Lompat ke isi

Etihad Airways

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Etihad Crystal Cargo)
Etihad Airways
شَرِكَة ٱلْاِتِّحَاد لِلطَّيْرَان
IATA ICAO Kode panggil
EY ETD ETIHAD
DidirikanJuli 2003
Mulai beroperasi5 November 2003
PenghubungBandara Internasional Abu Dhabi
Program penumpang setiaEtihad Guest
Lounge bandaraEtihad Premium Lounge
Anak perusahaanEtihad Cargo
Armada96
Tujuan65
SloganFrom Abu Dhabi to the World
Perusahaan indukEtihad Aviation Group
Kantor pusatAbu Dhabi, Uni Emirat Arab
Tokoh utamaMohamed Mubarak Al Mazrouei (Ketua)
Tony Douglas (CEO)
Situs webetihad.com

Etihad Airways (bahasa Arab: شَرِكَة ٱلْاِتِّحَاد لِلطَّيْرَان, Sharikat al-Ittiḥād li-ṭ-Tayarān) merupakan maskapai penerbangan nasional Uni Emirat Arab (UEA). Abu Dhabi yang dikenal sebagai salah satu "permata dari Teluk Persia", mengalami kemajuan yang signifikan sejak ditemukannya minyak pada tahun 1958 dan kini dianggap sebagai salah satu negara terkaya di dunia dalam sumber daya alam dan membuat pemerintah UEA bersama investor swasta asing membentuk suatu kesatuan perusahaan transportasi udara yang bernama Etihad (Persatuan) yang berdiri pada bulan Juli 2003 dan kini Etihad dikenal sebagai salah satu maskapai paling berpengaruh dan memiliki penghargaan yang banyak setelah 10 tahun berdiri.

Etihad Airways mengoperasikan lebih dari 1.000 penerbangan per minggu ke lebih dari 120 tujuan penumpang dan kargo di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Asia, Australia, dan Amerika Utara, dengan armada 102[1] pesawat Airbus dan Boeing per Februari 2020. Pada tahun 2015, Etihad mengangkut 14,8 juta penumpang, meningkat 22,3% dari tahun sebelumnya, menghasilkan pendapatan sebesar US$9,02 miliar dan laba bersih sebesar US$103 juta.[2] Basis utamanya adalah Bandara Internasional Abu Dhabi.

Awal Dari Pendirian

[sunting | sunting sumber]
Etihad Airways Airbus A340-500 lepas landas dari Bandara Heathrow London, 2007

Peluncuran maskapai Etihad dapat dikaitkan dengan menurunnya keuntungan maskapai dan meningkatnya utang dari Maskapai gabungan di timur tengah bernama Gulf Air dan membuat suatu kesimpulan di tengah masyarakat bahwa, "negara harus segera menarik diri dari aliansi maskapai yang terus merugi", sehingga membuat Emir UEA membuat keputusan yang mengharuskan, terjadinya realisasi transportasi tanpa batas dengan didirikannya maskapai yang bernama Etihad dengan modal uang sebanyak AED 500 Juta dan sepasang pesawat A330-200 yang di pinjam dari TAM Linhas Aereas terkesan dengan keberhasilan maskapai, Etihad membuat gebrakan baru dengan memesan 5 armada baru Boeing 777-300ER dan 24 armada Airbus berbagai jenis termasuk A380, hal ini membuat eksistensi Etihad meningkat dalam rangka menjadi pemimpin pasar di timur tengah dan hal ini membuat kalangan maskapai timur tengah seperti Qatar Airways dan Emirates Airlines menjadi tersaingi.

Boeing 777-300ER Milik Etihad mendarat di Bandara Internasional Manchester.

Sementara itu, sejak peluncuran nya yang sudah sepuluh tahun yang lalu,maskapai ini tumbuh dengan rata-rata yang stabil dan terus meningkat ini karena dengan dukungan dari pihak pemerintah, membuat Etihad menjadi maskapai yang mengalami pertumbuhan paling cepat dan dan pada tahun 2008, maskapai sudah mengangkut 7 juta penumpang ke 50 destinasi global dan tentunya, James Hogan sebagai Direktur Utama Etihad yang sebelumnya berkarier di maskapai Ansett Australia dan Gulf Air ini berhasil membawa Etihad sebagai maskapai yang memiliki penghargaan yang banyak dan beruntung.

