Lompat ke isi

Enteropati autoimun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Enteropati autoimun atau autoimmune enteropathy adalah penyakit autoimun langka yang menyerang sistem pencernaan, terutama usus halus, yang menyebabkan peradangan kronis, malabsorpsi nutrisi, dan diare yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan biasa. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel epitel usus, mengakibatkan kerusakan struktural pada lapisan usus. Penyakit ini dapat muncul pada orang dewasa maupun anak-anak, meskipun lebih sering didiagnosis pada anak-anak. [1]

Tanda dan gejala

[sunting | sunting sumber]

Gejala utama enteropati autoimun adalah diare kronis yang bisa sangat parah, mengakibatkan penurunan berat badan yang signifikan, malnutrisi, dan dehidrasi. Diare terjadi akibat rusaknya lapisan usus halus yang bertanggung jawab atas penyerapan air dan nutrisi. Gejala lainnya meliputi:

  • Kelelahan karena kekurangan nutrisi
  • Kembung dan perut terasa penuh
  • Anemia akibat malabsorpsi zat besi dan vitamin B12
  • Gangguan pertumbuhan pada anak-anak yang terpengaruh
  • Defisiensi vitamin dan mineral [2]

Beberapa pasien mungkin juga mengalami manifestasi ekstra-usus, seperti gangguan autoimun pada organ lain (misalnya, diabetes tipe 1 atau penyakit tiroid autoimun).

Pengobatan

[sunting | sunting sumber]

Pengobatan enteropati autoimun bertujuan untuk menekan aktivitas berlebihan sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki gejala. Pendekatan pengobatan utama meliputi:

  1. Terapi imunosupresan: Kortikosteroid seperti prednison sering digunakan sebagai pengobatan awal untuk mengurangi inflamasi. Jika pasien tidak merespon dengan baik terhadap kortikosteroid, agen imunosupresan lainnya seperti azathioprine atau sirolimus dapat digunakan.[3]
  2. Diet dan nutrisi: Pada pasien dengan kerusakan usus parah, asupan nutrisi melalui nutrisi parenteral (pemberian nutrisi langsung ke dalam pembuluh darah) dapat diperlukan sampai usus pulih.
  3. Terapi biologik: Obat biologik seperti infliximab kadang-kadang digunakan pada kasus yang tidak responsif terhadap terapi konvensional. Obat ini bekerja dengan menghambat TNF-α, molekul yang berperan dalam peradangan autoimun.
  4. Pengobatan suportif: Suplementasi vitamin dan mineral sering diperlukan untuk menangani defisiensi nutrisi yang diakibatkan oleh malabsorpsi. Selain itu, cairan dan elektrolit diberikan untuk mencegah dehidrasi akibat diare kronis.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Menetrier, M (2020). Autoimmune Enteropathy: Pathogenesis and Clinical Management." Journal of Gastroenterology. 
  2. ^ Turner, H (2019). Symptoms and Complications in Autoimmune Enteropathy. 
  3. ^ Tuttle, S (2020). Corticosteroids in the Treatment of Autoimmune Enteropathy.