Delapan Pemandangan Xiaoxiang
Delapan Pemandangan Xiaoxiang (Hanzi: 潇湘八景; Pinyin: Xiāoxiāng Bājǐng) merupakan penggambaran-penggambaran indah wilayah Xiaoxiang (kini berada di wilayah Provinsi Hunan modern, Tiongkok), sebagaimana yang telah ditulis pada berbagai puisi, ditampilkan dalam berbagai lukisan, dan dikenal oleh masyarakat semenjak masa Dinasti Song. Delapan Pemandangan Xiaoxiang dapat merujuk pada berbagai set lukisan atau berbagai rangkaian sajak yang bersesuaian dengan tema ini, atau kombinasi dari keduanya. Tema Xiaoxiang dapat dipandang sebagai bagian dari warisan sastra dan seni.
Di antara penggambaran artistik paling awal wilayah Xiaoxiang yang masih ada hingga sekarang, salah satunya adalah karya besar pelukis terkenal bernama Dong Yuan yang berjudul "Sungai Xiao dan Xiang". Set asli kedelapan judul lukisan dibuat oleh pelukis, penyair, sekaligus pejabat pemerintahan bernama Song Di (± 1067 - ± 1080), pada masa pemerintahan Kaisar Song Shenzong di zaman Dinasti Song. Namun, versi "Delapan Pemandangan Xiaoxiang" menurut Song Di yang masih ada hingga sekarang tidak lagi lengkap.[1]
Delapan lukisan
[sunting | sunting sumber]- Hujan saat malam di Xiaoxiang Yeyu (Hanzi: 潇湘夜雨), di Yongzhou.
- Angsa liar berleher pendek pulang ke rumah (平沙落雁), di Hengyang.
- Gong saat petang di Kuil Qingliang (烟寺晚钟), di Hengyang.
- Kuil di gunung (山市晴岚), di Xiangtan.
- Salju saat petang (江天暮雪), pada Sungai Xiang di Changsha.
- Desa memancing dalam kemilau petang (渔村夕照), di Taoyuan.
- Bulan musim gugur di atas Danau Dongting (洞庭秋月).
- Kapal berlayar pulang ke rumah (远浦归帆), di Xiangyin, Hunan utara.
Simbolisme
[sunting | sunting sumber]Delapan Pemandangan Xiaoxiang secara tematis merupakan bagian dari tradisi yang lebih besar. Umumnya, tema ini merupakan suatu tema yang, sebagaimana secara artistik diterapkan dalam lukisan dan puisi, cenderung mengungkapkan suatu simbolisme mendalam yang mendasar, seperti pembuangan dan pencerahan. Terlebih lagi, setiap skema umumnya mengekspresikan suatu peristiwa yang jelas, meskipun terkadang diungkapkan secara halus. Misalnya, "Pasir Datar: Angsa Liar Berleher Pendek Mendarat" merujuk pada peristiwa pembuangan Qu Yuan di wilayah ini serta mengenai puisi yang ia tulis mengenai peristiwa pembuangannya. "Pasir Datar" dapat dilihat sebagai referensi untuk Qu Yuan, karena aksara Tionghoa untuk "datar" (píng 平) merupakan nama aslinya, sementara Yuan merupakan nama kehormatan yang diberikan untuknya. Dikisahkan bahwa Qu Yuan menenggelamkan dirinya pada salah satu sungai di wilayah ini yang umumnya berpasir untuk memprotes pembuangannya yang tidak adil, sehingga dirinya sering kali dituliskan dalam puisi sebagai "Menyambut Pasir", seperti yang dilakukan oleh Li Bo. Angsa leher pendek yang liar merupakan salah satu simbol terkenal dalam puisi klasik Tiongkok, dengan berbagai konotasi: mendaratnya seekor atau lebih angsa leher pendek, yang dikombinasikan dengan mendarat di pasir datar, menunjukkan bahwa angsa-angsa tersebut terbang ke selatan, musim saat itu adalah musim gugur, dan kekuatan Yin meningkat (memberi tambahan pada simbol yang berkaitan).[2]
Pengaruh
[sunting | sunting sumber]Delapan Pemandangan Xiaoxiang menginspirasi masyarakat Timur Jauh untuk menciptakan Delapan Pemandangan di Tiongkok, Jepang, dan Korea, dan juga berbagai rangkaian sejumlah pemandangan lainnya. Di Tiongkok sendiri, berbagai versi Delapan Pemandangan Xiaoxiang atau berbagai seri delapan pemandangan yang lain muncul karena terinspirasi oleh set Delapan Pemandangan Xiaoxiang yang asli. Tema ini menjadi tema favorit para rahib Buddha.
Karya-karya yang meniru Delapan Pemandangan Xiaoxiang antara lain adalah satu set lukisan karya Wang Hong yang kini ditampilkan di Museum Seni Universitas Princeton. Kini karya tersebut diduga menjadi lukisan Delapan Pemandangan paling awal yang masih lengkap hingga sekarang.[3] Karya yang lain adalah satu set lukisan yang diatributkan kepada Mu Qi (milik Museum Nasional Kyoto).[4]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- 36 Pemandangan Gunung Fuji, oleh Katsushika Hokusai dan Hiroshige
- Angsa leher pendek dalam puisi Tiongkok
- Daftar Harta Nasional Jepang (lukisan)
- Delapan Pemandangan
- Delapan Pemandangan Jalan Selatan Lushun, Dalian
- Delapan Pemandangan Jinzhou
- Delapan Pemandangan Pantai Timur Korea
- Delapan Pemandangan Omi (近江八景), Japan
- Delapan Pemandangan Taiwan
- Dewi-dewi Sungai Xiang
- Puisi Xiaoxiang
- Sastra Dinasti Song
- Shōnan
- Xiaoxiang
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Murck, Alfreda (2000). 'Poetry and Painting in Song China: The Subtle Art of Dissent. Cambridge (Massachusetts) dan London. hlm. 28, 42-46, 61-69. ISBN 0-674-00782-4.
- ^ Murck, Alfreda (2000). 'Poetry and Painting in Song China: The Subtle Art of Dissent. Cambridge (Massachusetts) dan London. hlm. 74-82. ISBN 0-674-00782-4.
- ^ anonim. "Eight Views of the Xiao and Xiang Rivers (Xiao-Xiang ba jing)". Princeton: Princeton University Art Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-02.
- ^ anonim. "Returning Sails off a Distant Shore (from Eight Views of the Xiao and Xiang Rivers)". Kyoto National Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-26.
Pranala luat
[sunting | sunting sumber]- Eight Views of Xiaoxiang (bahasa mandarin)