Pada bulan Desember 2011, Etihad mengumumkan telah mengambil 29,21% saham di Air Berlin.[3] Ini diikuti dengan saham minoritas di maskapai lain—Air Seychelles (40%), Aer Lingus (2,987%), dan Virgin Australia (10%). Pada tanggal 1 Agustus 2013, presiden perusahaan, James Hogan, menandatangani kesepakatan dengan Aleksandar Vučić, Wakil Perdana Menteri Pertama Serbia di Beograd, memberikan Etihad 49% saham di maskapai nasional Serbia Jat Airways.[4] Pemerintah Serbia mempertahankan 51% saham, dengan perusahaan Jat Airways yang diganti namanya menjadi Air Serbia.[5]

Karena dampak pandemi COVID-19, sebagian besar penerbangan Etihad dihentikan antara Maret dan Juni 2020, sehingga maskapai ini membukukan kerugian operasional inti sebesar $1,7 miliar pada tahun 2020, dan lalu lintas penumpang maskapai turun 76% menjadi 4,2 juta.[6] Etihad Airways juga memberhentikan lebih dari 1.000 awak kabin dan pilot akibat pandemi.

Sekarang dan Masa Depan

[sunting | sunting sumber]

Maskapai ini menerapkan sistem Working With ketimbang Against dalam mitra kerjasama mereka, seperti yang pernah dipaparkan oleh James Hogan selaku Direktur Utama dari maskapai tersebut, yang membuktikan bahwa dengan bekerjasama akan membentuk suatu hubungan yang baik tanpa persaingan yang ketat dan meskipun goncangan datang seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu seperti, krisis zona Euro, fluktuasi harga minyak, naiknya pajak, hal itu tidak mempengaruhi Etihad untuk terus berkembang dan berinovasi dalam meningkatkan layanannya di Timur Tengah.

Code Sharing & Kota Tujuan

[sunting | sunting sumber]

Destinasi

[sunting | sunting sumber]

Per Juni 2019, Etihad melayani 81 tujuan penumpang dan kargo di seluruh Afrika, Eropa, Amerika Utara, Asia, dan Australia dari hubnya di Bandara Internasional Abu Dhabi.[7] Hingga mengakhiri layanan ke São Paulo pada akhir Maret 2017, Etihad Airways adalah salah satu dari sedikit maskapai yang memiliki layanan penumpang ke enam benua.[8]

Perjanjian codeshare

[sunting | sunting sumber]

Etihad memiliki beberapa perjanjian codeshare dengan beberapa maskapai seperti:

Etihad Airways mengoperasikan armada pesawat berbadan sempit dan berbadan lebar dari empat keluarga pesawat keluarga Airbus A320, Airbus A350-1000, Boeing 777, dan Boeing 787 Dreamliner dengan total 94 pesawat per Desember 2021.[23]

Per Januari 2022, armada Etihad terdiri dari pesawat berikut.[24]

Pesawat Beroperasi Pesanan Kelas penumpang Catatan
R F B E Total
Airbus A320-200 18 16 120 136
8 150 158
Airbus A321-200 10 8 188 196
Airbus A321neo 26[25] TBA
Airbus A350-1000 5 15[26] TBA 12 pesawat dalam layanan hingga tahun 2023.[27] Akan menggantikan Boeing 777-300ER.
Airbus A380-800 10 TBA
Boeing 777-300ER 16 8 40 280 328 Akan dipensiunkan pada tahun 2022.[28] Akan digantikan oleh Airbus A350-1000 dan Boeing 777-9.
40 330 370
28 374 402
Boeing 777-9 6[26] TBA Akan menggantikan Boeing 777-300ER.
Boeing 787-9 30 11[29] 8 28 199 235 A6-BLV dalam livery Grand Prix Abu Dhabi Formula 1.

A6-BND dalam livery Manchester City. Beberapa pesawat dalam livery ADNOC.

