Lompat ke isi

Dosis efektif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dosis Efektif (Efective Dose) atau Konsentrasi Efektif (Evective Consentration) adalah dosis atau konsentrasi obat yang menghasilkan respons biologis. Istilah dosis efektif digunakan ketika pengukuran dilakukan secara in vivo, sedangkan istilah konsentrasi efektif digunakan ketika pengukuran diambil secara in vitro.

Telah dinyatakan bahwa zat apa pun bisa beracun atau toksik dalam dosis yang cukup tinggi. Salah satu contoh kasus pada tahun 2007 ketika seorang wanita California meninggal karena keracunan air dalam kontes yang diadakan oleh sebuah stasiun radio[1]. Garis antara efektivitas dan toksisitas bergantung pada pasien tertentu, meskipun dosis yang diberikan oleh seorang dokter harus berpatokan pada ketentuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Penentuan dosis obat sangat penting dan tidak bisa berlebih. Dosis umumnya ditentukan oleh kisaran antara Dosis Efektif Minimum (MED) dan Dosis Maksimum yang dapat ditoleransi (MTD). MED didefinisikan sebagai tingkat dosis terendah dari produk farmasi yang memberikan respons klinis yang signifikan, yang secara statistik juga secara signifikan lebih unggul daripada respons yang diberikan oleh plasebo[1]. Demikian pula, MTD adalah tingkat dosis setinggi mungkin tetapi masih dapat ditoleransi sehubungan dengan toksisitas pembatas klinis yang ditentukan sebelumnya[1]. Secara umum, batas-batas ini merujuk pada populasi pasien rata-rata. Untuk kasus di mana ada perbedaan besar antara MED dan MTD, dinyatakan bahwa obat ini memiliki range teraupetik yang besar. Sebaliknya, jika kisarannya relatif kecil, atau jika MTD kurang dari MED, maka produk farmasi akan memiliki sedikit atau tidak ada nilai praktis (Sedikit efek farmakologis) [1].

"Dosis efektif median" adalah dosis yang menghasilkan efek kuantitatif (semua atau tidak sama sekali) pada 50% populasi yang menggunakannya (median merujuk pada basis populasi 50%)[1]. Kadang-kadang juga disingkat ED50, yang berarti "dosis efektif untuk 50% populasi". ED50 umumnya digunakan sebagai ukuran dan takaran yang wajar dari efektivitas suatu obat, tetapi tidak selalu mewakili dosis yang mungkin digunakan dokter. Ini tergantung pada kebutuhan akan efeknya, dan juga toksisitasnya. Toksisitas dan bahkan kematian obat dapat dikuantifikasi oleh masing-masing TD50 dan LD50. Idealnya, dosis efektif akan jauh lebih sedikit daripada dosis toksik atau mematikan.

ED95 adalah dosis yang diperlukan untuk mencapai efek yang diinginkan pada 95% populasi. Dalam anestesi, istilah ED95 juga digunakan ketika merujuk pada farmakologi obat penghambat neuromuskuler. Dalam konteks ini, itu adalah dosis yang akan menyebabkan depresi 95% dari ketinggian sentakan otot tunggal, di setengah dari populasi. Dengan kata lain, itu adalah ED50 untuk pengurangan tinggi kedutan 95%[1]. Respons kedutan tunggal terjadi ketika stimulator saraf digunakan untuk merangsang saraf ulnaris, dan tingkat kedutan otot adduktor pollicus diukur. Nomenklatur yang lebih akurat ketika digunakan dengan cara ini adalah "ED5095".

  • Daftar singkatan yang digunakan dalam resep medis
  • Faktor keamanan tertentu
  • LD50

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f Rang, H. P. (2016). Rang and Dale's pharmacology. M. Maureen Dale, R. J. Flower, G. Henderson (edisi ke-Eighth edition). [United Kingdom]. ISBN 978-0-7020-5362-7. OCLC 903083639. 

"Woman Dies After Water-drinking Contest". NBC. Associated Press. Retrieved 7 May 2015.

Liu J (2010). "Minimum Effective Dose". Encyclopedia of Biopharmaceutical Statistics. Taylor & Francis. p. 1493. doi:10.1081/E-EBS3-130001128 (inactive 2019-12-01). ISBN 978-1-4398-2246-3.

Chemistry, International Union of Pure and Applied. "IUPAC Gold Book - median effective dose (ED 50)". goldbook.iupac.org. Retrieved 2019-07-01.

Miller R, Eriksson L, Fleisher L, Wiener-Kronish J, Young W (May 2009). Miller's Anesthesia (7th ed.). Churchill Livingstone. pp. 500–504. ISBN 978-1-4557-0876-5.