Diet (ransum)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
William Banting, orang yang memopulerkan diet penurunan berat badan pada abad ke-19

Diet (bahasa Inggris: dieting) adalah pengaturan dalam mengonsumsi makanan dengan tujuan untuk mengurangi, mempertahankan, atau menambah berat badan, atau untuk mencegah dan mengobati penyakit tertentu seperti diabetes. Diet untuk menurunkan berat badan direkomendasikan kepada orang-orang yang memiliki masalah kesehatan terkait berat badan, tetapi tidak untuk orang sehat.[1][2] Karena penurunan berat badan bergantung pada asupan kalori secara keseluruhan, berbagai jenis diet yang menekankan pada makronutrien tertentu (misalnya diet rendah lemak, rendah karbohidrat, dan sebagainya), terbukti tidak lebih efektif antara satu dengan yang lain.[3][4][5][6][7] Setelah diturunkan, berat badan biasanya kembali bertambah sehingga keberhasilan diet berhubungan dengan kedisiplinan jangka panjang.[4][7][8] Walaupun demikian, keberhasilan diet sangat bervariasi pada tiap individu.[4][9]

Diet yang pertama kali populer adalah diet "Banting", yang dinamai berdasarkan pencetusnya, yaitu William Banting. Dalam pamflet yang dibuatnya pada tahun 1863, Surat tentang Kegemukan, Ditujukan kepada Publik, ia menguraikan rincian diet rendah karbohidrat dan rendah kalori yang ia gunakan untuk menurunkan berat badan secara drastis.[10]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kata diet berasal dari bahasa Yunani yakni diaita, yang mewakili gagasan tentang gaya hidup sehat secara keseluruhan termasuk kesehatan mental dan fisik; jadi bukan hanya mengenai aturan penurunan berat badan.[11] Para dokter Yunani dan Romawi kuno berpendapat bahwa tubuh sebagian besar bergantung pada apa yang dimakan seseorang, dan makanan yang berbeda dapat memengaruhi orang dengan cara yang berbeda.[11]

Salah satu ahli gizi pertama adalah dokter Inggris bernama George Cheyne. Dia sendiri mengalami kelebihan berat badan dan terus-menerus mengonsumsi makanan dan minuman berkalori tinggi dalam jumlah besar. Dia kemudian memulai diet tanpa daging, dan hanya mengonsumsi susu dan sayuran. Hasilnya, ia segera mendapatkan kembali kesehatannya. Dia secara terbuka merekomendasikan dietnya kepada semua orang yang menderita obesitas. Pada 1724, ia menulis esai berjudul An Essay of Health and Long Life, yang berisi saran-sarannya untuk olahraga dan menghirup udara segar serta menghindari makanan mewah.[12]

Pada 1797, John Rollo—ahli bedah militer Skotlandia—menerbitkan bukunya yang berjudul Notes of a Diabetic Case. Buku tersebut menjelaskan manfaat dari diet daging bagi mereka yang menderita diabetes—berdasarkan penemuan glikosuria pada diabetes melitus oleh Matthew Dobson.[13] Melalui prosedur pengujian Dobson (untuk glukosa dalam urin), Rollo berhasil menemukan diet yang efektif untuk diabetes.[14]

Diet populer pertama adalah "Banting", dinamai berdasarkan William Banting—seorang direktur pemakaman Inggris yang juga mengalami obesitas. Pada 1863, ia menulis sebuah pamflet berjudul Letter on Corpulence, Addressed to the Public. Pamflet tersebut berisi tentang diet yang berhasil ia lakukan. Terdapat empat kali makan dalam sehari; makanannya terdiri dari daging, sayuran, buah-buahan, dan anggur bergula rendah. Penekanannya adalah menghindari gula, makanan manis, pati, bir, susu, dan mentega. Pamflet Banting populer selama bertahun-tahun setelahnya, dan digunakan sebagai model untuk diet modern.[15]