28 262 290
Boeing 787-10 9 21[30] 32 304 336
Armada Etihad Cargo
Boeing 777F 5 Kargo
Total 93 79

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Etihad Airways Fleet | Airfleets aviation". www.airfleets.net. Diakses tanggal 2022-01-27. 
  2. ^ "Etihad Airways fast facts & figures 2015". Etihad Airways. 
  3. ^ "Etihad takes 29% stake in Air Berlin". Financial Times. 2011-12-19. Diakses tanggal 2022-01-27. 
  4. ^ "Jat takeover expected next Monday". Diakses tanggal 2022-01-27. 
  5. ^ "Er Srbija - raskid sa prošlošću". B92.net (dalam bahasa Serbia). Diakses tanggal 2022-01-27. 
  6. ^ "Abu Dhabi's Etihad still targets 2023 turnaround as losses pile up". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2021-03-04. Diakses tanggal 2022-01-27. 
  7. ^ "Etihad Airways Fast Facts and Figures - October 2015" (PDF). 
  8. ^ "Sitemap". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-25. Diakses tanggal 2022-01-27. 
  9. ^ "Etihad Airways перейдет из "Домодедово" в "Шереметьево"". InterFax. 8 November 2021. 
  10. ^ https://www.etihad.com/en/fly-etihad/our-partners
  11. ^ Liu, Jim (22 November 2017). "Etihad / airBaltic expands codeshare partnership in W17". Routesonline. Diakses tanggal 22 November 2017. 
  12. ^ a b c Liu, Jim (16 April 2018). "Etihad expands codeshare routes in 2Q18". Routesonline. Diakses tanggal 16 April 2018. 
  13. ^ Liu, Jim (26 April 2019). "Azerbaijan Airlines expands Etihad codeshare partnership in S19". Routesonline. Diakses tanggal 26 April 2019. 
  14. ^ "EGYPTAIR and Etihad Airways sign codeshare partnership". 
  15. ^ https://www.msn.com/en-us/money/companies/el-al-israel-etihad-air-sign-mou-on-codeshare-loyalty-program/ar-BB1ba00R
  16. ^ Maslen, Richard (17 March 2013). "Garuda Indonesia Signs Codeshare with Etihad Airways". Routesonline. Diakses tanggal 26 August 2018. 
  17. ^ "Etihad / Gulf Air begins codeshare partnership in S19". Routesonline. Diakses tanggal 17 June 2019. 
  18. ^ "ITA Airways sigla accordo code-share con Etihad Airways" [ITA Airways signs a code-share agreement with Etihad Airways]. borsaitaliana.it. 2021-12-07. 
  19. ^ "Etihad and Lufthansa strike code-share deal". 
  20. ^ "Etihad Airways and PIA relaunch codeshare partnership". Etihad Airways. 
  21. ^ "Etihad / Saudia plans codeshare partnership from late-Oct 2018". Routesonline. 9 October 2018. 
  22. ^ "Etihad signs codesharing deal with French railway". Zawya.com. 6 July 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 March 2014. Diakses tanggal 13 November 2015. 
  23. ^ "Etihad Airways Fleet Details and History". www.planespotters.net. Diakses tanggal 2022-01-27. 
  24. ^ "Orders and deliveries | Airbus". www.airbus.com. Diakses tanggal 2022-01-27. 
  25. ^ Airbus (17 November 2013). "Etihad Airways orders 50 A350 XWB, 36 A320neo and one A330-200F". Airbus. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-14. Diakses tanggal 17 November 2013. 
  26. ^ a b aero.de - "Etihad airways cancels all A350-900s" (German) 14 February 2019
  27. ^ Kamel, Deena. "Etihad Airways sees more travel corridors in summer with vaccines easing restrictions, CEO says". The National News. Diakses tanggal 11 March 2021. 
  28. ^ Bailey, Joanna. "Etihad's Entire Boeing 777-300ER Fleet To Retire This Year". Simple Flying. Diakses tanggal 22 April 2021. 
  29. ^ "Etihad Airways celebrates its first delivery of the 787 Dreamliner". Boeing.com (Siaran pers). Boeing Commercial Airplanes. 31 December 2014. Diakses tanggal 30 November 2016. 
  30. ^ Nick Wenzel (3 November 2018). "Etihad Airways becomes second Boeing 787-10 operator". International Flight Network. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]