Ekonomi Tajikistan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ekonomi Tajikistan dipengaruhi oleh keadaan penduduk dan kondisi geografi wilayahnya. Di Asia Tengah, Tajikistan tergolong negara miskin yang mulai mengalami perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Tajiskistan rentan terhadap faktor ekonomi dari luar negeri. Penyebabya adalah kurangnya peran sektor swasta dan pertumbuhan penduduk yang lebih pesat dibandingkan dengan penciptaan lapangan kerja. Sektor swasta hanya menyediakan 13% lapangan kerja formal di Tajikistan dan hanya memberikan investasi sebesar 15% dari keseluruhan investasi di Tajikistan. Kemiskinan non-moneter masih dialami oleh sebagian besar masyarakat pedesaan. Desa-desa di Tajikistan kekurangan persediaan air minum yang higienis. Tajikistan berada di posisi terendah dalam Indeks Modal Manusia bila dibandingkan dengan negara-negara yang tergabung dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka. Perkembangan ekonomi Tajikistan terhambat oleh perubahan iklim dan banyaknya kejadian bencana alam yang merugikan sektor ekonomi. Sejak kurun waktu 1992-2016, bencana alam yang disebabkan akibat perubahan iklim menimbulkan kerugian pada produk domestik bruto sekitar US$ 1,8 miliar. Selain itu, bencana alam berdampak pada kerugian ekonomi sekitar 7 juta orang di Tajikistan.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dimu, Darmia (2020). Data Ekonomi Kazakhstan dan Tajikistan Tahun 2020. Nur-Sultan: Kedutaan Besar Republik Indonesia. hlm. 78.