018. Diakses tanggal August 20, 2018. 
  116. ^ a b Banyan (September 1, 2018). "For a different take on "Crazy Rich Asians", cross the Pacific". The Economist. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 5, 2018. Diakses tanggal September 8, 2018. 
  117. ^ Ives, Mike (August 16, 2018). "For Some Viewers, 'Crazy Rich Asians' Is Not Asian Enough". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 4, 2018. Diakses tanggal September 10, 2018. 
  118. ^ Park, Andrea (April 24, 2017). "Jamie Chung on the "double-edged sword" of being a minority in Hollywood". CBS News. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 17, 2018. Diakses tanggal February 5, 2018. 
  119. ^ a b Casino, Khier (April 24, 2018). "Jamie Chung Calls 'Crazy Rich Asians' Casting of Half-White Actor 'Bullsh*t'". Next Shark. Diakses tanggal December 29, 2018. 
  120. ^ Nguyen, Hanh (October 11, 2017). "Asian American TV Actors Expose the Difficulty of Landing Parts – With or Without an Accent". IndieWire. Diakses tanggal December 30, 2018. 
  121. ^ Yam, Kimberly (December 4, 2017). "Jamie Chung Apologizes For Attacking 'Crazy Rich Asians' Casting Of Half-Asian Actor". HuffPost. Diakses tanggal December 28, 2018. 
  122. ^ Chung, Jamie (November 9, 2018). "Why Jamie Chung Isn't Asking for a Role in 'Crazy Rich Asians 2' (Exclusive)". Entertainment Tonight (Wawancara). Wawancara dengan Courtney Tezeno. Los Angeles: CBS Television Distribution. Diakses tanggal December 31, 2018. 
  123. ^ Li, Shirley (November 2, 2017). "'Crazy Rich Asians' star Henry Golding defends his casting". Entertainment Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 1, 2018. Diakses tanggal February 5, 2018. 
  124. ^ Jones, Isabel (July 13, 2018). "Crazy Rich Asians Star Henry Golding Says It's Fair to Question His Casting". InStyle. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 31, 2018. Diakses tanggal September 8, 2018. Ultimately, Golding, who moved from his native Malaysia to the UK at age 7, felt the dialogue his casting sparked was a good sign. 'There should be a conversation about it, because if there wasn't, I think we wouldn't be able to educate people. There are allowed to be questions like that, because the past has dictated that roles have been whitewashed.'
     But here, he assures, 'That wasn't the case. I was the one who fit the role as perfectly as possible for [director] Jon [M. Chu], after seeing everybody. I literally was the last person they saw.'
     
  125. ^ Sonoya Mizuno (August 2018). "Sonoya Mizuno Doesnt't Just Want to Dance". The Cut (Wawancara). Wawancara dengan Kathleen Hou. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 30, 2018. Diakses tanggal August 30, 2018. 
  126. ^ Eating nice Chinese food w/ Crazy Rich Asians cast - Ronny Chieng di YouTube at timestamp 5:34
  127. ^ Yam, Kimberly (December 2, 2017). "'Crazy Rich Asians' Star: Hollywood Caves To Diversity When It's Scared". HuffPost. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 17, 2018. Diakses tanggal June 23, 2018. 
  128. ^ Yam, Kimberly (November 30, 2017). "'Crazy Rich Asians' Star Claps Back At Criticism That He's 'Not Asian Enough'". HuffPost. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 4, 2018. Diakses tanggal February 5, 2018. 
  129. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NYT-SoLongCast
  130. ^ Chen, Nick (September 15, 2018). "Why I'm only half-crazy about Crazy Rich Asians". The Independent. Diakses tanggal December 29, 2018. 
  131. ^ Truong, Alice (April 24, 2018). "The Trailer For "Crazy Rich Asians" Has Some Asking: Where Are The Brown Faces?". Quartzy. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 20, 2018. Diakses tanggal June 20, 2018. 
  132. ^ a b Zhou, Viola; Tsoi, Grace (April 25, 2018). "Is this really Singapore? Crazy Rich Asians trailer stirs debate". Inkstone News. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 22, 2018. Diakses tanggal June 23, 2018. 
  133. ^ Han, Kirsten (March 20, 2017). "Why 'Crazy Rich Asians' Isn't Really A Win For Diverse Representation". The Establishment. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 18, 2018. Diakses tanggal June 20, 2018. 
  134. ^ Ellis-Petersen, Hannah; Kuo, Lily (August 21, 2018). "Where are the brown people? Crazy Rich Asians draws tepid response in Singapore". The Guardian. Diakses tanggal January 4, 2019. 
  135. ^ a b Sholihyn, Ilyas (August 23, 2018). "As a native Singaporean Malay, 'Crazy Rich Asians' did nothing for me (and that's okay)". Coconuts. Diakses tanggal January 3, 2019. 
