Lompat ke isi

Eko Riyadi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Eko Riyadi
Informasi pribadi
Nama lengkap Eko Riyadi
Tanggal lahir 27 November 1968 (umur 55)
Tempat lahir Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Posisi bermain Bek
Informasi klub
Klub saat ini PSIS Semarang
Karier junior
1984 PSIS Yunior
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1987-1997 PSIS Semarang ? (?)
Kepelatihan
2008 - 2012
2013 - 2014
Persitema Temanggung
PSIS Semarang
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Eko Riyadi merupakan pelatih dan mantan pemain yang berasal dari Semarang. Saat ini ia melatih Tim PSIS Semarang. Selain sebagai Pelatih ia dikenal sebagai pengajar di sebuah SD Negeri di daerah Jomblang Semarang.

Karier pemain

[sunting | sunting sumber]

Ketika masih aktif bermain loyalitasnya sangat tinggi, dengan membela Mahesa Jenar sejak tahun 1987 hingga 1998. Dia ikut mengantarkan PSIS meraih juara perserikatan 1987 di bawah arahan pelatih Sartono Anwar . Kariernya terus berlanjut hingga musim 1998, setelah kemudian memutuskan gantung sepatu.

Karier pelatih

[sunting | sunting sumber]

Dengan berbekal menjadikan Persitema Temanggung menjadi kuda hitam, maka pada tahun 2013 ia mengalahkan nama - nama besar seperti Bambang Nurdiansyah, Sartono Anwar, dan Firmandoyo untuk menangani PSIS Semarang. Selama beberapa tahun menangani Persitema Temanggung, yang berjuang di Divisi Satu Liga Indonesia pun dibawannya promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia. Bahkan, saat berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia, Persitema Temanggung yang sama sekali tidak diperkuat pemain bintang menjadi tim kuda hitam,dan ia sukses membawa Persitema Temanggung finis di urutan 5 besar Divisi Utama Liga Indonesia Grub II yang juga menjadi prestasi terbaik tim berjuluk "Laskar Bambu Runcing" tersebut sampai saat ini. [1]

Kariernya sebagai pelatih berakhir setelah mendapat sanksi Seumur Hidup tidak boleh terlibat di dalam Persepak bolaan Indonesia Profesional setelah kasus Sepak Bola Gajah. PSIS Semarang yang ia tangani bermain melawan PSS Sleman dengan rekor 5 gol dalam 7 menit yang kesemua golnya dicetak dengan bunuh diri karena ingin menghindari Pusamania Borneo F.C. di semi-final.