Lompat ke isi

Dayah Darussalam Labuhan Haji

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pondok Pesantren / Dayah Darussalam Labuhan Haji atau Ma'had Tarbiyah Islamiyah Teungku Syaikh Haji Muda Waly Dayah Darussalam Al-Waliyyah adalah dayah atau pondok pesantren yang terletak di Blang Poroh, Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan. Dayah ini didirikan pada tahun 1940 oleh Syekh Muhammad Waly gelar Abuya Muda Waly, ulama Naqsyabandiyah, reformis pendidikan dayah dan perintis Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) di Aceh.

Ma'had Darussalam, Labuhan Haji Barat,
Aceh Selatan

معهد دار السلام، لابوهن حاجي الغربية، الأتشية الجنوبية
Alamat

,
Situs webSitus resmi
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiPersatuan Tarbiyah Islamiyah
Didirikan1940
PendiriAbuya Syekh Tgk. H. Muhammad Waly al-Khalidy
PimpinanAbuya Syekh Tgk. H. Mawardi Waly, Lc, MA
Lain-lain
AlumniRabithah Alumni Dayah Darussalam (RADAD)
Moto
سفينة النجاة و السلامة، منبع العلوم و الحكم

Lembaga pendidikan Islam ini dikenal telah mencetak banyak ulama di Aceh dan jaringan lulusannya mencakup sebagian besar dayah di Aceh. Dayah induk ini menyelenggarakan pendidikan Islam dari tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah hingga Ma'had Aly. Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Ma'had Aly Syekh Muda Waly Al-Khalidy, Aceh Selatan merupakan ma'had aly dengan mahasantri terbanyak di Aceh dan nomor 8 terbanyak se-Indonesia.[1][2]

Menurut K.H. Sirajuddin Abbas, Abuya Muda Waly adalah ulama yang paling berhasil di Aceh. Dayah Darussalam Labuhan Haji yang ia dirikan telah melahirkan ulama-ulama besar Syafi’iyah yang selalu menjadi kiblat masyarakat Aceh, bahkan Nusantara.[3] Saat dipimpin Abuya Muda Waly, Dayah Darussalam menyelenggarakan pendidikan setingkat perguruan tinggi dengan nama Bustanul Muhaqqiqin. Abuya Muda Waly saat itu menjadi Mudir Bustanul Muhaqqiqin. Dayah Darussalam merupakan sekolah agama Islam PERTI terbesar pada awal kemerdekaan RI dengan jumlah santri mencapai 1000 orang. Disusul MTI Jaho dan MTI Bengkawas yang sama-sama memiliki santri mencapai 500 orang. Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) terbesar lain yang tersebar di seluruh Indonesia pada saat itu diantaranya MTI Canduang, MTI Malebro, MTI Tanjung Pauh Hilir, MTI Tarusan Kamang, MTI Pasia, MTI Curup, MTI Rantau Panjang-Sekayu, MTI Baruga, dll.

Tersohornya Dayah Darussalam juga memasyhurkan Labuhan Haji sebagai pusat pendidikan Islam di Aceh. Hal ini salah satunya tergambar dalam syair yang digubah oleh Syah Loetan yaitu "Naksu ke malem jak Labuhan Haji. Naksu ke campli u Kuta Fajar. Naksu mita peng jak u Blangpidie. Naksu meutani u Geunang Jaya" (Jika mau jadi orang alim atau ulama pergilah belajar ke Dayah Darussalam Labuhan Haji. Kalau ingin menanam atau membeli cabai, datanglah ke Kota Fajar, Kluet Utara. Kalau mau mencari uang atau rezeki pergilah ke Blangpidie. Dan bila mau bertani pergilah ke Geunang Jaya, Babah Rot).[4]

  1. ^ "EMIS | Dashboard | Pendidikan Islam Kementerian Agama Repubik Indonesia". emispendis.kemenag.go.id. Diakses tanggal 2022-06-26. 
  2. ^ "Ponpes Darussalam Labuhan Haji, Aceh Selatan (1): Mencetak Segudang Ulama". Serambi News. 24 Agustus 2011. Diakses tanggal 25 April 2022. 
  3. ^ Abbas, K. H. Siradjuddin (1994). Sejarah dan Keagungan Madzhab Syafi’i. Jakarta: Pustaka Tarbiyah. 
  4. ^ "Syekh Muda Waly: Syekhul Masyayikh Ulama Dayah Aceh Kontemporer". Tarbiyah Islamiyah. 1 Juni 2020. Diakses tanggal 25 April 2022.