  136. ^ Hong, Sophie (April 26, 2018). "Crazy Rich Asians: Is The Chinese Cast An Accurate Representation?". Cleo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-14. Diakses tanggal January 11, 2019. 
  137. ^ Goh, Li Sian. "Imperial Fantasies: On The Costs of Misrepresentation". Bitch Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 27, 2018. Diakses tanggal November 4, 2018. 
  138. ^ Steains, Timothy. "Crazy Rich Asians is a great moment for representation – but slides over some important question". The Conversation. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2018. Diakses tanggal November 4, 2018. 
  139. ^ Park, Claire N. (August 12, 2018). "'Crazy Rich Asians' Stars on How the Film 'Transcends Race'". The Harvard Crimson. Diakses tanggal January 3, 2019. 
  140. ^ Yadav, Surekha A. (August 26, 2018). "'Crazy Rich Asians' isn't racist, it is right". Malay Mail. Diakses tanggal January 4, 2019. 
  141. ^ Sheehan, Paul (January 7, 2019). "2019 ACE Eddie Awards: Full list of nominations led by Best Picture Oscar frontrunners". Gold Derby. Diakses tanggal January 9, 2019. 
  142. ^ Hammond, Pete (December 10, 2018). "Critics' Choice Awards Nominations: 'The Favourite' Tops With 14, 'Black Panther' A Marvel, 'First Man' Rebounds; 'The Americans' Leads TV Series". Deadline (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal December 10, 2018. 
  143. ^ "The 2018 Detroit Film Critics Society Awards Nominations". Detroit Film Critics Society. November 30, 2018. Diakses tanggal November 30, 2018. 
  144. ^ Staff, Variety (December 6, 2018). "Golden Globe Nominations: Complete List". Variety. Diakses tanggal December 6, 2018. 
  145. ^ Kilday, Gregg (October 30, 2018). "Hollywood Film Awards: 'Black Panther,' 'Incredibles 2' Among Latest Honorees". The Hollywood Reporter. Diakses tanggal October 30, 2018. 
  146. ^ Hipes, Patrick (November 27, 2018). "Humanitas Prize: 'Black Panther', 'This Is Us' Among Nominations". Deadline Hollywood. Diakses tanggal November 27, 2018. 
  147. ^ McNary, Dave (14 January 2019). "'Black Panther,' 'Bohemian Rhapsody' Nominated for Best Publicity Campaign". Variety. Diakses tanggal 14 January 2019. 
  148. ^ Lewis, Hilary (November 27, 2018). "'Green Book' Named Best Film by National Board of Review". The Hollywood Reporter. Diakses tanggal November 28, 2018. 
  149. ^ Macke, Johnni (September 5, 2018). "2018 People's Choice Awards: Complete List of Nominations". E! News. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 5, 2018. Diakses tanggal September 5, 2018. 
  150. ^ Macke, Johnni (September 24, 2018). "2018 People's Choice Awards: Complete List of Finalist". E! News. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 5, 2018. Diakses tanggal October 5, 2018. 
  151. ^ Pond, Steve (January 4, 2019). "Producers Guild Awards Nominations Include 'Roma,' 'Black Panther,' 'A Star Is Born' – and Also 'Crazy Rich Asians'". TheWrap. Diakses tanggal January 4, 2019. 
  152. ^ "2018 San Diego Film Critics Society's Award Nominations". San Diego Film Critics Society. December 7, 2018. Diakses tanggal December 7, 2018. 
  153. ^ "2018 Awards Nominees". International Press Academy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-29. Diakses tanggal December 10, 2018. 
  154. ^ Patrick Hipes (December 12, 2018). "SAG Awards Nominations: 'A Star Is Born', 'Mrs. Maisel', 'Ozark' Lead Way – The Full List". Deadline. 
  155. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Time-KarenHo
  156. ^ D'Alessandro, Anthony (August 22, 2018). "'Crazy Rich Asians' Sequel In Development At Warner Bros". Deadline Hollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 22, 2018. Diakses tanggal August 22, 2018. 
  157. ^ Dumaraog, Ana (August 28, 2018). "Crazy Rich Asians 2: Everything We Know About The Sequel's Story". Screen Rant ORIGINALS. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 30, 2018. Diakses tanggal August 30, 2018. 
  158. ^ D'Alessandro, Anthony (December 6, 2018). "Nina Jacobson & Brad Simpson Of Color Force Celebrate Diversity At Globe Noms, Tease 'Crazy Rich Asians' Sequels Details". Deadline Hollywood. Diakses tanggal December 14, 2018. the current plan for the Crazy Rich Asians sequels is to shoot them back-to-back 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/> yang berkaitan