Ethereum

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ethereum
TipeLayanan web, mata uang kripto, rantai blok, perangkat lunak bebas, smart contract platform, proyek dan blockchain framework
Versi pertama30 Juli 2015; 8 tahun lalu (2015-07-30)
Versi stabil
1.12.2 (13 Agustus 2023)
GenreKomputasi terdistribusi
LisensiBeberapa lisensi sumber terbuka
Bahasa
Daftar bahasa

Multibahasa

Eponimeter
Karakteristik teknis
Sistem operasiLinux, Windows, OS X, POSIX compliant
Ukuran991.56 GB[1] (2021-09-30)
Bahasa pemrogramanGo, Javascript, C++, Java, C, Python, Bahasa rakitan, HyperText markup language, XML, Cascading Style Sheets, AMPL dan Ruby
Informasi pengembang
PembuatVitalik Buterin, Gavin Wood
PengembangEthereum Foundation, Hyperledger, Nethermind, OpenEthereum, EthereumJS
Sumber kode
Informasi tambahan
Situs webethereum.org/id/
Stack ExchangeEtiqueta
Subredditethereum
Twitter: ethereum Youtube: UC6rYoXJ_3BbPyWx_GQDDRRQ GitHub: ethereum
Sunting di Wikidata Sunting di Wikidata • Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini


Ethereum (ETH atau Ξ) adalah sebuah platform rantai blok dengan fungsi kontrak cerdas.[2] Ethereum mempunyai fungsi seumpama virtual machine yang bisa menjalankan kontrak cerdas peer-to-peer dengan uang kripto Ether (ETH). Ethereum merupakan sebuah projek besar yang dimulai oleh Vitalik Buterin pada tahun 2013.[3] Blok pertama Ethereum ditemui pada 30 Juli 2015. Ether adalah unit tanda uang platform Ethereum. Ether diperdagangkan di bursa crytocurrency atau exchange seperti mata uang kripto lainnya.[4][5] Harga saat pertama kali diluncurkan adalah 2,83 USD atau setara dengan 41.035 rupiah perkepingnya. Ethereum sendiri membangun sebuah jaringan blockchain yang berfokus pada coin Ethereum. Tapi seiring waktu, harga per keping Ethereum pernah sukses mencapai angka 3.500 dollar AS atau Rp 50,75 juta puncaknya pahun tahun 2021. Para pendiri koin bisa membuat coinnya masing-masing di atas jaringan Ethereum. Manfaat yang bisa didapatkan Ethereum adalah mendapatkan fee dari biaya pengembangan coin, distribusi, dan transaksi yang terjadi di atas jaringan Ethereum. Bahkan, ethereum ini menjadi cryptocurrency terbesar kedua dunia setelah Bitcoin.[5] Kenaikan Ethereum terjadi karena European Investment Bank (EIB) menerbitkan obligasi digital di jaringan Nockchain Ethereum. EIB membuat jaringan obligasi digital di jaringan blockchain Ethereum dan akan menerbitkan obligasi senilai 100 juta Euro.[6] Ethereum dioperasikan sebagai jaringan terdesentralisasi yang dapat dibangun melalui aplikasi sehingga banyak token uang kripto yang diterbitkan menggunakan jaringan Ethereum. Selain itu, Ehtereum bisa digunakan untuk mengubah cara perdagangan sekuritas karena mengizinkan lebih banyak pengembangan yang menghasilkan berbagai kreativitas uang digital.[7]

Keunggulan[sunting | sunting sumber]

Fitur Smart Contract

Ethereum menyediakan fitur Smart Contract yang dijalankan secara otomatis. Smart Contract bertugas mengikat perjanjian antara sejumlah pihak. Ketika kontrak sudah dibuat, maka isinya tidak bisa lagi diubah. Keberadaan Smart Contract membuat Ethereum tidak hanya cocok digunakan pada lingkungan cryptocurrency, tetapi bisa juga diaplikasikan pada sektor lainnya seperti manajemen rantai pasok.[8]

Aset investasi yang likuid

Bisa dibilang bahwa Ethereum merupakan aset investasi yang likuid berkat keberadaan bursa, platform perdagangan, dan pialang online yang ada di seluruh dunia. Dengan proses yang praktis, pemilik bisa menukar Ethereum menjadi emas atau uang tunai.[8]

Teknologi DeFi

Memasuki ekosistem Ethereum 2.0, jaringan ini akan menggunakan DeFi, yaitu teknologi decentralized finance sehingga mampu menciptakan sistem keuangan yang terbuka bagi para pengguna.[8] Istilah itu mengacu ke platform cryptocurrency peer-to-peer yang memfasilitasi pinjaman di luar institusi perbankan tradisional[9]. Banyak situs berjalan di jaringan ethereum, menggunakan kode sumber terbuka dengan algoritma yang menetapkan tarif secara nyata berdasarkan penawaran dan permintaan.[10]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Ethereum Chain Full Sync Data Size". YCharts. 2021-09-30. Diakses tanggal 2021-09-30. 
  2. ^ Gray, Jeff (7 April 2014). "Bitcoin believers: Why digital currency backers are keeping the faith". The Globe and Mail (Phillip Crawley). Retrieved 17 February 2016.
  3. ^ "Ethereum Launches Long-Awaited Decentralized App Network". CoinDesk. Retrieved 2016-03-21.
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-09. Diakses tanggal 2018-08-09. 
  5. ^ a b Aditya, Rifan (2021-05-10). "Ethereum: Apa Itu, Cara Beli, Kelebihan dan Kekurangan". Suara.com. Diakses tanggal 2021-11-30. 
  6. ^ Subagyo (2021-04-29). Dewanto, Kelik, ed. "Sudah tembus Rp40 juta, Ethereum diperkirakan masih terus meningkat". ANTARA News. Diakses tanggal 2021-11-30. 
  7. ^ Bestari, Novina Putri. "Mengenal Ethereum, Pesaing Bitcoin & Masa Depan Uang kripto". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2021-11-30. 
  8. ^ a b c Amanda, Gita (2021-09-26). "Harga Ethereum Sempat Melonjak, Ini Prospeknya di Masa Depan". Republika Online. Diakses tanggal 2021-11-30. 
  9. ^ Redaksi (2021-08-04). "Apa itu Ethereum?". Satechain Media. Diakses tanggal 2023-06-12. 
  10. ^ Hadiwinata, Thomas. Hadiwinata, Thomas, ed. "Harganya Terbang Tinggi di Tahun Ini, Ethereum Masih Dibayangi Kendala". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2021-11-30.