Lompat ke isi

Fenobarbital

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fenobarbital
2D chemical structure of phenobarbital
3D ball-and-stick model of phenobarbital
Nama sistematis (IUPAC)
5-Etil-5-fenil-1,3-diazinana-2,4,6-triona
Data klinis
Nama dagang Luminal, Sezaby, Sibital, dll
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a682007
Data lisensi US Daily Med:pranala
Kat. kehamilan D(AU)
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) Schedule IV (CA) ? (UK) Schedule IV (US)
Kemungkinan
ketergantungan
Tinggi[1]
Rute Oral, rektal, parenteral[2][3]
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas >95%
Ikatan protein 20 — 45%
Metabolisme Hati (kebanyakan CYP2C19)
Waktu paruh 53–118 jam
Ekskresi Ginjal dan feses
Pengenal
Nomor CAS 50-06-6 YaY
Kode ATC N03AA02
PubChem CID 4763
Ligan IUPHAR 2804
DrugBank DB01174
ChemSpider 4599 YaY
UNII YQE403BP4D YaY
KEGG D00506 YaY
ChEBI CHEBI:8069 YaY
ChEMBL CHEMBL40 YaY
Data kimia
Rumus C12H12N2O3 
  • InChI=1S/C12H12N2O3/c1-2-12(8-6-4-3-5-7-8)9(15)13-11(17)14-10(12)16/h3-7H,2H2,1H3,(H2,13,14,15,16,17) YaY
    Key:DDBREPKUVSBGFI-UHFFFAOYSA-N YaY

Fenobarbital adalah antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi.[4] Nama kimia dari fenobarbital sendiri adalah asam 5-etil- 5fenilbarbiturat.[4] Karena fenobarbital merupakan salah satu obat golongan barbiturat, mekanismenya sama dengan barbiturat.[4] Barbiturat menekan korteks sensor,menurunkan aktivitas motorik, mempengaruhi fungsi serebral dan menyebabkan kantuk, efek sedasi dan hipnotik.[4] Pada dosis tinggi barbiturat memiliki sifat antikonvulsan, dan menyebabkan depresi saluran nafas yang dipengaruhi dosis.[4] Fenobarbital digunakan untuk mengontrol dan mengurangi kejang, mengurangi risiko bahaya ketika kehilangan kesadaran, dan mengurangi kejang berulang yang dapat mengakibatkan kematian.[5] Fenobarbital mengontrol aktivitas listrik abnormal di otak yang terjadi selama kejang.[5] Ia bekerja dengan memengaruhi bagian-bagian tertentu dari otak sehingga memberikan efek menenangkan.[5]

Sifat Fisikokimia

[sunting | sunting sumber]

Berbentuk hablur kecil atau serbuk hablur putih berkilat, tidak berbau, tidak berasa, dapat terjadi polimorfisma.[6] Fenobarbital stabil di udara serta dalam pH larutan jenuh lebih kurang 5. Sifat lainnya adalah sangat sukar larut dalam air.[6] Namun, fenobarbital larut dalam etanol, dalam eter, dan dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat.[6] Selain itu, ia agak sukar larut dalam kloroform.[6]

Mekanisme Kerja

[sunting | sunting sumber]

Fenobarbital adalah penurun ambang stimulasi sel saraf di korteks motorik sehingga terjadi hambatan penyebaran aktivitas listrik (lepas muatan) dari fokus aktivitas epilepsi di otak.[7] Fenobarbital bekerja pada reseptor GABA sehingga menyebabkan peningkatkan inhibisi sinaptik.[8] Hal tersebutlah yang menyebabkan adanya efek terangkatnya ambang kejang.[8] Selain itu, hal tersebut pula dapat mengurangi penyebaran aktivitas kejang dari fokus kejang.[8] Fenobarbital juga dapat menghambat saluran kalsium, mengakibatkan penurunan pengeluaran transmitter yang memiliki fungsi untuk merangsang.[8]

Farmakokinetik

[sunting | sunting sumber]

Setelah pemberian obat secara oral, obat diserap dengan baik dari lambung dan usus halus, dengan kadar puncak terjadi 2 sampai 20 jam kemudian.[7] Kadar terapeutik untuk orang dewasa adalah sekitar 20 sampai 40 mikro gram per ml.[7] Sedangkan pada anak, kadar yang sedikit lebih rendah masih efektif.[7] Phenobarbital diserap dalam berbagai derajat setelah pemberian oral, rektal atau parenteral.[9] Garam-garam lebih cepat diserap daripada asam.[9] Tingkat penyerapan meningkat jika garam natrium ditelan sebagai larutan encer atau diminum pada saat perut kosong.[9]