Pada 1918, seorang dokter dan kolumnis Amerika Lulu Hunt Peters merilis buku Diet and Health: With Key to the Calories—buku pertama tentang penurunan berat badan dengan cara menghitung kalori.[16]

Jenis[sunting | sunting sumber]

Diet rendah lemak[sunting | sunting sumber]

Sesuai dengan namanya, diet rendah lemak adalah diet yang membatasi jumlah lemak pada makanan yang dikonsumsi seseorang.[17] Diet ini bertujuan untuk memperbaiki kadar lemak pada darah.[18]

Diet rendah karbohidrat[sunting | sunting sumber]

Diet ini membatasi konsumsi karbohidrat, tetapi menekankan konsumsi makanan tinggi protein dan lemak. Diet rendah karbohidrat umumnya digunakan untuk menurunkan berat badan. Namun, diet ini juga memiliki manfaat kesehatan, seperti mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.[19]

Diet rendah kalori[sunting | sunting sumber]

Diet rendah kalori membatasi asupan kalori yang masuk dalam tubuh.[20] Asupan kalori setiap harinya berkisar antara 800 hingga 1.500 kalori. Walaupun demikian, banyak yang merekomendasikan asupan kalori setiap harinya sebanyak 1.200 kalori. Jumlah tersebut dipilih karena itu adalah jumlah kalori terkecil yang rata-rata orang dapat konsumsi tanpa membahayakan kesehatannya.[21]

Diet detoksifikasi[sunting | sunting sumber]

