Ekonomi Tokelau
Ekonomi Tokelau disebutkan sebagai ekonomi terkecil dari negara manapun di dunia berdasarkan PDB Keseimbangan kemampuan berbelanja.[1] Tokelau memiliki pendapatan perkapita sekitar Rp. 9,5 juta (US $ 1.000). Dana pemerintahan hampir seluruhnya bergantung pada subsidi dari Selandia Baru. Pendapatan tahunan kurang dari Rp. 4,5 miliar (US $ 500.000) terhadap pengeluaran sekitar Rp. 25,6 miliar (US $ 2,8 juta). Defisit anggaran tersebut ditutupi oleh bantuan dari Selandia Baru.
Ekspor Tokelau per tahun sekitar Rp. 917,4 juta (US $ 100.000) dengan komoditas prangko, kopra dan tenunan dan kerajinan ukiran, dan impor lebih dari Rp. 2,8 miliar (US $ 300.000) bahan makanan, bahan bangunan, dan bahan bakar ke dan dari Selandia Baru. Selandia Baru juga membiayai langsung untuk biaya pelayanan kesehatan dan pendidikan. Industri lokal termasuk usaha kecil untuk produksi kopra, pengolahan kayu, barang-barang kerajinan anyaman, perangko, koin, dan perikanan. Pertanian dan peternakan menghasilkan kelapa, kopra, sukun, pepaya, pisang, babi, unggas dan sedikit kambing. Sejumlah besar warga negara Tokelau tinggal di Selandia Baru dan mereka menghidupi keluarga di Tokelau melalui pengiriman uang.
Tokelau menambah sekitar 10% dari PDB nya melalui domain top levelnya .tk.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ CIA the World Factbook. "Country Comparison :: GDP (purchasing power parity)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-25. Diakses tanggal 2010-06-11.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Tokelau di CIA World Factbook Diarsipkan 2016-05-27 di Wayback Machine.