Efek kulit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penyebab efek kulit. Arus listrik I yang mengalir melalui konduktor menginduksi medan magnet H. Jika arus listrik meningkat, seperti pada gambar ini, peningkatan H yang dihasilkan menginduksi arus eddy yang bersirkulasi di IW. Sebagian arus listrik IW membatalkan aliran arus listrik di tengah dan memperkuatnya di dekat kulit.

Efek kulit adalah fenomena penyaluran arus listrik yang tidak merata ke semua bagian dari penghantar listrik. Kondisi efek kulit hanya terjadi pada frekuensi tinggi. Arus listrik hanya menyebar di sekitar permukaan penghantar. Efek kulit secara menyeluruh terjadi pada penghantar listrik berbentuk tabung. Penyebab terjadinya efek kulit adalah induktansi diri. Di permukaan penghantar bekerja medan magnet yang berubah-ubah yang menyebabkan timbulnya medan Iistrik pusaran. Arah pusaran hanya akan berada di sekitar permukaan penghantar listrik. Induktansi diri yang menyebabkan efek kulit juga akan menyebabkan perbedaan fase antara tegangan listrik dan arus listrik. Fenomena efek kulit memberikan informasi bahwa pada frekuensi tinggi, penghantar listrik arus bolak-balik mempunyai hambatan listrik yang lebih besar dibandingkan arus searah. Efek kulit menghasilkan penggunaan penghantar listrik berbentuk pipa dan berdinding tipis pada pengaliran arus listrik dengan frekuensi tinggi.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Gertshen, C., Kneser, H.O., dan Vogel, H. (1996). Fisika: Listrik, Magnet, dan Optik (PDF). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. hlm. 196–197. ISBN 979-459-693-0.