Diet detoksifikasi atau biasa disebut diet detoks adalah diet yang dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan tubuh dari racun atau zat-zat berbahaya.[22]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Harrington M; Gibson S; Cottrell RC (2009). "A review and meta-analysis of the effect of weight loss on all-cause mortality risk". Nutr Res Rev. 22 (1): 93–108. doi:10.1017/S0954422409990035alt=Dapat diakses gratis. PMID 19555520. 
  2. ^ Jensen, MD; Ryan, DH; Apovian, CM; Ard, JD; Comuzzie, AG; Donato, KA; Hu, FB; Hubbard, VS; Jakicic, JM; Kushner, RF; Loria, CM; Millen, BE; Nonas, CA; Pi-Sunyer, FX; Stevens, J; Stevens, VJ; Wadden, TA; Wolfe, BM; Yanovski, SZ; Jordan, HS; Kendall, KA; Lux, LJ; Mentor-Marcel, R; Morgan, LC; Trisolini, MG; Wnek, J; Anderson, JL; Halperin, JL; Albert, NM; Bozkurt, B; Brindis, RG; Curtis, LH; DeMets, D; Hochman, JS; Kovacs, RJ; Ohman, EM; Pressler, SJ; Sellke, FW; Shen, WK; Smith SC, Jr; Tomaselli, GF; American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice, Guidelines.; Obesity, Society. (24 June 2014). "2013 AHA/ACC/TOS guideline for the management of overweight and obesity in adults: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines and The Obesity Society". Circulation (Professional society guideline). 129 (25 Suppl 2): S102–38. doi:10.1161/01.cir.0000437739.71477.ee. PMC 5819889alt=Dapat diakses gratis. PMID 24222017. 
  3. ^ Strychar I (Januari 2006). "Diet in the management of weight loss". CMAJ. 174 (1): 56–63. doi:10.1503/cmaj.045037. PMC 1319349alt=Dapat diakses gratis. PMID 16389240. 
  4. ^ a b c Thom, G; Lean, M (Mei 2017). "Is There an Optimal Diet for Weight Management and Metabolic Health?" (PDF). Gastroenterology (Review). 152 (7): 1739–1751. doi:10.1053/j.gastro.2017.01.056. PMID 28214525. 
  5. ^ Guth, Eve (3 September 2014). "Healthy Weight Loss". JAMA. 312 (9): 974. doi:10.1001/jama.2014.10929alt=Dapat diakses gratis. PMID 25182116. 
  6. ^ Sacks FM, Bray GA, Carey VJ, et al. (Februari 2009). "Comparison of Weight-Loss Diets with Different Compositions of Fat, Protein, and Carbohydrates". N. Engl. J. Med. 360 (9): 859–73. doi:10.1056/NEJMoa0804748. PMC 2763382alt=Dapat diakses gratis. PMID 19246357. 
  7. ^ a b Wadden, Thomas A.; Webb, Victoria L.; Moran, Caroline H.; Bailer, Brooke A. (6 Maret 2012). "Lifestyle Modification for Obesity". Circulation (Narrative review). 125 (9): 1157–1170. doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.111.039453. PMC 3313649alt=Dapat diakses gratis. PMID 22392863. 
  8. ^ Anderson, James; Elizabeth C Konz; Robert C Frederich; Constance L Wood (November 2001). "Long-term weight-loss maintenance: a meta-analysis of US studies". The American Journal of Clinical Nutrition. 74 (5): 579–584. doi:10.1093/ajcn/74.5.579alt=Dapat diakses gratis. PMID 11684524. 
  9. ^ Mann, T; Tomiyama, AJ; Westling, E; Lew, AM; Samuels, B; Chatman, J (April 2007). "Medicare's search for effective obesity treatments: diets are not the answer". The American Psychologist. 62 (3): 220–33. CiteSeerX 10.1.1.666.7484alt=Dapat diakses gratis. doi:10.1037/0003-066x.62.3.220. PMID 17469900. In sum, there is little support for the notion that diets ["severely restricting one’s calorie intake"] lead to lasting weight loss or health benefits. 
  10. ^ Jennifer Petrelli; Kathleen Y. Wolin (2009). Obesity (Biographies of Disease). Westport, Conn: Greenwood. hlm. 11. ISBN 978-0-313-35275-1. 
  11. ^ a b Foxcroft, Louise (2011). "2". Calories and Corsets: A history of dieting over two thousand years (dalam bahasa Inggris). London: Profile Books. ISBN 978-1-84765-458-8. 
  12. ^ "The Ethics of Diet - A Catena". International Vegetarian Union (IVU). Diakses tanggal 10 Februari 2022. 
  13. ^ Joslin, Elliott Proctor; Kahn, C. Ronald (2005). Joslin's Diabetes Mellitus: Edited by C. Ronald Kahn ... [et Al.] (dalam bahasa Inggris). Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 3. ISBN 978-0-7817-2796-9. 
  14. ^ Chalem, Laurence D. (2009). Essential Diabetes Leadership (dalam bahasa Inggris). Laurence Chalem. hlm. 39. ISBN 978-1-4392-4566-8. 
  15. ^  Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Corpulence". Encyclopædia Britannica. 7 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 193. 
  16. ^ Kawash, Samira (2013). Candy: A Century of Panic and Pleasure (dalam bahasa Inggris). Farrar, Straus and Giroux. hlm. 183. ISBN 978-0-374-71110-8. 
  17. ^ "Low Fat Diet". Diabetes Community (dalam bahasa Inggris). 15 Januari 2019. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  18. ^ "Diet Rendah Lemak – RSU Maguan Husada". Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  19. ^ "Could a low-carb diet give you an edge in losing weight?". Mayo Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Februari 2022. 
  20. ^ "Mulai Diet Rendah Kalori, Intip Cara Atur Porsi Makan Ini". Halodoc. Diakses tanggal 22 Februari 2022. 
  21. ^ Castaneda, Ruben (2 Januari 2019). "Low-Calorie Diets: a Basic Guide". US News. Diakses tanggal 22 Februari 2022. 
  22. ^ "Diet Detoksifikasi: Perlu dan Aman Dilakukan?". Alodokter. Diakses tanggal 22 Februari 2022.