Distribusi

[sunting | sunting sumber]

Fenobarbital adalah asam lemah yang diserap dan dengan cepat didistribusikan ke seluruh jaringan dan cairan dengan konsentrasi tinggi di otak, hati, dan ginjal.[9] Semakin ia larut lemak, semakin cepat pula ia menembus semua jaringan tubuh.[9] Durasi kerja, yang berkaitan dengan tingkat dimana fenobarbital didistribusikan ke seluruh tubuh bervariasi antara orang-orang dan pada orang yang sama dari waktu ke waktu.[9] Long-acting fenobarbital memiliki onset kerja 1 jam atau lebih dan durasi tindakan dari 10 sampai 12 jam.[9] Fenobarbital memiliki kelarutan lipid terendah, pengikatan dengan plasma terendah, pengikatan dengan protein di otak terendah, penundaan terpanjang pada onset aktivitas, dan durasi aksi terpanjang di kelas barbiturat.[9]

Metabolisme

[sunting | sunting sumber]

Metabolisme fenobarbital terjadi di hati berupa hidroksilasi dan konjugasi ke sulfat atau asam glukuronat, diikuti oleh ekskresi melalui ginjal.[7] Waktu paruh fenobarbital adalah dari 50 sampai 100 jam.[7] Fenobarbital dimetabolisme terutama oleh sistem enzim mikrosomal hati, dan produk-produk metabolisme diekskresikan dalam urin, dan dalam tinja.[7]

Sekitar 25 sampai 50 persen dari dosis fenobarbital dihilangkan tidak berubah dalam urin.[7] Ekskresi barbiturat yang tidak dimetabolisme adalah salah satu fitur yang membedakan kategori long-acting dari mereka yang termasuk kategori lain golongan barbiturat yang hampir seluruhnya dimetabolisme.[7] Metabolit aktif dari barbiturat diekskresikan sebagai konjugat dari asam glukuronat.[7]

Interaksi Obat

[sunting | sunting sumber]

Fenobarbital dapat berinteraksi dengan obat lain karena menginduksi enzim-enzim hati yang meningkatkan metabolisme obat atau sebagai respons terhadap kompetisi dengan enzim-enzim hati sehingga metabolisme obat melambat.[7] Ekskresi dipermudah oleh alkalinisasi urine.[7] Pengasaman urine dengan pemberian asam valproat dapat memperlambat pembersihan fenobarbital.[7] Karena itu, apabila diberikan bersama dengan obat lain, dosis fenobarbital harus benar-benar diketahui dengan tepat dengan memantau konsentrasi di dalam serum.[7]

Toksisitas

[sunting | sunting sumber]

Keracunan akibat overdosis fenobarbital ditandai dengan sedasi sistem saraf pusat dan penurunan fungsi pernapasan. Gejala ringan ditandai dengan ataksia, nistagmus, kelelahan, atau kehilangan perhatian, terjadi pada konsentrasi darah > 40 mcg/mL.[10] Gejala menjadi parah pada konsentrasi > atau = 60 mcg/mL.[10] Toksisitas menjadi pada konsentrasi > 100 mcg/mL mengancam jiwa.[10] Kematian biasanya terjadi karena serangan pernapasan ketika dukungan paru tidak diberikan secara manual.[10]

  1. ^ Bassert JM (2017). McCurnin's Clinical Textbook for Veterinary Technicians - E-Book. Elsevier Health Sciences. hlm. 955. ISBN 9780323496407. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2023. Diakses tanggal 9 May 2020. 
  2. ^ Hocker S, Clark S, Britton J (October 2018). "Parenteral phenobarbital in status epilepticus revisited: Mayo Clinic experience". Epilepsia. 59 Suppl 2: 193–197. doi:10.1111/epi.14488. PMID 30159873. 
  3. ^ "Barbiturate (Oral Route, Parenteral Route, Rectal Route) Proper Use". Mayo Clinic. 7 August 2024. Diakses tanggal 15 August 2024. 
  4. ^ a b c d e "Fenobarbital". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-26. Diakses tanggal 2014-04-26. 
  5. ^ a b c "Phenobarbital". WebMD. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-21. Diakses tanggal april 29 2014. 
  6. ^ a b c d Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1996. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, E/11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. ISBN 979-448-659-0. 
  8. ^ a b c d (Inggris) "Phenobarbital". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal May 3 2014. 
  9. ^ a b c d e f g h (Inggris) "Phenobarbital". RXList, The Internet Drug Index. 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-07. Diakses tanggal May 4 2014. 
  10. ^ a b c d (Inggris) "Phenobarbital, Serum". Mayo Medical Laboratories. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal May 4 2014.